Cinta Setelah Pernikahan

Setelah pergi melamun cukup lama ditaman rumah sakit Cia kembali keruangan Leo yang mungkin sudah sadar .

Ceklek.

Cia melihat Leo yang duduk bersandar di ranjang sedang berbicara dengan beberapa bodyguard nya .

" Kalian keluarlah nanti kita lanjut lagi " ucap Leo pada bodyguard nya ketika Cia menghampiri.

Setelah bodyguard itu menutup pintu Cia kembali menatap Leo yang wajahnya masih begitu pucat .

" Om kenapa nggak makan nasinya?" tanya Cia melihat makanan dan obat Leo masih utuh diatas meja .

" Saya bukan Om kamu " ucap Leo yang sudah muak sekali di panggil Om oleh Cia .

" Daddy kenapa nggak makan?" tanya Cia menatap Leo dengan prihatin.

" Terus kenapa selama beberapa hari terakhir jarang makan sampai sakit ?" tanya Cia lagi .

" Kamu masih bertanya kenapa?" ucap Leo dengan suara pelan .

" Ya aku tau kita punya masalah dan sering berantem tapi bukan berarti Daddy harus mogok makan juga kayak anak kecil , Daddy udah pria dewasa " ucap Cia yang tidak habis pikir .

Iya Cia salah telah membuat Leo marah , emosi dan kepikiran tapi dia tidak kepikiran juga kalau pria jenius seperti Leo akan melakukan hal konyol seperti anak kecil karena faktor utama Leo drop bukan sebatas pikiran tapi memang kekurangan nutrisi.

" Daddy paham aturan hidup sehat tapi kenapa Daddy melakukan ini " ucap Cia .

" Ya Daddy paham tapi setiap kali Daddy ingin makan rasanya tidak berselera apalagi melihat sikap kamu " jawab Leo menatap kelain arah .

" Terus kenapa Daddy mau kita pisah aja?" ucap Cia to the points.

" Itu mau kamu bukan mau Daddy , jadi sekarang kalau memang kamu nggak mau rawat Daddy pulang lah " ucap Leo .

" Biarkan Daddy sendiri " sambung Leo.

" Ihhh, nanti kenapa-kenapa aku juga yang salah " ucap Cia mengambil piring berisi makanan diatas meja .

" Daddy tidak akan menyalahkan kamu " ucap Leo .

" Daddy enggak tapi keluarga kita , kerabat , staf Daddy semua orang bakal nyalahin aku karena nggak merawat suami yang sedang sakit " ucap Cia mencampur nasi dengan kuah sup .

" Jadi kamu merawat Daddy hanya karena takut dibilang orang ?" pertanyaan mendasar Leo.

" Iya , apa lagi " ucap Cia dengan jujur lalu menyuapi Leo makanan.

Bukannya menerima suapan Cia Leo malah menekan tombol di sudut ranjangnya sehingga tidak lama beberapa orang suster masuk .

" Tolong suapi saya " ucap Leo pada suster itu yang dengan cepat mereka kerjakan bahkan mengambil alih piring di tangan Cia.

Cia berdiri memangku tangan menatap dengan sebelah mata Leo yang makan lahap sekali disuapi suster.

" Nggak sekalian Daddy pesan LC biar di suapi susu juga " ucap Cia dengan ketus dan benci sekali menatap Leo yang begitu menikmati setiap suapi suster itu.

Beberapa suster dan bodyguard tergelak mendengar ucapan Cia yang sangat-sangat menohok pada Leo.

" Nanti malam buat nemenin tidur " jawaban singkat Leo meminta suster itu pergi sedangkan bodyguard masih berjaga di depan pintu .

" Ngeselin ya " ucap Cia dengan begitu jahat menarik selang infus Leo sampai Leo memekik kesakitan.

" Akkkk, perih " Leo sengaja meringis kesakitan untuk melihat reaksi Cia .

" Om cepat panggil dokter " teriak Cia panik dan takut melihat tangan Leo berdarah padahal dia yang menarik selang infus dengan sengaja dia juga yang panik .

...........

" Cepetan dokter nanti lukanya bertambah parah " cemas Cia tidak sabaran sedangkan dokter itu hanya diam menatapnya dalam beberapa saat .

Dokter itu menatap Leo yang masih pucat dan juga Cia bergantian sambil geleng kepala.

Dokter muda itu melepas maskernya " Kamu ini sudah nakal , jahat lagi " ucap dokter itu masih teringat kalau Cia adalah pasien nya beberapa bulan yang lalu karena jatuh diarena balapan.

" obati cepat kok malah ngomel " sewot Cia yang belum ingat dokter itu siapa .

" Lupa kamu sama saya , benar-benar bocah kurang ngajar orang lagi sakit malah di tarik infusnya " ucap dokter itu memarahi Cia membuat Leo terheran.

Ternyata ada orang yang lebih galak dari dia dan berani memarahi Cia .

" Dokter nggak usah nuduh ya " ucap Cia teringat ini adalah dokter sialan yang dulu mengomeli nya .

" Jadi Tuan Leo menarik infusnya sendiri atau bodyguard itu yang menarik ?" pertanyaan dokter itu yang langsung merujuk Cia adalah pelakunya.

" Obati cepat tangan saya perih " ucap Leo dengan suara kecil ketika melihat gelagat Cia seperti akan melawan dokter itu dan Leo juga tidak tau mereka ada masalah apa sebelumnya.

" Baik tuan , tapi dia harus dibuat jera " ucap dokter itu meminta suster mengambil satu kursi .

" Duduk kamu disini dan liat saya memasang jarum " ucap dokter itu ingin membuat Cia jera .

" Ihhh, nggak mau aku takut liat jarum " ucap Cia meringis tiba-tiba dengan ngilu .

" Duduk atau saya suntik " ucap dokter itu yang sudah memegang suntikan lalu mengarahkan pada Cia .

" I, iya " ucap Cia takut-takut duduk disamping dokter yang berdiri membersihkan luka di tangan Leo.

" Pegang tangan nya " perintah dokter itu yang dengan cepat Cia mendekat lalu menautkan jari nya dengan Leo .

" Jangan kamu remas pula " ucap dokter itu dengan galak yang hanya diangguki Cia .

" Hiks " baru juga lukanya dibersihkan Cia sudah menangis pilu melihat nya dengan perasaan bersalah .

" Menangis saya suntik " ucap dokter itu yang membuat Cia langsung berhenti menangis sampai sesegukan.

" Jahat banget, orang udah sakit malah ditambah lagi " ucap dokter itu yang baru kali ini bertemu manusia seperti Cia yang nakalnya luar biasa .

Sedari tadi Leo hanya tersenyum menatap setiap ekspresi diwajah Cia yang beberapa kali juga meremas tangan Leo yang dipegangnya.

" Maaf sebelumnya tuan Leo salah adalah dokter pengganti yang akan meneruskan pengobatan" ucap dokter itu yang diangguki Leo .

Leo menatap dokter itu karena masih begitu muda dan mungkin saja juga belum tau siapa Leo sebenarnya sampai dia begitu santai berhadapan dengan Leo bahkan menghukum Cia.

Walaupun Cia salah tapi Leo tidak berniat sedikitpun menghukumnya namun tiba-tiba saja dokter itu melakukan ini .

" Akkkk" padahal tangan Leo yang di masukkan jarum tapi Cia yang memekik kesakitan.

Dokter itu menatap Cia sambil mengulum senyum dan puas sekali .

" kalian bawa gadis nakal ini keluar dia bisa mengganggu ketenangan pasien " ucap dokter itu pada suster yang mendampingi nya .

" Jangan, biarkan dia disini " ucap Leo memegang tangan Cia dengan erat .

" Tapi tuan di,"

" Dia istri saya " ucap Leo yang membuat dokter itu terkejut .

" Sabar sekali Anda tuan " ucap dokter itu yang sungguh tidak menyangka .

Cia menatap dokter itu dengan tatapan kesal lalu menginjak kaki dokter itu.

" Saya suntik ya " ancam dokter itu lagi melihat gelagat nakal Cia .