NovelToon NovelToon
Kisah Kita Belum Usai

Kisah Kita Belum Usai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

"Aku rela melepasmu, asal kamu bahagia bersamanya."

Cinta itu tidak egois, Bagas rela melihat Adara kembali bersama Antares karena dia merasa sudah tidak sanggup membahagiakan Adara. Apakah akhirnya Adara tetap bersama Bagas atau kembali pada Antares?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

Antares menarik napas panjang sebelum memasuki ruang ganti. Dia terpaksa melakukan ini agar penggemarnya tidak mengganggu Adara lagi. Agensinya telah merencanakan sebuah acara besar yang akan disiarkan secara langsung, lengkap dengan tamu-tamu istimewa dan skenario yang sudah diatur sebelumnya.

Setelah mengenakan wardrobe yang sudah dipilih oleh stylist agensi, setelan formal yang terlihat sempurna di layar. Antares memandangi bayangannya di cermin. Di balik senyuman yang akan dia tunjukkan di depan kamera, ada kekosongan yang tidak bisa dia sembunyikan dari dirinya sendiri.

Saat melangkah keluar dari ruang ganti, dia bisa mendengar suara keramaian dari dalam ruangan tempat acara berlangsung. Lampu-lampu terang, musik yang riang, dan suara tawa mengisi udara. Tapi bagi Antares, semua itu hanya menambah beban di hatinya. Dengan langkah berat, dia berjalan masuk ke ruangan, berusaha menyembunyikan kegelisahannya di balik senyum profesional.

Di dekat pintu masuk, dia melihat Azura, lawan mainnya di drama yang sedang populer. Azura tersenyum cerah, wajahnya berseri-seri di bawah sorotan lampu. Namun, bagi Antares, senyum itu terasa palsu. Mereka memang terlihat akrab di depan kamera, tetapi di balik layar, Antares tidak pernah merasa nyaman dengan Azura.

"Selamat ulang tahun, Ares!" ucap Azura dengan suara manis, seolah-olah mereka sangat dekat.

"Terima kasih, Azura," balas Antares, memaksakan senyumnya.

Acara segera dimulai. Setelah beberapa segmen perayaan dan ucapan selamat dari berbagai rekan kerja, tibalah saat yang paling dinanti, meniup lilin di atas kue ulang tahun yang besar dan mewah. Semua orang mengelilinginya, bertepuk tangan dan menyanyikan lagu ulang tahun. Antares berdiri di depan kue itu, matanya menatap lilin-lilin yang menyala terang. Saat meniup lilin, dia membuat satu harapan dalam hati, semoga semua ini segera berakhir.

Setelah itu, sesuai dengan skenario yang telah disiapkan, momen "puncak" acara pun tiba. Antares dan Azura berdiri berhadapan, dengan para penonton dan kamera yang mengarah pada mereka. Hatinya terasa semakin berat saat dia mengingat apa yang harus dia lakukan.

Azura memandangnya dengan ekspresi penuh harap, senyumnya masih terpampang sempurna di wajahnya. Dengan napas tertahan, Antares mengumpulkan semua keberaniannya dan mengikuti skenario yang telah ditulis dengan cermat oleh tim kreatif.

"Azura," katanya dengan suara yang dibuat-buat terdengar penuh perasaan, "I love you."

Kalimat itu terasa hambar dan hampa di bibirnya, tapi dia harus mengucapkannya. Seluruh ruangan dipenuhi sorak-sorai dan tepuk tangan, kamera-kamera berputar mengabadikan momen tersebut. Antares dan Azura terlihat seperti pasangan sempurna di layar, namun di dalam hatinya, Antares merasa terjebak dalam peran yang tidak pernah dia pilih tapi dia harus bertanggung jawab dengan karirnya.

"Maafkan aku, Ara."

...***...

"Terima kasih banyak, Kak Bagas. Hari ini sangat berkesan berkat Kak Bagas," kata Adara dengan senyum yang merekah.

Bagas tersenyum hangat, menepuk pelan bahu Adara. "Sama-sama, Ara. Senang bisa membantu di hari spesial kamu."

"Iya, hati-hati di jalan."

Adara berdiri di depan kedainya, memperhatikan Bagas yang kini menaiki motornya lalu melajukan motornya pergi. Setelah Bagas menghilang di ujung jalan, Adara menghela napas dan berbalik untuk masuk ke rumahnya yang berada di belakang kedai.

Tiba-tiba, ponselnya bergetar di dalam saku. Nama "Antares" muncul di layar ponselnya. Dengan sedikit ragu, Adara mengangkat teleponnya. "Halo, Kak Ares?"

"Ara," suara Antares terdengar pelan di ujung sana, "Aku ingin bicara sama kamu. Kita ketemuan di taman dekat basecamp lamaku ya besok."

Adara terdiam sejenak. Sebenarnya dia tidak ingin lagi mengganggu hidup Antares.

"Ra, please. Aku tidak ingin putus sama kamu. Aku akan mencari solusi untuk hubungan kita."

"Kak Ares, apapun yang terjadi Kak Ares jangan berpikir mundur. Kak Ares harus merasakan puncak karir ini. Kak Ares nekad terjun ke dunia hiburan meskipun Papa Sky melarang, jadi apapun yang terjadi Kak Ares harus bisa melaluinya. Jangan pikirkan aku."

"Kita bertemu besok sore, kita bicarakan semuanya."

"Ya sudah, kita bicarakan besok," jawab Adara, suaranya lembut namun sedikit bergetar.

"Oke, sampai bertemu besok." Kemudian panggilan itu terputus.

Setelah telepon dari Antares terputus, Adara berdiri sejenak di depan pintu rumahnya, merenungkan apa yang baru saja terjadi. Kata-kata Antares masih terngiang di kepalanya: "Aku tidak ingin kita putus."

Dia tahu bahwa hubungan mereka telah berada di ambang kehancuran selama beberapa waktu, tapi mendengar Antares mengakui keinginannya untuk tetap bersama membuat perasaan Adara bercampur aduk.

Adara membuka pintu rumahnya dan masuk ke dalam. Suasana di dalam rumah begitu sepi dan tenang, namun pikirannya bergemuruh dengan berbagai pertanyaan dan kekhawatiran. Langkahnya terasa berat saat dia berjalan menuju kamarnya.

Setelah sampai di kamar, Adara langsung merebahkan dirinya di atas tempat tidur. Badannya terasa sangat lelah, seperti seluruh energi telah terkuras habis seharian itu. Matanya terpejam, mencoba mencari ketenangan dalam keheningan malam.

Namun, alih-alih merasa nyaman, tubuhnya justru terasa semakin berat. Ada rasa panas yang menjalar di seluruh tubuhnya, disertai dengan sakit kepala yang berdenyut-denyut. Adara menyadari bahwa dia tidak hanya lelah, sepertinya dia benar-benar tidak enak badan.

Dia menarik selimut dan membungkus tubuhnya yang mulai menggigil. Pikirannya mencoba fokus pada janji pertemuan dengan Antares esok hari, tapi rasa sakit di tubuhnya membuat konsentrasinya buyar. Dalam hati, dia berharap esok hari kondisinya membaik, karena percakapan dengan Antares pasti akan membutuhkan banyak tenaga dan juga emosi. Dia harus melakukan apa yang sebenarnya tidak ingin dia lakukan.

"Aku tidak boleh tumbang dulu. Aku harus menyelesaikan semua ini dengan baik."

1
Yuli Ana
oh... karya baru...
kirain bakal launching kisah Ares..🥰🥰🥰
Salim S
nanti kaya ares mencintai adik sendiri walaupun tidak ada hubungan darah...tapi penasaran juga ok lah mampir....
Dina Yuliana
aaaah aq juga sulit berkata kata thooor 🤣😂😂😂 udah laaah tuh cowok dua duanya mending buat aq boleh ga thoor... limited edition 😭😭😭
fb/Ig: Author Puput: aku gak bakat buat yg sad. 🤭
total 1 replies
Yuli Ana
ya ampun... kk author nya juga Sampek enggak tega sama Bagas. .. aku juga GK tega lo kak... gak rela banget kalau orang sebaik Bagas harus meninggal....😭😭😭😭🤧🤧🤧
beruntung banget Adara dicintai begitu besar....🥰🥰😍
Salim S
gini kan enak ga ada yang tersakiti...ares nanti sama tokoh baru yang bar2 dan slengean/Slight//Slight//Slight/
Risma Waty
Ikuti alur yg sudah ada aja, mbak... 😀
Mrs.Riozelino Fernandez
iya kk,serasa gak sesuai dengan judul nya...
aku pikir Bagas meninggal dan Antares menggantikan Bagas karena amanat Bagas...😆😅
Mrs.Riozelino Fernandez: bisa aja kk Thor 😆
fb/Ig: Author Puput: kisah Bagas dan Ara yg belum usai. 😂
total 2 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
lho kk Thor...kok ganti Ayah???
tadi bukannya manggil papa 😁
fb/Ig: Author Puput: typo. 😂
total 1 replies
Yuli Ana
semangat.... semangat..... semangat....🥰
Mrs.Riozelino Fernandez
kuat ya Bagas...kamu harus semangat...ada Ara dan Aran yang menunggu mu sehat...
M Nurhalimah
kasihan jika bagas mati
dyah EkaPratiwi
semangat bagas
Risma Waty
Semangat Bagas....
Yuli Ana
semangat bagas... GWS ya...
semangat Adara.. .. yang kuat ya..
dyah EkaPratiwi
semangat Bagas pasti bisa sembuh
Salim S
yok bisa yok bagas sembuh kasihan ara sama aran...
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Jossy Jeanette
karyanya bagus..ceritanya menarik disampaikan dgn baik👍
Mrs.Riozelino Fernandez
nyata atau mimpi ini kk Thor???
Mrs.Riozelino Fernandez
dulu Azura terbawa emosi fans nya sehingga mampu memisahkan Ares dan Adara...
mengikuti skenario dari manager mereka..
tapi dilubuk hati Ares nama Adara tetap nomor 1.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!