NovelToon NovelToon
Love Is You

Love Is You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: neng_86

Arga Bimantara yang menyukai Aisya Yuna teman semasa putih abu-abu. Cinta yang terpaksa ia pendam hingga akhirnya mereka dipisahkan oleh jarak dan waktu.

Arga kembali bertemu dengan Yuna setelah 10 tahun berlalu. Namun ia harus menelan patah hati karena ternyata Yuna sudah bertunangan dengan pria lain yang merupakan anak dari sahabat ayah Arga.

Tapi Arga tidak menyerah begitu saja. Sebelum janur kuning melengkung, ia masih bisa mendapatkan Yuna.

Berhasilkah Arga atau ia harus gigit jari dan hadir sebagai tamu undangan...???

Yuk simak kisah mereka....😍

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neng_86, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan malam pengantin

Suasana kamar pengantin menjadi lebih canggung.

Dua orang yang tadinya hanya terlibat sebagai teman kini nyatanya telah berubah status menjadi suami istri.

"Mandilah dulu, aku sedang menunggu Bismo mengantarkan pakaianku. Besok kita akan kerumah mas Dewa untuk ketemu mama..."ujar Arga yang masih duduk di sofa kamar hotel.

"Apa kamu akan tidur disini? Di kamar ini?" tanya Yuna takut.

Arga menaikkan sebelah alisnya. Ternyata yang membuat wanita ini gelisah sejak tadi adalah masalah dimana dia akan tidur.

"Tentu saja. Kita sudah sah dan aku tidak berniat untuk membuka kamar baru. Sayang jika kamar luas ini hanya kamu sendiri yang tempati. Jika ada orang jahat masuk diam-diam bagaimana..? Kan bisa kacau..." ujar Arga dengan niat bercanda.

"Nggak ada yang akan masuk juga.... Baiklah tidurlah disini..." kesal Yuna yang langsung berjalan ke arah kamar mandi.

Hiasan pada rambutnya sudah dibukkan tadi oleh pihak MUA. Dan riasan wajahnya juga sudah ia bersihkan. Hanya kebayanya saja yang masih melekat padanya.

Yuna memukul keningnya saat ia menyadari jika lupa bawa pakaian ganti karena kekesalannya pada pria yang masih duduk di sofa.

"Ini gimana bukanya lagi...? Kenapa kancingnya kecil dan sulit digapai gini sih. Perasaan kemarin nggak gini..." kesal Yuna yang mencoba membuka kancing kebayanya.

Setelah berusaha sekuat tenaga, akhirnya ia menyerah.

Yuna membuka pintu kamar mandi dan melirik kesana kemari, mencari sosok Arga yang tadi duduk disofa.

"Kemana dia...? Giliran mau dimintai tolong malah hilang... Dasar nggak peka..."

"Siapa yang tidak peka...?" suara Arga membuat Yuna terlonjak kaget.

"Loh..? Kamu belum mandi, padahal kamu udah lama di kamar mandi..." tanya Arga melirik jam tangannya.

"Hmmm.... itu.... anu.... Ga..."

"Apa...? Kenapa...?" tanya Arga penasaran.

"Aku bisa minta tolong...?" ujar Yuna cepat.

"Apa..?" tanya Arga balik.

Yuna berbalik badan membuat Arga langsung menatap kearah lain karena ia tidak sengaja melihat punggung mulus Yuna yang telah terbuka setengahnya.

"Bukain kancing kebayanya. Aku nggak sampai..." pinta Yuna dengan wajah memerah.

Arga menelan ludahnya dengan susah payah.

Ia sering melihat wanita dengan pakaian yang bisa disebut kurang bahan. Tapi ia tetap merona jika ini berkaitan dengan Yuna.

"Ga... buruan. Udah gerah ini.." desak Yuna membuyarkan lamunan Arga.

Arga berusaha agar tak gemetar saat ia mencoba membuka satu persatu kancing kebaya Yuna yang memang sudah terbuka setengahnya.

Kupingnya memerah saat ia tak sengaja menyentuh punggung mulus Yuna.

"Sudah..." ujar Arga saat ia sudah berhasil melepas semua kancing kebaya. Suaranya dibuat senatural mungkin untuk menutupi rasa gugupnya.

"Terima kasih..." Yuna langsung berlari masuk kedalam kamar mandi dengan menahan bagian depan kebaya agar tidak jatuh dan memperlihatkan dua bukit indahnya.

Tubuhnya bersandar dibalik pintu. Nafasnya memburu seperti orang yang habis lari marathon. Ia meraba dadanya yang berdegup kencang. Bohong jika Yuna baik-baik saja ketika tangan Arga menyentuh kulit punggungnya tadi.

Ia adalah wanita dewasa yang tahu reaksi tubuhnya ketika disentuh oleh pria.

Cepat-cepat ia berlari kebawah shower setelah melepas semuanya.

Yuna mengguyur seluruh tubuhnya dibawah shower air hangat untuk menormalkan kembali suhu tubuhnya.

Lagi-lagi Yuna menghela nafas kesal. Ia lupa membawa pakaiannya. Ia hanya mengenakan handuk yang menutupi setengah pahanya.

Perlahan membuka pintu, berharap jika tidak ada Arga disana.

"Yuna... kenapa ngintip-ngintip. Ayo cepat, aku juga mau mandi. Ini gerah sekali..." ujar Arga mengejutkan Yuna.

"Balik badan Ga... Aku lupa bawa pakaian. Jadi kamu tidak boleh lihat selama aku ngambil pakaian didalam koper" ujar Yuna yang lebih terdengar seperti peringatan.

Arga menghela nafas.

"Baiklah, tapi kamu harus keluar dan aku akan masuk... " ujar Arga yang membelakangi Yuna.

Sungguh drama aneh pasca pernikahan pikir Arga. Harusnya mereka bebas melihat secara terbuka akan tubuh masing-masing, bukan kucing-kucingan seperti ini. Arga harus bersabar karena Yuna masih belum sepenuhnya menjadi miliknya. Hanya statusnya sebagai istri dari Arga tapi hatinya masih milik pria lain.

Yuna cepat-cepat mengganti pakaiannya sebelum Arga selesai mandi. Ia lalu naik keranjang dan menyusun bantal sebagai pembatas antara mereka.

Yuna hampir saja terlonjak dan melempar Arga yang keluar dari kamar mandi dengan memakai boxernya saja tanpa baju kaosnya.

Perut kotak-kotaknya sangat terlihat jelas membuat Yuna kesulitan bernafas.

"Arga.... Kenapa kamu telanj*ng...? Kamu mesum banget.. Pakai baju Ga... Nggak nyaman dilihat...!" kesal Yuna.

Arga justru santai duduk dipinggir ranjang yang sisinya kosong.

Ia langsung berbaring dan menarik selimut menutupi sebagian tubuhnya.

"Apa sih Yuna...? Aku nggak bisa tidur pakai baju. Aneh Yuna. Ayo cepat tidur, jika kamu nggak ingin kita menghabiskan malam ini dengan aktivitas menyenangkan yang membuat kamu nggak bisa bangun besok..." ujar Arga dengan mata tertutup seperti orang yang sedang mengigau.

Yuna akhirnya diam dan membalik tubuhnya membelakangi Arga.

"Awas saja jika batas ini bergeser..." ancamnya sebelum Yuna akhirnya tertidur.

Bukan hanya fisiknya yang lelah, tapi batinnya amat sangat lelah

Pernikahan yang ia impikan tidak berjalan dengan semetinya dan berakhir dengan ia menikah dengan pria lain yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya.

Arga kembali membuka matanya, menatap kesamping dimana Yuna tidur memunggunginya. Ini bukan malam pengantin pikir Arga. Ia hanya sedang berbagi ranjang dengan seorang wanita yang kebetulan telah menjadi istrinya tadi siang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi menyapa. Sinar mentari pagi masuk kedalam celah gorden kamar.

Yuna membuka matanya perlahan. Berharap jika yang tadi malam adalah mimpinya dan yang tidur disampingnya bukanlah pria lain melainkan Cakra.

Namun raut kecewa jelas terlihat di wajah dengan tatapan sendunya.

Yuna menatap pria yang kemarin siang telah sah menjadi suami dadakannya.

Semua lekuk wajah Arga tak luput dari penglihatannya. Alis yang tebal dan hidung yang mancung membuat Arga menjadi sosok pria idaman para wanita diluar sana. Apalagi Arga adalah seorang pebisnis, pastilah banyak yang mengejarnya.

"Dia sempurna.. tapi kenapa pilih aku.." bisik Yuna pelan.

"Masih lama kamu mau menatapnya...?" ucapan Arga membuat Yuna terlonjak kaget.

"Kamu itu hobi banget kagetin orang. Kalau aku akunya punya riwayat jantung gimana, kamu akan jadi duda kembang nanti..." ujar Yuna sedikit terkikik diakhir kalimatnya.

"Makanya jangan suka melamun.. Mana ada duda kembang... Ada-ada saja. Mandi sana, kita mau kerumah mama...Atau kamu mau kita mandi bareng, boleh..." ujar Arga.

Yuna segera bangkit dan menarik kopernya masuk kedalam kamar mandi. Ia tidak ingin drama tadi malam berlanjut pagi ini.

"Mandi sendiri lebih aman.. dasar mesum...!" kesal Yuna sebelum menutup pintu.

bersambung....

1
Rian Moontero
lanjooot🤩
Lies azzah
hadiiiiiir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!