NovelToon NovelToon
Pesona Teman Papah

Pesona Teman Papah

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Tamat / Cintapertama / CEO / Beda Usia
Popularitas:58k
Nilai: 5
Nama Author: Arasa Aurelia

BOCIL MINGGIR DULU

MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN!!!!


Rihana seorang gadis berusia 22 tahun yang baru saja lulus kuliah, menolak kenyamanan bekerja di perusahaan keluarga. Ia memilih untuk mengasah kemampuannya sendiri di dunia kerja yang sebenarnya. Tak disangka, lamaran magangnya diterima di sebuah perusahaan multinasional ternama di Kota X.

Kegembiraannya mendadak sirna ketika ia dipertemukan dengan CEO muda dan karismatik perusahaan itu. Pria itulah yang merenggut keperawanannya tepat 3 hari lalu dan berhasil menjadi suaminya tepat 1 hari setelah kejadian itu. Lebih mengejutkan lagi, pria itu adalah teman dekat ayahnya, hanya berselisih lima tahun dari sang ayah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arasa Aurelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Boleh saya menyentuhnya? (21+)

"Kamu benar-benar sudah melupakan saya baby?"

"Coba cerita yang bener. Kalau pertanyaan dibalas pertanyaan aku mana ngerti om." omel Riana dengan wajah kesal

"Sudahlah lupakan saja, saya sudah tidak mood" ucap Mahendra sembari melepaskan pelukannya

"Aneh, yaudah pergi sana. Udah ga ada urusan kan? Hus hus pergi sana"

"Cium saya dulu, saya merasa lelah hari ini dan itu karena ulahmu baby." kembali Mahendra mendekatkan diri kearah Rihana mengecup bibirnya secara singkat

"Kok aku lagi sih?" tanyanya dengan kesal

"Kamu yang membuat saya lelah semalam, saya jadi lemas hari ini karena mu baby"

Mahendra mendaratkan bibirnya tepat dihadapannya Rihana menciumnya dengan sangat intens selama beberapa saat hingga terdengar suara telpon dari sakunya, terpaksa aktivitas itu harus terhenti lagi membuatnya mengumpat didalam hati.

Sementara Rihana, dia juga merasa sedikit kecewa. Rihana melihat punggung tegap milik Mahendra dari belakang membuat pikiran kotor merasuki otaknya. Ingatan kejadian semalam masih terbayang-bayang di otaknya

'Yaampun, kenapa otak aku jadi kaya gini sih' batinnya sembari menepuk kepalanya sendiri

"Bersiaplah, sebentar lagi kita akan menikah." selang 5 menit barulah Mahendra mengakhiri telpon nya dan bergegas pergi meninggalkan Rihana yang masih terbengong-bengong dengan pikiran liarnya.

"Om-om aneh, minimal kalau nikah modal dikit lah ya. Ini ga ada beliin baju atau apa gitu?" keluhnya sembari mengupas kulit kuaci yang sedang dimakannya

***

1 jam berlalu begitu cepat, Rihana masih terlihat menikmati serial drama Korea yang ditontonnya. Rihana sudah melupakan pesan yang disampaikan Mahendra padanya 1 jam lalu.

Suara langkah kaki mulai terdengar dari arah tangga. Dari ujung sofa Rihana dapat melihat siapa gerangan yang menaiki tangga.

"Cakep banget om, mau kemana?" tanyanya dengan polos

Mahendra menatap dengan heran kearah Rihana, dirinya sudah serapih mungkin memakai setelah formal berwarna putih sembari membawa gaun berwarna putih ditangan kanannya.

Tatapan heran dilayangkan juga oleh Rihana, hingga Mahendra mendekatkan diri kearahnya melemparkan gaun pengantin berwarna putih kepadanya.

"Kamu ingin menikah dengan wajah jelek mu ini, Hmm?" tanya Mahendra dengan nada meledek

"Yaudah ga usah nikah, siapa juga yang mau nikah sama om-om nyebelin." jawabnya singkat, fokus Rihana belum teralih dari drama Korea yang ditontonnya

"Cepatlah Rihana, Ayahmu sudah menunggu kita"

"Malas, lagi pula film nya belum selesai. Nanggung om."

"Apa perlu saya bantu pakaikan baju ini untukmu?" ucap Mahendra sembari mendudukkan bokongnya disebelah Rihana

"Silahkan saja jika bisa, ga mungkin juga om berani buka baju aku disini kan?" senyuman mengejek ditunjukkan kearah Mahendra

"Siapa bilang saya takut?"

mendengar jawaban yang keluar dari mulut Mahendra membuat Rihana panas dingin. Tangan kekar milik Mahendra sudah dilayangkan untuk membuka kancing baju milik Rihana membuat matanya melotot dengan lebar.

"Jangan macem-macem ini masih siang" sela Rihana sembari menepis tangan Mahendra yang baru saja membuka 1 kancing bagian atas miliknya.

"Kalau malam boleh?" senyuman genit dilayangkan Mahendra

'Pertanyaan macam apa itu, dasar om-om genit. Untung ganteng' batin Rihana

"Ga" jawab Rihana singkat sembari mengangkat tubuhnya menuju kamar miliknya. Baru saja pintu akan tertutup sudah ditahan oleh tangan kekar milik Mahendra.

"Apa?" tanya Rihana

"Saya bantu kamu, pasti akan lama jika berganti pakaian sendiri"

Mahendra megambil gaun pengantin yang ada pada tangan Rihana. Setelahnya Mahendra menarik tangan kanan milik Rihana dibawanya menuju kamar. Suasananya sangat hangat, kamarnya rapi dan harum membuat Mahendra merasa nyaman didalamnya.

"Kok dikunci om?" tanya Rihana dengan panik

"Biar aman"

"Aneh"

"Buka baju kamu"

"Disini?"

"Iya, kalau dikamar mandi takut basah. Lebih baik disini saja"

Rihana terlihat bingung, bagaimana bisa dirinya ganti baju dihadapan seorang pria. wanita berambut coklat itu mencoba mencari cara agar Mahendra keluar dari kamarnya.

"Perlu saya bantu untuk melepasnya?"

Tidak ada jawaban dari Rihana. Rihana masih fokus dengan pikirannya sendiri hingga tidak sadar jika jemari milik Mahendra sudah membuka baju bagian atas nya menampakkan gunung kembar miliknya yang menyembul keluar dari pakaian dalam yang dikenakannya.

"Rihana?" lagi-lagi Mahendra menyadarkan lamunan panjang milik Rihana dengan sentilan ringan

Reflek Rihana menutupi bagian dadanya 'benar-benar bodoh. kenapa om-om ini pergerakannya sangat cepat sih. apa aku yang selalu melamun sampai tidak sadar begini' batin Rihana setelah tersadar

"Ga usah ditutupi, saya susah melihatnya tanpa penghalang apapun semalam." Mahendra menyingkirkan tangan milik Rihana yang menghalangi pemandangan indah didepannya membuat Rihana mengumpat.

"Mesum!" omel Rihana sembari menjauhkan tubuhnya dari hadapan Mahendra

"Boleh saya menyentuhnya?" tanya Mahendra dengan suara beratnya

"Menyentuh ini?" balas wanita berambut panjang itu sembari menunjuk kearah gunung kembar miliknya

"Iya, saya sudah menahannya sedari pagi Rihana."

Rihana merasa ragu, melihat wajah Mahendra yang sayu membuatnya percaya bahwa Mahendra berkata dengan jujur.

Sebenarnya Rihana menikmati sentuhan yang diberikan oleh Mahendra beruntung saja rasa gengsi dalam dirinya masih tertanam dengan erat membuatnya mengelak atas tindakan Mahendra.

"Sebentar saja Rihana"

"Hanya menyentuh nya saja kan?"

"Iya, apa boleh?"

Rihana malu memberi jawaban kepada Mahendra hanya bisa menganggukkan kepala saja sebagai tanda setuju.

Mendapatkan persetujuan dari Rihana barulah Mahendra berani menyentuh benda kenyal itu secara singkat. Merasa kurang puas dengan sentuhannya yang terhalang bra milik Rihana, Mahendra kembali melepas pengaitnya dengan cepat. Membuat Mahendra lebih leluasa menyentuh benda kenyal itu.

Wajah Rihana sudah merona dengan sempurna, mati-matian Rihana menahan desahan agar tidak keluar dari mulutnya. Hanya dengan sentuhan singkat saja mampu membuatnya terangsang.

"Mendesah lah, jangan ditahan baby" ucap Mahendra sembari melihat wajah Rihana

Rihana tidak mau terpancing lebih jauh lagi dan berakhir susah jalan seperti tadi pagi. Mulut Mahendra sudah mendarat tepat diarea puncak gunung kembar miliknya, tentunya hal ini membuat Rihana semakin menjadi-jadi.

Sekuat tenaga Rihana menahan agar suara laknat itu tidak keluar dari mulutnya, dengan cara menjambak rambut hitam milik Mahendra.

"aaakh, om sudah" ucapan dan omongannya bertolak belakang. Bukannya menjauhkan kepala milik Mahendra dari puncaknya justru Rihana menekannya semakin dalam.

"Terima kasih baby, kita bisa melanjutkannya nanti malam" ucap Mahendra sembari mengusap bibirnya yang basah.

1
💝F&N💝
ayo dilanjut.....
dhanyx
lanjut thor...
Qaisaa Nazarudin
Nah kan ku bilang juga apa,Pasti Xavier datang mau ngerebut Leana kembali.. Sebenarnya apa sih masalah mereka? sampai Prabu nekat banget misahin keluarga kecil Xavier..🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Ya ialah Rihana lagi panik-paniknya mikir keluarga,Lha kamu sibuk dengan ena..ena..gimana Rihana gak emo..haiiss..🤦🤦
Qaisaa Nazarudin
Pasti Xavier datang bawak pengawal untuk merebut Leana kembali..
Qaisaa Nazarudin
Lha bukannya tadi katanya main tangan ya..🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Oh Xavier suaminya Leana,Berarti tuh bocah anak nya Xavier kan,Jadi Xavier juga berhak dengan anaknya,Apa Xavier begitu kejamnya sampai menyiksa istri dan anaknya?
Qaisaa Nazarudin
Apakah karna ini juga mereka sekeluarga harus hidup terpisah??
Qaisaa Nazarudin
Aneh hubungan keluarga Rihana..🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Modus Mahen berhasil..👏👏👏🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Ketagihan Mahen,Maklum udah lama ngejomblo wkwkwkwk
Qaisaa Nazarudin
🤣🤣🤣🤣🤣
Qaisaa Nazarudin
Ahen tuh kaya,tampan,manis aja tuh sikap caranya ngelayani Rihana,Kok bisa ngelajang sampai tua gitu,gak mungkin kan dia gak punya pacar?? 🤔🤔🤔
Qaisaa Nazarudin
Lha ku pikir umur ya masih 30-31 gitu, Ternyata udah tue.ya..😂😂
Ripah Ajha
keren sekali🥰
Tutik Lestari
up dong Thor, sy suka karya nya 👍👍
Aleika_mama
untung bacanya pas malem tor/Shy/
Retno Anggiri Milagros Excellent
Rahina masih cemburu ya.. hahaha
Retno Anggiri Milagros Excellent
ga cemburu RIHANA dengan dokter cantiknya?
Retno Anggiri Milagros Excellent
paniknya sang istri nambah rasa cintanya ya.. 🤭😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!