kita memang tak tau siapa yang tuhan takdir kan untuk kita,namun kita bisa melabuhkan hati kita pada siapa. namun bagaimana jadinya jika ternyata hati dan takdir tak sejalan. Begitulah yang di rasakan oleh Aidan Arsyad Rafardhan,dia mencintai seorang wanita dan berniat akan melamar nya,namun bagaimana jadinya malah dia menikah dengan adik dari sang pujaan hati?
"menikahi orang yang di cintai memang impian,tapi mencintai orang yang di nikahi adalah kewajiban."
Aidan Arsyad Rafardhan
yukkk simak cerita lengkapnya di sini 👇
tinggalkan like,komen dan follow setelah membaca yah ☺️😆
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon h.alwiah putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7.cinta dalam diam
"ya Alloh hamba pasrahkan semuanya padamu. Jika memang dia lah jodohku, yang terbaik untuk ku lancarkan semuanya,dan hapuskan cintaku pada makhluk mu yang lain itu. Bantu hamba menerima semuanya, menerima apa yang engkau gariskan padaku dan mengikhlaskan dia yang bukan jodohku." Aidan memanjatkan doanya pada sang maha kuasa atas kerisauan hatinya.
Setelah acara tadi, Aidan langsung melakukan sholat istikharah untuk meneguhkan hatinya melanjutkan pernikahan ini atau cukup sampai disini.
Walaupun ini berat untuk Aidan,dan sangat mendadak. Tidak ada yang bisa Aidan lakukan selain memasrahkan semuanya,dan juga meminta petunjuk dari sang maha kuasa.
Jika jawaban dari sholat dan doanya ini adalah melanjutkan pernikahan bersama Maureen maka akan Aidan lakukan,namun jika bukan maka Aidan akan membicarakan nya dengan keluarga nya dan keluarga Maureen untuk membatalkan pernikahan itu.
Di lain tempat ada dua perempuan yang melakukan hal yang sama seperti Aidan. Mereka sama sama memasrahkan semuanya pada sang maha kuasa.
"Tuhan aku memang bukan hamba yang baik,hamba penuh dengan dosa. Bahkan rasanya hamba malu jika dasng padamu hanya saat butuh saja,tapi tak ada lagi yang bisa hamba lakukan selain meminta pertolongan darimu ya Rabb. Tolong teguhkan hati hamba dan bantu hamba menerima semua garis takdir yang telah engkau tuliskan. Jika memang dia jodoh hamba,bantu hamba untuk menerima nya walau semua ini sulit untuk hamba tapi engkau maha membolak-balikkan hati seseorang. Jika saat ini hamba merasakan kesedihan dan terus di uji oleh dirimu,dan jika saja setelah hamba bersamanya saya bisa bahagia. Persatukan kami,hamba percaya ada pelangi setelah hujan. Akan ada juga kebahagiaan atas kesedihan yang hamba dapatkan." Maureen memanjatkan doanya pada sang maha kuasa di seperti malam nya.
Setelah sekian lama Maureen tak bangun di seperti malam untuk menghadap sang pencipta,kali ini Maureen melakukan nya.
Jujur setelah kejadian hari ini, Maureen jadi tak bisa tenang. Selalu memikirkan semuanya, bagaimana kedepannya dan lain lain.
Sedangkan Shafa saat ini sedang menangis,sama seperti Aidan dan Maureen. Shafa pun tengah mencurahkan isi hati dan pikirannya di hadapan sang pencipta.
"Ya Alloh, haruskah hamba mengikhlaskan laki laki yang selama ini saya cintai dalam diam menikah dengan adik saya sendiri. Sakit ya Rabb,hamba kira dialah jodoh yang telah engkau siapkan untuk hamba,di setiap sujud malam saya selalu mengucapkan namanya untuk menjadi pendamping hamba. Namun mengapa engkau tak mendengar nya ya Rabb,hamba mencintai dia. Namun ternyata bukan hamba yang engkau gariskan untuk menjadi pendamping hidup nya. Jika memang ini yang terbaik untuk hamba,laki laki itu dan juga bisa membuat hidup adik hamba bahagia. Hamba ikhlas ya Rabb, bantulah hamba agar bisa menerima semua yang telah engkau gariskan."
Ya,sama dengan Aidan. Shafa pun juga selama ini mencintai Aidan diam diam. Cinta Aidan pada Shafa tak bertepuk sebelah tangan, mereka saling mencintai dan saking memendam perasaan itu.
Mustahil tak ada rasa cinta yang terjalin antara mereka, mungkin mereka bisa terlihat biasa saja seperti sahabat pada umumnya,tanpa memperlihatkan rasa cinta nya.
Namun, perhatian perhatian yang mereka kira hanya perhatian pada sahabat, nyatanya ada niat terselubung.
Karena mustahil persahabatan antara laki laki dan perempuan yang sudah terjalin lama,tak ada rasa cinta di dalamnya. Entah itu salah satunya ataupun saling mencintai namun tak di ungkapkan.
Keesokan harinya.
"Yah,apa tak sebaiknya Shafa aja yang menggantikan Maureen. Shafa ikhlas kok yah jika harus menikah menggantikan Maureen,gak papa yah. Lagi pula Shafa juga udah lama kenal dengan Aidan, kasian Maureen yah dia harus fokus sama kuliah dan masa depannya tanpa harus terbebani dengan hal lain ataupun kewajiban lain. Shafa takut Maureen tak kuat, banyak teman Shafa yang mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah mereka karena menikah bahkan banyak juga yang lulus nya lama karena menikah dan katanya mereka pusing dengan pernikahan dan juga tugas kuliah."bujuk Shafa.
Walaupun semalam dia sudah memasrahkan semuanya pada sang maha kuasa,namun cinta di dalam hatinya teramat besar. Dia ingin menjadi pendamping hidup Aidan,maka dengan itu Shafa mencoba terus membujuk ayah nya untuk menggantikan Maureen.
"Tidak. Justru karena itu nak,ayah pun tau Aidan laki laki baik. Ayah percaya dia bisa menjaga Maureen dengan baik,semoga saja dengan menikah dengan Aidan Maureen menjadi berubah. Kita juga jadi tak harus khawatir lagi dengan Maureen saat di kampus karena sudah ada Aidan." Pak Latif pun masih sama tak mengubah keputusan nya.
"Benar apa kata ayah kamu nak,jangan terus mengalah demi adikmu. Kamu punya kehidupan sendiri, semuanya tak harus tentang kebahagiaan Maureen. Kamu juga harus memikirkan kebahagiaan kamu,jangan mengorbankan hatimu untuk Maureen,jika alasan kamu menggantikan Maureen karena takut hal tak mengenakan terjadi pada adikmu,atau mereka tak saling mencintai. Tapi percayalah nak,cinta akan datang dan tumbuh dengan sendirinya, insyaallah mereka akan bahagia nantinya."timpal mama Hana.
"Ayah dan mama tak mau mendengar lagi kamu ingin menggantikan Maureen,kami tak mau mengorbankan kebahagiaan dan juga hati kamu. Kamu berhak memilih pasangan hidup kamu sendiri."final pak Latif.
Shafa pun terdiam,padahal jika Shafa cinta pada Aidan,dia bisa berkata jujur pada kedua orang tuanya. Namun ya begitulah,Shafa sedikit segan. Bahkan cintanya pada Aidan tak satupun ada orang yang tau,namun entah orang lain sadar dengan cintanya pada Aidan atau tidak.
***
"Bapak kenapa sih gak tolak perjodohan kemarin,saya gak mau yah pak nikah sama bapak. Bapak itu bukan tipikal saya."ucap Maureen.
Mereka kembali bertemu di restoran tempat bekerja Maureen, bertepatan Maureen akan pulang karena shift nya sudah selesai. Dan kebetulan Aidan juga akan pulang setelah tadi sempat makan di restoran itu.
"Memang tipekal kamu kayak gimana?"tanya Aidan.
"Tipekal saya tuh,yang tinggi,putih,berotot,hot kayak di film Korea sama Hollywood. Punya roti sobek,yang romantis,humoris,yang kaya tujuh turunan tujuh tanjakan,belokan dan tikungan. Yang spek sugar Daddy pokoknya bisa beliin saya apapun yang saya mau. Bukan kayak bapak,ya walaupun bapak kayak tapi bapak tuh gak hot dan romantis."Maureen menjelaskan tipekal laki laki idamannya.
"Hemmmmmmm kita liat setelah kita menikah. Ouh dan yah satu lagi,jangan pake celana yang udah sobek kayak gak ada celana lain aja,celana sobek masih di pake."
Maureen menyeringitkan keningnya,dia pun melihat penampilan nya sendiri dan mencabikan bibirnya kesal dengan ucapan Aidan.
"Ck apaan sih pak ini tuh model namanya,bukan sengaja saya sobek. Bapak ini gimana sih gak tau model apa. Pokoknya saya gak mau tau batalin perjodohan ini."
"Kalau saya gak mau gimana? Kamu mau apa?Terima saja."
"Ck gak yah pak,lagian kita ini gak saling mencintai pak.atau emang mungkin dari dulu bapak suka sama saya jadi bapak terima perjodohan ini."
"Cinta bisa datang kapan saja Maureen, seiiring berjalan nya waktu cinta akan datang,hakikatnya cinta yang sesungguhnya akan datang setelah pernikahan. Terima saja, lagipula semua sudah di siapkan."setelah mengucapkan itu Aidan langsung pergi dari hadapan Maureen.
"Ck dasar tuh dosen nyebelin banget ahhh."Maureen mencak mencak tak jelas memandang kepergian Aidan.
"Kita liat aja pas udah nikah,gue jamin baru seminggu lo langsung cerain gue."gumam Maureen.
Dia sudah merencanakan beberapa hal jika memang dia dan Aidan benar menikah,jujur saja setelah kemarin sholat banyak hal yang di khawatirkan oleh Maureen.
Dan Maureen menyangka jika itu adalah pertanda dari yang maha kuasa jika dia dan Aidan tak akan cocok.
Author fov:Padahal bukan begitu, banyak hal yang Maureen khawatirkan itu hanya pikiran nya saja yang negatif thinking Mulu. Wkwkwkwwk
Sedangkan Aidan memang sudah menyakinkan dirinya, setelah sholat istikharah kemarin dia akan melanjutkan pernikahan ini. Untuk kedepannya bagaimana dia jalani saja,dia saat ini sedang mencari tau gak lebih lanjut tentang Maureen pada ayah nya Maureen.
Kenapa tak menyuruh orang lain agar mencari tau tentang Maureen? Karena Aidan berpikir tak ada yang lebih mengetahui seorang anak perempuan selain ayah nya. Padahal itu tak berlaku untuk Maureen.
Karena nyatanya,pak Latif tak mengetahui banyak tentang Maureen.
tetap semangat ya kak ditunggu karya selanjutnya 💪💪
tu kan yang lagi buka puasa sampai lupa sama anaknya 😁😁🤭🤭🤭