Dinda pus pita sari adalah seorang wanita kupu kupu malam, yang terkenal dikalangan pria hidung belang.
tarif yang diberikan sangat fantastis, sekali kencan bisa buat beli mobil Fortuner. tapi sesuai hukum alam semua orang pasti memiliki pasangan.
sama hal nya Dinda, yang terserang virus cinta, kepada pemuda yang bernama Azzam , dia hanya seorang SANTRI pengabdi dalem sang guru .
"aku hanya seorang santri biasa Din. tidak akan mampu membiayai kamu, apa yang kau sukai dari ku"
bagaimana kah kelanjutan kisah cinta dinda?
apa kah orang tua Azzam akan setuju?
ayo ikuti terus cerita nya...
jika anda suka dengan cerita nya jangan lupa succerep, like, share dan komentar nya
selamat membaca......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hima Al palembangi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17
matahari mulai tersenyum untuk dunia semua manusia menjalan kan aktivitas seperti biasa nya. Begitu juga dengan Dinda mulai bersiap siap untuk berangkat kesekolah nya,
Kini dunia Dinda kembali lagi cerah dan bahagia, sesampai disekolah Dinda langsung masuk kelas nya, karna ulangan akan dimulai
Seperti biasa ana mengumpulkan paling awal dan disusul oleh Dinda. Dan seperti biasa mereka ketemuan di kantin sekolah yang tidak jauh dari sekolah an mereka
disaat Dinda dan ana lagi canda gurau, sehingga tidak sadar jika Azzam lewat samping nya.
"wah ceria nya hari ini tutur Azzam membuyar kan Sanda gurau ana dan Dinda
"oh kang Azzam maaf sampai lupa aku jawab ana tersenyum kearah Azzam
"sudah selesai kalau ulangan apa ana, tanya Azzam tanpa melihat mereka dan berdiri di samping meja mereka
"udah lah kang ucap ana dengan tersenyum dan ceria
Dinda hanya diam tanpa kata, merunduk kan kepala nya entah apa yang ada dalam fikiran
"mbk Dinda kok diam saja tanya Azzam
"lagi puasa bisu dia kang canda ana
"bagus kalau begitu, jawab canda Azzam sambil tersenyum
"kamu ini bilang apa sich ana tegur Dinda dengan menjawil lengan ana dan melototi ana
"la terus kenapa mbk, ayo jangan jangan
"jangan jangan apa jangan ngaco kamu potong Dinda
"cieee mbk Dinda canda ana
"masih jomblo Lo kang Azzam bisik ana
"ah.... ana kamu jadi ngaco kan ucap Azzam yang mendengar bisik kan ana
"jangan aneh aneh kamu ana bentak Dinda
"ah. Dikit saja Lo mbk, lagian cocok Lo mbk makin menjadi jadi ana
"sudah sudah aku pergi saja nya? ucap Azzam yang mulai risih
"aku mau jadi jembatan kamu kang Azzam teriak ana
Azam hanya melempar senyum kearah ana dan Dinda, lalu pergi begitu saja, hati Dinda merasa kan ada sesuatu yang masuk dan mulai bersemayam
"kamu mulai nakal nya ana, tutur Dinda sambil menyubit pipi ana dan tersenyum
"ah sedikit kok mbk gak papa lah, bantah ana tersenyum manis
"tapi aku malu ana,
"kenapa harus malu,
"kang Azzam senior disini pasti banyak yang menginginkan dan lebih baik dari ku, ucap Dinda
"belum perang kok sudah putus asa, setidak nya usaha dulu bos ku tutur ana dengan tersenyum
."ok saya akan fikir fikir dulu jawab Dinda
"nah begitu dong, tunjuk kan pada dunia kalau kamu bisa mencoba menyemangati ana kepada Dinda
Dinda hanya tersenyum kearah ana, dan melanjut kan makan nya, begitu juga ana melanjut kan makan. Farida yang dari tadi memperhatikan mereka mencoba mendekati ana dan Dinda
"mbk Dinda, suka dengan kang Azzam tanya Farida yang sudah berdiri disambing Dinda
"emang nya kenapa mbk Ida, jawab ana sambil melihat farida
"ya.. Tidak apa apa jawab Farida tersenyum
"apa kah mbk Ida juga suka dengan kang Azzam? Tanya Dinda menghentikan aktivitas nya makan
"maaf mbk Dinda, bukan nya saya sok alim, saya memang suka dengan kepribadian kang Azam, tapi saya sudah bertunangan, hanya sebatas menggagumi saja. Jawab Farida panjang kali lebar
" lantas kenapa mbk Farida bertanya seperti itu? Tanya ana penasaran
"begini mbk Dinda dan ana setahu saya kang Azzam itu akan di per jodoh kan oleh mbk Nikma, itu masih kata nya Lo mbk fakta nya kita tidak tahu, ucap Farida memberikan informasi
"hemmm, kalau itu saya sudah dengar mbk, dari satu tahun yang lalu, tapi dari sekarang belum ada kenyataan kan mbk? tanya ana memandang wajah Farida
"kalau tidak begini saja mbk, kita telusuri dulu status kang Azzam, bagaimana ajak ana
"bagus itu ana saya setuju, lagian kan mbk Farida abdi dalem pasti tahu ide Dinda sambil tersenyum kearah Farida
"ok kalau begitu saya bantu, semampu nya ya tanya Farida tersenyum kearah ana dan Dinda
"ok makasih Lo mbk ucap Dinda
Farida hanya mengangguk kan kepala nya dan tersenyum, kemudian pergi menuju dapur nya, sedang ana dan Dinda menyusun rencana untuk melancarkan kan misi nya