cerita ini mengisahkan tentang menderitanya seorang perempuan yang menjadi korban salah sasaran yang di lakukan oleh seorang presdir yang terkenal kejam dan dingin. wanita itu harus rela hidup sendiri dan berjuang menghidupi kelima anaknya karena dia di usir dari rumahnya ketika mengetahui dia hamil
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuzythree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
Edric segera menyelesaikan pekerjaannya karena dia ingin makan malam bersama anaknya di rumah
"josh kita segera kembali aku ingin makan dengan mereka" titah edric tanpa bantahan
"baik bos aku boleh ikut ya" rayu josh dengan wajah memelas karena josh tidak mau melewatkan momen ini untuk bersama dengan ketiga anak tuannya yang luar biasa itu
"tentu saja kau juga bisa menginap di mansion kalau mau" sahut edric karena dia ingin membuat anaknya betah tinggal di rumahnya jika ada josh mereka akan bisa bermain bersama
"wah terima kasih bos aku akan tinggal di mansion sesuai permintaanmu" josh sangat bersemangat ketika mendapat persetujuan daei bos nya itu
Josh melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju mansion edric untuk bertemu dengan tiga bocah itu
Suara deru mobil yang berhenti di depan pintu membuat adrian dan adiknya berlari karena mereka yakin itu adalah daddy nya yang datang
"daddy" teriak mereka bersamaan dan langsung menubruk tubuh edric dan memeluknya
Edric hampir saja terjungkal kalau tidak ada josh yang menahan tubuhnya saking kuatnya bocah bocah itu menubruk dirinya
"apa kalian bersenang senang di rumah hem" tanya edric setelah anak anak itu melepas pelukannya
"iya daddy bibi bertha sangat baik kami di beritahu banyak hal kami juga berkeliling rumah ini samapi badanku terasa lelah" sahut devan penuh semangat karena dia merasa senang tinggal di rumah daddy nya yang besar
"uncle josh" ucap adrian ketika menyadari josh ada di belakang daddy nya
"hai boy" sapa josh
Adrian dan adik adiknya langsung berlari ke arah josh dan memeluk kaki nya membuat josh tidak bisa berjalan sedangkan josh merasa terharu akan kelakuan anak dari tuannya itu yang bisa dekat dengannya
"bertha siapkan makan malam dan bawa anakku ke meja makan aku dan josh akan membersihkan diri dulu" perintah edric pada kepala pelayan di rumahnya
"baik tuan" sahut bertha sambil menunduk hormat dan membawa ketiga anak majikannya untuk menuju meja makan
Edric dan josh segera menuju kamar mereka masing masing untuk membersikan diri karena mereka tidak ingin ketiga bocah itu menunggu lama
"ayo kita segera makan dan kalian tunjuk sendiri makanan yang kalian suka nangi pelayan yang akan mengambilkannya" ucap edric lembut
"kami tidak mau pelayang yang mengambilkannya dad tapi kami mau daddy yang melayani kami seperti mommy jika di rumah" ucap adrian tegas
"baiklah boy daddy yang akan melayani kalian sekarang tunjukkan kalian mau apa hem" edric lebih baik mengalah karena dia sadar selama ini anaknya hanya di layani ibunya saja pasti dia merasa tidak nyaman jika di layani orang asing
Dengan telaten edric mengambil makanan kesukaan mereka sebelum dia sendiri mengambil makanan untuknya sendiri
Mereka berlima makan dengan tenang dan juga sangat lahap apalagi ketiga bocah itu tak henti hentinya mulutnya mengunyah makanan yang menurut mereka sangat lezat itu
"kenapa kita seperti el yang rakus terhadap makanan" ucap adrian yang baru sadar ketika dia makan sangat banyak
"hahaha kamu benar jika di sini ada el pasti semua makanan ini akan pindah ke perutnya" devan pun ikut menimpali
"daddy kapan kapan el dan clau boleh main kesini ya kasihan mereka juga belum pernah naik pesawat dan makan makanan enak seperti ini pasti mereka akan sangat senang" ujar betrand yang ingat kedua saudarinya di california sana
"tentu boy kalian semua boleh tinggal di sini daddy dengan senang hati menerima kalian" edric tersenyum membayangkan kelima anaknya berada di rumah ini yang akan membuat suasana rumah menjadi lebih hidup tapi dia harus bersabar agar emeli juga mau ikut dengannya tanpa ada paksaan sedikitpun
Selesai makan mereka berlima pergi ke ruang keluarga untuk menonton kartun kesukaan anaknya itu sedangkan edric dan josh mereka sibuk dengan laptop nya masing masing untuk bekerja
Tanpa edric sadari ternyata ketiga anaknya tertidur di karpet bulu depan tv karena saking kenyangnya dan juga lelah dalam perjalanan membuat mereka cepat mengantuk
"bos anak anak tidur" ucap josh dengan pelan
Edric menghentikan jarinya yang berada di atas laptop dan melihat ke arah putranya berada ternyata benar mereka bertiga telah tidur dengan pulas nya di depan tv
"josh bantu aku membawa anak anak ke kamarku" ucap edric
"baik bos" sahut josh
Edric mengangkat adrian dan betrand di masing masing tangannya dengan mudah lalu josh mengangkat devan mengikuti edric di belakangnya
Edric dan josh meletakkan mereka dengan hati hati agar tidak terbangun setelahnya edric dan josh keluar kamar untuk kembali melanjutkan pekerjaan
"bos sebaiknya kita segera selesaikan pekerjaan jadi ketika mereka sedang tidak tidur bos bisa punya banyak waktu dengannya" saran josh pada tuannya
"kamu benar josh besok kamu panggil albert untuk menjadi sekretaris supaya bisa membantu pekerjaanmu karena jika mereka semua tinggal di sini suatu saat nanti tidak mungkin aku akan bekerja lembur terus" sahut edric
Mata josh langsung berbinar senang ketika tuannya menyuruh albert untuk bekerja di kantor membantu mereka karena dengan hadirnya albert bisa membuat pekerjaannya berkurang dan dia pun bisa sedikit santai
"baik bos aku akan menyuruh albert sekarang juga" sahut josh dengan penuh semangat
"bilang saja kau mempunyai banyak keuntungan jika albert bekerja di kantor" cibir edric pada asistennya itu
"hehehe bos tahu aja isi kepalaku" sahut josh sambil cengengesan
"oh iya berikan ini pada dokter pribadiku untuk segera di cek aku ingin hasil secepatnya" ucap edric sambil memberikan obat dari emeli yang di berikan rumah sakit untuk el
Melihat tampang josh yang bingung akhirnya edric menceritakan apa yang di katakan oleh emeli semuanya kepada josh
"astaga kalau benar rumah sakit itu melakukan kecurangan kita harus menghancurkannya bos takutnya korban akan semakin bertambah" josh pun merasa geram kenapa mereka bisa setega itu terhadap pasien apalagi masih anak anak kecil
"kamu selidiki dulu semua tentang rumah sakit itu sambil menunggu hasil dari obat itu baru aku akan bertindak" imbuh edric
"baik bos aku akan melakukan hal itu dan secepatnya akan aku kirim hasilnya" sahut josh cepat
"bagus ayo kita lanjut lagi kerjanya biar cepat selesai" titah edric
"baik bos"
Setelah berkutat selama tiga jam dan waktu menunjukkan pukul satu malam akhirnya mereka berdua bernapas lega karena pekerjaannya sudah selesai dan mereka pun bergegas untuk beristirahat
Edric membuka pintu kamarnya dengan pelan agar tidak mengganggu tidur anaknya dan hatinya seketika menghangat melihat malaikat malaikat kecil sedang tertidur pulas
