Sekuel (My Cantik)
Victor Valdes Dewangga,pria mapan berusia 37 tahun.Pria yang gila kerja hingga diusianya yang hampir kepala empat tak kunjung memiliki kekasih.Namun sebuah insiden membuatkannya harus menikahi gadis belia yang masih di bawah umur yaitu Yohanna Revalia Kenzani cucu bungsu dari keluarga Aditama.
Bagaimanakah kelanjutan pernikahan mereka?yuk simak kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7.Lelah
Anna berjalan memasuki asramanya dengan langkah panjangnya. Ia berencana akan mengirimkan pesan pada Uncle Victornya. Meski ia tau Uncle Victornya tidak akan membalas pesan-pesannya tapi setidaknya sebagai seorang istri yang baik ia sudah memberikan perhatian pada sang suami. Ia tidak sabar enam bulan lagi dan lulus dari sekolah ini untuk bertemu dengan Uncle Victor kesayangannya.
Sesampainya di kamarnya Anna langsung mengambil ponselnya yang ia sembunyikan di bawah bantalnya. Gadis itu segera mengirim pesan pada pria dewasa yang mencuri hatinya itu. Namun gadis itu berdecak kesal karena pesannya hanya centang satu dan itu artinya ponsel Uncle Victornya tidak aktif.
"Hei... kenapa tuan putri sekolah ini terlihat cemberut?,"tanya Ella yang baru saja datang.
"Aku kesal Ella nomor ponselnya tidak aktif,"jawab Anna.
"Reva yang cantik dan manis, mungkin saja saat ini dia lagi sibuk dengan pekerjaannya. Bukannya kamu mengatakan jika tunanganmu pekerjaannya sangat banyak,"ucap Ella langsung duduk di sebelah Anna.
"Hufffhh... mungkin,"jawab Anna berusaha berpikir positif jika saat ini Victor sibuk dan tidak sedang menghindarinya.
"Oh ya...apakah kamu tadi menolak Justin untuk berbicara empat mata denganmu?,"tanya Ella.
Anna menyipitkan kedua matanya menatap temannya itu."Kamu mengupingku Ella?,"tanya Anna dengan tatapan penuh selidik.
"Tentu saja tidak Reva. Si Justin baru saja bercerita padaku. Dia sepertinya benar-benar menyukaimu Reva,"jawab Ella.
"Tapi aku tidak Ella. Aku tidak akan menyukai pria lain selain tunanganku,"ucap Anna.
"Ya aku sudah tau itu. Kamu terlihat begitu mencintainya. Aku benar benar penasaran dengan wajah tunanganmu itu sehingga pesona pangeran sekolah ini tidak mampu menggesernya,"jawab Ella.
"Dia sangat tampan Ella dan Justin belum apa apa,"ucap Anna membayangkan wajah tampan Victor.
"Baiklah...aku percaya tapi aku akan semakin percaya jika kamu mau menunjukkan fotonya padaku,"jawab Ella.
"Tidak...nanti kamu akan ikut jatuh cinta padanya. Aku tidak mau bersaing dengan temanku sendiri,"ucap Anna.
"Aku tidak seburuk itu Reva cantik. Aku tidak akan pernah menyukai milik orang lain. Masih banyak pria lajang di muka bumi ini untuk aku dekati,"jawab Ella.
"Oh ya... setelah ini temani aku ke perpustakaan karena ada buku yang ingin aku pinjam di sana,"ucap Ella.
"Baiklah,"jawab Anna.
***
"Tuan...jika kondisi pasien semakin membaik seperti ini kemungkinan lusa sudah bisa di lakukan operasi,"ucap Dokter pada Victor.
"Lakukanlah yang terbaik Dokter,"jawab Victor.
"Tentu saja Tuan,"angguk Dokter.
Victor keluar dari ruangan Dokter dan melangkah menuju ruangan perawatan Papinya. Pria itu bersyukur kondisi sang Papi makin membaik.Ia memasuki ruangan yang rawat sang ayah. Hanya suara ventilator yang terdengar di ruangan VVIP yang di sewannya untuk sang ayah.
Victor mendudukkan tubuhnya di sofa yang ada di ruangan itu. Ia mengambil ponselnya lalu menghubungi orang kepercayaan ayahnya yang mengurus perusahaan. Ia akan menanyakan tentang dua wanita parasit yang beberapa waktu yang lalu datang ke perusahaan untuk meminta sejumlah uang.
"Bagaimana Dean? apakah mereka memaksa?,"tanya Victor.
"Iya Pak, awalnya mereka memaksa tapi saya bisa menekannya dan mengusirnya dari sini,"jawab Dean.
"Jangan sampai mereka kembali masuk ke dalam perusahaan Dean. Dan kamu blokir semua kartu yang diberikan Papi pada mereka,"ucap Victor.
"Baik Pak...,"jawab Dean.
"Aku tutup dulu Dean,"ucap Victor.
"Oh ya Pak. Bagaimana keadaan Tuan Alfa?,"tanya Dean.
"Kondisi Papi sudah membaik dan rencananya lusa akan dilakukan tindakan operasi,"jawab Victor.
"Syukurlah. Semoga operasinya lancar Pak,"ucap Dean.
"Terimakasih Dean,"jawab Victor.
klik
Victor memang menggunakan nomor khusus di negara ini dan hanya Dean saat ini yang mengetahui nomornya. Setidaknya selama tinggal disini ia bisa bernafas lega dari teror Anna.
Mengenai Anna entah kenapa tiba-tiba saja bayangan gadis itu muncul di pikirannya. Mungkin ini semua karena tadi sebelum berangkat kesini ia tidak sengaja melihat foto gadis itu di dinding rumah sang ayah mertua.
Victor berusaha menepis bayangan Anna dan memilih untuk keluar dari ruangan itu. Pria itu berencana untuk mencari makanan karena perutnya yang tiba-tiba terasa lapar.
Malam ini ia berencana untuk menemani sang ayah di rumah sakit. Dia tidak bisa untuk tinggal di rumah mertuanya itu. Takutnya tiba tiba saja Anna pulang dari asramanya dan bertemu dengannya. Ia tidak ingin bertemu dengan gadis itu saat ini karena tidak ingin melanggar perjanjian yang mereka sepakati dulu.
Pria itu tidak pernah bermimpi untuk menikahi gadis yang umurnya jauh lebih kecil darinya. Tidak pernah terpikirkan sebelumnya olehnya untuk menikahi gadis yang masih di bawah umur.
Bahkan untuk sekedar menikah saja tidak terpikirkan olehnya. Dia sebelumnya nyaman dengan kesendiriannya tanpa ada wanita yang mengusiknya. Tapi sepertinya takdir berkata lain ia malah menikah dengan gadis kecil yang masih bau kencur.
Victor memasuki sebuah restoran yang menjual makanan halal. Pria itu langsung memesan makanan karena perutnya yang rasanya sudah keroncongan karena sebelum ke rumah sakit ia belum makanan apapun.
Victor menikmati makanannya dengan begitu lahap. Langit senja tampak begitu cantik menambah cantik dan nyamannya restoran itu. Victor tersenyum tipis saat teringat akan sosok sang ibu yang begitu antusias makan di restoran ini setiap kali ia ajak berlibur ke negara ratu Elizabeth ini.
"Victor..."
Victor yang sedang menikmati makanannya di kejutkan dengan kedatangan Kenzo yang berdiri dihadapannya."Tuan...anda belum pulang?,"tanya Victor saat melihat Kenzo masih memakai pakaian kerjanya.
"Belum, saya baru saja bertemu klien,"jawab Kenzo langsung duduk di hadapan Victor.
"Bagaimana keadaan Papi kamu Victor?,"tanya Kenzo.
"Sudah membaik Tuan dan rencananya lusa akan dilakukan operasi,"jawab Victor.
Mereka terlibat perbincangan hangat hingga mereka tidak menyadari hari sudah mulai gelap. Keduanya keluar dari restoran itu dan berpisah jalan. Kenzo pulang ke rumah sementara Victor kembali ke rumah sakit.
***
Waktu terus berlalu dan kini sudah dua hari Alfa menjalani operasi dan pria itu belum kunjung bangun dan sadar. Dan Victor sudah lima hari ini terpaksa menginap salah satu hotel yang ada di depan rumah sakit tepatnya dua hari sebelum Papinya menjalani operasi. Victor dengan setia menemani sang ayah.
Victor berharap hari ini Papinya mau membuka mata. Meski Dokter mengatakan jika Papinya sudah melewati masa kritisnya tapi Papinya belum kunjung sadar.
Lelah tentu saja. Bahkan ia tidak bisa tidur dengan pulas selama lima hari ini. Ia bergadang menjaga sang ayah jika sewaktu-waktu Papinya membuka matanya. Ia berharap dia adalah orang pertama yang dilihat Papinya.
...****************...
bikin ana hamil thor ank kembar biar bersaing sama arsen