"Bu, aku tak ingin di jodohkan!" ucap Tania.
Namun sayang waktu pertunangan mereka hanya tinggal menghitung jam saja. Rasanya Tania ingin kabur dari sana. Namun Tania tak tahu kemana.
"Sudahlah sayang, kau harus menurut! Pria itu sudah mapan. Kau tidak perlu bekerja lagi. Cukup mengurusnya saja!" sahut bu Rosa.
Tania terdiam. Selama ini dia lah yang menjadi tulang punggung keluarganya semenjak ayah nya meninggal.
"Tapi bu, bagaimana dengan sekolah Rania jika aku menikah nanti?" ucap Tania.
Bu Rosa menarik nafasnya pelan. "Kau tidak perlu khawatir ibu sudah mengaturnya! Kau cukup turuti ibu saja!" sahut Bu Rosa.
Sebenarnya Bu Rosa hanya ingin melihat putrinya menikah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irh Djuanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selingkuhan Natalia
Kini Bu Rosa, Rania dan pak Haryono sudah berada di rumah sakit. Setelah kejadian itu bik Ijah langsung menghubungi Andika. Lantas Andika memberi kabar pada ayah dan ibu mertuanya.
Mereka semua nampak cemas. Bu Rosa tak henti-henti nya menangis.
"Bu, sudah ya, kita doakan saja kak Tania cepat sembuh" ucap Rania.
Bu Rosa hanya menatap nanar anak bungsunya itu Selama ini Tania tak pernah masuk rumah sakit. Bahkan jika sakit pun Tania hanya minum obat kedai saja.
"Bagaimana dokter?" tanya pak Haryono begitu melihat dokter keluar dari ruangan itu.
"Pasien belum sadar, benturannya di kepalanya telah membuat luka robek yang sangat besar dan terjadi pembekuan di dalam otaknya" jelas dokter.
Mereka terkejut mendengar penjelasan dokter barusan. Sementara Natalia sangat takut dan panik.
"Ya Tuhan bagaimana jika gadis kampung itu sadar. Aku tak ingin Andika menceraikan ku! " gumamnya.
Natalia mondar-mandir di dalam kamarnya. Sejak kejadian itu baru Natalia langsung pergi dan malam nya dia baru kembali dan suasana di rumah itu tampak sepi hanya Intan saja yang berada di sana.
Natalia sempat bertanya pada Intan. Lantas Intan menjelaskan jika Tania terjatuh.
Flashback
Natalia baru saja kembali dari apartemen nya. Setelah mendorong Tania. Natalia langsung pergi dan meninggalkannya.
"Kenapa sepi sekali" Gumamnya.
Lantas tak berapa lama Intan masuk ke rumah itu. Natalia mencoba menanyakannya.
"Di mana suamiku?" tanya Natalia.
"Tuan di rumah sakit"sahut Intan.
Natalia mengerutkan dahinya. " Di rumah sakit? Siapa yang sakit?".
"Nona Tania jatuh di kamarnya! Dan saat ini nona Tania sedang dioperasi" sahut Intan.
Tentu saja hal itu membuat Natalia gemetar. Tubuhnya tampak beku. Bulu kuduk nya meremang.
"Bagaimana ini?" gumam nya.
Flashback off
Sementara Tania sudah dipindahkan di ruangan rawat inap. Tania seperti hanya sedang tertidur pulas. Bu Rosa menatap putrinya yang terbaring lemah di ranjangnya.
"Ya Tuhan, sembuhkan lah putriku" gumam bu Rosa.
Rania hanya mengelus punggung ibunya dan menatap kakaknya yang terbaring lemah.
"Maafkan saya bu, saya tak menjaga Tania dengan baik!" ucap Andika.
Bu Rosa menatap menantunya itu. Lantas ia bangkit.
"Tidak masalah, kau juga sibuk" sahut Bu Rosa.
Ya! Andika baru saja tiba di rumah sakit. Sudah hampir seminggu dia dinas kelurahan kota hingga pada waktu kejadian Andika tidak tahu. Sementara Rania membawa ibunya untuk beristirahat namun ibunya menolak.
"Bu, sebaiknya ibu istirahat biar Rania saja yang menjaga kak Tania" ucap Rania.
"Ibu di sini saja. Jika kau lelah kau saja yang beristirahat" sahut Bu Rosa.
Pak Haryono pun menyarankan agar Bu Rosa beristirahat. Pak Haryono meminta agar bik Ijah saja yang menjaga menantunya itu.
"Benar Bu, lebih baik anda istirahat saja biar bik Ijah yang menjaga Tania!" sahut Pak Haryono.
Sementara Andika kembali ke rumah untuk mengganti pakaiannya. Namun Andika tak melihat Natalia di sana.
"Kemana istriku?" tanya Andika pada Intan.
"Nona baru saja keluar, tuan" sahut Intan.
Lantas Andika mengambil ponselnya lalu menghubungi Natalia. Namun sayang ponsel wanita itu tidak aktif.
"Kau kemana Talia?" gumamnya.
Sementara Natalia meminta seseorang untuk merusak CCTV yang ada di rumahnya besok sebelum Andika mencurigainya.
"Kau harus bisa melakukannya! Aku akan membayar mu!" ucap Natalia.
"Baiklah sayang, tapi seperti biasa kau harus memuaskan ku!" sahutnya.
Ternyata Natalia menemui kekasihnya Roni. Lantas Roni menarik tubuh ramping Natalia dan membawanya ke ranjang. Roni menelusuri tubuh indah Natalia.
Desahan dan erangan pasangan itu menggema di kamar Roni. Roni memacu tubuh Natalia hingga membuat Natalia mendesah. Sampai akhirnya Roni menyemburkan cairan putih itu ke dalam inti Natalia.