SELIR YANG BERKUASA
Di tepi tebing yang terjal, tersembunyi di antara bebatuan besar yang tampak seperti benteng alam, terletak markas rahasia yang dikenal hanya oleh segelintir orang terpilih. Di tempat terpencil ini, angin laut berhembus kencang, membawa serta aroma pekat dan suara ombak yang menghantam keras bebatuan di bawahnya.
Markas ini dirancang dengan cermat agar menyatu dengan lingkungan sekitarnya, hampir tak terlihat dari kejauhan. Bangunan-bangunan berstruktur kokoh, memiliki dinding-dinding batu yang dingin, dengan jendela kecil yang memancarkan cahaya redup dari dalam, memberikan suasana misterius.
Di dalamnya, lorong-lorong panjang terhubung ke ruang-ruang khusus, di mana suara langkah kaki terdengar jelas di lantai batu yang dingin dan keras.
Di sini, di dalam tempat yang penuh rahasia dan ketenangan yang hening, berbagai jenius dari seluruh dunia berkumpul untuk menyempurnakan keterampilan mereka.
Di salah satu ruangan, ada laboratorium senjata yang dipenuhi dengan berbagai macam peralatan modern dan tradisional. Asap lembut berwarna abu-abu naik dari meja tempat seorang ahli persenjataan sedang menguji senjata baru yang inovatif, dengan bunyi dentingan logam dan bau khas logam yang terbakar memenuhi udara.
Tak jauh dari sana, sebuah ruangan yang dipenuhi dengan rak-rak penuh botol kaca berbagai ukuran berisi cairan berwarna-warni dan bahan-bahan alami. Di sini, ahli racun dan pengobatan bekerja dengan tenang, menguji ramuan dan penawar, menciptakan kombinasi yang bisa menyelamatkan atau menghancurkan. Bau tajam dan pedas dari racikan-racikan mereka tercium kuat, menciptakan atmosfer yang penuh dengan potensi dan bahaya.
Di ruangan lain yang lebih tenang dan gelap, seorang ahli hipnotis berlatih dalam kedalaman meditasi, suaranya yang lembut memandu subjeknya ke dalam kondisi trance, dengan suasana yang begitu sunyi sehingga hanya terdengar suara napas yang pelan. Di sini, kekuatan pikiran dan pengaruh mendalam pada jiwa dipelajari dan disempurnakan.
Di luar bangunan utama, di dataran yang sedikit lebih rendah, terdapat arena pelatihan terbuka. Di sana, para ahli penakluk binatang buas berinteraksi dengan hewan-hewan eksotis, dari burung elang hingga harimau, dalam harmoni yang tak terbayangkan. Suara deru angin dan raungan binatang menjadi latar belakang konstan, menggambarkan dinamika alam dan kekuasaan.
Di arena yang berbeda, ahli pedang mengayunkan senjata mereka dengan kecepatan dan presisi yang memukau. Kilatan pedang yang bergerak cepat memotong udara, menciptakan desiran tajam yang bergema di sekitar arena. Bau keringat dan suara tarikan napas berat menambah intensitas suasana.
Markas ini, dengan semua rahasianya, menjadi tempat di mana bakat-bakat unik diasah dan dipertajam, di bawah pengawasan dan bimbingan para guru yang terampil. Di sini, di tepi dunia, kejeniusan berkembang dalam keterpencilan dan ketenangan, menjauh dari pandangan dunia luar, namun selalu siap untuk tampil ketika waktunya tiba.
Dua sosok gadis berhadapan, yang 1 manis dengan kulit yang eksotis, memiliki rambut ikal dan dagu runcing. Sedangkan yang lainnya cantik dengan bentuk wajah oval dan hidung mancung, matanya bulat kontras dengan warna kulitnya yang putih cerah. Keduanya menggunakan jaket hitam dengan pedang dan belati kecil yang bersarung di pinggang.
"Haitang! Kau benar-benar bedebah! Aku menantangmu untuk bertempur sampai mati!" ucap gadis berkulit eksotis, dengan mata yang dipenuhi kemarahan dan juga kecemburuan. Tangan kanannya menggenggam erat pedang.
"Apakah kau makan bangkai tikus mati? Aku tidak memiliki urusan apapun denganmu!" jawab Chu Haitang, wajahnya dipenuhi kekesalan, karena gadis yang berdiri di hadapannya terus saja mengganggu. Dia bahkan berkali-kali kehilangan konsentrasi saat melakukan pemurnian pil, karena teriakan gadis itu.
Shen Yijia meraung, ini pertama kalinya dia diabaikan oleh seseorang. Gadis di depannya terlalu cantik dan menarik perhatian, sehingga pria yang dia idam-idamkan sejak lama juga menaruh hati padanya.
"Dasar pelacur! Kau berani mencari perhatian dari Zhao Zhan? Aku akan membunuhmu!" teriaknya dengan dingin, matanya memancarkan bahaya.
"Zhao Zhan? Apa kau buta? Aku bahkan tidak mengenal pria itu!" jawab Chu Haitang, emosinya semakin tidak terkendali. Sangat sulit berhadapan dengan gadis yang sedang cemburu, dia bahkan tidak bisa membedakan hal yang salah dan benar.
Shen Yijia mencibir, "Munafik, aku jelas-jelas melihatmu berduaan dengannya!"
Chu Haitang mendengus, "Dia datang untuk mengobati punggungnya yang terluka, apa kau pikir aku akan tertarik? Lihat dirimu sendiri! Jika kau benar-benar menyukai pria itu, bersikaplah seperti seorang wanita."
Wajah Shen Yijia menghijau, "Jalang! Kau hanya mencari alasan! Aku membencimu sampai mati! Zhao Zhan berubah sejak bertemu denganmu, baji*gan!"
Shen Yijia memperlihatkan aura membunuh yang sangat kuat, dia merupakan seorang ahli pedang yang sangat cerdas dan penuh dengan strategi. Kemampuannya yang luar biasa, membuat tuan mereka memberikan pengaturan khusus, dia diberikan seorang guru yang tekun dan sangat membantu peningkatan kekuatannya.
Chu Haitang merupakan murid kebanggaan Dokter Ilahi, dia di beri gelar dokter jenius kecil. Kemampuannya dalam penyembuhan sangat luar biasa, namun dia lebih terampil dalam pembuatan racun.
Setiap racun yang di buatnya, selalu mendapatkan pujian. Tidak hanya tidak berbau, namun juga sulit untuk di deteksi. Dalam 3 hari terakhir, Chu Haitang sibuk membuat penawar racun, sehingga gadis itu belum sempat beristirahat.
Zhao Zhan merupakan wakil ketua tim pembunuh, dia mengalami krisis besar pada pertarungan sebelumnya, tubuhnya terkena racun mematikan dan hanya bisa bertahan 10 hari, sehingga dia datang secara pribadi dan meminta Chu Haitang untuk menyembuhkannya.
Sayangnya gadis itu hanya bisa menekan racunnya, dia belum memiliki penawar yang di butuhkan pemuda itu, hingga membuat Zhao Zhan harus bolak-balik ke tempat Chu Haitang untuk mendapatkan perawatan.
Trang...
Trang...
Trang...
Kedua pedang beradu, Shen Yijia mengayunkan pedangnya dengan cepat dan berapi-api. Chu Haitang menangkisnya, meskipun saat ini seluruh tubuhnya terasa sangat lelah dan tidak berenergi, namun dia tidak bisa menyerah begitu saja, gadis di depannya berniat untuk melenyapkan nyawanya.
Trang...
Trang...
Trang...
Pertarungan berlangsung sengit, dengan keduanya saling menyerang dan bertahan dengan keahlian yang memukau. Namun, seiring berjalannya waktu, kelelahan mulai tampak pada Chu Haitang. Gerakannya menjadi lebih lambat dan kurang presisi. Sementara itu, Shen Yijia, yang memanfaatkan setiap momen kelemahan lawannya, terus menekan dengan serangan-serangan yang semakin intens.
Pada akhirnya, dalam sebuah serangan kilat, Shen Yijia berhasil menjatuhkan pedang Chu Haitang. Terjatuh di tanah, Chu Haitang terengah-engah, menunjukkan tanda-tanda kelelahan yang ekstrem.
Shen Yijia, dengan tatapan penuh kebencian, menikam pedangnya ke arah jantung Chu Haitang, gadis itu tertawa terbahak-bahak di depan tatapan penuh kebencian dari Chu Haitang.
"Kau akan menyesal!" ucap Chu Haitang sebelum tubuhnya ambruk di atas tanah.
Sementara beberapa sosok mulai berdatangan dan menatap tajam ke arah Shen Yijia, dua orang pemuda dan seorang gadis bergegas ke arah Chu Haitang dan memeriksa kondisi rekannya.
"Kakak!"
"Kakak sulung!"
"Cepat bawa ke dalam dan panggil guru!" ucap seorang pemuda bermata elang, dia melirik sinis ke arah Shen Yijia, matanya memperlihatkan perhitungan yang jelas.
Mereka bergegas pergi, membawa tubuh Chu Haitang yang berlumuran darah, sementara seorang pemuda kekar mendekat ke arah Shen Yijia, matanya di penuhi kebencian dan kekecewaan.
"Shen Yijia! Aku tidak pernah menyangka kau sejahat itu, aku terkena racun yang sangat mematikan dan hanya memiliki waktu 7 hari lagi. Jika sampai Chu Haitang tidak berhasil disembuhkan, maka aku juga pasti akan segera mati untuk menyusulnya. Kau benar-benar seorang iblis! Kau tidak memiliki perasaan! Kau pembunuh! Kau tega membunuh orang yang ingin menyembuhkanku, dalam 10 kehidupan, aku berharap tidak akan pernah bertemu denganmu. Aku membencimu!" pemuda itu meraung, ada air mata yang menetes di sudut matanya.
"Zhao Zhan!" Shen Yijia memanggil, tubuhnya bergetar, dia tidak pernah mengetahui alasan Zhao Zhan menemui Chu Haitang. Dia selalu berpikir bahwa pemuda itu menaruh hati pada gadis lain.
Zhao Zhan mendengus, dia menyeret kakinya meninggalkan gadis itu. Ada kebencian yang sangat besar dan sulit untuk di redakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
Yoona
hallo pecinta novel saya izin mempromosikan novel baru saya yang berjudul "Hanya Penonton" jangan lupa mampir ya saya tunggu kehadiran nya 😇😇
2024-12-08
0
aphrodite
mamvus lo..
2024-12-20
0
Fajar Ayu Kurniawati
.
2024-11-13
2