" Jika kau tidak mau mendengar ku. Aku akan mencium mu sekarang juga" ancam Zahra.dia benar benar ingin pulang dan menemui teman temannya. Dia sudah berjanji ingin keluar bersama. Tapi dia juga tidak berani untuk ijin pada Umi Amelia.
" Cium saja jika kau ingin kita di nikah kan sekarang juga." Kata Ustadz Sulaiman melepas tangan Zahra dari lengannya dan kembali melangkah masuk ke dalam.
Zahra mengangkat tangannya meninju Angin. Dia sangat geram dengan sikap ustadz Sulaiman yang ternyata tidak mudah dia kendalikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dendam dalam diam
Zahra memukul perut suaminya karena dia masih geram dengan candaan suaminya.
"Arh sakit Zahra " kata ustadz Sulaiman tertawa lebar. ini pertama kali Zahra melihat suaminya tertawa lebar seperti itu. dia tertegun karena suaminya sangat tampan dengan kedua lesung pipinya yang terlihat jelas
" Tampan" kata Zahra tanpa Sadar . mendengar ucapan Zahra. ustadz Sulaiman menghentikan tawanya.
Ustadz Sulaiman mengambil buah di hadapan Zahra dan membawanya ke wastafel. dia mencuci buah buahan itu.
" Kenapa di cucii Pak ustadz " tanya Zahra yang sudah berdiri di samping suaminya.
"Di cuci dulu baru di makan. Agar bersih" kata ustadz Sulaiman " masih serius mencuci beberapa buah.
Zahra ternyata hanya fokus pada bibir merah suaminya.
Hah. dasar, Zahra mesum.
Perlahan Zahra mengangkat tangan nya menyentuh bibir merah suaminya. ustadz Sulaiman kaget dan langsung melihat pada Zahra yang menyentuh bibir nya.
"Bagaimana kau bisa memiliki bibir semerah ini... Apa karena kau berdarah Arab.." Kata Zahra Dengan mata yang fokus melihat bibir merah Sulaiman dan mengusap usapnya.
Deg ! Deg ! Deg !
Ustadz Sulaiman mengalihkan pandangan nya dari Zahra saat jantung nya berdebar debar.
Zahra tersenyum mendekat kan wajah nya pada wajah suaminya lalu memanggil nya" Pak ustadz" panggil Zahra
Mendengar Zahra memanggil nya. dia langsung menolak dan...
Cup......
" Halal kan, hahahaha " kata Zahra menertawakan suami nya yang membeku seperti manekin karena dia mencium bibirnya.
"Aku sering melakukan itu. entah kau pria yang keberapa hahaha " kata Zahra melangkah naik ke atas kamar mereka dan meninggalkan suaminya yang mencerna kata-kata yang terakhir Zahra lontarkan.
Sulaiman menarik nafas berat mengingat ucapan Zahra jika dia sudah sering melakukan hal hal yang tidak baik. Tentu saja Zahra hanya becanda. karena ustadz Sulaiman satu satu pria yang pernah menyentuh tubuhnya lebih dari tangan.
Dan Zahra tidak sadar, jika candaannya nanti yang akan membawa bencana dalam dirinya sendiri.
Tentu saja Sulaiman mempercayai ucapan istrinya. melihat Zahra yang sangat liar padanya serta sering mempertonton kan lekuk tubuhnya. tapi dia menerima Zahra apa adanya karena Zahra adalah pilihan kedua orang tuanya. Sulaiman tidak mempermasalahkan jika Zahra sudah tidak memiliki mahkota lagi. dia hanya ingin membimbing Zahra agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.
Tanpa mereka berdua sadari jika benih-benih cinta sudah mulai tumbuh di hati mereka berdua dengan bersamaan, yang semangkin hari semangkin subur
,,,,,,,,,
"Ken, aku hamil" kata sisil pada Ken.
Ken kaget langsung melihat wajah Sisil" jangan becanda Sil" Kata Ken tidak terima jika sisil Hamil.
"Aku serius Ken. aku hamil "
"Terus apa hubungannya dengan ku Sisil"
"Kau tanya apa hubungannya dengan mu. tentu saja karena ini adalah anak mu Ken" Suara sisil mulai meninggi.
"Dari mana kau yakin itu anak ku. aku menyentuh mu. kau sudah tidak perawan lagi Sisil" elak Ken.
"Ini anak mu brengsek !!" sisil benar benar marah karena Ken tidak mau mengakui jika anak dalam kandungan nya adalah anaknya.
"Tidak Sil. itu bukan anakku. lagi pula kau yang menggoda ku Sil. dan aku sangat mencintai Zahra. Maaf Sil" Ken langsung pergi dari hadapan Sisil.
" Arkkkkhhhhhhh lagi lagi Zahra, Zahra, dan Zahra... aku membenci wanita itu!!!! Lihat saja aku akan menyusun rencana untuk menghancur kan hidup nya sehancur hancur nya sehinggah tersenyum pun dia tidak akan mampu tersenyum lagi... aku akan membongkar semua kebusukannya di hadapan kedua orang tuanya dengan cara licik Ku sendiri. Lihat saja Zahra, sebentar lagi kau akan hancur Arkhhhhh" teriak Sisil seperti orang gila menjambak rambutnya.
Sisil sudah sangat lama membenci Zahra dalam diam. karena Kecantikan Zahra. juga karena Ken yang sudah lama dia sukai dalam diam. Sisil belum tau jika Zahra sudah menikah.