Marisa yang merupakan anak perempuan yang di asuh Azka dan Amanda kini sudah tumbuh besar, Marisa yang mulai mencari dimana keberadaan ibu sambung nya itu karena sejak kecil hanya Amanda yang menjaga nya dan ikatan batin antara dirinya dan Amanda sudah terjalin sejak ia kecil, namun di tengah pencarian ibu nya itu, Marisa bertemu dengan Kevin, Saudara tirinya, Marisa jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Kevin, namun apakah Marisa akan tetap mencintai Kevin saat dia tau Ken Adalah adik tiri nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 07 -Hampir saja-
Setelah menunggu sekitar dua jam, semua nya sudah selesai kue yang di buat dengan kasih sayang kini sudah tertata rapi di atas meja, dengan warna yang sangat indah dan tulisan tangan Marisa yang ada di atas kue nya, namun pesan yang sudah di kirim dari tadi hingga kini tak kunjung ada balasan nya.
Semua orang sedang menunggu di ruang tamu, Ibu Amanda menatap layar handphone nya terus-menerus, karena dia takut jika nanti Amanda menelpon dia tidak sempat menerima nya.
Marisa yang dari tadi hanya duduk di atas meja makan, sembari menatap kue buatan nya itu, dia sudah menyusun lilin di atas nya dengan rapi " aunty apakah ibu akan menelpon kita? " Marisa menatap Rachel yang sedang berdiri di hadapannya
Rachel yang masih berusaha menelpon Amanda, kini menatap Marisa yang sangat ingin menelpon ibu nya itu " iya sayang pasti, kita tunggu sebentar lagi ya sayang " duduk di samping Marisa sembari menatap handphone nya
...****************...
New york Hospital
Amanda yang terlihat masih sibuk dengan pasien operasi dan juga pasien yang dalam masa pemulihan, walau jam kerja nya sudah lama berakhir, dia tetap saja melakukan segala nya agar dia tidak pulang ke rumah.
Amanda jarang sekali pulang ke rumah, biasanya dia pulang hanya untuk mengambil beberapa barang nya saja lalu kembali ke rumah sakit, dia menginap di sana, walau saat ini sedang hamil, Amanda sama sekali tidak ingin berada di dekat Reza karena dia merasa tidak nyaman.
Amanda terlihat keluar dari ruang operasi dengan pakan khusus nya yang berwarna biru, dia melepaskan sarung tangan nya, membuang nya ke tempat sampah. Lalu ia duduk di salah satu kursi yang ada dan menatap handphone " ada sepuluh panggilan dari ibu dan lima dari Rachel, ada apa ini? apakah ada masalah? " Amanda ingin melakukan panggilan ulang kepa mereka.
Hingga suster datang dan bertemu dengan nya " dokter Amanda, suami dokter ada di luar, katanya ingin ketemu sebentar saja " dia hanya menyampaikan pesan itu kepada Amanda
Amanda hanya menjawab nya dengan senyuman dan ucapan terimakasih, Amanda mematikan handphone nya lalu menuju ke luar rumah sakit. Saat dia sudah berada di luar, dia melihat Reza yang sudah udah menunggu nya dengan sesuatu di tangan nya.
Amanda menghampiri nya dan duduk di salah satu kursi yang ada di taman depan rumah sakit tempat ia bekerja " ada apa? " menatap Reza
Reza duduk di samping Amanda dan memberikan bungkusan yang ia bawa " ini, aku tau kau belum makan malam, aku bawakan makanan dan juga handuk untuk mu, jika kau merasa ada yang kurang kau bisa telpon aku "
Amanda menatap isi tas yang di bawa Reza " aku bisa mengambil nya sendiri ke rumah, aku juga sudah dewasa kau tidak perlu membuat seolah aku butuh kau " sama sekali tidak menatap Reza
Reza menatap ke arah depan dan menarik nafas nya " aku merasa hubungan kita semakin jauh, karena kesalahan yang sudah aku perbuat di masa lalu, aku tau mungkin kata maaf tidak akan bisa kau terima dengan mudah, karena aku sudah membuat seorang ibu kehilangan anak nya, bukan hanya sekali tetapi dua kali "
Amanda mulai merasa sedih, hati nya tidak tega jika dia terus menghukum Reza dengan kesalahan nya di masa lalu, kejadian itu juga bukan seluruh nya kesalahan Reza, ini juga salah nya karena dia tidak memberitahu bahwa dia sedang mengandung
" Aku tidak ingin anak ku nanti lahir, tapi dia tidak mendapatkan kasih sayang penuh dari ibunya, aku tau kesalahan yang ku perbuat ini, kau yang menanggung nya "
" Kau tidak perlu merasa bersalah, karena keputusan untuk aku mengandung anak ini murni karena kemauan ku, saat dia lahir nanti, dia pasti menerima kasih sayang dari ibunya walau kau sudah membuat ibunya ini berpisah dari dua orang anak nya " mengambil bingkisan nya lalu menatap Reza dengan wajah yang sudah lelah
Reza mengambil tangan Amanda dan menggenggam nya dengan sangat lembut, dia mengelus tangan Amanda dengan jempol nya " aku tidak tau mengapa kau masih punya perasaan kepada Azka dan aku sama sekalian tidak bisa menggantikan nya di dalam hidup mu " menunduk
Amanda menarik tangan nya " aku mohon jangan membahas masa lalu lagi, aku dan dia sudah lama usai, kini aku hanya memikirkan Marisa saja, hanya dia yang ku punya " mengusap air mata nya
Reza menatap Amanda dan memberikan cardigan yang sudah ia bawa " masuklah, ini sudah malam, angin malam tidak baik untuk mu " pergi dari sana setelah setelah memberikan semua keperluan Amanda.
Amanda masuk setelah memastikan Reza sudah kembali, dia masuk dan duduk di ruangan nya, sambil menatap langit-langit ruangan nya, dia memejamkan matanya dan mengelus perut nya.
Tiba-tiba saja, handphone nya kembali berdering, Amanda tersadar " ibu " ucap nya membaca nama yang berada di layar handphone nya
Telpon on
Ibu Amanda " sayang kenapa lama sekali kau menerima nya? Ibu sudah menunggu sangat lama " berpura-pura seperti dia sedang sendirian di rumah
Amanda " iya Bu, aku baru saja selesai dari ruang operasi, setelah ini aku juga akan lanjut ke ruang pasien yang sedang dalam masa pemulihan Bu, ada apa ibu menelpon ku? "
Tiba-tiba saja, panggilan suara itu, di alihkan ke dalam panggilan Vidio
Amanda menerima nya, saat layar handphone nya terbuka, dia melihat Marisa yang sedang duduk, dan ada kue di depan nya, kue dengan tulisan selamat hari ibu dan rasa kesukaan Amanda
Marisa " ibu kenapa lama sekali? ini sudah hampir jam sepuluh malam di sini, aku akan pulang sebentar lagi Bu " Marisa mengeluh karena Amanda yang terlambat menerima telpon nya
Amanda menahan agar air mata yang kini berkumpul di kelopak mata tidak tumpah di depan putri kecil nya yang sedang mengomel " maaf sayang, ibu tadi ada operasi, kau tau kan ibu mu ini adalah superhero yang harus menyelamatkan banyak orang "
Marisa tersenyum " iya aku tau, karena aku akan segera pulang jadi ibu, hari ini adalah hari ibu, semua orang di sekolah merayakan nya dengan ibu mereka, hanya aku yang tidak, tetapi aunty Rachel dan nenek membuat sebuah rencana " Marisa menjelaskan dengan sangat semangat
Amanda " rencana apa itu sayang? ibu sangat penasaran " walau Amanda sudah melihat ada kue di depan nya, dia tetap berpura-pura tidak tau
Marisa " aku membuat kue dengan rasa kesukaan ibu, dan juga ada lilin nya, ibu selamat hari ibu untuk mu, aku berharap saat besar nanti aku bisa bertemu dengan mu Bu "
Amanda menangis, dia mengusap air mata dengan cepat agar Marisa tidak mengetahui nya " boleh ibu tiup sayang? "
Marisa " boleh bu "
Amanda meniup lilin nya secara online, namun kasih sayang yang dia berikan kepada Marisa itu nyata
Guys bantu like ya, karena satu like dari kalian membuat author semangat nulis dan update lagi, terimakasih