NovelToon NovelToon
Melayani Tuan Mafia

Melayani Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Animous

"Sshh ...." Wanita itu berhasil meringis kesakitan.

"Apa kau pikir aku takut untuk membun*hmu?! Wanita sepertimu hanyalah manusia sampah yang harus dimusnakan! Bersiaplah untuk mati!"

Keenan merogo sakunya dan mengeluarkan sebuah pistol berwarna silver miliknya.

"Buka mulutmu!" bentak Keenan seraya mencengkram kedua pipi wanita itu sehingga mulut wanita itu terbuka secara paksa.

Tanpa belas kasihan Keenan langsung menyodorkan pistol itu ke dalam mulutnya.

Dor!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Animous, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di rendahkan

Saat ini Luna dan Keenan sedang berada di perjalanan menuju perusahaan KenJa.

"Kenapa aku harus ikut denganmu?" tanya Luna pada Keenan yang sedang duduk di sampingnya.

Luna merasa bingung juga tak mengerti mengapa Keenan harus membawanya ke perusahaannya.

"Aku takut kamu meninggalkan aku lagi seperti tadi pagi," jawab Keenan seraya menyenderkan kepalanya di bahu wanita itu.

Mendengar itu, membuat Luna menghela nafasnya dengan pasrah. "Aku tidak meninggalkanmu, Keenan. Tadi pagi itu aku hanya sedang mencuci muka di kamar mandi, kau-nya saja yang tiba-tiba beransumsi bahwa aku telah meninggalkanmu!"

"Terserah saja. Yang penting kamu harus ikut denganku ke mana pun aku pergi!" sungutnya.

"Ke mana pun kamu pergi?"

Keenan menganggukan kepalanya. "Kamu harus tetap berada di sisiku."

"Bagaimana jika kamu ke kamar mandi? Apa aku harus ikut juga?" tanya Luna merasa aneh.

"Ide yang bagus. Kebetulan selama ini kita tidak pernah bermain di kamar man—"

Ucapan Keenan langsung terpotong ketika Luna tiba-tiba saja membekap mulutnya. "Keen! Omonganmu bisa disensor dikit tidak?! Malu sama Kak Vicyor yang sedang memgemudi!" tegurnya.

Victor yang mendengar itu hanya bisa berpura-pura tidak mendengarnya dan berusaha memfokuskan dirinya pada jalanan.

____________________

Sesampainya di perusahaan KenJa.

"Kamu duluan ke ruanganku, ya? Tunggu aku di sana karena aku mau langsung rapat."

Luna pun hanya menganggukkan kepalanya dengan pasrah.

"Elang, tolong antar Luna ke ruanganku," titah Keenan pada Elang yang sudah berdiri di sana.

"Baik, Tuan! Mari Nona Luna, ikut saya."

Elang berjalan terlebih dahulu, dan Luna hanya bisa mengikutinya dari belakang dengan perasaan yang sangat canggung dan juga sedikit takut. Jujur saja, ini pertama kalinya bagi Luna menginjakkan kaki di tempat itu.

Di tengah perjalanan, tiba-tiba saja Elang menghentikan langkahnya ketika ponselnya terdengar berdering dari dalam sakunya.

"Nona, saya tiba-tiba dapat panggilan mendadak dari asisten saya. Sepertinya saya harus pergi sekarang juga."

"Lalu bagaimana? Padahal Keenan telah memintamu untuk mengantarku ke ruangannya."

"Tenang saja, Nona. Nanti saya berikan arahan." Elang segera menunjuk salah satu lift yang ada di sana. "Nona tinggal masuk saja ke dalam lift itu, lalu pencet angka delapan sesuai konstruksinya, dan lift itu akan segera membawa Nona naik ke lantai delapan."

"Lalu?" tanya Luna masih bingung.

"Di lantai delapan hanya ada satu ruangan khusus CEO dan itu lah ruangan milik Tuan Keenan, Nona," jelasnya.

Luna yang mendengar itu pun lantas mengangguk dengan paham. Ia pun segera melangkah memasuki lift tersebut yang ternyata ada beberapa orang juga di dalam sana.

Pintu lift pun tertutup.

Orang-orang yang berada di dalam lift bersama Luna, merasa keheranan karena baru pertama kalinya mereka melihat kehadiran Luna di sana.

"Kau pekerja baru?" tanya salah satu karyawan wanita.

Luna segera menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat. "Ti--tidak, aku bukan pekerja di sini."

"Lalu kau siapa?" Seorang karyawan pria ikut bertanya.

"Aku ke sini bersama Keenan."

Semua orang yang ada di sana pun langsung terkejut saat mendengarnya. "Tuan Keenan?"

"Ya ampun, ternyata selera Tuan Keenan buruk juga yah."

"Hey ... jangan terlalu jujur di depan gadis ini!"

"Upss, aku tidak sengaja."

"Jangan remehkan selera Tuan Keenan. Siapa tahu gadis ini hanya seorang pembantunya saja. Lihat saja penampilannya! Kucel seperti gembel!"

"HAHAHA!"

Deg ....

Luna hanya bisa menundukkan kepalanya ketika orang-orang itu menertawainya. Tanpa sadar air mata Luna langsung menetes membasahi pipinya. Hinaan mereka begitu membekas dan menusuk.

Ting!

Pintu lift terbuka.

Mereka semua masih asik tertawa terbahak-bahak tanpa menyadari siapa yang sedang berdiri di depan pintu lift itu.

1
merry jen
somplak mrkk niee
merry jen
haruss bgninn SE isii rumhh lunn biar hebohh byginn maid 100 maid dbgknn smuyyy,,serame AP tu mansion
merry jen
mafia bs gosip jgg kyk emk emk kontrknn klo LG nongkrong 🤣🤣🤣🤣
merry jen
mafia ko bs cengeng yaa lucuu ajj Ken Ken 🤣🤣🤣
Dhe'Pujie IngientBahagia
bagus dan menarik
Atiek Kartika
serem kira2 Luna b3hasil gk ya..
Atiek Kartika
kok aq takut ya mau lanjut baca..tp penasaran...pingin baca..
Murniyati Mommy
Kalau tidak update, penggemar setiamu bakal hilang nih
🤡~ℙ𝕆ℙ𝔼𝔼~🤡
Menyelami karakter
naruto🍓
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!