Ben Jamin Fredo (28), pewaris perusahaan wine Fredo bermain panas dengan pesaingnya Zoela Caprio (27) pewaris kedua perusahaan wine Caprio. Merasa bertukar peluh di ranjang sambil meneriaki nama masing masing dan menjadikan gerak tubuh mereka sebagai candu satu sama lain. Tapi selain di ranjang, mereka adalah musuh bebuyutan sejak orang tua mereka bersaing menjadi perusahaan wine terbaik di Italia. Permainan kotor bisnis diantara pedagang wine membuat keluarga Fredo dan Caprio bermusuhan. Namun bagaimana jika orang tua mereka tau bahwa Ben dan Zoe menjalin hubungan menikah diam diam hingga bisa menghasilkan cucu untuk mereka? Apa karena ada cucu mereka berbaikan atau semakin bermusuhan? Bacaaaaaa novel ini sampai tuntas ya! Semoga suka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sidang pulang terlambat
Mungkin hanya 500 meter jarak mobil Zoe berhenti dari rumah utama keluarga Caprio.
"Kamu beneran turun disini, Ben?" tanya Zoe ragu.
"Iya beneran. Tapi kalau kamu mau aku turun di depan rumahmu juga gapapa sih" jawab Ben sambil menggoda.
"Issh! Serius dong!" kesal Zoe.
"Hehe, iya serius. Nanti Xio jemput aku disini atau aku bisa lari sekalian olahraga" sahut Ben sambil melihat jam di tangannya.
"Udah jam 10.50, tinggal 10 menit sebelum jam 11! Aku turun ya" lanjutnya sambil mengecup kening Zoe sebelum dia turun mobil.
Wanita yang diperlakukan seperti itu ya klepek klepek dong.
"Hati hati di jalan, sayang!" seru Zoe dari dalam mobil saat mulai menjalankan mobilnya.
"Bye byeeee" sahut Ben sambil melambaikan tangannya.
Setelah mobil Zoe tidak terlihat, dirinya pun mulai berlari menuju ke rumahnya yang berjarak sekitar 5km.
Bagi Ben lari 5km tidak ada apa apanya karena dia setiap pagi sebelum matahari terbit selalu menyempatkan lari 10km, kecuali memang dia berada di luar negeri atau sedang sibuk urusan bisnis.
Hanya butuh waktu 25 menit saja, Ben saat ini sudah masuk ke rumahnya di pinggiran hutan.
"Aaaaakh! Enak banget bisa lari malam!" celetuknya sambil berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
.
Di mansion Caprio, Zoe sudah ditunggu oleh ayah dan ibunya di ruang tamu.
"Zoe, duduk dulu!" panggil Lio ketika Zoe baru saja masuk ke rumah membuat putrinya itu langsung menghadap.
"Maafkan aku yang tidak pamit ke ayah dan ibu" ucap Zoe mendahului setelah duduh dihadapan kedua orang tuanya.
Violet hanya diam saja karena suaminya sedang marah. Lio sangat takut jika putrinya itu bermain dengan anak musuh seperti 4 tahun lalu yang membuatnya murka.
"Ibu sudah telepon Windi, katanya memang kamu dari sana" ujar Violet.
"Hmmm, dia sahabatku, tadi ketika pulang kerja mendapatkan info dirinya pulang kesini bersama anak dan suaminya, aku langsung kesana" bohong Zoe, syukurlah Windi dapat mengikuti alasannya,
"Apa kamu sudah pamit ke Nior?" tanya Lio dingin.
"Sudah yah. Nior membebaskanku untuk kemanapun yang aku mau selama izin kepadanya" jawab Zoe bohong lagi.
"Hmmm, Nior sudah ayah telepon dan dia bilang kamu memang ke rumah sahabatmu" sahut Lio,
Zoe berekspresi sendu agar ayahnya itu kasihan padanya.
"Lain kali, kamu pamit ke ayah dan ibu biar hati kita lega. Biasanya kamu pamit kalau mau kemana mana sebelum ini, tapi setelah pulang dari New York dan menikah malah kamu lupa kebiasaan berharga ini" ujar Lio.
"Maafkan aku. Selama di New York aku tinggal sendiri jadi terbiasa sendiri, tidak ada yang tanya aku kemana dan tidak ada yang perlu aku pamiti. Jadi maafkan aku, kebiasaan setelah ayah asing kan aku kesana sudah merubahku seperti sekarang" ungkap Zoe niat menyindir membuat Lio pun merasa bersalah juga.
"Salah mu sendiri 4 tahun lalu sampek berani beraninya bermain sama si Bentut itu! Ayah sangat kecewa besar sama kamu, Zoela! Untung ibumu memberikan saran untuk kirimkan saja kamu lanjut S2 dan berkarir di New York, kalau bukan karena ibu mu itu, ayah akan menghukum mu dengan pengasingan ke pulau kosong di Afrika!" ucap Lio.
Zoe dan Violet pun menghela nafas panjang karena mengingat semurka apa Lio 4 tahun lalu saat memergoki putrinya akan bersegama dengan anak musuh.
"Iya, Ayah. Aku mengaku salah dan mulai besok aku akan pamit ke ayah dan ibu setiap kegiatan sepulang kerja" sahut Zoe mengalah karena dirinua sudah lelah berdebat.
"Ya udah beristirahatlah , besok kamu kerja Zoe" suruh Violet.
"Iya bu. Selamat malam ibu dan ayah" pamit Zoe lalu mencium pipi Lio dan Violet bergantian.
Akhirnya Zoe bisa ke kamar juga setelah di sidang.
Sampai kamar, Zoe langsung mengirim pesan ke Windi dan mengucapkan terimakasih.
Windi pun membalas "Sama sama. Buat rewardku besok traktir makan enak buatku sama anakku ya".
Zoe pun mengatakan "Beres! Besok meluncur di restauran bintang 5"
Setelah berterima kasih kepada sahabatnya itu, Zoe segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
.
Di Perancis lebih tepatnya di klinik kelompok Biru, lengan Nior sudah diperban setelah pelurunya di ambil. Untung kena lengan kalau kena bagian tubuh yang fatal bisa bisa dirinya tidak sadarkan diri.
"Terima kasih, Junior, kamu sudah menyelamatkanku tadi" ucap Marco.
"Sama sama, Bos Besar. Sudah tugas asistenmu untuk melindungi bosnya" sahut Nior dengan ketawa kecil.
"Lihat saja, kelompok hitam perlu di kasih pelajaran!" ucap Marco sambil mengepalkan tangannya kuat.
"Iya, aku juga tidak sabar memberikan balasan serangan!" sahut Nior.
Setelah itu Marco keluar ruangan dan membiarkan Nior beristirahat dulu.