Sinopsis : Menceritakan seorang siswa sma biasa saja tanpa mencolok, dan tidak suka terlibat dalam masalah.Dia awalnya bergumam ingin dunianya hancur....
Tiba tiba sebuah objek besar terlihat dari luar jendelanya seperti sebuah meteor, Dan kemudian...
Bagaimana kelanjutan petualangan yang akan dilalui oleh Leon?
Genre : Adventure, Isekai, Fantasy, Magic, Harem School, Mystery
Theme : Isekai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zairiru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menjadi Wakil OSIS
Misteri Terungkap Di balik layar,
Sosok bertopeng itu kembali ke markasnya, terengah-engah dan terluka parah. Dia meringis kesakitan sambil menyentuh luka di tubuhnya.
"Sial, aku meremehkan anak itu," gerutunya. "Kekuatannya... itu tidak mungkin. Apakah dia benar-benar...?" Dia menggelengkan kepala, berusaha menepis pikiran yang mengganggu itu.
"Tidak, tidak mungkin. Tapi tetap saja, dia berbahaya. Aku harus mencari tahu lebih banyak tentangnya."
...----------------...
Di UKS Akademi Guru UKS itu masih tercengang oleh kekuatan penyembuhan Leon yang luar biasa. Dia belum pernah melihat sihir seperti itu sebelumnya. "Leon Voldea," gumamnya, mengingat nama yang disebutkan Leon. "Siswa baru yang misterius. Siapa dia sebenarnya?"
Sementara itu, gadis yang diselamatkan Leon perlahan membuka matanya. Dia melihat sekeliling dengan bingung, lalu teringat akan kejadian mengerikan yang baru saja dialaminya. "Di mana aku?" tanyanya lemah. Guru UKS itu tersenyum lembut. "Kamu di UKS, Nak. Kamu aman sekarang."
Gadis itu menghela napas lega. "Terima kasih... terima kasih banyak." "Tidak perlu berterima kasih padaku," kata guru itu. "Seseorang telah menyelamatkanmu. Namanya Leon Voldea." Mata gadis itu melebar. "Leon Voldea?"
Guru itu mengangguk.
Dia merasakan rasa terima kasih yang mendalam, dan juga rasa ingin tahu yang besar. Pertemuan OSIS Anggota OSIS berkumpul di ruang rapat, wajah mereka dipenuhi kelelahan dan kekhawatiran.
...----------------...
Sementara itu...
Leon kemudian kembali ke tempat Archalia dan Mira, untuk memastikan dia baik baik saja.
"Kau tidak apa apa kalian berdua?", Jawab Leon dengan nada bertanya.
" Ya, kami tidak apa apa Leon", Ucap Archalia yang sedikit kelelahan.
"Begitu ya, baguslah kalau begitu", Ucap Leon.
Sementara itu... Mira yang sedang cemberut dan seakan kesal karena dia tidak diperhatikan dan menanyakannya juga.
"Ada apa dengan orang ini?", Ucap Leon dengan kebingungan.
"Aku juga, aku juga baik baik saja", Ucap Mira dengan sedikit ekpresi yang sedikit marah.
"Hmm, begitu ya, syukurlah kalau begitu", Kata Leon.
Mira pun kemudian kembali merasa ceria,...
Kemudian Leon teringat bahwa dia harus segera ke ruang OSIS.
"Ah, sepertinya aku harus pergi dulu ya, aku teringat aku harus ke ruang OSIS setelah ini", Kata Leon dengan ekspresi mengingat.
"Ke ruang OSIS?", Ucap Archalia dengan nada bertanya.
"Aku diundang ke ruang OSIS oleh ketua, menjadi anggota OSIS, Kata Leon dengan ekspresi biasanya.
"Tiba tiba sekali", Kata Archalia seperti memikirkan sesuatu.
" Yah, itu", Ucap Leon.
("Aku tidak bisa memberikan alasan yang sebenarnya, Ucap Leon dalam hatinya dengan ekpresi sedikit gelisah.)
"Yah, sebenarnya itu...,
Ah benar, itu karena rekomendasi dari para murid..., Kata Leon dengan ekspresi mencoba meyakinkannya.
"Pokoknya begitulah, sampai nanti ya kalian berdua, Kata Leon dengan buru buru meninggalkannya.
(???????, Mereka berdua kebingungan).
"Hampir saja,...
"Ruang Osis ya?", tanya Leon dalam hatinya.
Dia sembari berjalan menuju ruang osis dan melihat banyak kerusakan di akademi akibat insiden misterius sosok bertopeng itu.
Leon pun tiba di depan pintu ruang OSIS.
Sembari hendak membuka pintu dengan sedikit khawatir.
"Baiklah", Kata Leon dengan mantap.
Pintu itu pun terbuka perlahan
"Permisi, apakah ada ketua OSIS disini", Ucap Leon dengan tegas.
...----------------...
Disisi lain dalam ruangan
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya anggota OSIS, di ruang itu. "Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini?"
"Kami belum tahu pasti," jawab Isabella dengan nada tegas. "Tapi kami menemukan beberapa petunjuk yang mengarah pada sebuah kelompok misterius."
"Kelompok misterius?" tanya anggota OSIS dan lainnya. "Ya," jawab Isabella dengan nada tegas.
"Mereka menyebut diri mereka 'Ordo Kegelapan'. Mereka tampaknya memiliki dendam terhadap akademi ini." "Kita harus mencari tahu lebih banyak tentang mereka," kata Isabella. "Kita tidak bisa membiarkan mereka mengancam keselamatan siswa-siswa kita." Anggota OSIS mengangguk setuju.
...----------------...
Leon tiba tiba datang...
("Eh, eh, Ucap Leon dalam hatinya dengan sedikit gugup dan gelisah.)
"Hah, Siapa kau, Ucap salah seorang pria anggota OSIS dengan nada keras."
"Eh, sepertinya aku salah ruangan", Kata Leon dengan bergegas keluar dan pergi.
Saat hendak pergi, Isabella kemudian segera keluar
"Tunggu, Leon-Kun, sembari mengundangnya ke dalam.
Leon pun akhirnya kembali diajak ke ruang OSIS oleh Isabella.
Isabella dengan berdiri memperkenalkan Leon.
"Biar ku perkenalkan, ini adalah Leon, Leon Voldea", Kata Isabella dengan tegas.
"Mulai sekarang dia akan menjadi Wakil ku", dengan nada tegas.
"Apa maksudnya itu ketua?", Ucap salah seorang anggota dengan nada bertanya.
(yang lainnya ribut.... bla bla bla...)
"Diam", Kata Isabella dengan keras dan tegas.
"Dia adalah kandidat yang paling layak untuk itu", kata Isabella dengan tegas dan mencoba meyakinkan semuanya.
"Dia juga telah menyelamatkan banyak murid dan menghentikan insiden itu",aku melihatnya sendiri, Ucap Isabella dengan ekspresi meyakinkan.
Sementara itu Leon
("Huh?, dalam hatinya dengan kebingungan.)
("Dari mana dia tahu huh?, Kata Leon dalam hatinya. "Apa dia menguntit ku?", Kata Leon bertanya dalam hatinya).
Banyak anggota yang tidak setuju mungkin sekitar 1/4 nya, dan terus ribut.
Saat itu sekretaris OSIS dalam posisi duduknya...
Dia adalah sekretaris OSIS Seraphina Viona , dengan rambut berwarna biru cerah dan panjang dan mata biru seperti es.
Dia selalu terlihat dingin dan menjaga jarak dengan pria.
Saat itu...
"Diam", dengarkan ketua OSIS dulu dengan nada tegas dan ekspresi intimidasi, Ucap Seraphina.
Anggota lain pun langsung diam dan sedikit takut.
"Silahkan dilanjutkan ketua",Ucap Seraphina dengan penuh hormat.
"Terimakasih, semuanya,, Kata Isabella.
Leon ini sangat layak menempati posisi itu, selain itu dia sangat terampil, aku jamin itu.
"Aku mempertaruhkan statusku sebagai ketua, jika nanti dia tidak layak, aku akan mengundurkan diri", Kata Isabella dengan penuh keyakinan dan tegas.
(" Oi, oi,... ", Kata Leon dalam hatinya dengan sedikit khawatir).
"Ketua?", Tanya Leon dengan nada kecil.
Ketua pun menatap Leon dengan senyum kecil dan ekspresi meyakinkan.
"Baiklah ada yang keberatan?", Ucap Isabella dengan nada tegas.
Semua anggota pun terdiam
"Baiklah, mulai sekarang Leon adalah wakil ketua OSIS resmi", Kata Isabella dengan tegas.
"Leon-Kun, silahkan perkenalkan diri", Ucap Isabella dengan senyum kecil dan ramah.
"Per...Perkenalkan, nama saya adalah Leon Voldea dari kelas 1-C, Mohon bantuannya", Kata Leon dengan menunduk sedikit.
("Astaga kehidupan yang damaiku...", Kata Leon dalam hatinya dengan sedikit terganggu).
Leon kemudian kembali ke posisi semula
("Tentu saja begitu, wajar saja sih....", Ucap Leon dalam hatinya
Leon merasakan tatapan kebencian yang mendalam terhadapnya. )
"Kita harus terus melindungi dan menjaga kedamaian di akademi ini", Kata Isabella dengan nada tegas.
(Baik, Ucap semua anggota dengan tegas)
Mereka merasa bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk melindungi akademi dan mengungkap kebenaran di balik serangan tersebut. Mereka mulai mencari informasi tentang Ordo Kegelapan.
"Baik rapat kali ini selesai, Bubar", Kata Isabella dengan tegas
mungkin ane juga buat drama kek gini ya, tapi yg kena si Luna sepupu si Rina 😹
Rio : udh lah bro, terima nasib aja. aku juga pernah ditanya kek gini alhasil ngeharem ampe punya 6 istri 🗿😁