Keisha Anastasia Raharjo, dia tidak pernah mengira bahwa di tempat kerjanya yang baru harus terlibat dengan bocah kecil berusia 5 tahun dan ayahnya.
" Hi Mommy! Mommy tantik, jadi mommy Ale ja ya? talau jadi mommy Ale, Mommy nda halus dimalahin Daddy."
" Maaf sayang, Kakak nggak bisa jadi mommy nya Ale."
Bukan hanya sekali itu saja Aleika meminta Keisha untuk jadi ibunya. Bahkan Ale secara terang-terangan meminta kepada sang daddy untuk menjadikan Keisha ibunya.
Entah bagaimana Keisha bisa membuat hati Ale terpaut begitu.
" Kamu sengaja ya deketin anakku biar bisa menarik perhatianku," ucap daddy nya Ale.
" T-tidak Pak, saya tidak pernah punya tujuan demikian."
Keisha yang mencari kerja ditempat lain untuk bisa lepas dari hal-hal demikian, kali ini malah dia terlibat sesuatu yang lebih mengejutkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hi Mom! 05
" Woaaah Dino nya besal setali Opa. Teleeen."
Sedari masuk ke tempat dimana banyak replika dinosaurus berada, Ale tak hentinya menatap dengan penuh takjub. Dan terlihat sekali bahwa Ale benar-benar menyukainya. Dia menyukai semua yang berhubungan dengan dinosaurus. Bahkan pakaian-pakaiannya pun banyak yang bergambar Dinosaurus. Dinding kamar Ale juga banyak ditempeli gambar hewan-hewan purba tersebut.
Ale sungguh tidak seperti bocah perempuan pada umumnya yang menyukai barang imut atau lucu. Ale lebih menyukai dinosaurus yang besar dan tak jarang digambarkan garang nan buas.
" Ale beneran suka ya?"
" Iya Oma, Ale suta setali. Hmmm untung Ale itut Opa sama Oma, jadi bisa lihat dino deh. Talau itut Daddy, Ale nda bisa liat."
Ryder dan Ayesha terkekeh geli melihat ekspresi wajah cucu perempuannya. Itu mengingatkan mereka pada tingkah Gryas anak kedua mereka. Hanya saja masih lebih lucu Ale. Dulu Gryas hampir mirip dengan Gael. Bisa dikatakan 11-12, setiap pemikirannya kadang tidak bisa ditebak. Terlebih dia juga sudah mulai tertarik dengan hal-hal medis.
Yang membedakan Gael dan Gryas adalah jika Gael mengikuti jejak sang ayah maka Gryas mengikuti jejak sang kakek dari pihak ayahnya yang merupakan seorang dokter.
Jadi ketika Gael memutuskan menikah dengan Ayu lalu lahirlah Ale, Ryder dan Ayesha merasa begitu bersemangat. Hanya saja mereka tidak menyangka bahwa Gael akan bercerai dengan Ayu. Hal tersebut menjadikan Ale tidak merasakan kasih sayang Ayu.
Setahu Ryder dan Ayesha, perceraian itu diajukan oleh Gael. Namun anehnya hak asuh diberikan kepada Gael, dimana Ayu sendiri yang mengatakannya. Semenjak mereka bercerai hingga usia Ale 5 tahun, Ayu tak sekalipun menampakkan wajahnya di depan Ale.
" Apa dia nggak kangen sama anaknya ya? Aku aja sampe Gryas segede ini masih kangen terus. Tiap hari minta dikirimin foto."
Tiba-tiba Ayesha bergumam demikian. Melihat cucu perempuannya yang begitu ceria, menggemaskan dan aktif, ia menjadi kepikiran dengan ibu sang cucu.
" Haaah, entalah sayang. Aku juga lagi ngorek hal itu dari Dorry. Aku yakin ada sesuatu tentang cerai nya Gael dan Ayu."
Ayesha hanya mengangguk pelan. Sebenarnya apa yang terjadi dengan anak dan mantan menantunya itu ia biarkan terlewat. Yang jadi fokus Ayesha adalah tentang cucunya. Ia tidak ingin cucunya terluka.
Ale adalah anak yang cerdas. Dia juga beberapa kali menanyakan keberadaan sang ibu, dan jawaban bijak Gael membuat anak itu mengerti.
" Mas, aku ke toilet bentar ya."
" Iya hati-hati ya."
Ayesha melenggang pergi, saat ini Ale sedang beristirahat setelah puas melihat replika-replika dinosaurus. Jadi Ayesha yang memang ingin buang air kecil segera bergegas.
Tentu saja Ryder tidak mungkin membiarkan istrinya pergi sendiri, ia mengutus seorang bodyguard untuk mengawal istrinya.
" Hmmm dia masih sama aja, protektif," gumam Ayesha saat mengetahui bodyguard kiriman suaminya.
Klak
Ayesha masuk ke salah satu kamar mandi. Dia menuntaskan keperluannya di sana.
Brukk
Auhhh
Ketika sudah selesai, Ayesha terkejut mendengar suara benturan dan seseorang yang mengaduh. Bukannya takut Ayesha malah langsung keluar.
Mulutnya menganga ketika melihat dua wanita muda yang sepertinya sedang tidak dalam situasi yang menyenangkan.
" Ada apa ini?" Melihat situasi tersebut, sebagai orang tua Ayesha merasa harus menegur.
" Hooh Nyonya, nggak perlu ikut campur. Udah selesai kan, cepetan keluar!" ucap salah satu dari mereka.
Sungguh tidak sopan wanita muda itu. Terlihat sekali dia seperti seseorang yang mendominasi dan wanita muda yang satunya lagi saat ini tersungkur di lantai dengan luka di keningnya. Berkelahi, atau perundungan? Entahlah, yang jelas terlihat sekali siapa yang menang dan siapa yang kalah.
" Saya tidak bisa melihat hal seperti ini. Ini namanya penganiayaan. Saya akan laporkan kamu."
" Huh dasar orang tua sok-sokan. Anda tidak tahu siapa saya hah!"
" Saya nggak perlu tahu siapa kamu, tapi yang jelas saya tahu bahwa apa yang kamu lakukan itu tidak benar. Terlepas apa kesalahan wanita muda itu, seharusnya bisa dibicarakan tanpa perlu melakukan kekerasan."
Wanita tersebut berdecak kesal. Rasanya ia masih ingin terus mengintimidasi lawannya. Namun kemunculan seorang wanita paruh baya yang ikut campur membuatnya mundur. Ada sesuatu dalam dirinya yang berkata bahwa ia tidak seharusnya mencari gara-gara dengan wanita tua itu.
" Huh, kamu beruntung kali ini Keisha. Tapi aku nggak bakalan nglepasin kamu sebelum kamu keluar dari itu."
Sraak
Tap tap tap
" Kamu nggak apa-apa nak?" ucap Ayesha ketika menatap gadis muda yang dia dengar bernama Keisha tadi.
" Terimakasih Nyonya sudah membantu," jawab Keisha dengan sedikit menunduk. Rasanya sungguh tidak bisa diungkapkan sebenarnya. Ia ingin sekali menangis saat ini karena perlakuan Elin terhadapnya.
" Baiklah kalau kamu sudah nggak apa-apa. Kalau begitu saya pamit ya. Ehmm maaf kalau terkesan ikut campur. Sebaiknya kamu lebih berani nak, namun jika kamu tidak suka keributan maka lebih baik menjauhi orang-orang yang seperti itu. Semoga semua urusanmu dilancarkan."
" Terimakasih Nyonya untuk masukan dan doanya."
Ayesha pergi sambil meninggalkan senyuman, membuat hati Keisha merasa menghangat. Selama ini dia memang memilih diam ketika diperlakukan seperi itu oleh Elin. Alasannya adalah Elin adalah orang yang memasukkannya bekerja. Namun semakin kesini Elin semakin semena-mena. Terlebih saat Keisha mendapatkan perhatian dari atasan karena hasil kerjanya yang bagus, Elin tidak terima.
Puncaknya saat melakukan family gathering di tempat wisata tersebut, Elin sangat kesal ketika melihat Kaisha yang terlihat akrab dengan atasan. Elin berkata bahwa pria itu adalah pria yang sudah lama disukainya. Ia menganggap Kaisha menjadi pengganggu.
" Haah, kayaknya emang aku harus resign deh. Aku nggak bisa kayak gini terus, Elin terlalu cemburu. Padahal kan aku nggak ada rasa apapun sama Pak Fiery."
Keisha menatap lurus ke depan. Ia melihat ke cermin dimana pantulan dirinya ada di sana. Sebuah luka yang ada di keningnya pasti akan menarik perhatian. Keisha pun mencoba untuk mengelapnya dengan tisu dan air. Setelah itu dia menata rambutnya agar luka itu tidak terlihat.
Nyuuut
" Huh perih juga," ucapnya. Namun rasa perih di keningnya itu tidak seberapa dibanding dengan rasa sakit hatinya diperlakukan oleh Elin. Sudah lumayan lama dia menahannya, dan ucapan seorang nyonya yang tidak dikenal membuat Keisha pun sadar bahwa dia tidak bisa terus-terusan diperlakukan seperti ini. Terlebih dia memang tidak salah.
" Ayo nanti malam langsung buat surat pengunduran diri, lalu besok kasihkan ke Pak Fiery. Setelah itu semangat buat cari kerjaan lain lagi Kei. Ayo yakin kamu pasti bisa!"
TBC
Lanjut thor up-nya 😘😘😘💪🏻💪🏻💪🏻
Kalau pengin gak penasaran ya temuin saja besok sama2....
Paling Gael minta bayarannya adalah Ayu dan Bram menjauh sejauh-jauhnya dari hidup Ale-Gael. Dan tidak boleh kembali lagi ke tanah air apapun yang terjadi. Entah itu nanti mendulang kesuksesan atau kegagalan.
Setelah Gael memberi sokongan pada Ayu untuk terakhir kalinya. Jadi besok2 tak ada lagi ya......
dan untukmu ayu.... kamu bner2 gak tau malu 😏😏
dan apa yg dibicarakan Gael dgn Keisha?apa Gael ngajak nikah Keisha demi Ale atau apa ya???