SELIR YANG BERKUASA

Di musim dingin, orang-orang enggan keluar rumah, ada banyak sekali salju di mana-mana, suhu berubah drastis menjadi semakin rendah.

Di sebuah rumah besar, seorang pemuda tertawa dengan gembira. Akhirnya dia berhasil mendapatkan gadis paling cantik di kota Jihui.

Melihat gadis yang terbaring lemah di atas tempat tidur, pemuda itu segera mendekat, dia menggerakan tangannya untuk menyibak rambut gadis kecil itu.

"Siyue, aku sudah menunggu hari ini, kau akan segera menjadi milikku seutuhnya!" ucap pemuda itu sambil menyimpan kendi anggur di meja, dia merangkak naik ke atas tempat tidur dan langsung menerkam gadis di depannya.

"Ugh..." bulu mata gadis itu bergetar, tak lama kemudian kelopak matanya terbuka menunjukkan tatapan tegas yang di penuhi aura membunuh.

Pemuda itu terlihat sangat terkejut, dia baru saja berniat untuk menodai kepolosan gadis di depannya, sayangnya gadis itu terbangun, jadi dia tidak perlu repot-repot menahan diri.

Merasakan beban berat yang menghimpit tubuhnya, gadis itu menatap dingin pemuda di depannya. Dengan sekali sentakkan, tinju gadis itu langsung menghantam wajahnya dan memperlihatkan memar sebesar telur bebek.

Long Yao menatap wajah gadis di depannya tanpa berkedip, sebelumnya, dia telah memerintahkan pelayan untuk memberikan obat pelemah pada Rong Siyue, namun saat ini gadis kurus itu telah berubah menjadi monster, dia bergegas bangun dan menunjuk ke arahnya.

"Gadis jalang! Apa yang kau lakukan? Berani sekali kau memukul wajah tampanku!" Long Yao meraung dan bergegas mendekat, dia harus segera menundukkan Rong Siyue.

Mata gadis itu terlihat dingin dan berbahaya, dia menggertakan gigi dan menoleh. "Ingin menghancurkan masa depanku? Kau seharusnya bercermin, dengan wajah jelek seperti babi, apakah kau pantas?"

Long Yao semakin murka, "Heh gadis miskin, ini adalah istanaku. Semua yang terjadi di tempat ini, harus melalui persetujuanku! Lebih baik kau menyerah! Selama kau melayaniku dengan baik, aku berjanji akan membiarkanmu menikmati kemuliaan dan kekayaan di masa depan!"

Rong Siyue mencibir, "Kau bahkan tidak memiliki kemampuan, datang dan aku akan menginjakmu sampai mati!"

Kata-kata yang keluar dari mulut gadis itu benar-benar sangat beracun, padahal biasanya dia sangat penurut, bahkan ketika di bully, dia tidak akan mengatakan apa-apa.

Long Yao telah lama menginginkan Rong Siyue, dia telah bosan dengan saudari tiri gadis itu dan ingin memaksanya untuk tunduk, lagi pula dia memiliki uang dan kekuasaan, siapa pun pasti akan menghormati dan rela menjilat sepatunya.

"Dengar gadis, aku sudah lama menyukaimu dan ingin membawamu terbang bersama menikmati surga, kau tidak perlu repot-repot untuk bertengkar denganku, cukup diam dan menurut, aku akan memenuhi semua keinginanmu tanpa terkecuali," ucap Long Yao, meskipun wajahnya terasa sangat sakit karena tinju gadis kecil di depannya, dia berusaha bersikap sedikit lembut agar bisa memenangkannya.

Rong Siyue mendengus, "Heh... Dasar pria cabul! Kau berpura-pura menjadi domba di depan serigala!"

Long Yao tidak sabar lagi, dia bergerak cepat dan berniat untuk menekan beberapa titik akupuntur gadis itu agar bisa menikmatinya. Namun tiba-tiba saja langkahnya terhenti, Rong Siyue bernyanyi dengan suara yang sangat indah.

Gruduk...

Gruduk...

Gruduk...

Beberapa suara keras terdengar, membuat Long Yao menjadi sangat waspada. Di depannya, kalajengking, ular, dan tikus bermunculan, dengan mata merah yang siap menerkam.

Seekor elang terus mematuk jendela kamar, membuat siapa pun yang mendengarnya merasakan ngilu. Sementara pintu kamar yang tertutup di dobrak dari luar, ada raungan keras yang membuat bulu kuduk berdiri.

"Sial!" Long Yao menggertakkan gigi, dia terlihat sangat waspada. Gadis di depannya tidak sederhana, pantas saja bawahannya tidak kembali saat di suruh untuk menculik gadis itu.

Rong Siyue merentangkan kedua tangannya, "Hei! Apa kau berpura-pura menjadi patung?"

Long Yao mendecakkan lidah sambil menghentakkan kaki, dia berniat untuk memanggil beberapa orang penjaga yang berada di luar ruangan. Namun matanya langsung terbelalak kaget, melihat tumpukan orang yang telah mati dengan tubuh yang bersimbah darah.

"Kau! Apa yang kau lakukan?" tanya Long Yao.

Rong Siyue terkekeh, "Hanya memberi makan untuk mereka! Binatang-binatang ini terlalu kurus, rumahmu memiliki cukup daging untuk mereka berpesta!"

Wajah Long Yao menjadi semakin pucat, namun dia tidak bisa berdamai, keinginannya untuk memiliki gadis itu telah membuatnya gila. "Aku tidak peduli! Kau harus tunduk dan melayaniku sekarang."

Wajah Rong Siyue menjadi semakin jelek, "Dalam mimpimu!"

Gadis itu melambaikan tangan, seketika beberapa binatang langsung melekat ke tubuh Long Yao, bahkan seekor ular hijau melilit tubuh pemuda itu dengan mulut yang terbuka.

"Lepaskan!" Long Yao meronta, dia berusaha untuk melepaskan diri, namun tubuhnya terlalu lemah untuk di gerakkan.

Sementara Rong Siyue mengerutkan dahi, dia baru menyadari bahwa dirinya berada dalam zaman yang berbeda dari sebelumnya. Ruangan kamar yang mengurungnya terlihat cukup mewah, dengan banyak perabotan mahal di dalamnya. Ada guci yang terbuat dari porselen, jika dia menjualnya di masa depan, pasti akan menghasilkan banyak uang.

Melirik ke cermin tembaga, Rong Siyue terlihat sangat terkejut, dia terjebak dalam tubuh gadis berusia 13 tahun. Kulitnya sangat halus, namun telapak tangannya memiliki beberapa kapalan, sepertinya gadis ini telah melatih tubuhnya dengan sangat baik, sayangnya dia harus mati karena mulutnya di bekap saat penculikan.

Tatapan Rong Siyue menjadi semakin dingin, dia menatap jijik ke arah Long Yao yang pucat. Melihat pakaiannya sendiri yang penuh dengan tambalan, dia mengambil pakaian milik pemuda itu kemudian menggunakannya. Saat ini dia menjelma menjadi tuan muda kaya yang berparas cantik.

Rong Siyue memutari kamar, dia mengambil barang-barang berharga, uang kertas, koin emas, pakaian mahal, bahkan guci pun tak di lewatkan. Untung saja liontin gioknya terbawa dalam kehidupan ini, jadi dia memiliki tempat penyembunyian yang rahasia.

"Karena kau berani berurusan denganku, maka aku juga harus meninggalkan kenang-kenangan yang indah untukmu!" ucapnya sambil menarik seekor kalajengking kemudian mengeluarkan racunnya. Rong Siyue dengan mudah memasukan racun itu ke tubuh Long Yao.

Setelah merasa sedikit lebih nyaman, Rong Siyue bergegas keluar dari kamar, dia melompat ke atap dan berbaring di sana. Sebentar lagi pasti akan ada keributan yang membuat seluruh penghuni kediaman berdatangan ke tempat itu, dia akan memanfaatkannya untuk merampok lebih banyak lagi. Keluarga Long terlalu tidak berperasaan, sehingga Rong Siyue tidak memiliki simpati sedikit pun.

"Tuan besar! Tuan besar!" salah seorang prajurit berteriak saat melihat tubuh Long Yao tergeletak di lantai, sebelumnya Rong Siyue sengaja membuka pintu agar pemuda itu lebih cepat di temukan. Dia tidak perlu khawatir dengan apa pun, Long Yao telah terkena racun miliknya di tambah racun kalajengking yang akan membuat pemuda itu berbaring selama beberapa bulan di tempat tidur.

Beberapa saat yang lalu, sebelum mengalami perpindahan jiwa, Rong Siyue berada dalam sebuah misi untuk menundukkan binatang buas, sayangnya gadis itu gagal, binatang yang dia hadapi seolah di kendalikan sesuatu yang tidak terlihat.

Sehingga akhirnya Rong Siyue bertarung sengit, bahu dan tangan gadis itu terluka, mengalirkan darah segar yang tidak ada habisnya, dia terhuyung ke belakang karena pusing dan tanpa sengaja menabrak jebakan yang di buat oleh para pemburu. Rong Siyue mati dalam kehidupan sebelumnya, namun jiwanya melintasi waktu dan masuk ke dalam tubuh seorang gadis berusia 13 tahun.