NovelToon NovelToon
Majikan Yang Lumpuh

Majikan Yang Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: NisfiDA

Bagas Pratama seorang pria lemah lembut serta penyayang.

Namun satu kejadian membuatnya berubah dalam sekejap saja, kecelakaan dua tahun lalu membuat dirinya menjadi pria dingin, kejam serta emosi.
Kecelakaan itu membuatnya dirinya menjadi lumpuh bahkan dia tidak ingin mendekat dengan siapapun, selama dia lumpuh dia hanya mengurung dirinya didalam kamar..

Dia tidak ingin bertemu siapapun, bahkan dia juga membenci wanita terkecuali Sang Ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Egois

" Sekarang waktunya anda untuk sarapan tuan, lalu setelah itu anda harus meminum obat anda" kata Anna sambil menyuapi Bagas

Tuk!

Piring yang dipegang oleh Anna tidak sengaja mengenai dibagian pelipis alisnya hal itu membuat luka.

Tok. Tok.

Bagas dan Anna melihat kearah suara pintu yang terdengar diketuk, ternyata itu adalah Sara dia sedari tadi memerhatikan bagaimana perilakunya Bagas terhadap Anna.

Anna bangun dari jongkoknya lalu menghadap kearah Sara yang masuk kedalam kamarnya Bagas.

" Nyonya" panggil Anna

Sara hanya bisa menghelakan nafasnya saja melihat perilaku Bagas yang masih saja kasar kepada seorang gadis.

" Pergi Bibi Inah biarkan dia mengobati lukamu" kata Sara kepada Anna

" T-tapi bagaimana dengan sarapan tuan?"

" Biarkan saya yang mengurusnya, kemarikanlah sarapannya"

" B-baik Nyonya"

Anna memberikan piring itu kepada Sara, lalu dia berpamitan kepada Sara dan Bagas. Sara yang tersenyum namun tidak untuk Bagas dia memalingkan wajahnya kearah jendela tersebut.

Saat Anna sudah keluar kini Sara mulai membuka suaranya kepada Putranya itu.

" Apa kamu akan berperilaku kasar seperti itu terus?"

" Ma, aku tidak membutuhkan itu"

" Kamu pasti butuh Bagas, jangan pernah menolaknya lagi"

" Tapi ma, aku benar-benar tidak membutuhkan seseorang yang merawatku ma"

" Cukup Bagas" bentak Sara membuat Bagas terdiam

Sara yang sudah cukup sabar selama ini kepada Bagas, namun kali ini dia tidak ingin Bagas terlalu egois.

" Jangan egois Bagas, kamu tidak membutuhkannya namun Mama membutuhkan kamu Bagas, Mama ingin kamu sembuh makanya Mama berusaha keras mencari pengasuh untuk merawatmu Bagas"

" Ma, aku tidak akan bisa sembuh"

" Bisa Bagas, kamu bisa sembuh jika kamu mengikuti terapi yang disarankan teman Mama"

" Tidak ada gunanya aku sembuh ma, semuanya sudah hilang"

" Cukup Bagas, Mama lelah dengan apa yang kamu katakan itu, Mama tau kejadian 2 tahun lalu membuatmu menutup hatimu tapi Mama ingin kamu sembuh dan membalas semuanya Bagas buktikan bahwa kamu bisa melakukannya tanpa dia, ingat Bagas disini ada Mama yang selalu bersamamu sampai kapanpun"

Bagas terdiam dengan apa yang diucapkan oleh Sara, selama kejadian itu dia benar-benar menutup hatinya.

Tidak hanya dengan orang, namun dengan Sara pun begitu, banyak mengalahnya Sara karena dia tidak membuat keadaan semakin parah.

Namun ternyata, semakin lama semakin membuat Bagas kebiasaan tidak ingin membukanya sama sekali.

" Jadi tolong jangan egois lagi Bagas, Mama membutuhkanmu selama ini Mama sendirian saja Bagas jadi Mama mohon hanya kamu yang Mama miliki"

Bagas menoleh kearah Sara, dimana air mata Sara mengalir membuat Bagas merasa bersalah.

Apakah selama ini dia sangat egois sehingga membuat Sara begitu lelah sekali?

Bagas membalikkan kursi rodanya lalu menggerakkannya mendekat kearah Sara serta memeluknya.

Sara yang hanya bisa menangis saja didalam pelukannya Bagas, dia benar-benar sudah tidak bisa menahannya lagi selama ini dia merasa sendirian saja.

" Maafkan aku ma, aku benar-benar tidak tau selama ini Mama merasa sendirian" kata Bagas sambil mengusap-usap punggungnya Sara

" Tolong Bagas, jangan biarkan Mama sendirian Mama benar-benar sangat lelah menahan semuanya Mama ingin kamu kembali Bagas seperti dulu lagi, lupakan saja semua yang telah terjadi dia bukan wanita yang baik untukmu Bagas, tolong jangan biarkan Mama sendirian lagi" ucap Sara dengan nada tangisnya

" Maafkan aku ma, aku berjanji dari sekarang tidak akan membuat Mama sendirian lagi ma"

Sara memeluk Bagas dengan begitu erat sekali, namun air matanya semakin mengalir dipipinya.

Sementara Anna yang sedang ada didapur bersama Bibi Inah yang sedang mengobati lukanya.

" Bi, sebenarnya apa yang terjadi kepada Tuan Bagas?" tanya Anna dengan nada penasarannya

" Dia mengalami kecelakaan 2 tahun lalu mengakibatnya dia lumpuh"

Anna tampak terkejut, dia mengiranya Bagas hanya karena sakit namun ternyata ada kejadian yang menimpa dirinya.

" Selang dari kejadian itu, tuan sempat mengalami koma selama 2 bulan dirumah sakit saat dia terbangun dari komanya mengetahui kakinya mengalami kelumpuhan dia sangat mengamuk dan lepas kendali, semua Dokter sangat susah menangangi tuan dan pada akhirnya tuan disuntik obat penenang saat beberapa hari kemudian Dokter mengatakan tuan memiliki gangguan mental yang cukup parah bukan hanya karena kondisinya namun rasa patah hatinya membuat dia menutup dirinya terlalu erat sekali"

" Patah hati? Maksud Bibi?"

" Penyebab tuan kecelakaan waktu itu disaat dia mengetahui bahwa tunangannya sedang berselingkuh padahal hanya satu bulan lagi mereka akan menikah"

Anna benar-benar sangat terkejut dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya, dia tidak menyangka pria setampan Bagas masih bisa diselingkuhkan?

" Lalu?" tanya Anna kembali

" Setelah mengetahui semuanya, tuan mengendarai mobilnya dengan kecepatan sangat tinggi sehingga membuatnya tidak sadar menabrak tepian trotoar"

" Begitu malangnya nasib tuan, Anna benar-benar tidak menyangka setampan tuan masih bisa dikhianati"

" Haaaaa, Bibi juga tidak menyangka padahal dulu tuan orangnya sangat lemah lembut dan penyayang namun sekarang setelah kejadian itu dia sangat berubah"

Anna benar-benar begitu sedih sekali mendengar ucapannya Bibi Inah,

" Baiklah, Bibi sudah selesai mengobatinya kamu sudah sarapan?"

" Terima kasih bi, sudah bi saat berangkat kemari Anna sudah sarapan kok"

" Kalau begitu, Bibi melanjutkan pekerjaan dulu ya kamu kalau mau apa-apa katakan saja kepada Bibi"

Anna hanya bisa menganggukkan kepalanya, dimana Bibi Inah langsung pergi meninggalkan Anna.

Tugas Anna hanya merawat Bagas, jadi dia benar-benar bingung harus ngapain jika tidak merawat Bagas.

Tiba-tiba.

" Anna" panggil Sara

Anna langsung menoleh kearah suara tersebut, ternyata Sara yang sudah selesai berbicara kepada Bagas kini dia keluar sambil membawa nafan yang sudah kosong isinya.

" Nyonya, apa tuan sudah selesai sarapannya?" tanya Anna dengan lembut kepada Sara

Sara tersenyum, lalu memberikan nafan itu kepada Anna.

" Terima kasih kamu sudah mau sabar menghadapi Bagas, maaf perilaku Bagas kepadamu apa lukamu begitu parah Anna?"

Anna menggelengkan kepalanya dengan wajah yang tersenyum.

" Tidak apa-apa Nyonya, itu sudah tugas saya luka saya tidak terlalu parah Nyonya hanya lula kecil saja"

" Kamu yakin?"

" Yakin Nyonya hanya luka kecil saja"

Sara menghelankan nafasnya saja, dia merasa lega jika luka Anna hanya kecil saja.

" Saya harap kamu bisa bertahan disini ya dengan sikapnya Bagas"

" Nyonya tenang saja, saya tidak akan pernah lelah dengan pekerjaan saya ini"

Sara menganggukkan kepalanya dengan wajahnya tersenyum, dia benar-benar sangat menyukai Anna.

" Kalau begitu saya pamit dulu untuk bekerja, nanti jam 12 siang kamu antar lagi makanan untuk Bagas setelah makan siang biasanya Bagas suka mengemil"

" Baik Nyonya akan saya lakukan nanti, namun cemilan apa yang disukai tuan biar saya bikinkan?"

" Hmm, sepertinya cemilannya yang sedikit manis tapi tidak terlalu manis"

" Baik Nyonya, nanti akan saya buatkan untuk tuan"

" Saya serahkan semuanya kepadamu Anna, kalau begitu saya pergi dulu"

" Hati-hati Nyonya"

Sara menganggukkan kepalanya, dimana dia benar-benar merasa sangat suka kepada Anna tidak hanya perhatian kepada Bagas namun juga kepada dirinya.

Jarang-jarang Sara menemukan gadis seperti Anna, biasanya yang mereka bahas lebih utama adalah pembayaran gajih mereka seberapa.

Berbeda dengan Anna, dia tidak ada sama sekali membahas tentang itu melainkan dia menyakinkan Sara tentang merawat Bagas dengan sangat baik.

Itulah mengapa Sara sangat suka sekali kepada Anna, dia lebih mementingkan pekerjaannya dibandingkan bayarannya.

Sebenarnya bayaran gajihnya sangat penting bukan, tetapi Anna tidak mempermasalahkan itu intinya dia harus menunjukkan cara kerjanya bagaimana agar Sara bisa puas.

1
JANE ARDIANA
Luar biasa
Indah Darma Indah
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!