Suami Misterius

Melihat Bram datang dengan tergesa-gesa dan langsung menanyakan dirinya, Duke langsung Berkata.

"Aku adalah Duke CEO perusahaan Juxing Corp, apa kau pemilik restoran ini?"

"Iya, aku adalah Bram pemilik restoran ini," ucap Bram berkata dengan cepat.

"Lalu apa kau sudah membawa surat kepemilikan restoran ini dan sertifikatnya?" Duke bertanya lagi.

"Yah ada disini," ucap Bram memperlihatkan surat-surat yang dia bawa kepada Duke.

"Baik!" Duke mengangguk.

Kemudian dia berkata lagi, "Berikan aku nomor rekening Bank milikmu."

Bram juga sangat patuh dan langsung memberikan nomor rekening miliknya.

Ding!

Notifikasi pemberitahuan transfer berhasil.

"Baik, sekarang restoran ini adalah milik Juxing Corp kami, dan kau bisa pergi sekarang." Duke berkata pada Bram dengan dingin.

Bram juga tidak berani menolak dan langsung berkata "Baik baik, aku akan pergi sekarang juga."

Kemudian Bram langsung pergi tanpa melihat ke belakang.

Meskipun Bram awalnya tidak ingin menjual restoran miliknya, tapi nyawa lebih penting baginya. Sebab orang yang menelponnya barusan memang memiliki kemampuan untuk menghilangkan nyawanya, dan orang yang menelponnya masih berkata bahwa Duke ini jauh lebih menakutkan daripada dia.

Hal ini membuat Bram tidak berani ragu-ragu lagi.

Jika itu hanya tentang dirinya mungkin dia tidak akan terlalu takut seperti ini, tapi Penelpon sebelumnya juga menyebutkan anak dan istrinya.

"Bos Bram, bagaimana dengan kami?"

Melihat bos mereka melarikan diri, Diana dan Liam meneriaki Bram.

"Urus hidup masing-masing, aku bukan bos kalian lagi!"

Bram melepaskan tanggung jawabnya secara langsung dan langsung menaiki mobil lalu pergi.

"Sekarang kalian bisa pergi, kalian tidak perlu bekerja disini lagi." Duke berkata pada Diana dan Liam.

"Boss Duke tolong jangan pecat aku, ini adalah ulah wanita jalang ini yang suka mencari muka, aku juga di tipu olehnya."

Liam langsung melemparkan semua tanggung jawab pada Diana.

"Manager Liam, kenapa semua ini salahku? Kamu juga mengusir mereka tadi jadi kau juga bersalah."

Diana yang sudah seperti ini pun berusaha harus menarik Liam agar jatuh bersama.

Dia tidak ingin memohon agar bisa terus bekerja, menurutnya itu tidak akan mungkin juga dia masih di terima, jadi jika begitu maka dia tidak akan mau lagi menundukkan kepala.

"Kau wanita gila ini jangan bawa-bawa aku, aku tidak mengenalmu," ucap Liam memarahi Diana.

Kemudian Liam berusaha menyanjung Duke, "Tuan, aku adalah manager di restoran ini dan sudah berpengalaman mengelola restoran, jadi jika tidak ada yang mengelola maka operasional restoran akan kacau."

Tapi pada Saat ini Jazzy Hao langsung menyela, "Tidak perlu kami akan mencari manager baru, kalian sebaiknya pergi dari sini, kalian itu sangat menggangu pemandangan."

Liam yang merasa tidak terima pun kembali menampar Diana karena ini semua di sebabkan oleh Diana.

Plak!

"Kau ini benar-benar pembawa sial, jika aku tidak mengenalmu mungkin aku tidak akan se sial ini."

Liam mengutuk Diana dan berkata.

Diana yang dari awal sudah emosi juga langsung melawan Liam.

"Kau anjing tua, aku selalu melayani mu di tempat tidur setiap kau ingin tapi bisa-bisanya membuang ku seperti anjing saat seperti ini. Aku akan melawan mu sampai mati."

Diana sangat marah dan langsung mencakar wajah Liam dengan kukunya yang panjang hingga wajah manager Liam mengeluarkan banyak darah.

Manager Liam juga tidak terima dan kembali memukuli Diana dengan kasar.

Mereka berdua pun berkelahi disitu di saksikan banyak orang.

"Panggil polisi dan usir dua orang ini." Duke melihat Frengky dan berkata.

"Baik." Frengky menjawab dengan patuh.

Setelah itu Jazzy Hao masuk ke dalam restoran, di ikuti Duke dan yang lainnya dan di saksikan dengan banyak tatapan aneh dari orang-orang yang ada di dalam restoran.

Hesty Lin yang sudah menunggu mereka di Lantai 6 pun bingung melihat Jazzy Hao sangat lambat, tapi ketika baru akan keluar mencari dia melihat Jazzy Hao datang bersama Duke dan yang lainnya.

"Jazzy Hao, kenapa kalian lama sekali?" Hesty Lin bertanya dengan bingung.

"Oh, tadi menemui sedikit masalah kecil, tapi kau tidak perlu khawatir sebab Tuan Duke sudah menyelesaikan itu semua."

Jazzy Hao berkata sambil tersenyum.

"Baik ayo makan, aku sudah sangat lapar," ucap Hesty Lin mengeluh pada Jazzy Hao.

"Haha baik baik ayo kita makan."

Jazzy Hao hanya tertawa santai.

Jazzy Hao mengambilkan kursi dan mempersilakan agar Hesty Lin duduk.

Tapi Hesty Lin tidak mau duduk, dia justru melihat ke arah Duke dan yang lainnya.

"CEO Duke, silahkan duduk terlebih dahulu." Hesty Lin berkata.

"Tidak tidak, Nona Lin saja yang duduk terlebih dahulu."

Duke berkata dengan senyum di wajah.

Tapi Hesty Lin tidak berfikir seperti itu.

Akhirnya saat ini terjadi kecanggungan siapa yang akan duduk pertama.

Melihat orang-orang seperti ini, Jazzy Hao langsung duduk terlebih dahulu tanpa memberikan wajah pada yang lain.

Hesty Lin dan CEO lain juga memelototi Jazzy Hao yang di anggap tidak sopan ini, tapi Jazzy Hao tidak terlalu perduli.

Beberapa saat kemudian mereka pun makan dan menandatangani perjanjian kerjasama antar dua perusahaan.

"Nona Lin, ini pengajuan kontrak dari perusahaan Juxing Corp kami. Perusahaan kami akan mengalokasikan dana awal 5 miliar RMB, selain itu kami juga akan menyediakan bahan-bahan yang kalian perlukan dalam produk perusahaan kalian. Sementara perusahaan Beauty fashion kalian bertanggung jawab dalam produksi dan penjualan, hasil keuntungan kita bagi 50/50."

Duke menyerahkan surat kontrak di atas meja dan menjelaskan pada Hesty Lin dan berkata.

"Ohya, ini sebagai bentuk perkenalan kecil dari kami. Kami sudah Membeli Restoran Shushan ini, dan aku berencana memberikan ini sebagai hadiah pertemuan."

Duke berkata lagi sambil menyerahkan sertifikat kepemilikan restoran di atas meja.

Hesty Lin sempat di buat bingung dengan apa yang ada di atas meja ini.

Kontrak kerjasama jangka panjang dengan pembagian 50/50? Meskipun masuk akal, tapi ini terkesan sangat menguntungkan perusahaan Beauty Fashion miliknya.

Lalu hadiah pertemuan restoran terbaik di kota Beichan dengan penghasilan bersih ratusan juta RMB setiap tahun tentu ini hal yang aneh.

"CEO Duke, jika hanya kerjasama aku mungkin masih bisa setuju, tapi hadiah ini tidak perlu, aku sudah memiliki suami dan tidak ingin dia kecewa nantinya."

Hesty Lin langsung mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya, dia berfikir Duke ini menyukainya karena mendengar banyak rumor tentangnya.

Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak perlu, Hesty Lin langsung mengambil langkah tegas.

Sebenarnya meskipun suaminya itu tidak berguna dan pengangguran, dia tidak ingin bercerai.

Hesty Lin adalah orang yang menghargai pernikahan.

Hanya ibunya yang selalu memaksa dia untuk bercerai, karena ibunya merasa tidak puas dengan kehidupan mereka yang miskin seperti sekarang.

Melihat Hesty Lin yang salah paham padanya, Duke langsung meluruskan semuanya pada Hesty Lin.

"Nona Lin, aku tidak ada maksud lain denganmu. Ini hanya hadiah murni dari perusahaan kami, dan perihal Tuan Jazzy, kami sebelumnya pernah bertemu jadi kami saling kenal."

Duke berkata dengan senyum aneh pada Hesty Lin, lalu dia melihat ke arah Jazzy Hao berharap Jazzy Hao akan bekerja sama.

Jazzy Hao juga mengerti apa yang di maksud Duke.

"Sayang terima saja, hadiah tulus dari orang lain itu tidak boleh di tolak. Juga kamu tidak perlu berfikiran terlalu jauh, kebetulan aku pernah menolong CEO Duke jadi kami saling kenal."

Jazzy Hao berkata pada Hesty Lin sambil tersenyum.

Hesty Lin melihat Jazzy Hao dengan tatapan aneh, kemudian bertanya, "Kapan kau bertemu CEO Duke?"

"Sayang, kamu kan tau aku sering berbelanja di pasar, jadi beberapa waktu yang lalu aku bertemu CEO Duke dan membawakan barang belanjaannya."

Jazzy Hao berkata dengan asal.

"Yah yah, aku beberapa hari yang lalu bertemu tuan Jazzy Hao di pasar." Duke berkata dengan cepat.

Hesty Lin melihat Jazzy Hao seolah memastikan apakah dia berbohong atau tidak.

Menurutnya alasan ini sangat tidak masuk akal, tapi selain pergi ke pasar membeli kebutuhan rumah, suaminya ini tidak pernah kemana-mana lagi.

Kalaupun jalan, paling dia hanya pergi ke toko barang antik peninggalan ibunya yang sudah meninggal.

Jadi meskipun alasan ini sedikit tidak masuk akal, dia juga harus percaya.

Orang-orang lain pun memikirkan pertemuan di pasar ini sungguh tidak masuk akal. Jika itu di Mall masih bisa di cerna logika, tapi jika pasar?

Bahkan hantu pun tidak akan percaya.