Andini hanyalah seorang gadis kecil yang tak kenal lelah bekerja untuk menafkahi keluarganya. Namun, hidupnya berubah menjadi mimpi buruk ketika pengorbanannya dikhianati oleh adiknya, Yogi, yang tega menjualnya kepada teman-temannya untuk keuntungan kotor.
Andini putus asa! Akhirnya, ia memilih langkah ekstrem - ia menemui seorang dukun legendaris yang dikenal sakti, dicari banyak orang karena kekuatannya. Dengan bantuan sang dukun, Andini memasang susuk genderuwo, sebuah kekuatan mistis yang menjamin dia tetap perawan dan mengeluarkan darah setiap kali berhubungan intim dengan kliennya.
Kekuatan mistis itu tidak gratis! Andini harus menumbalkan nyawa demi nyawa agar kekuatan susuk genderuwo tidak musnah. Kehidupan Andini berubah, kaya raya tak terkira tapi penuh kekuatan gelap yang mengerikan.
Namun, seiring kekuatan gelap itu semakin menguasai hidupnya, Andini dihadapkan pada pilihan berbahaya: akankah ia menyerahkan jiwanya sepenuhnya kepada kekuatan terkutuk ini, atau menemukan cara untuk melawan sebelum semuanya terlambat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Laila hilang
Johan menatap gadis yang mengajak nya bertemu secara tiba tiba, awal nya dia agak curiga karena tak biasa nya Andini mau mengajak bertemu, karena sejak kejadian itu pasti Andini sangat membenci mereka. namun hati Johan yang penuh dengan percaya diri malah mengira bahwa Andini rindu dengan goyangan nya, gadis cantik dengan rambut warna coklat menatap Johan dalam sambil meminum minuman yang di pesan tadi, mata Johan mendelik saat melihat isi dompet nya Andini yang penuh berbaris dengan kertas warna merah, sangat banyak dan pasti nya sekitar lima jutaan yang di baris, bila cash nya saja pegang segitu maka sudah pasti yang di bank juga lebih banyak dan wah lagi.
Gestur tubuh Andini yang seolah sangat ingin bersentuhan itu membuat Johan menelan ludah nya, kenapa bisa secantik dan semenawan ini gadis yang sempat ia pakai, di usia nya yang menginjak dua puluh satu tahun ini Andini kian matang dan kecantikan nya semakin terpancar indah. rasa nya ingin sekali sekarang Johan memeluk nya erat agar Andini tak lepas lagi, namun dia sadar bahwa gadis ini tak mungkin punya perasaan untuk nya. Johan punya perasaan tersendiri untuk Andini, bukan hanya nafsu saja tapi memang dia punya rasa khusus bagai mana wanita dan pria selayak nya.
"Mau makan enggak? aku lapar loh, Mas." ujar Andini yang memang lapar.
"Ayo kalau kamu mau, mau makan apa?" Johan semangat juga.
"Apa saja lah, aku emang belum makan dari pagi tadi." ucap Andini.
"Diet ya? jangan diet terus, kamu kerja setiap malam juga butuh tenaga." sahut Johan.
Andini tersenyum kecil mendengar perhatian Johan untuk nya, andai saja pria ini memang baik maka pasti banyak wanita yang suka kepada nya, selain tampan dia juga sangat pintar merawat diri, banyak pemuda tampan tapi tidak tahu bergaya sehingga mereka pun kelihatan nya kucel saja. Johan lebih pintar bergaya, terlebih lagi bila dia baik maka pasti akan banyak yang suka kepada nya, sayang nya dia salah pergaulan sehingga orang menjadi ilfil kepada dia.
"Uhuuuk, Uhuuuk."
Johan terbatuk batuk sambil memegangi leher nya yang sangat sakit sekali, bersamaan itu pula dia tak tahan lagi sehingga muntah darah segar di lantai cafe, pengunjung lain berteriak ketakutan melihat ada orang yang muntah darah. Johan terus saja batuk karena. Memang sakit sekali rasa nya, mata pria ini mendelik keluar dan mulai di genangi darah juga, Andini yang sebagai pasangan nya juga menjerit agar orang lain tidak curiga bahwa dia lah yang sudah memasukan racun ghaib kedalam minuman nya Johan.
"Toloooong, tolong selamatkan dia." pekik Andini.
Orang orang segera memeriksa keadaan Johan yang sudah tidak bergerak sama sekali, pria itu menghembuskan nafas terakhir nya dan mati di cafe dengan muntah darah segar sangat banyak, polisi juga sudah datang untuk mengamankan tempat kejadian, Andini dengan cepat menghilang karena dia tak mau bila ada warga yang kenal pada nya, orang tua Johan pun sudah dengar kabar bahwa putra nya meninggal dengan sangat tragis karena muntah darah saat di cafe.
Dugaan sementara dia overdosis narkoba yang sudah di telan nya sehingga muntah darah akibat bercampur dengan alkohol juga, lemas lunglai orang tua Johan karena putra mereka meninggal dengan cara yang sangat memalukan sekali. bahkan untuk mengurus mayat nya pun mereka juga malu, sebab banyak orang yang bergunjing tentang kematian Johan yang begitu tragis.
Seluruh tubuh membiru karena itu lah reaksi racun ghaib dari Seno sang genderuwo, tubuh manusia pasti tak akan sanggup untuk menahan nya karena racun tersebut sangat lah mematikan sekali, Johan meninggal dan seluruh teman teman nya bersedih tak ketinggalan juga Yogi yang sebagai teman dekat nya, mereka merasa kehilangan atas meninggal nya Johan. padahal rasa nya baru kemarin mereka bahagia bersama setelah memperkosa Laila Ibu tiri nya Ari, namun selang tiga hari kemudian Johan sudah meninggal.
...****************...
Pak Amran sibuk mencari istri nya yang sudah tiga hari tidak pulang kerumah, di tanya kerumah orang tua nya juga tidak ada dan mereka juga langsung bingung sebab Laila tak ada pulang kerumah mereka. Ari juga mulai takut karena kok Ibu nya tak pulang, padahal mereka hanya memperkosa nya saja di malam itu, kenapa sampai tiga hari ini tidak ada pulang kerumah lagi.
"Kok bisa Laila pergi dari rumah, kan dia sudah senang sama Pak Amran." heran Bu Desi.
"Mana sudah tiga hari ini dia tidak pulang, kira kira kemana ya?" Rita juga heran karena Laila menghilang.
Warga juga mulai sibuk mencari nya karena Pak Amran berjanji akan memberi uang bagi orang yang berhasil menemukan sang istri, Ari diam diam menemui CS nya karena dia ketakutan bila sampai Ayah nya tahu tentang apa yang terjadi malam itu.
"Kalian tidak ada yang membunuh nya kan?" Ari bertanya pada Tian dan Yogi.
"Tidak lah, kan kita juga pergi nya bareng." sahut Tian.
"Lagi pula belum tentu mati, kamu udah cemas duluan." sergah Yogi.
"Heh, Bangsat! kau tidak tahu sekarang para warga sibuk mencari Laila karena Ayah ku berjanji akan memberi uang satu juga bila ada yang menemukan nya." geram Ari.
Tian mengusap wajah nya kasar karena keadaan mendadak rumit, Laila juga mendadak saja menghilang, kemana pergi nya wanita itu sehinngga sampai sekarang belum pulang kerumah.
"Ayo kita datangi rumah nya Johan lagi." ajak Ari.
"Gila kau, dari mana juga kita dapat kunci?!" sergah Tian.
"Iya, Ri! kan Johan yang punya kunci, bagai mana kita bisa masuk." Yogi membetulkan ucapan Tian.
"Lah terus gimana, setidak nya kita datangi saja kesana dan cari selah apa kah kita bisa masuk." desak Ari.
"Kau saja lah, aku tidak mau." tolak Tian membuat Ari kian marah.
"Heh anjing! kita melakukan nya bersama, bagai mana pula sekarang kau menolak." geram Ari langsung mengumpat.
Tian seolah ingin lepas dari tanggung jawab setelah Laila menghilang, padahal mereka menikmati nya bersama kala itu, sangat tidak adil bila tiba tiba saja sekarang Tian malah tidak mau ikut campur lagi.
"Ayo kita kesana, kita yang membuat nya begitu kemarin." Yogi malah mau.
Akhir nya cuma mereka berdua saja yang mendatangi rumah kosong milik Johan, meninggalkan Tian yang menolak saat di ajak oleh teman nya, sungguh pria yang sama sekali tidak punya rasa tanggung jawab, padahal itu adalah dosa mereka bersama saat menikmati nya