NovelToon NovelToon
Reborn For Revenge

Reborn For Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kelahiran kembali menjadi kuat / Dijodohkan Orang Tua / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

⚠️Warning⚠️

Cerita mengandung beberapa adegan kekerasan


Viona Hazella Algara mendapatkan sebuah keajaiban yang tidak semua orang bisa dapatkan setelah kematiannya.

Dalam sisa waktu antara hidup dan mati Viona Hazella Algara berharap dia bisa di beri kesempatan untuk menembus semua kesalahan yang telah di perbuatnya.

Keluarga yang dicintainya hancur karena ulahnya sendiri. Viona bak di jadikan pion oleh seseorang yang ingin merebut harta kekayaan keluarganya. Dan baru menyadari saat semuanya sudah terjadi.

Tepat saat dia berada di ambang kematian, sebuah keajaiban terjadi dan dia terbawa kembali ke empat tahun yang lalu.

Kali ini, Viona tidak bisa dipermainkan lagi seperti di kehidupan sebelumnya dan dia akan membalas dendam dengan caranya sendiri.

Meskipun Viona memiliki cukup kelembutan dan kebaikan untuk keluarga dan teman-temannya, dia tidak memiliki belas kasihan untuk musuh-musuhnya. Siapa pun yang telah menyakitinya atau menipunya di kehidupa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

    Setelah dapat bertemu dengan Varell sebelum lelaki itu pergi, Viona akhirnya dapat bernapas dengan lega. Ia berharap Varell segera pulih dari cedera kakinya.

    Merasa lebih baik, Viona kembali ke rumah. Begitu ia melangkah masuk kedalam, ia melihat Rasya sedang memegangi teleskop dan bersiap untuk pergi. Rasya tampak acuh tak acuh dan tidak tertarik pada apa pun, tetapi dia terobsesi dengan alam semesta dan hal-hal yang tidak diketahui.

    Setelah memasuki universitas, Raysa mengambil jurusan astronomi. Meskipun dia seorang jenius dengan IQ 180, Rasya selalu berbicara serius dengan Viona tentang keberadaan makhluk luar angkasa di luar sana. Viona dulunya tidak sabar dengan kekanak-kanakannya setiap kali dia menyinggung pembahasan kakaknya, membuat Rasya berhenti membicarakan topik itu.

    "Kak Rasya, kakak mau pergi lagi ya?." Panggil Viona. Ayah mereka dan Dirga sedang sibuk dengan urusan di perusahaan mereka masing-masing, Gio sedang sibuk mempersiapkan diri untuk sebuah kompetisi dan sekarang bahkan Rasya pun juga akan pergi.

    

    Viona merasa sedikit kecewa. Saat Rasya menoleh menatapnya, wajah tampan lelaki itu melembut dan dia mengangguk pelan. "Para professor di departemen mau kakak mengamati benda-benda di luar angkasa, jadi kakak ngga akan pulang selama beberapa hari."

    Viona tersenyum tipis saat menatapnya. "Ya udah deh, kalau kakak ambil foto yang menarik, kasih tau aku ya?!."

    Rasya terkejut, tetapi dia tetap menganggukkan kepalanya. "Oke, adek!."

    Rasya selalu ingin berbagi minatnya dengan Viona, tetapi Viona selalu tampak tidak menyukainya. Hari ini, Viona benar-benar berinisiatif untuk meminta melihat foto-foto darinya! Rasya tidak dapat menahan kegembiraannya.

    Viona berjalan mendekat dan memeluk kakaknya ketiganya itu dengan erat, membenamkan wajahnya di pelukan Rasya dan menghirup aroma mint yang menyegarkan.

    "Jaga diri kakak baik-baik ya." Kata Viona..

    "Kakak ngga akan pergi lama, dek. Cuma beberapa hari dong!." Jawab Rasya menoel hidung Viona setelah melepaskan pelukannya. "Ngomong-ngomong... gimana soal hubungan kamu sama Varell?."

    "Kita baik-baik aja. Kenapa kakak nanya itu? Apa kakak khawatir sama hubungan ku?."

    "Kamu itu adiknya kakak. Ya jelaslah kakak khawatir. Tapi... kalau soal Varell, Kakak ngga terlalu khawatir." Jawab Rasya, raut wajahnya tampak tulus, tetapi Viona tidak dapat menahan diri untuk tidak memutar matanya.

    Rasya benar-benar berusaha terlalu keras untuk berakting. Di kehidupan sebelumnya, Viona baru menyadari bahwa Rasya selalu menjadi penggemar Varell. Rasya selalu menganggapnya dirinya sebagai anak yang spesial, terutama di bidang sains. Namun selama bertahun-tahun, prestasinya yang paling membanggakan yaitu catur selalu kalah ketika melawan Varell. Hal ini membuat Rasya mengangumi kepandaian Varell dalam bermain catur.

  Kemudian, melihat aura Varell yang tegas dan mendominasi di dunia bisnis, membuat kekaguman itu berubah. Rasya tidak pernah berani mengungkapkan pikiranya yang sebenarnya kepada Viona karena dia pikir adiknya itu sangat membenci Varell.

    Rasya yang malang memiliki wajah datar, tetapi Viona telah mengubahnya menjadi seorang aktor. Viona tidak dapat menahan perasaan sedikit lucu dan sedih pada saat yang bersamaan.

    Viona mengulurkan tangan dan menepuk kerah baju Rasya. "Kak Rasya nggak usah khawatir. Sekarang Varell berangkat ke New York, dan aku juga udah setuju kan tunangan sama dia. Dengan begitu, kak Rasya bisa senang hati punya adik ipar." Setelah itu, Viona tertawa kecil dan segera berlari menaiki tangga.

    Rasya masih berdiri di tempatnya dan saat lelaki itu dapat mencerna perkataan adiknya, senyum kecil muncul di wajahnya yang biasanya dingin. Melihat idolanya dan adik perempuannya yang tercinta bersama-sama membuatnya enggan untuk melepaskannya, tetapi mereka memang cocok satu sama lain.

    Namun, Rasya segera merasa ada yang janggal. Dari nada bicara Viona, sepertinya adik kecilnya itu sudah tahu bahwa ia menjadi fans Varell. Mungkinkah kemampuan akting Rasya kurang bagus?

    Begitu Viona sampai di kamarnya, ia melepaskan sepatunya dan berbaring di atas tempat tidur. Ia mengeluarkan ponselnya, mencari nama 'Varellino', setelah menemukannya, Viona mempertimbangkan apakah akan mengirim pesan pada lelaki itu atau tidak.

    Saat jari Viona melayang di atas kotak obrolan, ia akhirnya memutuskan untuk tidak melakukannya. Jika dia bersikap terlalu terbuka, lelaki itu mungkin akan semakin curiga.

    Viona mengernyitkan dahinya dan tenggelam dalam pikirannya hingga tiba-tiba Ziya masuk kedalam kamarnya tanpa mengetuk pintu. Suasana hati Viona menjadi kesal saat melihat Ziya masuk.

    "Ziya, lo kok nggak sopan banget sih? Main masuk aja tanpa ketuk pintu. Gue masih mau istirahat!."

    Ziya terkejut dengan sikap dingin Viona dan raut wajahnya yang tidak senang terlihat jelas. Ia bergegas menghampiri Viona. "Viona, gue dateng ke sini karena ada hal penting yang pengen gue tanyain ke lo."

    "Apaan?." Tanya Viona.

    Ziya merendahkan suaranya. "Gue rasa... akhir-akhir ini lo menjauh dari gue. Apa karena gue ngga jenguk waktu lo di rawat di rumah sakit? Sebenarnya... gue pergi ke gereja buat doain lo, gue berharap lo cepet sembuh..." Katanya dengan kedua matanya yang berkaca-kaca, tetapi Viona sama sekali tidak tersentuh dengan ekspresi wajah yang Ziya tunjukan padanya.

    "Gue belum sembuh juga, padahal gue udah terbaring lama di rumah sakit. Mungkin doa lo kurang serius?." Kata Viona dengan malas, berusaha menahan rasa mualnya.

    Melihat Viona yang seperti ini, kecemasan batin Ziya mulai muncul lagi. Mengapa Viona tidak tersentuh sama sekali saat melihatnya menangis? Apakah Viona sudah menyadari sesuatu? Itu tidak mungkin! Bagaimana mungkin Viona dengan otak bodohnya bisa menyadari niatnya dan ibunya?

    "Oh ya, Ziya. Kebetulan banget lo ada di sini. Gue ngerasa bodoh banget karena udah nyakitin Varell. Nanti setelah dia pulang, gimana caranya gue bisa minta maaf ya? Atas semua kesalahan gue. Ugh! Bener-bener ngerepotin banget." Viona sengaja mengeluh, ia berbaring di atas tempat tidurnya dengan raut wajah tak berdaya.

    Mendengar perkataan Viona, amarah yang terpendam meluap dalam diri Ziya. Dia merasa bahwa ada yang tidak beres, Viona benar-benar bertingkah aneh.

    "Viona, kita bahas Varell nanti aja. Besok gue boleh keluar dan lo mau nggak pergi belanja? Gue ajak beberapa temen gue. Lo setuju?." Kata Ziya dengan nada yang tenang sembari duduk di tepi tempat tidur.

    Viona awalnya ingin menolak ajakannya, tetapi setelah mendengar bahwa ada orang yang bergabung dengan mereka, ia pun menyetujui ajakan Ziya. "Oke, gue ikut."

    Melihat sikap Viona yang acuh tak acuh, Ziya mengernyitkan dahinya. Ia harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Viona, besok!

    ***

    Keesokan paginya, Ziya telah merias wajahnya lebih awal dan menunggu Viona turun, tetapi Viona tidak kunjung terlihat turun. Ziya tidak bisa menunggu lebih lama lagi dan bergegas naik ke atas untuk mendesak agar Viona berdandan lebih cepat.

    Namun begitu, Ziya membuka pintu kamar Viona, ia merasakan ada sosok melintas melewatinya, lalu tenggorakan nya tercekat, lehernya terasa di cengkram dan tubuhnya juga di tekan di dinding.

    "Ahh!". Ziya berteriak ngeri dan ketika dia membuka matanya, ia melihat bahwa orang yang mencekiknya tidak lain adalah Viona!

    Tatapan mata Viona setajam pisau saat menatap Ziya dan hawa dingin di matanya membuat Ziya menggigil ketakutan, merasa bahwa gadis didepannya seperti orang asing, bukan Viona yang ia kenal.

   "Oh! Ternyata lo." Viona tiba-tiba memiringkan kepalanya dan menunjukan senyum tulusnya.

    

    Ziya terkejut dengan kejadian yang tiba-tiba seakan akan membunuhnya itu,  tetapi tampaknya itu hanya imajinasinya. Dia dengan gugup buka suara. "G-gue dateng buat liat lo udah siap belum? Kenapa lo belum turun juga?."

    Pada saat, Ziya menatap kedua mata Viona, ia bisa merasakan kebencian dan niat Viona yang ingin membunuhnya, membuat Ziya dihantui rasa takut yang berkepanjangan.

    "Sorry yang tadi. Gue tadi lagi mikirin sesuatu dan ngerasa ada seseorang yang mau berniat jahat masuk ke kamar gue." Kata Viona menjelaskan sembari melepaskan cengkraman tangannya di leher Ziya dan menepuk-nepuk telapak tangannya sendiri, seakan membuang kuman yang mungkin menempel di telapak tangannya.

    Ziya merasa sedikit marah pada Viona. Mana ada orang yang mau berniat jahat pada Viona secara terang-terangan di siang hari begini?. Ziya mengernyitkan dahinya. "Viona, lo bener-bener udah bikin gue takut tadi."

    Viona tersenyum. "Dulu gue belajar sanda. Karena lo nyelonong masuk ke kamar gue dan bikin kaget.... secara naluriah gue mengambil tindakan defensif." Kata Viona dengan serius.

    Sementara Ziya menatapnya dengan perasaan antara yakin dan ragu-ragu, samar-samar ia teringat bahwa Arga pernah menyebutkan keterampilan bela diri Viona. Namun, ia sudah lama tidak melihat Viona menggunakan bela dirinya itu. Ziya merasa sedikit tidak nyaman dan mengusap lehernya. "Bukannya kita udah sepakat buat pergi keluar hari ini? Kamu cepetan siap-siap gih!."

    "Gue udah selesai dari tadi. Ayo pergi."

    "Cuma gitu doang?." Ziya terkejut melihat penampilan Viona.

    Viona hanya mengenakan celana jins kasual dan kaus pendek, terlihat sangat santai. Dia tidak memakai riasan apa pun, dan rambutnya diikat rapi, membuatnya tampak menawan. Meski begitu, Viona sangat menarik perhatian. Kulitnya begitu lembut sehingga tampak seperti bisa dicubit. Wajahnya yang memukau masih memiliki sedikit lemak bayi, yang tampak kuat dan menawan di saat yang bersamaan.

    Hati Ziya dipenuhi dengan kecemburuan. Kenapa si bodoh ini punya wajah yang begitu memukau?! Wajah Ziya berubah masam dan dia terpaksa tersenyum. "Viona, pakaian lo terlalu santai. Jangan lupa kalau Leo juga ikut kita hari ini. Dia lebih suka sama cewek yang berpenampilan unik. Dengerin gue dan ubah cara gaya lo!."

    Viona berdiri diam dan tidak bergerak. "Gue ngga akan berubah, kalau dia ngga suka, itu terserah dia. Gue ngerasa nyaman dengan ini."

  "Viona, gue ngelakuin ini itu demi kebaikan lo. Lo ngga boleh kayak gini." Ziya terus membujuknya.

    Viona merenung sejenak, lalu menganggukkan kepalanya. "Ya udah deh, kalau gitu gue ngga jadi ikut kalian."

1
Devi Sri lestari
bgs
R@3f@d lov3😘
takut Billy 🤣🤣🤣Padahal cuma diisengin Viona
R@3f@d lov3😘
udah kalah juga masih sombong 😏😤billy"
R@3f@d lov3😘
🤣🤣🤣dikerjain habis" an itu Leo
R@3f@d lov3😘
kasihan kamu Freya 😏punya teman kayak ziya sampah dan penghianat
R@3f@d lov3😘
lanjut kak
R@3f@d lov3😘
padahal ceritanya bagus,,malah gak ada yang baca🙄tenang ja kak aq sukaaaaaaaa 🤗 ceritanya
Violetta Gloretha: maaciww kak😘🤭
total 1 replies
R@3f@d lov3😘
cinta varell sangat tulus sama Viona 😍
R@3f@d lov3😘
buat viona lebih tegas kak
R@3f@d lov3😘
emang enak dicuekin 😂🤣
R@3f@d lov3😘
ternyata ada benalu dan sampah 😏 dirumah Viona
R@3f@d lov3😘
menarik
R@3f@d lov3😘
menarik 🤪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!