Perjuangan seorang Wanita Yang sudah Di hianati oleh suaminya. hidupnya hancur setelah Menikah dengan seorang pria yang tidak pernah menganggapnya sebagai istri. walaupun Ia sudah berusaha menjadi istri yang Baik, akan tetapi Devan tidak pernah menghargai Kinanti. hingga pada akhirnya Mereka berdua berpisah karena Devan kedapatan Telah Berselingkuh dengan Wanita lain. dalam keadaannya yang sedang hamil Kinanti harus menerima Kenyataan jika Ia harus bercerai dengan Devan.
Bagaimana cerita mereka selanjutnya kita nantikan di Episode selanjutnya yah.. Jangan lupa mampir 🙏 maaf baru pemula mohon Bantuannya 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep :19: Diajak Ke rumah
Tak butuh berapa lama. Kini mobil Aditya Sampai di depan Rumah Milik Leo. Aditya sedikit penasaran dengan Pemilik rumah tersebut. Dan ia memutuskan untuk Masuk ke dalam sana. Meskipun Kinanti sudah melarangnya akan tetapi Aditya tetap saja Memaksa untuk masuk.
"Memangnya Bapa mau Apa di dalam sana." Ucap kinanti. Yang merasa Tidak nyaman jika leo Melihat Aditya.
"Aku mau Ketemu Dengan Bos kamu. Siapa tau saja dia orangnya nggak baik." Balas Aditya. Lalu segera masuk ke dalam rumah itu.
Bi Ina yang melihat Aditya bersama dengan Kinanti merasa Heran dan langsung menemui mereka.
"Neng Kinanti, Kalian baru pulang yah?" Tanya Bi Ina.
"Iya Bu." Jawab Kinanti.
Lalu Bi Ina menatap Aditya.
"Siapa dia neng?"
"Dia...."
"Aku Aditya Bu, Pacarnya Kinanti." Sambung Aditya. seketika membuat kinanti Melotot Menatap pada Aditya. Karena Aditya sudah berbohong pada Bi Ina.
"Waaah. Benar-benar hebat kamu Neng, bibi kok nggak tau kalau Neng Kinanti udah punya pacar Setampan Den Aditya."
"M'mm.
Kinanti hanya Menggelengkan kepalanya. Karena ia merasa Bingung dengan Sikap Aditya saat ini. Entah apa yang di inginkan oleh pria itu. Kinanti sendiri belum tahu dengan alasannya.
"Oh, jadi bibi Pembantu di sini juga yah."
"Iya Deng Ditya,"
"Dimana ayah dan ibu anak Ini, apa mereka masih Kerja?" Tanya Aditya. Sambil duduk di sofa.
"Pak leo sedang ada di kamarnya," jawab Bi ina.
"Kalau Istrinya?"
"Istri pa leo sudah Meninggal Den," jawab Bi Ina. Sambil menundukkan wajahnya.
"Meninggal? Kasihan juga yah. Berarti Di sini hanya ada Bibi sama Kinanti saja?"
"Iya den, dan masih ada Pak Wawan, sopir pribadinya leo."
Kini Aditya penuh dengan Berbagai Macam Pertanyaan yang ada di benaknya. Karena Kinanti Hanya tinggal serumah dengan Dua orang pelayan dan juga Bosnya yang sudah duda.
Entah apa yang ada di pikirannya saat ini. Tapi yang jelas aditya merasa tidak Tenang jika Kinanti tinggal serumah dengan Leo.
"Rupanya ada tamu yah?" Ucap seorang pria yang juga datang ke ruang tamu.
Aditya menatap pria itu dengan sangat dalam.
Ia bahkan tidak menyangka bahwa bosnya Kinanti pria yang sangat muda dan lebih tampan darinya.
"Kalian dari mana saja, Kenapa baru Pulang?" Tanya Leo. Sambil menghampiri anaknya.
"Kami dari taman pak, maaf kalau sudah membuat Bapa sedikit cemas dengan Non Putri," ucap kinanti.
Dan Leo hanya mengangguk sambil tersenyum menatap pada Kinanti.
Dan tatapan leo. Membuat Aditya merasakan sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
"Iya, Nggak apa-apa," balas leo.
Aditya berdeham Pelan. Membuat Leo Menoleh ke arahnya.
"Dia siapa?" Tanya Leo.
"Dia pacarnya nen Kinanti, pak." Jawab Bi Ina dengan Lancang.
"B--bukan, pak." Timpal Kinanti. Yang tidak ingin Berbohong di depan mereka.
"Saya pacarnya." Sambung Aditya. Membuat Leo dan Bi Ina sedikit Kebingungan. Karena Kinanti tidak Mengakui jika Aditya adalah pacarnya.
"Ini yang Benar Mana sih, Kenapa Kinanti bilang kalau kamu bukan pacarnya." Ucap Leo. Kebingungan.
"Mungkin dia malu untuk mengakuinya. Karena mungkin dia kedapatan berbohong sama saya." Elak Aditya. Membuat kinanti membolakan matanya. Menatap Pada Aditya.
"Berbohong? Emangnya Kinanti Berbohong tentang apa?" Ulang leo.
"Dia bilang ke saya, Kalau dia tidak akan Kerja Lagi. Tapi ternyata Dia Masih saja Kerja, tapi Aku tidak mempersalahkan Semua Itu. Terpenting Kinanti bisa bahagia aku akan selalu Suport apa yang akan membuat dia Senang."
Leo hanya mengerutkan dahinya. Sambil tersenyum menatap aditya.
"Maaf Pak, aku ijin keluar sebentar," ucap kinanti. Lalu segera Menarik Aditya ke luar halaman.
"Hei.. hei! ada apa sih. Kok kamu jadi kasar gini sama Saya?"
"Pak. Kenapa kamu berbohong sama Mereka. Kenapa tidak Menceritakan tentang yang sebenarnya sama mereka. Kenapa harus bohong Pak??" Ucap kinanti. Yang sudah tak tahan dengan Sikap Konyol dari Mantan Bosnya itu.
"Memang Apanya yang salah. Yang aku ucapkan sama mereka itu Semua Memang Benar. Dan aku merasa tidak sedang membohongi mereka, Kenapa kamu Jadi Seperti ini." Balas Aditya.
"Tapi aku Bukan Pacar Kamu Pak. Dan Satu hal lagi Yang perlu kamu ingat pak, Jangan pernah Ke sini Lagi. Karena aku tidak ingin Kehilangan Pekerjaanku hanya karena Ulah Kamu pak, aku mohon Sama Pak."
Aditya Hanya Bisa Diam ia bahkan tidak Tau harus Bicara apa lagi sama Wanita itu. Karena mungkin ia sudah lancang di depan Leo dan lainnya. Tapi semua itu terjadi di luar Kendalinya.
"Baiklah. Jika itu yang kamu inginkan, tapi saya Punya Sedikit Permintaan sama kamu. Itu pun jika kamu mengabulkannya, dan aku akan janji Akan Mengikuti kemauan kamu."
"Apa yang Bapa inginkan dari aku?" Tanya kinanti.
"Kita ijin dulu sama leo. Setelah itu kita pergi."
"Tapi aku harus Menjaga putri, bagaimana bisa pergi begitu saja dan meninggalkan pekerjaanku pak."
"Nggak lama kok, dan aku akan bertanggung jawab jika kamu akan di pecat oleh Leo."
Saat ini Kinanti hanya bisa mengikuti semua keinginan Aditya. Agar ia bisa bekerja dengan baik tanpa gangguan dari pria itu lagi.
Karena Mendapatkan Ijin dari Leo, akhirnya Aditya pergi Membawa Kinanti Menemui Kedua orang tuanya di rumah.
Tapi sesampainya di sana. Kinanti semakin Kebingungan dengan semua itu. Karena sebelumnya Aditya tidak pernah membawanya ke Rumah mereka.
Ini rumah siapa pak? Dan kenapa kita harus ke sini."
"Kita masuk saja, nanti juga kamu akan Tau," ujar Aditya. Langsung menarik tangan Kinanti ke Dalam.
Ketika melihat Aditya membawa seorang wanita ke rumah mereka. Ivanly Melirik pada Ibunya. Yang juga keheranan dengan Wanita yang di bawah oleh Aditya Saat ini.
"Kamu dari mana saja Aditya, Sejak tadi Papamu Selalu Menanyakan kamu." Ucap Bu Amel. Ibunya Aditya.
Ivanly yang merasa kenal dengan wanita itu langsung menarik ibunya.
"Wanita itu adalah Kinanti, Karyawan yang pernah Kerja di resto kita. Dan mungkin Aditya dari mencari dia." Bisik Ivanly.
"Maksud Kamu, Kinanti, yang Selalu di perlakukan buruk oleh Aditya??"
Ivanly Mengangguk.
Lalu mereka kembali ke depan Menemui Kinanti yang Sedang duduk sendirian di ruang tamu.
"Maafkan Atas perbuatan anak Kami nak, dan kami turut berdukacita atas Meninggalnya Ayahmu," ucap Bu amel. Dengan penuh rasa bersalah.
"Iya, Nggak apa-apa Bu," balas kinanti. Dengan Sedikit canggung.
"Sekarang kamu kerja di mana nak?" Tanya Bu Amel.
"Ngapain nanya itu sama dia mah, lebih baik ajak dia ke dapur untuk Makan." Timpal Aditya.
"Papah Kemana?" Tanya Aditya.
"Mungkin di kamar, apa kalian sudah makan siang?"
"Sudah kok Bu," balas Kinanti.
"Bohong. Dia belum makan mah," Ucap Aditya
Membuat Kinanti Serba salah di depan Bu Amel.
"Bibi, Bibi." Panggil Bu Amel.
Tak lama kemudian Seorang wanita Dewasa Berjalan ke Arah mereka.
"Iya Bu," sahut Wanita itu.
"Tolong siapkan makanan untuk Aditya dan Kinanti, yah Bi." Ucap Bu Amel.
"Nggak Usah Bi, aku udah makan Kok," Tolak Kinanti. Yang merasa malu di depan mereka semua.
"Nggak usah Bantah. Cepat sana bi, Siapkan makanan untuk kami berdua." Ucap Aditya.
"Baik Tuan," Singkat Bi Fatma. lalu ia Kembali Ke Dapur.
Kinanti Hanya bisa Menatap Aditya yang sedang bermain Ponselnya. Ia tidak mengerti dengan Perasaan Aditya saat ini. Yang jelas kinanti merasa sangat malu di depan Keluarganya Aditya.
