CINTA TERAKHIR

"Permisi kak ruangan Osis di mana ya? tanya Alea saat ini kepada pemuda yang sedang membaca buku di tangan nya ,siapa lagi kalau bukan rendi.

"Cantik." ucap nya pelan dan terdengar oleh Alea.

"Ah sorry, itu sebelah kiri ."ucap Rendi yang melamun memandang wajah adik kelas didepan nya.

"Woi Ren, dipanggil si kulkas noh." ucap gio yang kebetulan keluar dari ruangan osis.

"Eh kamu kan yang kemaren." ucap gio yang berbinar menatap sang pujaan hati.

"Ouh kak gio ya." ucap Alea yang udah kenal.

"Nah emang calon pacar harus tau nama dong ."ucap gio yang tersenyum manis.

"Lo ngapain disini, mau jumpa gue ya." ucap gio dengan pede nya.

" Cih, ngarep Lo, dia mau ketemu si pak ketos." ucap Rendi.

Mendengar ucapan Rendi membuat badan nya lemas.

"Yah kirain mau jumpa sama gue." ucap nya yang pura pura lemas.

Sedangkan Alea hanya terkekeh kecil melihat wajah gio yang lesu.

"Yaudah kak aku deluan dulu ya, bye bye." ucap nya tersenyum manis membuat kedua pemuda itu membeku seketika.

"Umm bidadari ku manis banget ."ucap gio.

Dan diangguki oleh rendi.

"Ngapain Lo ikut ikutan muji sih, ingat ya Lo ga suka sama cewek yang lebih muda." ucap gio dengan penuh penekanan.

"Kalo modelan dia sih gue mah ga masalah bisa dipikirkan dua kali ."ucap Rendi dengan senyum menggoda temen nya.

"Hahah ngarep Lo dia punya gue ."ucap gio.

"Dih kayak dia mau sama Lo yang tukang ngupil , mana mau dia bro, speak nya tuh kayak pak ketos nah cocok mereka."

"Tidaakk..... teriak gio dengan nada frustasi dan langsung menyusul ke arah ruangan Osis.

"Tok tok"

"Permisi kak, saya mau cari ketua OSIS disini." ucap Alea dengan nada sopan.

Kebetulan disana terdapat beberapa orang termasuk Yani dan temen temen nya karena mereka memang anggota OSIS.

"Ngapain Lo cari cowok gue." ketus Yani dengan nada sinis nya.

"Ga tau kak , soal nya tadi gue dihukum ga bawa perlengkapan." ucap Alea yang masih sopan.

"Cih alasan ,Lo pasti mau modus kan sama cowok gue ."teriak nya yang marah ,dan membuat atensi beberapa orang yang didalam, melihat ke arah pintu OSIS.

"Huftt, gue ga mau basa basi kak, gue disuruh ke sini sama cowok Lo, karena melanggar aturan ,dan ga bermaksud modus sama cowok Lo yang kaku itu .''ucap nya dengan sebal.

"Kurang ajar ya Lo!

"Ada apa ini ."ucap seorang yang tak lain adalah Tio.

"Ini cewek kecentilan yang ngejar ngejar Darel dengan alasan modus." ucap Yani dengan mengejek.

"Gausah berlebihan kak, gue pure mau jumpa ketua OSIS karena gue telat tadi, jadi gausah nyebarin berita yang ga bener ."ucap Alea dengan tegas.

Dia tak suka saat seseorang memprovokasi nya , apalagi sampai dituduh modus dan caper membuat dia kesel dengan kakak kelas ini.

"Dia ga sadar apa ya, baju nya ketat , ditambah bedak nya tebal, malah ngatain orang." batin Alea.

"Udah deh ngaku aja, udah banyak yang ngejar ngejar Darel, termasuk Lo kan ."ucap Yani dengan nada tinggi nya.

"Woi woi apan ni marah marahin calon pacar gue." ucap gio yang baru masuk.

"Nih cewek kecentilan, pengen jumpa cwok gue ."ucap Yani dengan ketus.

"Dih cowok Lo sejak kapan, gausah ngarep, mana mau Darel modelan kayak Lo anoa." ucap gio dengan ketus nya.

"Kurang ajar ya Lo badak .''teriak Yani tak terima di hina anoa.

"Hem." ucap seseorang yang baru muncul.

"pergi." ucap Darel dengan pandangan tajam nya.

Hal itu membuat suasana menjadi tegang kemudian satu persatu bubar.

Alea yang saat melihat mereka pada bubar juga ikut bubar.

"Mau kemana Lo ."ucap Darel yang mencekal tangan Alea yang hendak pergi.

"Katanya suruh pergi, ya aku pergi lah kak." ucap ketus Alea.

Walaupun suasana nya mencekam tapi dia berusaha tak takut.

"Gue suruh mereka yang pergi bukan Lo, jadi ikut gue keruangan ."ucap Darel dengan tegas nya.

Hal itu membuat Alea lemas ,karena malas berhadapan dengan manusia kaku plus nyebelin di depan nya.