NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Mafia Kejam

Reinkarnasi Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Reinkarnasi / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: ADhistY

'Gagak pembawa bencana' itulah julukan pemimpin klan mafia Killer Crow, Galileo Fernandez, yang terkenal kejam dan tidak pandang bulu dalam membunuh.

Hidupnya dari saat dia kecil dilatih menjadi pembunuh berdarah dingin oleh ayahnya, sehingga menciptakan seorang Leo yang tidak berperasaan.

Suatu hari dia di terjebak oleh musuh bebuyutan dari klan mafianya dan tewas tertembak dikepalanya. Tetapi bukannya pergi ke alam baka, dia justru terbangun kembali ke tubuh seorang anak laki-laki berusia 5 tahun.

Siapakah anak laki-laki itu?, Apakah Leo mampu menjalani hidupnya dan kembali menjadi mafia kejam dan membalaskan dendamnya?

Inilah Kisah tentang Galileo seorang mafia kejam yang bereinkarnasi ke tubuh seorang bocah yang ternyata menyimpan banyak misteri.

Up 1-2 bab perhari (pagi/sore)
jangan lupa dukung author dengan cara like, vote, komen dan rating nya yaa~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ADhistY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Di pagi hari yang cerah, seorang pria muda tampan sedang bersiap dengan seragam sekolah barunya, wajahnya yang tampan dan tubuhnya yang tegap terlihat sangat pas dan  menawan dengan seragam itu. Ya dia adalah Maximilian Louis yang hari ini bersiap untuk pergi ke sekolah barunya di Indonesia.

Setelah memakai Seragam, Max turun dari kamarnya ke lantai bawah untuk rutinitas nya sarapan bersama Zivanna.

"Hei anak Mama udah ganteng aja," ujar Zivanna memuji penampilan putranya yang sangat bersinar.

Max hanya tersenyum mendengar itu

"Selamat pagi Mam," ucap Max, lalu duduk di kursi meja makan.

"Sarapan yang banyak biar sekolah nya lancar," ujar Zivanna.

Max menganggukkan kepalanya dan tersenyum.

"Max berangkat ya Ma,". Ucap Max setelah selesai dengan sarapannya.

"Hmm baiklah, hati hati ya, jangan ngebut di jalan," ingat Zivanna.

"Iya Mam," ucap Max lalu menyambar kunci mobilnya dan keluar rumah.

Di sekolah Pradipta internasional school terlihat para murid berlalu lalang sudah memenuhi sekolah karena hampir waktunya masuk kelas.

Max memasuki wilayah sekolah Dengan mobil sportnya mengalihkan atensi semua orang.

"Wahh mobil siapa tuh"

"Gila itu mobil sport keluaran terbaru dari Ferarri bro"

"Kira kira itu siapa ya?"

"Kalau bukan Galen and the gank pasti kayaknya murid baru"

Terdengar bisik bisik para penghuni sekolah memperhatikan siapa yang akan keluar dari mobil itu.

Max yang melihatnya di dalam, menatap mereka datar, dia tidak akan keluar dari mobil sebelum mereka berhenti memperhatikan nya.

"Hufftt menyebalkan," gumam Max kesal.

Mereka yang masih memperhatikan mobil Max merasa heran mengapa pengemudi itu tidak keluar dari dalam mobilnya.

Mereka penasaran dengan pengemudi mobil mewah itu tetapi bell Sekolah berbunyi menandakan semua siswa harus masuk ke kelas masing masing. Mereka harus membuang rasa penasaran itu dan segera berlarian masuk kedalam kelasnya masing masing.

Melihat sudah tidak ada satu orang pun yang memperhatikan nya, Max menghela nafas dan keluar dari mobil, lalu berjalan menuju ruangan guru.

Tok

Tok

Tok

Max mengetuk pintu lalu masuk kedalam.

"Kau pasti putra dari nyonya Zivanna kan?, selamat datang di Pradipta internasional school," ucap sang guru ramah, bukan tanpa alasan guru ramah kepada Max, karena Pradipta internasional school sendiri adalah sekolah bergengsi terkemuka milik Zivanna, apalagi Max dikenal sebagai siswa genius saat di London, menambah rasa hormat guru itu pada anak dari pemilik sekolah ini.

"Saya adalah Silvia Anindya, guru fisika di sekolah ini, Mari saya antar ke kelas baru mu," ucap guru yang bernama Silvia itu menuntun Max, dan Max sendiri hanya mengikutinya dari belakang.

Bu Silvia memasuki kelas 3A mengalihkan atensi murid murid yang sedang berkutat dengan buku mereka, kebetulan jam ini adalah jam pertama pelajaran dari Bu Silvia di kelas ini.

"Perhatian anak anak, hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan masuk dan perkenalkan dirimu," ujar Bu Silvia pada Max 

Semua atensi murid di kelas itu seketika fokus ke arah pintu dengan raut penasaran.

Max masuk dengan langkah Santai kedalam kelas. Semua murid perempuan seketika menatap binar murid baru tampan dengan tubuh tinggi dan tegap itu.

"Kyaaa ganteng bangett,"

Pekik siswa perempuan terpesona dengan Max. Max hanya bersikap acuh seperti biasanya.

"Maximilian Louis," ucap Max singkat.

Semua kelas terdiam.

"Apakah hanya itu perkenalamu?," tanya Silvia pada Max, karena perkenalan nya sangat singkat.

Max hanya diam tidak menjawab. Silvia yang melihat itu tidak berani berkata apa apa lagi.

"Max adalah siswa pindahan dari London, ibu harap kalian dapat berteman dengan baik dan membuat nya nyaman berada di sekolah ini." Ucap Bu Silvia.

"Baik buu," ucap semuanya serentak.

"Baiklah Max, silahkan duduk di bangku kosong sebelah Galen Disana," tunjuk Bu Silvia pada seorang pemuda yang juga terlihat tampan itu.

Melangkahkan kakinya menuju tempat duduk yang di maksud Bu Silvia.

"Hei perkenalkan aku adalah Galendra Anderson," ucapnya ramah pada Max, Galen adalah salah satu most wanted di sekolah ini, merupakan ketua osis dan murid berprestasi, serta juga memiliki sifat yang baik dan humoris, Karena itu dia sangat di idolakan oleh para siswa perempuan.

"Max," ujar max singkat

Galen tersenyum masam, sepertinya dia akan sebangku dengan kulkas 30 pintu kedepannya.

"Baiklah anak anak, pelajaran dimulai, buka buku paket kalian dan buka halaman 67,"

"Baik Bu," 

"Kau bisa melihat buku milikku Max," tawar Galen karena max adalah siswa baru di sekolah ini, ya tentu saja belum memiliki buku pelajarannya.

"Terimakasih, tapi tidak perlu," ucap Max, karena dilihat sekilas, itu hanya pelajaran fisika yang mudah di mata max.

Galen mengedikkan bahunya, setidaknya dia sudah menawarkan pikirnya.

Bu Silvia yang sedang menjelaskan tentang pelajaran fisika di depan kelas terhenti karena melihat Max tidak dengan buku paket yang dimiliki semua siswa.

"Galen, berbagilah dengan Max, dia murid pindahan yang belum memiliki buku paket." Ujar Silvia pada Galen.

"Bukan saya tidak ingin berbagi Bu, saya sudah menawarkan, tetapi Max sendiri yang menolak," ucap Galen.

Bu Silvia menatap Max dan berkata

"Kenapa kau tidak ingin melihat buku paket pelajaran Max?," tanya Silvia.

Max terdiam sejenak

"Karena saya sudah menguasai materi itu," jawab Max.

Semua siswa termasuk Galen menatap tidak percaya apa yang dikatakan oleh Max, bagaimana mungkin dia bisa menguasai bahkan hafal se halaman?

Tetapi tentu saja Silvia tidak meragukan Max, karena dia mengetahui informasi ratusan penghargaan yang dimiliki pemuda belasan tahun itu.

"Hmm baiklah kalau begitu, tapi untuk membuktikan kau sudah menguasai nya, apakah bisa kau menjelaskan pada teman temanmu cara kerja rumus fisika di dalam buku paket itu Max?," ujar Silvia, bukan tidak percaya, tetapi dia ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana cara belajar siswa yang digadang-gadang genius itu.

Max mendengus kasar, sebenarnya dia malas dan enggan sekali berbicara apalagi menerangkan pelajaran saat ini, tetapi ini adalah sekolah, bahkan sekolah milik Mama nya. Pasti apapun yang dilakukan nya disekolah akan dilaporkan pada Zivanna, dan Max tidak ingin membuat Zivanna kecewa.

"Baiklah,"

.

.

.

.

.

.

.

1
RJ 💜🐑
penasaran sama kelanjutannya
RJ 💜🐑
aku suka sama gaya nya Max pertahankan
yeay
up lagi Thor🦾
yeay
bgus🤩
yeay
🤩
yeay
bagus
Anonymous
next thor
Anonymous
next
Anonymous
nice🤜
Anonymous
bagus🦾
Anonymous
nice
Anonymous
next
Maman Aja
sip
Maman Aja
up
Bilall
next
Alnezro
mantap
Bilall
up
Ren: nanti malam ku up bab 21, jangan lupa vote nya ya~
total 1 replies
Andi Surandi
gass yg banyak biar menyala....
Maman Aja
sipp
Maman Aja
nice😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!