NovelToon NovelToon
Suami Lumpuh Ternyata Sultan

Suami Lumpuh Ternyata Sultan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Terpaksa Menikahi Suami Cacat / Pelakor jahat
Popularitas:344.7k
Nilai: 4.5
Nama Author: Ristha Aristha

Mentari dijodohkan oleh ayahnya dengan pria lumpuh. ia terpaksa menerimanya karena ekonomi keluarga dan bakti dia kepada orangtuanya.
apa yang terjadi setelah mentari menikah?
apa akan tumbuh benih-benih cinta di antara keduanya?
apakah mentari bahagia? atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ristha Aristha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertengkar

"Mira, kamu mau kemana?"

Narti berlari mendekati Mira yang baru saja keluar dari rumahnya, sembari menutup pintu pagar Mira menoleh dan mendesah dalam diam saat kakak kandung ayahnya itu sudah sampai di depannya.

"Ada apa, Bulek?" tanya Mira malas.

"Kamu mau kemana? Kok nggak naik motor?" tanya Narti kepo.

Narti tadi tengah menyapu halaman saat melihat sosok Mira, walau sudah menyipitkan matanya untuk mencari motor NMAX milik keponakannya itu... Tapi Narti tetap tidak melihatnya. Jelas Narti kepo.

 "Kok, motor mahal itu tidak kelihatan? " Batin Narti.

"Mau kerumah Kiki!" sahut Mira cepat.

"terus kok tidak naik motor?" tanya Narti lagi

"Ya Allah, Bulek. Rumah Kiki itu loh Deket. Aku gelundungan saja sudah sampai, ngapain harus pakai motor?" tanya Mira aneh.

Kiki adalah teman sekelas Mira, yang tempatnya tidak jauh dari tempat tinggal Mira yang baru. Hanya perlu menyebrang jalan raya, sudah sampai. Masak kesitu saja naik motor?

"Lah, apa salahnya? Kan, kamu bilang itu motormu, masak gak pernah dipakai, cuma dipakai buat sekolah saja sih? Kan sayang banget", sahut Narti sembari mencibir.

Mira menghela nafas panjang, ia tidak mengerti lagi dengan jalan pikirannya Narti yang sibuk dengan pertanyaan yang tidak bermutu. Mira masih pelajar, tentu saja perjalanannya masih rumah - sekolah - tempat les.

Apa sih yang diharapkan oleh Bulek nya ini dari anak sekolahan? Pergi kelayapan? Begitu?.

"Atau aslinya kamu itu tidak di kasih Dirga buat bawa motor kemana-mana, ya? Pelit banget kakak iparmu itu!" lagi-lagi Narti mencibir.

"Nggak kok, mas Dirga gak pernah melarang aku", jawab Mira cepat.

Dirga itu sibuk, selama ini dirumah pun dia sibuk dengan pekerjaannya. Soalnya Dirga bilang dalam beberapa hari kedepan akan mulai terjun ke perusahaan. mana ada waktu Dirga ngurusin untuk hal yang tidak penting.

Lagian apa yang sudah Dirga berikan, tidak pernah di ungkit-ungkit lagi.

"Mas Dirga itu baik Bulek, mana pernah mengungkit hal-hal seperti ini. Kurang kerjaan banget ", ucap Mira. "Lagian bentar lagi mulai bekerja, jadi mas Dirga sibuk. Ini saja dia sama Mbak Tari lagi ke kota, ada perlu disana", Mira kembali berbicara, sengaja membeberkan kepergian Dirga dan Mentari.

Bukan tanpa alasan Mira berbicara seperti itu, karena di belakang sana terlihat Gendis datang menghampiri mereka. Sepertinya sepupunya itu penasaran dengan percakapan mereka.

"Jadi, Dirga sama Tari lagi di kota?", tanya Narti dengan mata membulat.

"Iya, kata Bu Dita sih, ada urusan yang harus diselesaikan oleh Mas Dirga. Maklumlah Bulek, namanya juga orang kaya, ada saja urusannya ", ujar Mira bangga. "Kemarin Bu Dita mau beliin tiket bulan madu untuk Mbak Tari dan Mas Dirga ke Eropa, tapi mas Dirga menolak. Katanya masih sibuk, ntar kalau sudah tidak sibuk lagi Mas Dirga ingin mengak umroh satu keluarga", sambung Mira lagi.

"U__umroh?" Narti sampai tergagap.

Narti dari dulu ingin sekali umroh, tapi belum punya dana untuk pergi. Bahkan minta pada Gendis pun, putrinya itu malah adu nasib dan menolak permintaannya.

"Bu, ngapain disini? Gosip kok , Sama anak kecil, sih? Mans akurat informasinya!" Gendis mengomel dengan tatapan tajam pada Mira.

"Ye, siapa juga yang menggosip, Mbak? Aku ngomong yang sebenarnya kok", Mira menyahuti dan tak kalah menatap Gendis dengan tajam. "Lagian kenapa Mbak, yang sewot? Nggak suka banget kelihatannya", cibir Mira, sengaja ia membuat Gendis marah.

"Heh, kamu jangan kurang ajar ya, Mira. Sombong banget sekarang, mentang-mentang punya kakak ipar kaya raya... Terus kamu sombong? Iya? Heh! Sadar dong! Kalian itu orang susah, gak usah banyak tingkah !" kata Gendis berang.

"Lah, yang sombong siapa?" jawab Mira santai. "Lagian aku GK menyangkal kalau kami susah, Mbak. Nggak apa-apa kami susah harta, asal jangan susah adab".

"Kamu ngatain aku nggak punya adab?".

"Aku nggak ada bilang seperti itu, tuh?" Mira tersenyum lebar. "Sudah ya, aku sibuk. Bye semuanya!"

Mira berlalu begitu saja meninggalkan Narti dan Gendis yang misuh-misuh menatap dirinya.

...****************...

...Rumah Narti...

"Mas, aku nggak mau tahu ya, aku mau umroh!" Gendis memberondong Reza dengan permintaannya. "Aku mau mobil, mau rumah, mau umroh, Mas!" katanya lagi dengan menggebu-gebu.

"Kamu ini apa-apaan,sih? suami bar pulang bukannya buatin teh, eh.... Mala minta yang nggak-nggak", jawab Reza lesu.

Reza baru pulang kerja, dan Gendis malah meminta hal yang tidak-tidak. Mobil, rumah, bahkan sekarang minta umroh. Reza pusing tujuh keliling dengan segala permintaan Gendis akhir-akhir ini.

"Kamu, yang apa-apaan, Mas? Gitu saja nggak bisa. Lihat tuh suaminya Mentari... dia mengabulkan semua yang aku impikan, dia ngasih semua yang aku impikan untuk Mentari ", kata Gendis cepat.

"Oh, ini semua karena suaminya Tari? Karena si lumpuh itu kamu minta-minta sama aku? Jangan banding-bandingkan aku sama dia!" jawab Reza berang.

"Lah, kok kamu malah marah? Kan yang aku katakan benar kan, Mas. Walaupun lumpuh, tapi Dirga itu kaya raya", ujar Gendis ngotot.

Gendis begitu naik pitam saat mendengar ucapan Mira tadi. Bagaimana bisa keluar Mira yang miskin itu berubah secepat ini? Seharusnya dialah yang memiliki kehidupan mewah, bukan Mentari. Bukan sepupunya yang sialan itu!.

wajar kan, kalau dia meminta apa yang Mentari punya pada Reza? Reza itu suaminya, jadi mempunyai kewajiban untuk membahagiakan dirinya. dia harus lebih bahagia dari Mentari, harus!.

"Gendis, mending sekarang kamu buatin aku teh. Aku gak mau berantem sekarang, ya. Aku lagi capek, dan aku gak berminat untuk kamu banding-bandingkan dengan si lumpuh itu!" tukas Reza emosi.

"Buat saja sendiri, aku gak mood". Gendis membaringkan tubuhnya di ranjang, alih-alih menuruti permintaan suaminya.

Reza menghela nafas panjang untuk meredam emosinya, dia menganggap kalau Gendis sedang mood swing saja. Dia memutuskan untuk pergi, dari pada pertengkaran ini semakin panjang.

...****************...

...Rumah Bambang ...

"Ma, ada makanan?" Reza masuk kedalam rumah orangtuanya, dan dia menemukan Mega sedang duduk melamun. "Ma, kok melamun sih? Kenapa? Ada makanan gak? Aku lapar,nih". Kata Reza lagi.

"Cari saja di dapur, za", jawab Mega lesu.

Reza mengurungkan niatnya untuk mencari makanan, ia ikut duduk di samping Mamanya.

Rasa laparnya hilang begitu saja, di gantikan dengan rasa penasaran.

"Mama, kenapa?" tanya Reza ingin tahu.

"Hahhhh, Mama sedang galau banget. Kerjasama catering Mama dengan perusahaan suaminya Mentari di putus", ujar Mega lesu. "Gimana, Ya? Mana dari perusahaan itu omset terbesar untuk usaha Mama, Za", ijab Mega lagi.

"Haha? Kok bisa Ma?", kata Reza matanya terbelalak kaget.

"Kayaknya ini karena Mama pernah menjelek-jelekkan Mentari, deh. Mungkin mereka dendam", ujar Mega.

"Duh, gimana ini, Ma? Aku saja sering Mama kasih duit karena catering Mama berkerja sama dengan perusahaan itu, untungnya gede banget, kan", Reza ikutan pusing.

"Eh, Za. bagaimana kalau kamu temui Mentari, dan rayu dia untuk batalin keputusan itu," Mata Mega berkilat.

...****************...

1
anita
gendis ini somplah kyaknya
Les Tary
bawaannya curiga aja tuh Gendhis sm mentari
Reni Anjarwani
doubel up thor
Dimas Satria Wahyu Nugroho
pede banget si Gendhis,,,,emangnya Dirga mau?
Kasih Bonda
next thor semangat
Sri Minggat
bagus cetitany menarik
SAE wife~🥰🥰
lah sakit jiwa si gendis
Nani Rodiah
Dah sm Bella aja Mas Reza
Mamahnya Sultan
kayak nya Reza jodoh nya bella deh
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Sunaryati
Lanjuut
Kasih Bonda
next thor semangat
Khairunnisa Hassan
lanjut thor semangat
Jodi Novianti
Luar biasa
Jodi Novianti
Lumayan
LuckyOne
pak bagas jadi seorang kakak tapi tidak tegas sama adik2nya malah mengorbankan keluarganya sendiri, bukannya baik hati tapi malah buta hati
Isabela Devi
ada aja ibu Narti.
lanjut thor
LuckyOne
gendis bnr2 mulai sadar??? ruarrrr bhiasaa bagus lah itu..
ines bukan rasa cinta itu..
Sondry Kaday
Kecewa
Isabela Devi
suaminya jg ga tegas sih jd Bu Narti jd semena mena terhadap suami
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!