Seorang wanita yang memiliki kekayaan karena telah membangun sebuah perusahaan yang sudah di kenal di dunia.
Tetapi sayangnya kejayaan itu tidak berlangsung lama karena wanita itu mengalami pembunuhan oleh musuhnya.
Mungkin tubuhnya sudah mati tetapi jiwanya malah berpindah ke seorang tubuh seorang wanita yang memiliki anak kembar 3 dari seorang Kaisar yang mencampakkannya.
Apa wanita tersebut bisa mengubah takdirnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reiza Muthoharah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memberikan Nama Part II
Sekarang untuk gadis kecil mama sekaligus peri kecil kita namamu Adriana Tatiana Alberad." ucap Aleyza sambil tersenyum manis kepada anak perempuannya.
Tapi melihat kondisi penampilan mereka yang memperihatinkan cukup membuat Aleyza ingin sekali menangis. Walaupun dulu hidup sebagai Emily selalu di campakkan tapi keluarga masih memberikannya barang-barang mewah. Ia tahu mereka membelikannya semata-mata Emily tidak mengganggunya saudara tirinya atau bisa di bilang anak angkat kedua orang tuanya.
Sedangkan di sisi lain anak perempuan yang sekarang memiliki nama Adriana Tatiana Alberad merasa bahagia. Mimpi nya selama ini menjadi kenyataan ibunya sudah menyayanginya beserta saudaranya.
" Terima kasih Mama, Adriana sayang mama." ucap Adriana sambil menundukkan kepalanya takut jika saja Mama nya akan marah kepadanya.
Tapi bukan kemarahannya dia dapat melainkan suara mamanya yang lembut menyejukkan hatinya.
" Sama-sama sayang kalau begitu apa kalian tidak makan malam terlebih dahulu karena sekarang mama harus membersihkan diri. Jadi kita bisa ketemu di ruang makan setuju." ucap Aleyza sambil tersenyum melihat ketiga anak yang menggemaskan.
Mereka semuanya menggangguk kepalanya dan pergi bersama Eli. Sedangkan Aleyza masuk ke dalam kamar mandi dan meredamkan tubuhnya di dalam bak.
" Aku tidak percaya bisa membuat mereka sebahagia ini hanya memberikannya nama. Apa ini perasaan menjadi seorang ibu terasa hangat. Sekarang aku berjanji akan memberikan mereka bertiga kebahagiaan yang selama ini belum mereka dapatkan." ucap Aleyza dengan tekad kuat.
Setelah 10 menit berlalu Aleyza keluar dari bak mandi sebab dia tidak mau menghabiskan waktu lama-lama. Ia ingin makan malam bersama tiga anak kembarnya yang menggemaskan.
Aleyza berjalan santai keluar dari kamar mandi dengan mengenakan jubah mandi berjalan menuju ke arah lemari. Ketika membukanya bertapa terkejutnya melihat deretan gaun mewah berjejer rapi di dalamnya Aleyza masuk ke dalam lemari yang seperti walk in closed di masa depan. Mengapa tidak selain pakaian gaun mewah terdapat juga sepatu beserta perhiasan mewah.
Aleyza bertanya-tanya mengapa pemilik tubuh menyimpan semua barang tersebut tapi ia tidak mau lebih lama berpikir dengan cepat ia mengambil sebuah dress cokelat yang panjangnya sampai di bawah lutut. Meski gaun ini sederhana merasa nyaman ketika Aleyza memakainya. Kemudian Aleyza juga mengambil sebuah pita untuk mengikat rambutnya dalam bentuk kuncir kuda. Merasa sudah siap Aleyza keluar dari kamar lagi-lagi di buat terkejut melihat kondisi lorong yang berada di kastil tua ini terasa kotor dan gelap.
Cuma beberapa lilin saja yang menerangi kegelapan nya Aleyza yang melihatnya mengepalkan tangannya berusaha memendam semua emosinya. Setelah menghela nafasnya beberapa kali Aleyza tersenyum berjalan menuju ruang makan tidak sabar bertemu tiga anaknya.
Saat sampai di ruang makan Aleyza lagi-lagi tidak bisa menghilangkan perasaan sedihnya melihat anak-anak nya beserta pelayan setianya duduk di meja makan dengan sebuah lilin yang menerangi mereka.
Adriana yang pertama kali menyadari kedatangan Aleyza langsung turun dan berjalan semangat menuju ke arahnya.
Aleyza yang melihat Adriana berlari ke arahnya langsung menangkapnya dengan pelukan hangat.
" Adriana mama tidak mau kau berlari di dalam kegelapan lagi. Itu berbahaya sayang Mama tidak mau kau atau saudaramu terluka." ucap Aleyza sambil mengusap rambutnya dengan pelan.
Adriana yang memiliki rambut berwarna cokelat dan matanya yang berwarna hijau cerah memandang Aleyza dengan senang.
" Iya mama." ucap Adriana sambil menggangguk kepalanya.
Aleyza yang mendengarnya tersenyum senang sambil menggendong Adriana. Ia bisa melihat tatapan iri Alrick dan Elrick membuat nya tersenyum dan memberikan mereka kecupan di pipi masing-masing. Melihat pipi mereka yang tiba-tiba merona membuat Aleyza merasa ingin tertawa.
Sebelum pandangannya mengarah ke arah makanan yang membuat Aleyza lagi-lagi dalam suasana buruk.
Countine...
katanya cinta sama ratu tapi ada ngangkat selir dengan dalih balas Budi,,
sangat" bulshit
apakah bersyandaaa