Suami Misterius
Di salah satu wilayah kota Beichan!
Di sebuah rumah, seorang pria sedang sibuk mencuci pisau dapur dan sayuran untuk persediaan makan malam.
"Akhirnya, waktu Tiga tahun ini akan berakhir juga."
"Setelah ini aku bisa melakukan apa saja yang aku inginkan."
"Siapa yang membunuh ibuku, lalu apa yang terjadi pada ayahku sekarang? Juga, aku bisa melihat kondisi adik perempuan ku!"
Seorang pria yang tampak terlihat baru berusia 25 tahun bergumam kecil sambil terus memotong sayuran untuk makan malam keluarga.
Pemuda ini bernama Jazzy Hao, dia adalah menantu tidak berguna di keluarga Lin, dan setiap harinya dia akan di marahi oleh Ibu mertuanya karena mereka menganggap dirinya hanya tau makan seperti babi dan tidak bisa kerja.
Meskipun setiap harinya dia yang selalu mengerjakan pekerjaan rumah, tapi tidak ada yang menganggap itu adalah hal baik. Justru mereka menganggap pekerjaan yang di lakukannya adalah pekerjaan tercela.
Tiga tahun lalu, dia membuat perjanjian dengan lelaki tua untuk menikahi cucunya. Cucu lelaki tua itu adalah gadis yang terkenal cantik di kota Beichan.
Dalam perjanjian lelaki tua itu berkata padanya, jika keluarga Lin memperlakukannya dengan baik maka itu akan jadi berkah bagi keluarga Lin. Tapi jika sebaliknya, maka Jazzy Hao berhak menceraikan cucunya dan meninggalkan keluarga Lin.
kesepakatan itu pun di setujui antara Jazzy Hao dan lelaki tua itu tanpa di ketahui keluarga Lin.
Hingga setahun setelah kesepakatan itu di buat, lelaki tua itu meninggal dunia tanpa sempat memberi tahu identitas asli Jazzy Hao pada keluarga Lin.
Sejak kematian lelaki tua itu, perlakuan keluarga Lin pada Jazzy Hao berubah menjadi kasar dan bahkan memperlakukannya seperti pembantu.
Hanya Hesty Lin yang sesekali akan membelanya ketika dia di marahi ibu mertuanya.
Tapi pembelaan itu hanya sekedar kasihan dan juga agar menjaga wajahnya sebagai istri Jazzy Hao. Untuk hal-hal lain, Hesty Lin akan mengabaikannya.
. . .
Pada saat Jazzy Hao baru akan mencuci piring, muncul suara yang memekakkan telinga dari arah depan.
"Jazzy, cepat masak untukku, aku sangat lapar mengelola Butik seharian."
Saat ini, seorang wanita berusia 35 tahun memasuki rumah dengan ekspresi yang terlihat sangat kesal.
Bahkan saat memasuki rumah dia tidak menata sepatunya dengan baik dan hanya melemparkan secara sembarangan.
Wanita tua ini bernama Terry Lin, ibu mertua Jazzy Hao.
Melihat ibu mertuanya sudah pulang, Jazzy Hao bergegas menuangkan air untuk Terry Lin.
"Ibu pasti lelah seharian mengelola butik, minum air dingin dulu sambil menunggu aku mempersiapkan makan malam."
Jazzy Hao menyerahkan segelas air pada ibu mertuanya.
"Huh, cepatlah kalau begitu, jangan sampai aku mati karena kelaparan. Juga ambilkan air hangat untuk merendam kakiku, cepat!"
Terry Lin meneriaki Jazzy Hao dengan suara yang menggelegar seperti Guntur.
Dari awal memasuki rumah, Terry Lin menggerutu terus menerus dan menjadikan Jazzy Hao sebagai pelampiasan amarahnya.
Entah apa yang di alami wanita tua ini, hanya tuhan yang tahu.
Jazzy Hao juga tidak marah dengan perlakuan ibu mertuanya ini, dia sudah terbiasa di perlakukan seperti ini setiap hari, jadi hatinya tidak merasakan emosi apapun lagi.
. . .
"Bu, ini air untuk cuci kaki beserta handuknya. jika ada keperluan lagi ibu bisa memanggil ku, aku akan menyiapkan makan malam terlebih dahulu. Ayah dan Hesty juga sebentar lagi akan pulang."
Setelah berkata Demikian, dia kembali mengenakan celemek dan mulai sibuk di dapur menyiapkan makan malam.
Tak berselang lama, ayah mertuanya yang bernama Robert dan Hesty Lin pulang ke rumah satu persatu dengan ekspresi yang bermacam macam.
Robert saat ini terlihat sangat sedih dan lesu, sementara Hesty Lin tetap dengan eskpresi dingin tanpa senyuman.
"Makan malam sudah siap!"
Jazzy Hao, yang masih menggunakan celemek datang membawa beberapa sayuran untuk makan malam.
Tiga orang Keluarga itu Hesty Lin, Terry Lin dan Robert makan di meja makan.
Sementara Jazzy Hao tidak ikut makan bersama mereka. Sejak menikah hampir tiga tahun ini, dia tidak pernah makan satu meja dengan keluarga Lin.
Bahkan meskipun dia memiliki istri, dia selalu tidur di Sofa Setiap malam. Status pernikahannya dengan Hesty Lin hanya sebagai formalitas saja, tidak pernah ada interaksi lebih.
Bahkan selama tiga tahun ini, Jazzy Hao belum pernah menyentuh tangan Hesty Lin.
. . .
Saat semua orang sedang makan malam, Jazzy Hao berjalan keluar rumah dan menuju sebuah taman yang tidak terlalu jauh dari rumahnya.
Setelah menghabiskan beberapa batang rokok, Jazzy Hao menghela nafas dan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Jazzy Hao mengeluarkan handphone Nokia yang sudah sangat jadul.
Dari debu-debu yang berada di atas handphone ini saja itu sudah membuktikan kalau barang ini sudah lama tidak di gunakan.
Setelah membersihkan debu yang ada di atas handphone ini, Jazzy Hao mulai menekan tombol untuk menghidupkan handphone ini.
Saat hp jadul itu di nyalakan, muncul suara khas yang sudah lama tidak pernah di dengar oleh Jazzy Hao lagi.
Kemudian Jazzy Hao mulai mencari sebuah nomor, dan ini adalah satu-satunya nomor yang ada di hp jadul ini. Entah itu nomor siapa juga tidak ada yang tau, sebab itu tidak memiliki nama.
Tut! Tut! Tut!
Suara panggilan telfon.
Beberapa saat kemudian, muncul suara bersemangat dari seberang sana.
"Tuan, akhirnya setelah tiga tahun kau akhirnya menghubungi ku. tuan Jazzy, kau ada di mana sekarang? kirimkan aku lokasi aku akan datang sendiri dan menjemput tuan."
Ucap suara pria yang bersemangat dari seberang telepon.
"Duke, kau tidak usah terburu-buru, belum waktunya sekarang aku pulang. Aku sekarang berada di kota kecil bernama kota Beichan, tapi jangan pernah mencariku kesini. Aku hanya ingin bertanya bagaimana perusaan yang aku titipkan padamu?"
Jazzy Hao bertanya pada orang di ujung telepon dengan rasa ingin tahu.
"Tuan Jazzy tidak perlu khawatir, sekarang perusahaan itu berkembang dengan sangat baik dan sudah mencapai sepuluh perusaan dengan aset terbesar."
Duke berkata dengan penuh semangat.
"Ohya tuan, apa yang tuan lakukan di kota kecil seperti itu?"
Duke merasa penasaran pada Jazzy Hao, untuk apa tuannya ini datang ke kota kecil untuk mengasingkan diri.
"Kelak kau juga akan tahu."
Jazzy Hao tidak menjelaskan apapun.
"Duke, kirimkan uang di rekening pribadiku, ada beberapa hal yang harus aku lakukan saat ini."
Jazzy Hao berkata dengan ekspresi datar.
Jika ada orang Keluarga Lin disini, mungkin mereka akan terheran-heran dengan ekspresi acuh tak acuh Jazzy Hao saat ini.
Biasanya Jazzy Hao seperti ayam sakit, jika di rumah keluarga Lin dia selalu menuruti apa yang mereka katakan tanpa pernah membantah.
Tapi disini, ekspresinya sangat berbeda seratus persen
. . .
Tak berselang lama Jazzy Hao mendapatkan notifikasi transfer senilai Satu Triliun RMB di rekening miliknya.
Catatan pengirim, Perusahaan Juxing Corp!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Joko Purnomo Sastrosatomo
kesan pertama membaca usia mertua 35 th, jadi pikiran kacau, trus hesty lin umur berapa ya?
2024-10-13
0
Nina
kok penulisnya kek berantakan thor
2024-09-08
2
syafrizal seungeda
lanjut...
2024-08-28
1