Tepat dihari pernikahannya Ivana malah kabur melarikan diri, niat hati ingin memberitahukan hal tersebut pada kedua orangtuanya. Calantha justru dipaksa untuk menggantikan posisi Ivana sebagai mempelai pengantin wanitanya.
Rowan, pria sejuta pesona yang terpaksa menikahi Cala hanya untuk balas dendam karena Ivana telah menabrak istrinya hingga meninggal dunia.
Tapi bagaimana jadinya jika ternyata pernikahan yang berkedok balas dendam yang dilakukan oleh Rowan itu justru mengungkap satu persatu rahasia keluarga yang selama ini ditutup rapat-rapat?
Simak kelanjutan ceritanya...
⚠️jangan lupa buat terus kasih dukungan dengan like, komen dan vote🌹⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 07
Dua Minggu kemudian...
Hari pernikahan Rowan dan Ivana pun tiba, meski dilaksanakan dengan sederhana tanpa adanya pesta tapi tetap saja rumah Papa Hestu ramai dengan suara para pembantu yang berjumlah tujuh orang itu tengah sibuk mempersiapkan hidangan jamuan untuk menyambut kedatangan Rowan, tak lupa pula Cala juga ikut turun tangan kedapur membantunya.
Dikamar, Ivana tengah mondar-mandir didalam kamarnya dengan gelisah. Ia sudah didandani dan memakai balutan kebaya putih yang membungkus tubuh rampingnya.
"Ya ampun, aku gak mau nikah dengan Rowan. Aku bahkan tidak tau bagaimana bentuk wajahnya, gimana kalo dia lelaki tua bangka? Aahh aku tidak mau". Teriaknya kesal
Tak berselang lama, terdengar pintu kamarnya diketuk.
Tok..
Tok..
Tok..
"Ivana, ini mama sayang". Ucap Mama Sarah memanggil putri kesayangannya
"Masuk mah, pintu nya gak Iva kunci". Sahutnya sedikit berteriak
Ceklek..
Mama Sarah membuka pintu kamarnya, seulas senyum langsung mereka diwajahnya yang sudah tak lagi muda. Mama Sarah berjalan mendekati Ivana setelah ia kembali menutup pintunya.
"Anak mama cantik banget sih". Puji mama Sarah
Mendengar pujian itu, Ivana hanya tersenyum tipis. Ia seperti tak berminat pada pernikahan ini.
"Sayang, sebentar lagi kamu bakal jadi istri Rowan. Kamu akan jadi nyonya Pradana, kamu seneng kan?" ujar Mama Sarah dengan begitu sumringahnya
"Tapi mah, aku gak cinta sama Rowan mah. Gimana kalo dia lelaki tua, kan kata papa dia duda. Iva gak mau nikah sama dia mah, Iva-"
Ssstt...
Mama Sarah menempelkan jari telunjuknya di bibir Ivana, agar putri nya itu diam dan tak banyak bicara.
"Dengerin mama sayang, mama tau kamu gak cinta sama Rowan tapi percaya sama mama, cinta bisa tumbuh seiring berjalan nya waktu. Yang terpenting sekarang kamu nikah sama Rowan dan menjadi nyonya Pradana, setelah itu hidupmu akan bergelimang harta sayang". Ucap Mama Sarah menasehati putrinya
Mendengar itu, raut wajah Ivana berubah menjadi kesal. Ia mengerucutkan bibirnya, mama Sarah sama sekali tidak mengerti perasaannya.
"Ya sudah, kamu tunggu disini. Mama mau keluar dulu sebentar lagi rombongan Rowan datang. Benerin dandanan kamu biar makin cantik,hm".
Ivana tak menggubrisnya, setelah itu Mama Sarah beranjak dari duduknya dan bergegas melangkahkan kakinya keluar dari kamar Ivana.
.
.
Didapur, Cala masih disibukkan dengan membantu para maid menyajikan jamuan hidangan.
"Cala.." panggil Papa Hestu berdiri diambang pintu dapur.
Cala menghentikan aktivitasnya lalu menoleh menatap Papa Hestu.
"Ya pah?"
"Kenapa kamu belum bersiap? Sebentar lagi rombongan Rowan datang. Jangan buat Papa sama Mama malu dengan penampilan kamu yang masih acak-acakan seperti ini". Ucap Papa Hestu dengan sarkas
Cala langsung menunduk melihat penampilannya yang memang masih acak-acaka. Bagaimana tidak, ia sejak pagi buta sudah berkutat didapur bersama Bi Asih dan pembantu lainnya memasak, ia bahkan belum sempat mandi.
Papa Hestu menghela nafas panjang seraya memijat pelan pelipisnya.
"Sekarang pergi ke kamar dan bersiaplah. Waktumu 20 menit sebelum rombongan tuan Rowan datang". Kata Papa Hestu, setelah itu ia berbalik badan dan melangkahkan kakinya pergi dari dapur.
Mendengar itu, Cala hanya mendesahkan nafasnya pelan dan hendak kembali menyelesaikan tatanan hidangan masakannya keatas meja, tapi dengan cepat Bi Asih langsung mengambil alih pekerjaannya.
"Biar bibi aja non Cala mending segera siap-siap keburu nanti nyonya juga marah-marah, biar bibi yang selesaikan semuanya". Ujar Bi Asih
"Tapi bi-"
"Udah non nurut aja apa kata Bi Asih, daripada non Cala kena tuan sama nyonya. Biar disini kita semua yang selesaikan", ucap pembantu yang lain ikut menimpali
Cala tak punya pilihan lagi selain pasrah, ia lalu melepas apron yang melekat ditubuh rampingnya. Setelah itu, ia bergegas melangkahkan kakinya menuju kamar untuk bersiap tak lupa sebelum pergi Cala juga mengucapkan terimakasih pada Bi Asih dan pembantu yang lain nya karena sudah bersedia membantu Cala.
.
Hanya butuh waktu 15 menit untuk Cala bebersih diri dan juga bersiap. Ia tipikal orang yang selalu memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Dress panjang berwarna broken white itu sangat pas ditubuh Cala yang langsing, ia juga memiliki postur tinggi 165 cm. Tak lupa juga Cala memoles wajahnya dengan riasan tipis agar tidak terlihat pucat.
Selesai bersiap, Cala segera melangkahkan kakinya keluar dari kamar.
"Hei kamu .." teriak mama Sarah memanggilnya
Cala berhenti melangkah lalu berbalik badan menatap Mama Sarah.
"Ya mah ?" sahut Cala
"Cepat kamu panggilkan Ivana, Rowan sebentar lagi sampai". Titah Mama Sarah
Cala mengangguk," Iya mah". Setelah itu ia bergegas melangkah menuju kamar adiknya.
.
Sesampainya didepan pintu kamar Ivana, Cala langsung mengetuk pintunya.
Tok..
Tok..
Tok..
"Dek, ini kakak. Boleh Kakak masuk?" ujar Cala meminta izin
Tak ada sahutan dari Ivana, Cala mencoba mengetuknya lagi tapi tetap saja tak ada sahutan. Hingga ketukan yang ketiga kalinya Cala memutuskan untuk membuka pintu kamar Ivana.
"Dek?" Matanya memindai seisi kamar Ivana, tapi nihil. Adiknya itu tidak ada dikamar, tapi satu hal yang membuat Cala merasa janggal. Jendela kamar Ivana terbuka lebar.
Cala bergegas mendekat kearah balkon dan dilihatnya banyak kain ditali memanjang dan diikatkan dipembatas balkon.
"Ivana.." panggil Cala berteriak
Tanpa pikir panjang, Cala bergegas keluar dari kamar Ivana untuk memberitahu kedua orangtuanya.
"Mah.. Mamah, Ivana mah". Cala berteriak mencari keberadaan mama Sarah.
Melihat mama Sarah dan Papa Hestu berdiri diambang pintu dan tengah menyambut kedatangan Rowan, Cala segera berlari menghampirinya.
"Mah.. Pah.. Ivana", ujar Cala dengan nafas yang terengah-engah karena berlari, ia sampai mengabaikan kehadiran Rowan karena saking paniknya.
Mendengar suara Cala, sontak Mama Sarah dan Papa Hestu menoleh menatap Cala dengan kening yang berkerut.
"Ada apa Cala?" tanya Papa Hestu sedikit berbisik, karena dihadapannya kini sudah ada Rowan.
"Ivana gak ada dikamarnya pah, Ivana kabur". Tukas Cala menjelaskan
"Apa??!" Pekik Mama Sarah
Ia langsung berlari menuju kamar putri kesayangannya itu untuk memastikan, begitu juga dengan Papa Hestu, ia juga segera berlari menyusul istrinya.
Rowan yang melihat itu hanya terdiam sambil mengepalkan kedua tangannya. Dia datang kerumah Papa Hestu hanya membawa 3 orang. Mereka adalah Ardi asistennya, Pak Seto kepala pelayan dirumahnya dan juga Daniel sahabatnya yang berprofesi sebagai detektif.
"Apa perlu gue selidiki Row?" ujar Daniel pada Rowan
"Tidak perlu". Jawab Rowan dingin
Tak berselang lama, Papa Hestu dan Mama Sarah kembali menghampiri Rowan. Raut wajah keduanya terlihat panik dan tegang.
"T-tuan maafkan saya, putri saya Ivana-"
"Kabur?" potong Rowan cepat, suaranya terdengar dingin dan penuh penekanan.
Papa Hestu yang mendengar itu hanya bisa menelan ludahnya susah payah. Aura Rowan ini benar-benar mendominasi keadaan.
"Tuan..." Mama Sarah maju selangkah seraya mendongakkan kepalanya menatap Rowan
"Jika anda mengizinkan, biarkan Cala yang akan menggantikan Ivana sebagai mempelai pengantin perempuannya tuan". Ucap Mama Sarah
Mendengar itu, sontak Cala langsung menoleh menatap Mama Sarah seraya membulatkan kedua matanya.
"Mah tapi..."
"Demi kami semua Cala, kamu harus mau menggantikan Ivana. Anggap saja sebagai balas budimu". Ujar Mama Sarah
"Tapi mah aku-"
"Iya Cala, papa mohon.. Kali ini saja, tolong bantu kami hmm.."
.
.
.
To be continue ...
Jangan lupa tinggalkan jejak like, vote dan komen.. Makasih ♥️🌹
hayo buna selesaikan teka-teki ny Rowan... jgn2 c Daniel ang detektif SDH tau cpa ayahnya Rowan....
pasti Rowan hanya anak sambung kan?
duh bakal da kejutan pa ge eaa wat Rowan..