Dia terlahir dengan dantian cacat. Meski demikian tekadnya kuat untuk menjadi yang terkuat. Sayangnya, ia diremehkan oleh anggota Klan-nya sendiri.
Dengan latihan fisik dan tehnik pernafasan Alam yang diajarkan oleh kakeknya, ia tumbuh menjadi Naga yang ditakuti langit dan bumi, membuat para tetua ingin menyingkirkannya.
Kemudian para tetua memutuskan mengirimnya ke Benua Qingyun untuk menjalani kontrak pernikahan.
Di sinilah kisah legenda dimulai ....
***Season Dua***
Xiao Yue secara tidak sengaja mencapai Ranah Tidak Diketahui, sehingga ia naik ke Domain Dewa meninggalkan Fang Yuan dan Putrinya.
Apa yang akan dilakukan oleh Fang Yuan? Akankah ia akan menuju Domain Dewa juga untuk membawa Xiao Yue kembali ke Dunia atau membawa Putrinya ke Domain Dewa dan hidup bersama dengan Xiao Yue di sana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teknik Akupuntur Yin Rembulan
Malam ini rembulan bersinar terang, menerangi bukit dibelakang kediaman Klan Xiao. Fang Yuan menengadah menatap bintang-bintang di langit. Dia berharap surga kembali memberinya keberuntungan seperti sebelum-sebelumnya.
“Ayah, ibu dan kakek! Apakah kalian salah satu bintang yang bersinar itu!” gumam Fang Yuan teringat dengan mereka.
Langkah kaki mendekati gua milik Xiao Long itu dan Fang Yuan langsung menuruni puncak bukit. Dia melihat Xiao Yue sudah berdiri di mulut gua.
“Apa Yuan gege menunggu terlalu lama?” tanya Xiao Yue dengan senyum manisnya. Dia kini tidak mengenakan penutup wajah seperti saat siang tadi.
“Tidak, kok.” Fang Yuan menggeser batu besar yang menutup pintu gua dan ia langsung melepas seluruh pakaiannya—membuat Xiao Yue berpaling. Dia masih malu melihatnya, walaupun mereka sudah sah sebagai suami istri.
Fang Yuan menatap Xiao Yue, ia tahu gadis cantik itu malu melihatnya begini. “Ayo lakukan segera, kalau kamu ingin melakukannya; nanti saja saat selesai proses penghancuran Dantian Batu-nya,” canda Fang Yuan.
Wajah Xiao Yue memerah dan mendekati Fang Yuan.
Dia meletakkan jarum-jarum akupuntur yang baru dibelinya di Paviliun Shanghui itu dan menatap sekilas jarum yang lebih besar milik Fang Yuan.
Dengan menarik nafas dalam-dalam, ia menusukkan jarum akupuntur itu tepat beberapa inchi dibawah pusar; yang merupakan pusat Dantian berada.
Xiao Yue mengalirkan energi spiritual dari Dantian-nya menuju titik Meridian-nya yang ada di ujung jarinya dan mengalirkan energi spiritual dari Roh beladiri Rubah Putih yang beratribut Es tersebut menuju jarum akupuntur.
Tehnik akupuntur Yin Rembulan adalah metode mentransfer energi spiritual yang sangat dingin, membekukan aliran energi pada Meridian musuh.
Teknik ini sebenarnya merupakan teknik pembunuh yang sangat mematikan—yang ia dapatkan dari gulungan ilmu beladiri Kelas Bumi miliknya. Selain teknik Akupuntur Yin Rembulan, gulungan ilmu beladiri itu juga mengajarkan tehnik Berpedang, beladiri tangan kosong dan pertahanan.
Fang Yuan merasakan sensasi dingin dibawah pusarnya. Kemudian Xiao Yue memasukkan belasan jarum di berbagai titik di tubuh Fang Yuan. Setelah melewati dua jam yang melelahkan, Xiao Yue harus berhenti beberapa untuk istirahat, karena ia harus mengeluarkan energi spiritual yang sangat besar dalam prosesnya.
“Sudah 98 jarum akupuntur yang telah aku tusuk pada titik Meridian Yuan gege. Namun, kenapa ada satu titik Meridian ganjil dalam tubuhnya!” keluh Xiao Yue, karena ia harus menusuk lidah Fang Yuan.
Membayangkannya saja itu pasti sakit, karena lidahnya akan membeku oleh energi spiritual dari Roh beladiri bertipe Es milik Xiao Yue itu.
Setelah selesai menancap 99 jarum akupuntur, Xiao Yue langsung berkultivasi sebentar—mengumpulkan Ki disekelilingnya dan menjadikannya menjadi energi spiritual, lalu mengalirkan energi spiritual yang sangat dingin itu ke tubuh Fang Yuan.
“Aaaaaaaaa!” Fang Yuan berteriak keras, karena ia merasa sangat sakit sekali, saat energi spiritual yang sangat dingin itu memasuki Merediannya dan melewati saraf-saraf dalam tubuhnya menuju Dantian-nya.
“Kenapa tak ada reaksi?” Xiao Yue kebingungan, kalau ia menambah lebih banyak energi spiritual yang sangat dingin itu memasuki Meredian Fang Yuan, maka ia takut terjadi pembekuan pembuluh darahnya dan Fang Yuan tewas seketika.
Dantian Phoenix milik Fang Yuan diibaratkan adalah kepompong yang belum menetas dan tiba-tiba merasa terusik oleh energi spiritual yang berlawanan dengannya, sehingga timbul perlawanan kecil dari dalam kepompong itu.
Dalam Dantian Batu Fang Yuan tersebut, muncul api abadi sebesar biji sawi, sehingga Dantian Fang Yuan tidak membeku itu.
Xiao Yue panik, ia menekan urat nadi suaminya itu, tetapi sudah tak bergerak lagi. Seluruh pembuluh darah Fang Yuan membeku dan sirkulasi darah menuju serta yang keluar dari jantung berhenti mengalir. Tak lama kemudian detak jantung Fang Yuan berhenti bergerak dan matanya terbelalak seperti telah mati.
“Tdakkkkkkkk!” teriak Xiao Yue dengan suara yang sangat keras hingga menggema ke lereng bukit tempat Kediaman Klan Xiao.
Xiao Long yang sedang duduk bersila berkultivasi di dalam kamarnya—segera membuka matanya dan bergegas menuju atas bukit.
Dia menduga telah terjadi sesuatu yang buruk mungkin pada Fang Yuan. Dia takut Xiao Yue gagal melakukan teknik Akupuntur Yin Rembulan itu.
Dia sebenarnya tidak terlalu sedih Fang Yuan tewas, tetapi itu akan mempengaruhi psikologis Xiao Yue. Karena ditangannya Fang Yuan mati, itu pasti akan menjadi mimpi buruk seumur hidupnya
“Apakah kau dengar suara teriakan dari Xiao Yue?” tanya Patriark Xiao Yan yang masih duduk menikmati teh di dalam kediamannya.
“Aku juga mendengar suaranya. Apa yang sedang terjadi padanya dan suara itu berasal dari atas bukit dibelakang!” sahut Zhou Ruyan tampak cemas.
Tak butuh lama para Penatua telah berkumpul dan mereka juga telah mendengar suara teriakan Xiao Yue.
“Penatua Dong, apa yang terjadi pada Xiao Yue?” tanya Patriark Xiao Yan, karena dia mengawasi Xiao Yue hari ini.
“Aku tidak tahu Patriark, tetapi aku mengikuti Nona Yue tadi sore ke Paviliun Shanghui. Dia membeli beberapa set jarum akupuntur dan aku terus membuntutinya hingga masuk kembali ke dalam rumah ini. Aku menunggu hingga petang menjelang dan dia tak ke mana-mana lagi, hingga aku berpikir ia telah tidur,” sahut Penatua Xiao Dong—langsung pulang saat malam tiba.
Patriark Xiao Yan segera menuju ke kamar Xiao Yue dan dia maupun Fang Yuan tak ada di kamarnya.
“Patriark! Aku melihat tuan muda Long menuju bukit belakang!” seru Pelayan wanita yang bekerja di kediamannya itu.
“Cih, apa yang sebenarnya mereka lakukan?” Patriark Xiao Yan gelisah dan berkata, “Mari kita telusuri bukit itu, takutnya ada Klan lain yang menculik mereka!”
Para Penatua menangkupkan tinju dan menundukkan kepalanya untuk menunjukkan rasa hormat. Kemudian mereka langsung menghilang dari kediaman Klan Xiao itu.
“Aku akan ikut bersamamu, aku khawatir dengan Xiao Yue!” seru Zhou Ruyan dengan wajah pucat.
“Tidak! Kamu tunggu saja di sini, takutnya ini adalah jebakan dari Klan lain,” sela Patriark Xiao Yan.
Dia kemudian segera ke halaman kediaman Klan Xiao dan mengumpulkan anggota Klan Xiao yang telah mencapai Ranah Alam Langit. Dia memerintahkan mereka memperketat penjagaan di seluruh kawasan Klan Xiao, karena Xiao Yue dan Fang Yuan telah menghilang dari kediamannya.
Para anggota Klan Xiao Ranah Alam Langit itu terkejut mendengarnya dan mereka langsung menyebar setelah mendapat arahan dari Patriark Xiao Yan.
Kalau Klan Xiao mengetahui siapa yang telah menculik Xiao Yue itu, maka akan dipastikan kota Houshan akan berdarah-darah. Walaupun Klan Xiao yang terlemah di kota Houshan, tetapi mereka selalu pantang tunduk pada lawan, makanya mereka tetap bertahan walaupun posisi mereka sangat lemah. Pihak lawan masih berpikir dua kali untuk mencari masalah dengan mereka.
masak bacol kali