🌷🌷🌷🌷🌷
"Jangan kamu kira karena ke jadian malam itu, aku akan berubah pikiran, Ay. Aku tidak mencintaimu! Sebab di dalam hatiku hanya ada Bela, tidak bisa di gantikan oleh siapapun termasuk dirimu, kamu paham kan?" seru Rian penuh emosi. Setelah itu dia pun langsung berlalu pergi meninggalkan Ayla yang masih berdiri di tepi meja makan.
Dengan suara bergetar menahan tangisnya Ayla tetap memaksakan untuk mencegah Rian.
"Rian! Jika selama ini kamu hanya mengagap aku sebagai sahabatmu. Maka mulai sekarang, aku benar-benar akan menjaga jarak diantara kita," lirih Ayla disertai air matanya. Namun, Rian tak bicara sepatah katapun dan langsung berlalu pergi.
"Ayla, kamu harus kuat, mulai sekarang kamu harus menata hidupmu sendiri, karena cepat atau lambat perpisahan ini tetap akan terjadi. Sekarang kamu tidak sendiri lagi, ada anak, mu yang membutuhkan, dirimu." isak Ayla duduk bersimpuh di atas lantai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu di parkiran.
☘️☘️☘️☘️☘️
.
..
"Ini anak kenapa berat banget, tumben dia sampai mabuk-mabukan kayak gini, lo sebenarnya ada masalah apa sih Ri!" rutuk Andre sambil memapah Rian masuk kedalam lift. Untuk menuju ke lantai paling atas, yaitu apartemen milik Rian sendiri, karena mereka berdua tidak mungkin mengantar Rian pulang ke rumah orang tuanya.
Yang ada, Nando dan Andre akan terkena imbasnya juga, apalagi sekarang keadaan Rian begitu memprihatin kan. Setelah keluar dari dalam lift, mereka berdua lanjut lagi memapah Rian untuk menuju pintu apartemen. Setelah memencet tombol beberapa angka, pintu pun terbuka.
Karena mereka berdua memang sudah tahu sandi untuk membuka apartemen milik Rian, karena mereka berdua juga sering menginap di sini, mereka sekarang apartemen ini tidak pernah ditempati oleh Rian, namun setiap dua hari sekali ada orang khusus untuk membersikan nya.
Lalu mereka berdua pun langsung membaringkan Rian di atas tempat tidur yang berukuran king size.
Setelah itu, Andre langsung berlalu keluar dari kamar itu lebih dulu. karena dia akan membersihkan dirinya di kamar sebelah, kamar yang biasa dia tempati apabila menginap di sini. Sedangkan Nando sedang melepaskan sepatu dan jaket yang dipakai oleh Rian.
Sebelum meninggalkannya, agar sahabatnya itu bisa tidur dengan nyaman.
Ketika Nando sudah berhasil melepaskan jaket yang dipakai oleh Rian. Nando pun mengeluarkan dompet dan handphone milik sahabatnya itu, dan meletakkannya di atas nakas samping tempat tidur.
Namun, baru saja Nando ingin keluar dari kamar itu, handphone milik Rian pun berbunyi, lalu Nando berjalan untuk melihatnya. Karena takut jika yang menelpon itu adalah mama Rian.
Setelah dilihat oleh Nando, ternyata yang menghubungi Rian adalah Bela kekasihnya sendiri.
Nando pun tidak jadi mengangkat panggilan itu. Setelah beberapa kali telponnya tidak diangkat-angkat juga, Bela pun tidak menelpon lagi.
Namun, ada beberapa pesan dari seseorang yang Rian beri nama si imut, membuat Nando kembali melihatnya lagi.
"Siapa ini si imut? banyak banget lagi dia ngirim pesan, emangnya dia siapanya Rian." Nando bertanya-tanya sendiri. karena dia tahu betul sahabatnya itu seperti apa.
"Rian, apa ini yang buat lo berubah! siapa sebetulnya si imut, kenapa sepertinya dia spesial sekali buat lo, gue semakin yakin jika lo benar-benar nyembunyiin sesuatu dari gue dan Andre."
Setelah mengatakan itu, Nando pun berlalu keluar dari sana, untuk menuju kamar yang ditempati oleh Andre.
🍃
Di rumah. Ayla sedang berjalan mondar-mandir didepan meja ruang tamu. Karena sampai sekarang, Rian belum juga kembali, sedangkan Jam sudah menunjukkan pukul 2:30 malam.
Beberapa kali Ayla mengirim pesan, namun tidak ada balasan sama sekali dari Rian. Membuat Ayla bertambah khawatir, karena tadi ketika Rian meninggalkan rumah, mereka dalam keadaan bertengkar.
"Kamu kemana Rian? kenapa kamu tidak membalas pesanku sama sekali, apa kamu masih marah kepada ku." tanya, Ayla kepada dirinya sendiri.
Setelah menunggu Rian sampai pukul 04.00 pagi. Akhirnya Ayla memilih kembali ke kamarnya, karena Ayla ingin menidurkan matanya sebentar saja, semalaman ini. Ayla tidak tidur sama sekali gara-gara khawatir dengan keadaan Rian.
🍃
"Auh.., dimana gue! kenapa kepala gue sakit banget." seru Rian, sambil memegang kepalanya sendiri, lalu melihat di sekeliling. Ternyata Rian berada di apartemennya miliknya,
lalu Rian baru ingat, jika tadi malam dia minum sangat banyak, sehingga membuat dirinya tidak sadar kan diri, dan kembali mengingat pertengkarannya dengan Ayla.
Sebelum Rian pergi ke BAR untuk menenangkan dirinya, karena jika dia tetap berada di rumah. Rian takut tidak bisa menahan emosinya, dan malah akan menyakiti Ayla.
Mengingat nama Ayla, Rian pun langsung menyambar handphone nya, yang berada di atas nakas. Begitu dibuka, ternyata ada 2 panggilan tak terjawab dari Bela. Namun, yang menjadi perhatian Rian saat ini adalah puluhan pesan yang dikirimkan oleh Ayla. Rian membuka satu-persatu pesan tersebut.
💌 Si 💕imut : "Rian, kamu di mana! kenapa belum kembali juga?"
💌 Si 💕 imut : "Apa kamu masih marah kepadaku,? tolong jangan seperti ini "
💌 Si 💕 imut : "Jika kamu tidak pulang, maka tidak apa-apa! tapi tolong beri aku kabar, kamu ada di mana? apa pulang ke rumah mama?"
💌 Si 💕 Imut : "Apakah kamu baik-baik saja? aku mohon, apabila kamu sudah membaca pesan dariku, tolong segera hubungi aku kembali."
Setelah membaca beberapa pesan yang dikirimkan oleh Ayla. Rian melihat ternyata terakhir kali Ayla online Pukul 04.05, sedangkan sekarang baru jam 06:37 itu menandakan jika Ayla belum tidur semalaman.
Gara-gara menunggu kepulangannya, dan Rian mengurungkan niatnya yang ingin menelpon Ayla. Karena takut mengganggu Ayla yang sedang tidur.
Lalu Rian berdiri, untuk masuk ke kamar mandi, karena Ingin membersihkan dirinya terlebih dahulu, sebelum pulang. Setelah beberapa menit berada di dalam kamar mandi, Rian pun keluar dan langsung mengambil pakaiannya.
Niat hati, setelah mandi Rian ingin pulang ke rumah untuk menemui Ayla. Namun siapa sangka, jika niatnya itu sudah digagalkan oleh kedua sahabatnya.
Braaak....
Suara pintu yang dibuka begitu keras oleh Andre dari luar, membuat Rian benar-benar merasa terkejut.
"Udah bangun juga lo! gue kira lo gak bakalan bangun-bangun lagi." ejek Andre.
Bukannya menjawab, namun Rian malah kembali bertanya kepada kedua sahabatnya itu.
"Kalian berdua ngpain pagi-pagi udah kesini? udah pada datang aja dan dari mana kalian tahu kalau gue nginap di apartemen?"
Mendengar pertanyaan dari Rian, Andre pun akhirnya tertawa.
"Heh cacing kremi...! lo tuh ya, udah susah payah gue sama Nando bawa lo ke apartemen, malah nanya kenapa pagi-pagi kita udah datang. Kita berdua itu yang bawain lo pulang ke sini Rian, gak mungkin kan kita bawa lo pulang ke rumah. Yang ada gue sama Nando bakal digantung sama Om Heri. Lagian lo pakai acara mabuk-mabuk segala bikin repot aja." ketus Andre yang merasa kesal dan juga gemas kepada Rian, seolah-olah tidak terjadi apa-apa tadi malam.
"Buruan, ayo berangkat udah siang nih, nanti kita telat." ajak Nando untuk menghentikan ocehan Andre.
"Kalian berdua berangkat aja duluan, nanti gue nyusul, gue mau pulang ke rumah dulu sebentar." tolak Rian.
"Eeeh..! enak aja, kita mau naik apa? mobil kita berdua bukanya ditingal di BAR Om gue." sebelum Rian menjawab, Andre lebih dulu menarik dia keluar.
Karena tidak ada pilihan akhirnya Rian langsung berangkat ke kampus dan tidak jadi pulang ke rumahnya, untuk menemui Ayla yang mungkin saja masih menunggu kedatangannya.
Hanya 20 menit, mereka bertiga sudah tiba di kampus, tempat mereka menimba ilmu. Baru saja mobil mereka tiba di parkiran, ternyata Bela sudah lebih dulu menunggu Rian di sana.
"Sayang, kenapa tadi malam kamu tidak mengangkat teleponku?" tanya Bela manja, yang langsung mencium Rian di depan teman-temannya.
"Maaf sayang, tadi malam aku sudah tidur." jawab Rian yang langsung menarik Bela ke dalam pelukannya, karena merasa bersalah.
"woi..! ini tuh, bukan tempat pacaran, kalau mau romantis-romantisan jangan di sini, mikir dong ada jomblo di sini." ucap Andre sambil melirik kearah Nando yang baru saja keluar dari dalam mobil.
Nando tidak menghiraukan ucapan Andre. Dan malah menyapa Ayla yang berada di belakang mereka.
"Ayla, kamu sudah datang juga." sapa Nando kepada Ayla yang sedang berdiri di belakang mereka.
Rian pun ikut menoleh ke arah belakang mereka.
DEG....
Pandangan Ayla dan Rian pun bertemu. Mereka berdua saling memandang cukup lama seolah-olah mereka sedang berbicara lewat sorot mata mereka. Meskipun biasanya mereka sering bertemu seperti ini, apabila masih berada di kampus. Namun rasanya, hari ini tidak sama seperti kemarin-kemarin, karena, sekarang Rian sudah mengetahui jika Ayla Mencintainya.
BERSAMBUNG......
he bela km baru pacarnya ya,orang tuan Rian lebih penting