Bagaimana rasanya jatuh cinta?
Pastinya indah bukan? Namun bagimana jika jatuh cintanya kepada istri orang? Sakit banget pastinya ya?
Mau pergi terlanjur cinta, tidak pergi tak bisa memiliki.
Itulah yang dirasakan oleh seorang pria bernama Lukas Abraham yang berprofesi sebagai seorang Jaksa Penuntut Umun. Saat dirinya terlanjur menjatuhkan hatinya kepada wanita cantik dan pendiam bernama Nadhya Almira, yang merupakan kliennya sendiri.
Lukas baru menyadari jika cintanya harus bertepuk sebelah tangan sebab Nadhya adalah istri orang.
"Aku akan melupakanmu, Nadh... " Ucap Lukas.
Namun tiba-tiba dia mendengar jeritan suara seorang wanita dari arah luar rumahnya.
"Lukas.... tolongin aku.. " - Nadhya Almira
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lv Edelweiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SIA-SIA
Lukas berjalan masuk ke dalam gedung kejaksaan dan langsung menuju ke ruangannya.
"Pagi pak.. " Sapa beberapa staf yang satu ruangan dengan Lukas. Lukas hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum pelan.
Lukas membuka pintu ruangannya dan langsung masuk ke dalam ruangan khususnya. Dia kemudian membuka jasnya dan duduk di meja kerjanya. Namun ia tidak langsung membuka laptopnya, tidak seperti biasanya.
Sementara di luar ruangan Lukas...
Para bawahannya kembali berkumpul di satu meja setelah Lukas masuk ke dalam ruangannya. Gibah pun langsung di mulai. Mereka mempertanyakan tentang wajah Lukas yang tampak banyak warna lebam dan tertempel oleh plaster.
"Apa dia berantem lagi?" Tanya salah seorang dari mereka.
"Ha... bisa jadi. Tapi kenapa akhir-akhir ini pak bos jadi sering berkelahi? " Tanya yang lainnya.
"Mana aku tau, bodo! Kalau aku tau mana mungkin aku nanya tadi?" Ucap karyawan yang pertama memulai gibah.
"Apa mungkin ini ada hubungannya dengan masalah asmara?" Ucap Putri yang ikut menimpali gosip para bapak-bapak tersebut. Hadeuh!
"Ya ya ya... bisa jadi..." Ucap mereka bersamaan.
Di ruangan Lukas...
Lukas menyilangkan kedua jari tangannya seraya bertopang di meja dan meletakkannya di bibirnya. Dia terdiam untuk sesaat karena tengah membayangkan sesuatu. Sesuatu yang mungkin saja tidak akan pernah bisa ia rasakan lagi.
Saat Nadhya membersihkan dan mengolesi wajahnya dengan salep luka. Ketika wajah sang istri orang itu begitu dekat dengannya. Detak jantung Lukas nyaris berhenti di buatnya.
Tidak bisa di pungkiri lagi jika sang Jaksa benar-benar telah jatuh cinta kepada wanita malang tersebut.
Lukas lalu tersenyum pelan ketika dia teringat dirinya dan Nadhya sampai basah kuyup, gara-gara menahan debit air yang mengalir begitu deras sederas perasaannya kepada Nadhya.
Namun Lukas kembali harus patah hati tatkala teringat bagaimana Nadhya meminta maaf atas nama David kepada dirinya. Seolah bangunan perasaan yang telah Lukas buat dengan susan payah, seketika dirobohkan lagi oleh sang pemilik bangunan tersebut.
Sampai kapan Nadhya akan mengerti perasaan Lukas? Lukas tak tahu. Atau kah mulai saat ini, sebaiknya ia sendiri yang harus memperjuangkan istri orang tersebut? Lukas pun mengambil telepon kantor yang ada di meja kerjanya.
"Put, keruangan saya sebentar..." Pinta Lukas kepada asistennya itu.
"Baik Pak.. " Ucap Putri.
Wanita muda itu pun langsung masuk ke ruangan Lukas yang memang hanya tersekat oleh dinding saja dengan ruangan para karyawan kejaksaan lainnya itu.
"Put, saya punya kasus. Dan saya mau polisi melakukan penyelidikan ke rumah tersangka. Tolong kamu hubungi pihak kepolisian. Katakan saya akan menemui penyelidik sekarang." Lukas bangun dan langsung memakai jasnya.
"Hah? Sekarang pak? " Ucap Putri shock. Putri terkejut karena atasannya itu tiba-tiba saja mau melakukan penyelidikan.
"Iya... Saya pergi dulu." Lukas lalu mengambil kunci mobil dan ponselnya.
Setelah keluar dari gedung kejaksaan, Lukas langsung masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya itu ke kantor polisi...
...🍁🍁🍁...
Nadhya baru saja selesai mencuci piring di dapur. Dia kemudian kembali melanjutkan membersihkan seluruh dapur. Membuang sampah ke depan rumah. Menyirami bunga-bunganya.
Begitulah aktivitas sehari-hari Nadhya. Terkesan sangat monoton dan membosankan. Ditambah lagi dengan menghadapi sikap tantrum suaminya. Juga siksaan fisik dari David. Namun Nadhya bisa bertahan selama lima tahun lamanya. Luar biasa hebatnya mentalnya Nadhya. Tetapi sangat terlihat bodoh bagi seorang Jaksa penuntut umum.
Setelah semua pekerjaan rumahnya selesai Nadhya lalu makan salad buah di meja makan. Sedang David sudah pergi bekerja sejak pagi tadi. Pria dewasa itu bekerja di sebuah kantor pers kota dengan jabatan sebagai Redaktur.
Saat Nadhya tengah mengunyah buah-buaj itu, tiba-tiba saja melintas di pikiran Nadhya tentang bagaimana dirinya melindungi Lukas semalam. Dan dia berteriak kepada David, suaminya.
Nadhya meminta agar David menghentikan pukulannya kepada Lukas karena Nadhya sangat takut jika Lukas mati. Nadhya menutup matanya sejenak. Sampai bel rumah berbunyi membuyarkan fokus ibu rumah tangga tersebut.
Nadhya lalu membuka pintu rumah. Dan dia sangat terkejut saat melihat jika sudah ada beberapa orang polisi di depan rumahnya.
"Selamat pagi bu... " Ucap salah seorang polisi berpangkat paling tinggi diantara yang lain.
"Iya pagi... Ada keperluan apa ya pak?" Tanyak Nadhya penasaran.
"Kami dari kepolisian membawa surat perintah untuk melakukan penyelidikan di rumah ibu atas dugaan kasus penganiayaan dan KDRT yang telah di lakukan oleh saudara David, suami ibu." Jelas polisi tersebut.
Nadhya terperangah setelah mendengar penjelasan polisi itu. Dia kemudian melihat kepada seorang pria yang tengah berjalan ke arahnya yang tak lain adalah Lukas, Jaksa Penuntut Umum, tetangganya.
"Permisi bu..." Ucap polisi-polisi tersebut. Para anggota berseragam lengkap itu pun masuk ke dalam rumah Nadhya. Mereka langsung melihat-lihat ke setiap sudut rumah besar tersebut.
Nadhya mengalihkan atensinya kepada Lukas yang sedang berdiri di dekatnya. Tatapan mata Nadhya menunjukkan kebingungan yang luar biasa. Atau mungkin juga dia saat ini sedang ketakutan. Takut jika sang suaminya benar-benar akan di penjarakan oleh Lukas.
Sesuai dengan kalimat Lukas semalam. Jika David berani menyakiti fisik Nadhya lagi, maka Lukas tidak akan segan-segan untuk membuat David masuk ke dalam penjara.
Apakah Lukas tau, jika setelah dia pulang dari rumahku semalam, aku kembali di pukul oleh mas David? - Nadhya Almira
Setelah masuk dan melihat seisi rumah, para polisi itu pun kembali ke depan dan menemui Nadhya kembali.
"Maaf, rekaman CCTV rumah ibu ada dimana?" Tanya polisi itu.
"E, itu.... ada di ruangan sana." Tunjuk Nadhya.
"Bisa antar kami ke sana." Pinta polisi lagi.
"E... boleh..." Nadhya masih gugup. Dia langsung berjalan menunjuk kepada polisi letak monitor televisi CCTV rumahnya berada. Lukas hanya mengikuti dan memperhatikannya saja.
Dan setelah mereka sudah berada di ruangan monitor CCTV rumah Nadhya, para polisi pun langsung melakukan penyelidikan mereka. Mereka mulai membuka rekaman CCTV yang menyimpan segala aktivitas yang ada di dalam dan luar rumah Nadhya.
Dan setelah mengecek rekaman CCTV di rumah Nadhya, polisi pun kemudina keluar dari ruangan tersebut.
"Bagaimana?" Tanya Lukas kepada penyelidik.
"Kosong pak. Sepertinya banyak part-part yang sepertinya sengaja di hapus. Tidak ada aktivitas yang mencurigakan. Bahkan kami sudah mengeceknya sampai ke beberapa bulan kebelakangan secara rinci." Jelas polisi.
"Apa? Nggak mungkin? Ini pasti ada yang sengaja mensterilkan rekaman CCTV itu..." Ucap Lukas. Dia pun mengalihkan pandangannya kepada Nadhya. Nadhya pun langsung membuang wajah ke sembarang arah. Menghindari tatapan Lukas kepadanya. Lukas pun langsung mengerti.
"Sepertinya kita harus mengkaji ulang lagi laporan ini pak...Karena kita tidak punya cukup bukti untuk melanjutkan penyidikan." Jelas polisi. Lukas hanya menganggukkan kepalanya.
"Baik Pak. Kalau begitu kita hentikan saja penyelidikan ini." Ucap Lukas dengan matanya yang tidak bergeser sedikit pun dari sang istri orang tersebut.
"Siap pak.." Ucap polisi kepada Lukas.
Polisi-polisi itu pun mulai meninggalkan rumah Nadhya, yang hanya meninggal kan Lukas dan si wanita berhijab itu berdua saja. Dan setelah mobil polisi menghilang dari hadapan mereka, Lukas kembali menatap Nadhya.
"Kenapa Nadh?" Tanya Lukas. Namun Nadhya tidak menjawabnya. Dia langsung berbalik dan berjalan cepat hendak masuk ke dalam rumahnya. Namun dengan cepat juga Lukas mengejarnya dan menahan pintu rumah Nadhya dengan tangannya. Membuat Nadhya terdiam.
"Pergi Lukas..." Usir Nadhya.
"Tapi kenapa Nadh?" Lukas seolah belum puas jika ia belum mendapat jawaban dari alasan Nadhya menghapus rekaman CCTV di rumahnya sendiri. Atas kasus dirinya sendiri juga.
"Itu bukan urusan kamu Lukas..." Ucap Nadhya yang begitu melukai hati sang Jaksa.
Lukas lalu tertawa pelan. Dia begitu kesal mendengar kalimat Nadhya itu. Merasa harga dirinya dan usahanya untuk menyelamatkan Nadhya seperti tak bermakna apa-apa di depan sang istri orang tersebut. Lukas pun sangat marah.
"Bukan urusan ku ya? AKU JAKSA NADHYA!! AKU BERHAK TAU!! " Tanpa sadar, Lukas malah membentak Nadhya.
Nadhya terdiam, begitu juga dengan Lukas. Mereka sama-sama terdiam cukup lama. Hingga tiba-tiba saja Lukas melihat ada setitik air yang jatuh di pipi indah Nadhya.
Raut wajah Lukas yang tadinya penuh amarah, tiba-tiba saja langsung hilang dan berubah dengan raut wajah penuh penyesalan.
Apa yang sudah aku lakukan? Aku sudah membentak wanita yang sangat aku cintai? - Lukas Abraham
"Nadh... aku minta maaf.." Ucap Lukas yang di balas dengan menutup pintu oleh Nadhya.
*Bersambung
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
mungkin dilingkungan dia udah biasa , tapi Lucas juga punya prinsip. harus banyak-banyak komunikasi.
David juga kayaknya sakit. harusnya berobat sebelum semua terlambat. atau emang jodoh mereka nggak panjang..🤭
masa lalu yang belum kelar
harusnya saling terbuka, ngobrol... dibicarakan baik baik saat David udah nggak emosi kyk gini... harus sering sering bicara dari hati ke hati ..