"Itu pernyataan, Leya Maura Nugrah!"
"Loh kamu tau nama asli leya dari mana?!" kaget wanita itu.
"Apa yang saya tidak tau?"
"Sombong." ketus Leya kesal, gadis itu rasanya ingin membuang pria di hadapannya ini kelaut saja! benar benar membuat nya naik darah.
"Besok besok gak usah temui Leya!"
"Kalau saya mau ketemu?"
"Kamu nyebelin, Tuan Damian Aarav Niell!"
"Saya menyukai panggilan itu, Leya!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Animous, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di culik
Suara tembakan yang menggelegar diseluruh penjuru ruangan itu membuat seisi orang yang di dalamnya berlari menuju arah suara itu.
"Apa yang ingin kau lakukan?!" sergak Damian emosi.
"Hahaha, kau bertanya apa yang saya inginkan? Tentu saja saya ingin kau pergi menjemput pacar kesayangan mu itu" teriak pria misterius itu membuat Damian mengepalkan tangan nya kuat
"JANGAN BAWA BAWA ANARA, SIALAN!" teriak Damian emosi.
"Dia siapa?" tanya pria itu dengan suara memelan.
"Dengar ucapan saya Erick, saya sudah melupakan masa lalu. Jangan ganggu masa depan termasuk dia!" Damian menatap tajam pria itu
"Damian Damian, kau memang suka mengambil milik ku." desis Erick seraya berjalan mendekati Damian
Hancurkan!
Suruhan Damian langsung masuk, mendengar perintah Erick pada anak buah nya, tentu saja mereka tidak tinggal diam.
Damian menghela nafasnya gusar, ia tidak tahu harus gimana lagi. Ia sudah mengerti apa yang di inginkan pria gila jni, ia tidak masalah kalau hanya dirinya yang terus terusan di ganggu tapi tidak dengan Leya!
"Maaf, maaf untuk semua masa lalu yang pernah terjadi." ucap Damian pada akhirnya, dia tidak ingin karna keegoisan nya, Leya yang menjadi korban nya
"Wah, ini sebuah pernyataan dari tuan Damian yang terhormat. Saya sangat kagum atas permintaan maaf dari tuan Damian ini." semuanya memandangi Damian tak percaya, apakah sekarang Damian menyerah?
"Jangan pernah ganggu dia," ucap Damian tulus pada Erick, ia tidak akan mau merendahkan dirinya seperti jika bukan karna Leya.
"Udah?" tanya Erick tertawa puas.
"Tapi, itu adalah milik saya Damian. Jangan serakah.!" teriak Erick membuat Damian menatap nya penuh kebencian, bahkan dirinya sudah menghilangkan harga dirinya berharap Erick tidak menganggu Leya.
"Tuan! Di sini ada bom. Cepat lari!" teriak Remon.
"Dasar licik." tekan Damian emosi.
"Kalah tidak licik, bagaimana bisa menang?" sindir Erick setelah itu dia pergi.
Dengan cepat mereka semua keluar dari tempat itu. Damian menjauh dan kembali ke rumah nya. Sebelum itu Damian memberikan perintah pada bawahannya.
Damian cukup emosi menghadapi pria itu. Dia akan pulang untuk menemui gadis nya, entah apa kabar gadis itu. Bahkan dia tidak sempat memberikan kabar.
Damian berniat akan pulang 3 hari lagi, ia langsung memesan tiket pesawat untuk 3 hari kedepan. Dia sengaja tidak memberitahu Leya jika dia akan pulang.
Sedangkan di sisi lain, Leya sedang keluar bersama dua teman nya. Gadis itu banyak diam semenjak mengetahui masa lalu Damian, ternyata Damian sangat dekat dengan pria itu. Lalu kenapa bisa menjadi seperti sekarang.
"Leya, kamu kenapa? Kok diam aja?" tanya Nia heran
"Eh gakpapa, Leya cuma lagi mikirin Damian."
"Oalah, kangen ya?" sindir Dita membuat mereka tertawa geli.
Leya berharap Damian cepat pulang dan bertanya lebih jauh tentang masa lalu pria itu, jujur saja dia penasaran mengapa Damian bisa berubah drastis seperti ini.
"Leya tunggu di sini aja, kalian masuk la." ucap Leya memilih duduk di sebuah kursi di pinggir jalanan menunggu dua teman nya itu.
Tak lama kemudian ada seorang pria menggunakan kacamata serta masker menyapa Leya. Leya sedikit curiga namun pria itu menahan nya.
Pria itu membuka maskernya.
Leya kaget. Ini adalah pria yang dia tolong betapa tahun lalu, bahkan luka di wajah pria itu tidak hilang. Meskipun luka pria itu tidak menghilang kan ketampanan nya.
"Kamu?"
"Ya saya orang yang waktu itu, saya sudah cukup lama mencari mu."
"Mencari Leya?" beo nya.
"Sure."
Pria itu membekap mulut Leya hingga gadis itu pingsan, Leya yang sudah tak sadar diri langsung di masukan ke dalam mobil. Pria itu berniat membawa Leya kabur sebagai ancaman untuk kehancuran Damian, selain itu dia juga tidak rela jika Leya bersama dengan Damian.
Ting.
"Erick si pria tua! Sampai kapan pun saya tidak akan membiarkan mu menyentuh gadis saya."
Erick mengerutkan dahinya bingung, dia benar kesal pada Damian. Karna Damian membuat luka di wajahnya akhirnya dia harus menutup wajah nya terus terusan, alhasil pria itu mengatakan nya pria tua!
Erick menatap ponselnya sinis. Lihat la betapa bodohnya Damian, dia bahkan tidak sadar jika gadis ini sudah berada di tangan nya.Dia tidak tau bagaimana raut wajah panik Damian jika mengetahui hal ini
Tinggal beberapa langkah lagi kehancuran Damian akan terjadi di tangan nya sendiri. Erick mengingat kejadian sebelumnya di mana semua hancur dan menjadi seperti ini. Tidak akan pernah ia lepaskan Damian untuk kali ini.
"Maka temui lah kehancuran mu sendiri tuan Damian yang terhormat."
Setelah itu Erick membawa Leya ke rumah yang sangat gelap, tempat nya tinggal. Setelah itu dia memberikan Leya obat tidur terus terusan, gadis itu bahkan tidak ada kesempatan untuk keluar. Sekarang dirinya benar benar lemas dan kurus.
Leya menatap langit langit kamar itu, dia sangat lapar. Namun apa yang dia makan akan membuat nya tertidur dengan waktu yang lama, bahkan Leya tidak tau sekarang tanggal berapa.
"Apa yang ingin kamu lakukan?" panik Leya saat Erick mendekati dirinya.
"Kamu ketakutan ya? Aku hanya ingin memberikan sebuah tanda pada milik ku." ucap Erick menyeringai, dia mengikat kedua tangan Leya. Bahkan pria itu tidak segan menancap kan sebuah pisau di area perut gadis itu menggambar kan sebuah huruf E.
Leya berteriak kesakitan, dia tidak pernah merasakan sakit seperti ini. Bahkan dia rasa kematian akan menjemput nya sebentar lagi
"Tolong hentikan, itu sangat sakit." ucap Leya menangis tersedu. Dia tidak mengerti mengapa Erick melakukan ini.
"Damian tolong Leya." cicit gadis itu pelan.
"Sekali lagi kamu mengucapkan nama itu, aku akan merobek mulut mu." ucap Erick langsung menjauhi Leya. Dia berhenti sejenak menatap gadis itu tanpa iba
"Makan, aku tidak ingin kamu mati karna kelaparan." ucap Erick lembut, dia menyuapi Leya makanan dan mengusap lembut kepala gadis itu. Pria gila ini benar benar membuat nya bingung, kadang dia berubah menjadi iblis yang sangat jahat, kadang juga dia menjadi manusia yang paling lembut seperti kamu adalah sebuah luka tapi kamu juga adalah sebuah obat
Leya menatap dirinya iba, dia benar benar berharap terbangun dari mimpi buruk ini. Dia terus menyebutkan nama Damian, berharap pria itu menemui nya
"DAMIANNNN!" teriak Leya.
Leya menangis, dulu Damian menyuruh nya untuk berteriak memanggil nama pria itu, d
an pria itu akan menemui nya. Namun sekarang sekuta tenaga berteriak Damian juga tidak akan menemui nya.
Leya terus menangis menutup matanya, dia ingin segera bangun dari mimpi buruk ini.