NovelToon NovelToon
Mafia Milik Hira

Mafia Milik Hira

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: vatic

mengisahkan remaja cantik yang di jadikan jaminan keluarganya pada seorang Mafia, dan di jadikan alat transplantasi ginjal untuk kekasih Mafia tampan. salahnya dia adalah mempunyai cinta yang tersembunyi pada mafia tampan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vatic, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kaget

Hira langsung mematung dan melebarkan mata melihat pria yang tadi memeluknya sudah terjatuh dengan beberapa tembakan di kepalanya.

Hira benar-benar seperti mimpi melihat semua ini. dia menutup mulutnya karena saking tidak percayanya ,

setelah sedikit tersadar Hira lantas menoleh ke arah tembakan tadi berasal , dia melihat Xavier yang masih berdiri dengan pistol di tangannya. dia semakin tidak percaya dengan dirinya saat ini. bagaimana bisa dia berada di tempat seperti ini.

brukkk,,,

Hira langsung lemas dan terduduk dengan keadaan linglung, dengan pandangan yang masih ke Xavier namun terlihat kosong . " anda membunuhnya! " gumam Hira seakan tidak percaya.

Xavier melihat tangan Hira yang gemetar. Dia menatap lekat padanya dengan pistol yang masih di tangannya.

Tak ingin menghiraukan Hira, Xavier ingin membalikkan tubuhnya dan ingin pergi, namun baru beberapa langkah dia berjalan.

brughhh,,

Seketika Xavier kembali membalikkan badan. dia melihat Hira yang tersungkur. awalnya Xavier ingin kembali untuk tidak menghiraukannya. namun tubuhnya membawa dia berjalan ke arah Hira.

Setelah berdiri di depan Hira. Xavier melihat Hira yang seperti begitu tenang dan tidak bernafas. setelah mengamati dan memastikan barulah Xavier jongkok untuk melihat, setelah itu dia langsung berinisiatif untuk membuka cadar Hira. awalnya Xavier ragu, karena mengingat betapa kukuhnya Hira dalam melindungi wajahnya.

Namun ini sudah keadaan darurat menurut Xavier. jadi dia tetap memutuskan untuk membukanya. ketika cadar sudah sepenuhnya terlepas dari wajah Hira , Xavier langsung membatu di tempatnya. untuk beberapa detik dia tidak melakukan apapun. malahan dia sibuk mengamati indahnya wajah Hira " cantik! " batinnya.

Setelah itu dia memberikan nafas buatan untuk Hira, setelah Hira terbatuk dan tersadar. barulah Xavier memasang kembali cadar Hira.

" huk,, uhuk,, ! " Hira mencoba meraup udara sebisanya, karena dia masih merasa lehernya yang tercekik serta oksigen masih terbatas untuk masuk ke parunya.

sadar kalau dirinya bersandar pada Xavier Hira reflek menggeser tubuhnya untuk menjaga jarak. dia merasa sangat takut pada Xavier. dan ketika Hira melihat kaki yang menjuntai dari mayat yang di bunuh Xavier , tanpa sadar dia menarik jas yang di kenakan Xavier. " bawa saya pergi dari sini! " kata Hira seperti gumaman. dia juga memejamkan matanya karena sangat ketakutan.

 Xavier pun reflek dan langsung mengangkat tubuh mungil Hira, dan dibawanya dia ke kamarnya. kemudian di dudukkannya d ngan pelan di ranjang.

Hira masih terlihat linglung dan shock dengan mata yang basah. " anda tadi membunuhnya! " kata Hira masih tidak percaya ,.

Seketika langkah Xavier berhenti dan kembali membalikkan sedikit kepalanya , namun tidak sampai melihat ke Hira. " lupakanlah! " kata Xavier.

" bagaimana saya bisa melupakannya! aku melihatmu membunuhnya! " kata Hira lagi seperti tantrum.

" aku bilang lupakanlah ! kalau kamu ingin tenang di sini! " balas Xavier dengan nada penuh penekanan.

" bagaimana aku bisa melupakannya. aku melihat pembunuhan di depan mata kepalaku sendiri.! aku masih belum percaya dengan apa yang barusan aku lihat!" kata Hira lagi namun perkataannya kali ini di tujukan untuk dirinya sendiri.

setelah telinga Xavier mendengar perkataan Hira Xavier langsung melangkah pergi. dan membiarkan Hira menangis tersedu dan terisak.

Di tempat kerjanya Xavier sama sekali tidak bisa berpikir, dia masih terbayang wajah Hira. wajah yang di sembunyikannya dengan rapat itu ternyata begitu cantik.

" dia benar-benar cantik, tapi mengapa dia malah menyembunyikannya, mengapa dia tidak bangga dengan wajahnya yang begitu indah itu.! " monolog Xavier.

" bos,,! " pangil damian yang saat ini berada di sampingnya. damian melihat bosnya yang tidak fokus dan menatap dengan tatapan kosong seperti orang yang melamun.

" apa kamu ada masalah? " tanya damian seperti berbisik.

" tidak! "

" lalu kenapa kamu seperti tidak fokus.? " tanya damian lagi. namun Xavier hanya membalas dengan tatapan tanpa berucap.

Damian yang tahu kalau Xavier tidak ingin di ganggu kembali menegakkan badan. dan tidak meneruskan bertanya.

Di mansion Hira terus di kamarnya. dia tidak melakukan apapun. dia masih begitu kepikiran dengan kejadian tadi pagi. dia tidak percaya ada orang yang begitu mudah membunuh seseorang.

Ketika Hira sedang merenung, pelayan genit itu kembali menemui Hira " kamu,,! kesini! " panggilnya dengan kasar.

Hira yang tahu kalau dirinya di panggil langsung mendekat. " apa kamu tahu tempat kuda tuan Xavier?, cepat antarkan ini pada penjaganya yang di sana! " perintah pelayan itu memaksa.

Hira menerima apa yang di ulurkan pelayan itu, "apa tempatnya jauh? " tanya Hira.

" kamu nanti bisa tanya pada siapapun! " jawab pelayan itu.

Setelah pelayan itu pergi, Hira langsung menuju ke tempat itu untuk memberikan pesanan pelayan tadi . Hira berjalan dengan hati-hati. dia masih takut dengan orang-orang di sana.

Xavier yang berada di tempat kerjanya, entah kenapa ingin sekali pulang ke mansion, dia begitu merindukan Hira. dia terus teringat wajah cantiknya. baru kali ini Xavier merasakan ini.

" kita pulang sekarang! " perintah Xavier pada damian.

" tapi ini belum selesai boss! "

Namun Xavier tidak menghindahkan ucapan asisten sekaligus sahabatnya itu. dia tetap berdiri dan pergi dari ruangan yang masih ada banyak orang itu.

Setelah dia masuk gerbang utama mansion, di jalan lebar dan penuh dengan pohon yang menjulang. dia lamat melihat sosok Hira. Xavier berpikir untuk apa Hira ada di sini. walaupun ini masih kawasan mansion, namun jarak dari mansionnya sangatlah jauh.

" berhenti! " kata Xavier pada damian yang sedang mengemudi. tanpa protes damian langsung memberhentikan mobilnya.

Di dalam mobil Xavier masih menatap lekat pada sosok Hira, nampak dari kejauhan dia seperti melihat Hira sedang menarik sesuatu, atau lebih tepatnya dia seperti berebut sesuatu.

Xavier yang penasaran langsung turun dari mobilnya , damian yang bingung untuk apa bosnya itu turun hanya bisa melihat, setelah Xavier melangkah sedikit jauh, barulah damian tahu alasan bosnya itu turun.

Damian terpaku sejenak mengamati seorang yang berpakaian indah dengan tertutup. " apa karena itu Xavier ingin segera pulang. ! " monolognya.

Sedang Xavier yang sudah berada di belakang Hira mendengar tangis marah dari gadis itu , dan Xavier semakin shock ketika melihat tangan Hira yang berdarah.

" Hentikan, ! " kata Xavier sedikit membentak, dan itu cukup membuat Hira terlonjak kaget. manik mata keduanya sudah saling tatap. Hira baru kali ini melihat penuh wajah tampan Xavier.

Namun setelah dia tersadar barulah dia. menunduk dengan tersedu. namun dalam hati Hira berucap " astaghfirullah! " ....

1
Nadifah Bilqis
lanjut, ceritanya bagus 👍
fatika: Terima kasih Kak,,, ☺
total 1 replies
fatika
luar biasa
Fikri Syahroni
malang nya hira
fatika: he'eh kak,,, support nya buat hira.. 👌
total 1 replies
fatika
selamat membaca ya,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!