Hidup tak selalu sesuai apa yang kita inginkan.Saat uang dijadikan tolak ukur,saudara pun terasa orang lain.Saat kita berada dibawah tak ada yang mau mengakui saudara tapi saat kita punya segalanya semua sanak saudara datang mendekat. "Kau harus sukses nak,biar bisa membeli mulut-mulut yang sudah menghina kita"kata-kata dari ibu masih terngiang sampai sekarang.
Sandra terlahir dari keluarga miskin dan selalu di hina oleh adik ipar sendiri. Mereka selalu menganggap bahwa orang miskin itu tidak pantas bersanding dengan keluarga mereka.
Nasib siapa yang tau,sekarang boleh di hina karna miskin tapi kita tidak akan pernah tau kedepannya seperti apa. Lalu bagaimana nasib Sandra apakah ia bisa membeli mulut - mulut orang yang menghina keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Pengajian diadakan sehari sebelum acara akad. Pengajian diadakan sebagai bentuk rasa syukur sekaligus doa bersama supaya acara akad yang akan diadakan esok hari berjalan lancar tak ada aral melintang.
Acara pengajian dihadiri sanak saudara dan handai taulan. Para tetangga datang melalui undangan dari mulut ke mulut.
"Bu Jaya,kue yang dipesan udah datang semuanya kan?" Tanya Diana memastikan takut ada yang kelupaan.
"Kaya udah semuanya, bu.Tinggal dimasuk-masukin box aja lagi."Jawab bu Jaya.
Semua ibu-ibu yang ada disana terlihat sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Mereka bekerja secepat yang mereka bisa. Tak ingin mengecewakan yang punya hajatan. Yang penting sebelum magrib semua hidangan sudah beres dan kue sudah dimasuki kedalam box,sebab acara dimulai setelah sholat magrib.
Selesai mengerjakan sholat magrib Sandra dan keluarga yang lain berganti pakaian yang pantas. Begitu juga dengan calon pengantin berganti pakaian dengan baju gamis bewarna putih bercorak bunga dan dengan jilbab senada agar terlihat serasi dengan gamis yang dia kenakan.
Gadis itu memindai dirinya di cermin,tak lupa mengolesi wajahnya dengan sapuan make up tipis untuk menambah kecantikannya malam ini.
"Udah cantik,nak." Ucap Ita yang sudah berdiri dibelakang Sandra.
Sandra kaget dan menoleh kebelakang agak heran kenapa tantenya tiba-tiba ada dikamarnya.
"San,tante minta maaf karna perlakuan buruk tante kekamu selama ini. Kamu mau memaafkan tante kan?" Ucap Ita pura - pura bersikap seolah olah menyesali perbuatannya di masa lalu.
Walau masih belum percaya dengan apa yang barusan keluar dari mulut Tante Ita,Sandra berusaha tersenyum.
"Iya,ga papa ,tan. Semua manusia pernah berbuat khilaf kok." Jawab gadis itu menyentuh tangan tante Ita dan memeluknya.
"Tante merasa lega sekarang. Makasih ya San. Ayo kita kedepan! Acaranya bentar lagi mau mulai." ajak tante Ita menyudahi aktingnya.
Sandra mengikuti tantenya berjalan beriringan kedepan. Ternyata sudah banyak tamu yang berdatangan,mereka menunggu calon manten baru acara dimulai.
Pengajian berjalan lancar. Tausiyah dari ustad lebih banyak ditujukan kepada calon manten yang akan membuka lembaran baru kehidupan.
Sandra nampak menghapus sudut matanya dengan ujung jilbab yang dia pakai. Dia teringat seandai kedua orang tuanya masih ada,tentu mereka akan bisa mendampinginya disaat hari yang berbahagia ini.
Sebaris doa dipersembahkan untuk kedua orang tua dan adiknya,moga mereka ditempatkan disurganya Allah,aamiin.
Tak jauh berbeda di kediaman Raka juga dilaksanakan acara pengajian juga. Dihadiri para kerabat dan para relasi.
Untuk suguhan acara sangat berbeda dengan keluarga Sandra,sebab disini mereka memakai katering langganan keluarga mereka . Jadi tidak ada acara masak-masak oleh para tetangga seperti di rumah Sandra.
Para tamu mulai berdatangan mulai dari kerabat dekat maupun kerabat jauh serta para relasi. Nampak Pak Toni dan Istri sibuk menyalami para tamu yang berdatangan.
Alhamdulilah acara yang digelar di dua tempat yang berbeda berjalan lancar. Mereka mempunyai harapan semoga acara akad esok berjalan seperti yang mereka harapkan.
Malam makin kelam,tapi mata Sandra sangat sulit untuk dipejamkan. Gugup menghadapi hari esok.
"Kamu belum tidur nak." tegur bibi Diana yang berada disebelah gadis itu.
"Belum bi,belum ngantuk." kekehnya.
"Lebih baik kamu tidur,biar esok ga kesiangan. Lagian kamu mikirin apa?" Tanya bibi.
"Aku gugup bi,takut acaranya ga sesuai dengan kita harapkan." Kekeh gadis itu.
"Hus,ga boleh ngomong kaya gitu. Doain aja biar acara esok berjalan dengan lancar. Kamu harus yakin,acaranya sukses." hibur bibi.
"Entah kenapa hati ini agak sedikit bimbang bi,karna status keluarga kita berbeda. Aku takut keluarga Raka tidak bisa menerimaku." pungkas Sandra terlihat sedih.
"Udah ga usah dipikirin. Yang penting Raka dan kedua orang tuanya sudah menerima kamu apa adanya,terserah keluarga yang lain. lebih baik kamu tidur sekarang,hilangkan prasangka-prasangka yang buruk. Kamu ga mau kan mukamu jelek karna kurang tidur?" Nasehat bibi panjang lebar.
Akhirnya Sandra mengikuti apa yang bibinya katakan. Lebih baik berpikir positif,hari bahagia esok menanti. Tak lama mata terpejam memasuki dunia mimpi yang indah hingga pagi menjelang.
...****************...
Terimaksih buat pembaca setia karya - karya aku. Terimaksih like dan komennya,tanpa kakak2 semua aku bukanlah siapa2 dan tidak akan mungkin sampai di titik ini. 😊😘😍🙏
Tinggalkan jejak dengan memencet tombol like dan komen yang banyak agar Author semangat menulis bab selanjutnya😊😘😍🙏
coba bikin rido berpaling biar tau rasa
kl kayak gini kasian ridho dah tulus nerima dia yg jendes ternyata imbal balik nya kayak gini. nyesel dulu nyatuin Sandra dng ridho. ridho berhak dpt yg lbih baik yg gk tamak oleh harta. demi dpt harta bnyak tp mlh mengabaikan kluarga.
pdhl ada satu kalimat kejarlah akhirat mk dunia akan mengikuti.
pantas Sandra gk sukses sukses msih sibuk kerja krn dia yg di uber cm dunia nya. ambisi sukses tnp mengkikut kan akhiratnya.