NovelToon NovelToon
PERJODOHAN & PERJANJIAN

PERJODOHAN & PERJANJIAN

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Tunangan Sejak Bayi / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

"Kamu akan menyesalinya, Aletta. Aku akan memastikannya." Delvan mengancam dengan raut wajahnya yang marah pada seorang wanita yang telah menabrak mobilnya.


Azada Delvan Emerson adalah pengusaha yang paling ditakuti, tidak hanya di negaranya tetapi juga di luar negeri, karena sifatnya yang arogan dan kejam. Dia bukan orang yang mudah memaafkan atau melupakan.

Sementara itu, Aletta Gabrelia Anandra merupakan putri kedua dari keluarga Anandra yang baru saja menabrak mobil Delvan dan menolak untuk tunduk di hadapan Azada Delvan Emerson yang menantangnya untuk melakukan hal terburuk.


Akankah Delvan berhasil membuat Aletta bertekuk lutut terutama sekarang, karena ia harus menikah dengannya atau akankah Aletta berhasil melawan suaminya terutama ketika ia mengetahui bahwa dia adalah kekasih dari musuh bebuyutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21

"Kakak bilang duduk, Dek!." Kata Leo kembali mengulangi perkataannya dengan nada bicaranya yang tegas saat melihat Aletta yang justru tidak bergerak dari tempatnya berdiri. "Kakak tidak akan mengatakannya lagi."

Aletta tidak ingin membuat kakaknya semakin marah, ia pun berjalan mendekati sofa dan duduk di sampingnya.

Leo tidak mengatakan apa pun selama beberapa saat. Dia hanya menatap Aletta dan tatapannya yang tajam membuat wanita muda itu bergerak tidak nyaman di kursinya

"Berhentilah menatapku seperti itu, itu membuatku tidak nyaman," gerutu Aletta ketika ia tidak tahan lagi.

Leo tahu betul betapa mengerikan penampilannya saat ini ketika sedang marah dan dampaknya terhadap adik kecilnya,  tetapi dia tidak dapat menahan amarahnya karena itulah yang dia rasakan.

    "Apakah kamu setuju untuk menikah dengan Azada Delvan Emerson?." Tanya Leo dengan rasa ingin tahu. Aletta bertemu Delvan berarti adiknya telah memikirkan nasihatnya dan berbicara pada Delvan.

Leo memberikan nasihat itu agar Aletta bisa melihat sendiri betapa sombong dan egoisnya Delvan.

Leo juga tahu bahwa Aletta sangat membenci pria yang sombong dan tidak mungkin Aletta akan setuju untuk menikahi Delvan setelah berbicara dengannya. Ini adalah rencananya.

    Setelah Aletta melihat betapa sombongnya Delvan, maka adiknya itu pasti tidak akan mau menikah dengan Delvan.

Namun, setelah berbicara dengan Delvan dan melihat betapa yakinnya Delvan saat berbicara kepadanya, Leo  tidak yakin rencananya akan berhasil. Leo  telah menunggu panggilan telepon Aletta selama lebih dari tiga puluh menit, tetapi Aletta tidak meneleponnya.

Leo kemudian memutuskan untuk datang ke rumah Aletta karena dia tidak ada di studio fotonya, tetapi Aletta juga tidak ada di rumah, ketika dia Leo sampai di rumah Aletta, ia langsung menduga bahwa adiknya itu masih bersama Delvan.

Aletta tidak akan tetap bersama Delvan jika dia menolak pernikahan tersebut, tetapi Leo  tidak ingin percaya bahwa adiknya menerima lamaran pernikahan tersebut.

Aletta menggigit bibirnya dengan gugup. Ia merasa takut dengan reaksi Leo terhadap jawabannya. Cara Leo menatapnya seolah mengatakan bahwa pria itu sudah tahu jawaban atas pertanyaannya, tetapi dia ingin mendengarnya langsung darinya.

"Dek, kakak ingin bertanya sesuatu padamu. Tolong jawab pertanyaan kakak dengan jujur!." Pinta Leo dengan tenang.

"Ya, aku sudah menyetujui lamaran pernikahan itu." Kata Aletta menegaskan.

Leo merasa pengendalian dirinya hilang saat mendengar jawaban Aletta, tetapi dia tidak akan membentaknya karena itu tidak akan menyelesaikan apa pun.

"Apa kakak boleh tahu apa yang membuatmu setuju dengan pernikahan ini?" tanya Leo dengan tenang.

Leo yang begitu tenang justru membuat Aletta takut. Aletta lebih suka jika Leo berteriak padanya, karena itu yang lebih terdengar normal. "Aku sudah membahas ini dengan Delvan dan kami berdua sepakat bahwa akan lebih baik jika kami menikah." Ungkap Aletta dengan santai tanpa menyebutkan bagian tentang perjanjian antara dirinya dengan Delvan.

Leo tidak perlu tahu bagian itu sebagaimana adanya antara Aletta dan Delvan, karena Aletta ingin itu tetap menjadi rahasia di antara mereka.

'Delvan!' Leo mendesis dalam hati. Bajingan itu pasti menggunakan salah satu cara liciknya untuk membuat Aletta setuju menikahinya.

Leo cukup mengenal adiknya untuk tahu bahwa dia tidak akan berubah pikiran begitu saja.

"Apa yang dia katakan sampai membuatmu setuju dengan pernikahan itu? Dia pasti sudah mengusulkan sesuatu. Kakak ingin tahu apa itu." Tanya Leo, menatap Aletta dengan tatapan curiga.

Aletta bisa merasakan jantungnya berdebar kencang. Dia tidak bisa memberi tahu Leo tentang perjanjian Delvan karena semua akan kacau jika kakaknya itu tahu.

Namun, Aletta adalah pembohong yang buruk. Tidak mungkin Leo  tidak tahu bahwa Aletta berbohong.

Aletta tahu dia tidak punya pilihan lain selain berbohong. Karena itu dia menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya sebelum menjawab. "Dia tidak mengusulkan apa pun, Kak. Dia hanya berkata kita harus menjalani semuanya dengan perlahan dan mencoba untuk saling mengenal sebelum pernikahan."

Leo merasa ada yang aneh. Karena ia yang bahwa Delvan bukanlah orang yang akan mengatakan hal seperti itu. Delvan adalah seorang pengusaha dan dia tidak akan berani melakukan sesuatu yang tidak menguntungkan baginya.

Namun, apa yang akan diperoleh Delvan dari menikahi Aletta? Leo bertanya pada dirinya sendiri. Ia akan menyuruh anak buahnya untuk menyelidiki Delvan. Ia tidak akan membiarkan Delvan memanfaatkan adiknya yang masih sangat polos dan lugu.

"Kamu yakin? Apakah itu yang membuatmu setuju dengan pernikahan ini?." Tanya Leo  ingin memastikan tidak ada hal lain yang tidak diceritakan Aletta kepadanya.

"Ya, Kakak ku. Itulah satu-satunya alasanku menyetujui pernikahan ini," Aletta berbohong.

    Ya, dia memang merasa sedikit bersalah karena berbohong pada kakaknya, tetapi dia tidak punya pilihan lain.

"Baiklah kalau begitu," kata Leo  tidak ingin memperpanjang masalah ini lagi. Dia akan mencari tahu apakah Delvan sedang merencanakan sesuatu dan jika tidak, maka dia akan dengan senang hati menerima pernikahan itu jika adiknya merasa senang dengan itu.

Aletta terkejut karena ia tidak menyangka bahwa Leo akan setuju begitu saja. Namun, ia tidak mengeluh.

"Berjanjilah pada kakak kalau kamu akan memberitahu kakak jika Delvan mencoba menyakitimu," pinta Leo

"Aku janji, Kak." Aletta kemudian merentangkan kedua tangannya lebar-lebar. "Boleh aku peluk?" tanyanya sambil tersenyum lebar.

Mustahil bagi Leo untuk tetap marah pada adiknya dengan cara wanita muda itu bersikap begitu imut.

"Kakak sangat menyayangi mu, adik kecil." Kata Leo sembari memeluk Aletta.

"Aku juga menyayangimu, kakak." Jawab Aletta. Dia senang Leo  tidak lagi marah padanya. Yang perlu ia lakukan hanyalah berpura-pura dan Delvan menjadi pasangan yang bahagia selama setahun, setelah itu ia akan bebas selamanya.

    ***

"Apa ini benar-benar serius?! Aletta ternyata setuju dengan pernikahan itu." Teriak Jessica kegirangan.

"Ya, dia menyetujuinya. Dia datang ke kantorku setelah sesi pemotretan dan mengatakan bahwa dia menerima perjanjian dariku." Kata Delvan menegaskan.

Setelah melihat Aletta pergi, Delvan segera menghubungi Jessica dan memintanya untuk menemuinya di rumah mereka. Ia memberi tahu Jessica tentang jawaban Aletta dan seperti yang telah ia duga, berita itu membuat kekasihnya merasa senang.

"Hebat sekali. Kamu benar-benar berhasil mengubah pikirannya. Kamu yang terbaik!." Puji Jessica.

"Aku tahu." Kata Delvan. Ia menarik Jessica agar duduk di pangkuannya dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang Jessica. "Aku benar-benar tidak ingin menikah dengan wanita itu. Aku akan membatalkan pernikahan sialan ini kalau kamu memintaku sekarang juga. Katakan saja dan aku akan melakukannya." Kata Delvan bersumpah.

"Tidak! Jangan lakukan itu, Delvan. Aku tidak akan memintamu membatalkan pernikahan ini."  Jawab Jessica menolak karena itu bukan yang diinginkannya. "Dan jangan lupa apa yang akan dilakukan ayahmu kalau kamu tidak menikah dengan Aletta. Aku tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri kalau ayahmu tidak mengakuimu sebagai anak."

"Saya tidak peduli tentang apapun--".

"Tapi aku peduli, Delvan!" gerutu Aletta kesal.

     'Kenapa Delvan masih saja bicara soal tidak jadi menikah dengan Aletta? Apa Delvan tidak mengerti bahwa dia akan kehilangan warisannya jika tidak mendengarkan ayahnya?.' Batin Jessica merasa kesal, dalam pikirannya jika Delvan sampai kehilangan warisannya, maka Jessica akan merasa rugi, dia tidak mendapatkan apa pun setelah berpacaran lama dengan Delvan.

"Dengar sayang, hanya setahun setelah itu kamu akan terbebas dari Aletta. Aku juga tidak ingin kamu menikah dengan wanita itu, tapi aku tidak punya pilihan. Tolong jangan buat keadaanku semakin sulit." Pinta Jessica dengan nada bicaranya yang ia buat selembut mungkin agar Delvan langsung luluh padanya.

"Aku turut sedih karena wanita itu terus saja mengalahkan posisi mu menjadi model." Kata Delvan dengan suara lembut.

"Ini bukan salahmu, Delvan. Ini salah wanita itu." Kata Jessica menyalahkan Aletta karena dia tahu itu akan membuat Delvan semakin membenci Aletta. Jessica bermaksud menjadikan tahun ini tahun terburuk bagi Aletta.

Delvan sangat pandai menghancurkan hidup orang lain dan jika dia memainkan kartunya dengan benar, dia akan menghancurkan Aletta sebelum akhir tahun.

Dengan tercemarnya nama baik Aletta, maka Jessica akan kembali menjadi model nomor satu dan itulah rencananya.

Yang harus dia lakukan hanyalah menghasut Delvan untuk melawan Aletta dan dia sendiri yang akan mengurus sisanya. "Delvan, apa kamu yang dilakukan Aletta hari ini?"

"Apa yang dia lakukan?" tanya Delvan dengan wajah cemberut.

"Model-model lain menindasnya dan aku turun tangan untuk membelanya, tapi alih-alih berterima kasih padaku, dia malah memintaku untuk tidak ikut campur dalam urusannya lagi. Dia bilang dia akan menjadi menantu keluarga Emerson dan dia tidak akan ragu menggunakan kekuasaan kamu untuk menghancurkanku. Dia mengancam ku dengan menggunakan nama keluarga Emerson." Kata Jessica merengek.

Delvan merasa sulit untuk mempercayai bahwa Aletta telah melakukan hal seperti itu. Karena wanita itu tidak terlihat seperti orang yang akan menggunakan nama keluarganya untuk mengancam seseorang atau mungkin dirinya belum mengenal Aletta yang sebenarnya.

Tidak mungkin Jessica akan berbohong tentang Aletta yang berarti dia berpura-pura di hadapannya dan Vian.

     "Jangan khawatir, sayangku. Ini hanya masalah beberapa hari. Aku berjanji akan menghancurkannya sepenuhnya begitu dia menjadi istriku." Kata Delvan.

"Silakan, aku akan menonton itu dengan gembira." Kata Jessica menyeringai lebar.

Ponsel Delvan tiba-tiba berdenting. Ia melihatnya dan melihat bahwa Vian-lah yang telah mengirim pesan padanya.

"Siapa yang mengirimimu pesan?." Tanya Jessica.

"Vian, dia bilang Papa meminta kita pulang untuk makan malam." Jawab Delvan.

Ia tahu bahwa ayahnya punya alasan lain untuk memintanya pulang. Makan malam itu hanyalah alasan untuk membuatnya pulang.

Delvan yakin ini ada hubungannya dengan Aletta, tetapi apa yang mungkin diinginkan ayahnya lagi?

Delvan mendesah. Hanya ada satu cara untuk mengetahui apa yang sedang dilakukan ayahnya, yaitu dengan menemuinya secara langsung.

Dia mengirim balasan ke Vian. [Sampai jumpa malam ini]

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!