NovelToon NovelToon
Alesha Kesayangan BadBoy

Alesha Kesayangan BadBoy

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Teen School/College / Bad Boy
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: TauFik Akbar

Namaku. Alesha nabila sakhir, aku tinggal bersama ibu tunggal ayah telah pergi meninggal sewaktu usiaku beranjak ke sepuluh tahun. Waktu seakan terhenti, rasa nya semua itu bagaikan mimpi terburuk ku kehilangan sosok ayah terhebat dalam hidup sangat memukul hatiku.

Aku disaat itu masih berusia sepuluh tahun, harus berdiri dengan kuat bersama sang ibu yang tak henti-hentinya ia menangis.Aku mengerti dengan keadaan ibuku, laki-laki yang sangat ia cintai terlebih dahulu meninggalkannya dengan putri kecil mereka.Ibu terus memeluk tubuh ku yang mungil, aku tak mampu berkata-kata untuk menenangkan ibu karna aku juga sama terpukulnya.

Perlahan ibu melepaskan pelukan nya terhadap tubuh mungil ku dan ia juga sudah tak lagi menangis seperti tadi.Menatap diri ku dan tersenyum dengan luka.

"Sayang kamu lapar tidak?"Ujar sang ibu bertanya pada ku, aku menjawab dengan anggukan kepala pertanda ia, memang disaat itu perut ku telah sakit menahan lapar. Tapi aku tak tega mengatakan nya pada ibu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TauFik Akbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 07.Jam Olahraga

Pagi yang cerah telah kembali lagi. Pria dengan wajah tampannya kini masih tertidur dengan pulas diatas kasur besar dan empuk miliknya, pria itu tak lain adalah mahesa yang posisi tidur yang memeluk guling kesayangan dirinya.

Jam terus berputar hampir sudah setengah delapan, tapi mahesa tetap setia dengan mimpi indahnya.Bunda pria tersebut sangat lelah sekali membangunkan putra sulungnya yang sangat sulit sekali buat bangun lagi tersebut, sudah banyak cara sang bunda membuat putra nya membuka mata tajam nan indah itu.

"Sayang... bangun sudah hampir telat loh kamu." Ujar Alena sang bunda. Yang kini duduk di samping kasur putranya.

Mahesa pria itu akhirnya terusik mendengar suara halus yang memanggil namanya terus menerus. Hingga akhirnya ia membuka mata perlahan dan yang pertama ia tatap adalah wajah sang bunda yang tengah tersenyum lembut melihatnya. Mahesa membalas senyuman sang bunda, pria itu duduk sebentar mengumpulkan kesadarannya sepenuh mungkin.

Alena wanita itu telah berdiri ingin membuka gorden jendela kamar sang putra. Yang selalu saja bernuansa hitam dan abu-abu, hingga sampai kasur dan selimut tebalnya juga berwarna hitam dan abu.

"Buruan mandi sana kamu udah mau telat loh..." ujar sang bunda mengingatkan sang putra kesayangan nya untuk segera bebersih agar cepat menyusul sang papah yang telah duduk terlebih dahulu di meja makan.

"Iya bun." Ujar pria itu lalu bangkit dati kasur empuknya menuju kamar mandi. Mahesa dengan cepat membersihkan seluruh badannya dan sekarang ia juga telah selesai berpakaian dengan rapi dan wangi pastinya.

Alena sudah turun duluan menghampiri sang suami yang tengah menatapnya dengan senyuman penuh cinta, Daniel lelaki yang cintanya tak pernah habis untuk istrinya alena, wanita itu sangat beruntung dipertemukan oleh tuhan dengan pria sebaik dan secinta ini kepada dirinya, dan semakin bertambah kebahagian mereka karna tuhan juga menitipkan seorang putra yang sangat tampan untuk ia lahirkan kebumi, alena merasa kehidupan nya sangat indah dan lengkap.

Setiap pagi alena akan selalu memasak sarapan buat suami dan anaknya, itu sudah kebiasaan wanita tersebut meskipun daniel selalu melarang dirinya untuk memasak karna takut wanita kesayangnya kecapekan tapi alena memohon pada suami agar di–perboleh kan untuk membuat sarapan pagi saja. Selebih itu biar para pelayan yang lain menyiapkan makanan selanjutnya.

Daniel menggalah untuk istrinya, pria itu tak ingin berdebat kepada wanita yang ujungnya tidak akan baik untuk rumah tangga mereka. Ia akan membiarkan alena memasak dengan tetap di dampingi para pelayan untuk berjaga-jaga di belakang istrinya. Daniel sangat takut jika sang istri kenapa-kenapa di dapur.

Sarapan pagi telah tersusun dengan begitu rapi diatas meja makan yang berukuran besar tersebut. Alena menyusunnya dengan sangat indah.

Mahesa turun dari tangga atas menuju ruang meja makan pria itu telah berpakaian dengan rapi dan sangat keren, mahesa lihat sang papah telah duduk bersama bunda terlebih dahulu kini ia juga bergabung bersama kedua orang tuanya tersebut.

Mereka makan dengan begitu tenang dan tidak ada satu pun membuka pembicaraan. Hingga mahesa pria tersebut terlebih dahulu menyelesaikan makan paginya, langsung menyambar tas yang ada disamping kursi makan dirinya.

"Pah, mah. Mahes pergi duluan." Ujar mahesa yang menyalami kedua tangan orang tuanya pertanda menghormati.

Papah menganguk pria tua tersebut juga sudah selesai makan dan ingin segera berangkat kekantor nya karna pagi ini daniel akan meeting bersama klain dari luar negeri yang memiliki proyek berkala besar yang akan dibahas langsung bersama dirinya selaku pemilik perusahaan.

"Hati-hati sayangg. Bawa motornya jangan ngebut-ngebut banget ya..." ujar alena memperingati sang putra, mahesa mengganguk mengiyakan perkataan sang bunda yang terlihat dari wajah wanita tersbut sedikit lega karna mahesa mengganguk.

Mahesa telah melaju menembus jalan kota jakarta dengan sepeda motor kesayangan miliknya,hingga sampai tepat didepan gerbang sekolah impian seluruh anak indonesia, pria itu telah sampai dengan sepeda motor kerennya, pagar belum juga ditutup ternyata oleh satpam yang bertugas hari ini.

"Mah papah juga mau berangkat nih..." ujar daniel yang telah siap denhan setelan jaz nya yang rapih. Tak lupa alena memberi beberapa dokumen yang ada di ruang kerja daniel ia bawa kebawah agar suami nya tak payah capek-capek untuk naik keatas lagi.

"Iya pah, hati-hati dijalannya juga yah. Kalau sudah selesai meeting telpon aku ya." Ujar alena dengan lembut pada suaminya, daniel tersenyum lalu sebelah tangan daniel salim oleh alena pertanda hormat.

Daniel juga tak lupa memberi kecupan pagi untuk sang istri tercinta, bukan hanya di area kening saja melainkan seluruh wajah itu sudah kebiasaaan setiap pagi nya daniel yang akan berangkat menuju perusahaannya.

****

Kini mahesa telah memarkirkan sepeda motornya dan tak lupa pria itu juga menaruh helm milikinya disetang motor besarnya. Para siswa wanita banyak yang histeris melihat mahesa membuka helm dengan begitu cool nya. Mahesa pria itu melewati beberapa siswa perempuan yang menatapnya dan ada yang tak segan-segan menyapa dirinya tapi pria itu tidak merespon selalu saja dingin terhadap banyak orang.

"Gila banget yah, gue hampir pingsan mencium wangi parfum kak mahesa yang ketinggalan dibelakang." Ujar dewi yang kini tengah mengendus-endus parfum mahesa yang tertinggal di udara.

"Nggak cuman ganteng aja. Kak mahesa juga wangi banget, andai aja kak mahesa mau sama gue, bakalan gue kurung dikamar gue aja sih." Ujar tika yang ada disamping dewi.

"Mimpi lo ketinggian tik. Liat lo aja kak mahes amau muntah." Ujar dewi dengan sewot melihat teman sebangku itu terlalu bermimpi ketinggian. Ingin bersama mahesa bukan hal yang mudah, harus menghadapi geng Emily terlebih dahulu dan para pengemar mahesa lainnya. Menghadapi geng emily saja mereka tak akan sanggup apalagi di tambah dengan seluruh pengemar pria itu bisa mati muda mereka.

"Kayak lo kagak aja yeeee." Ujar tika dengan wajah tak kalah sewot juga.

"Udahlah gue males debat sama lo. Mending gue masuk kelas duluan." Ujar tika yang kini gadis tersebut telah berlalu pergi meninggalkan dewi yang sedang menggerutu tentang gadis bernama tika tersebut.

"Woyy tik. Tungguin gue," teriak dewi yang kini mengejar tika.

Ini sudah di jam mata pelajaran kedua. Yang berkebetulan sekali jam olah raga, dikelas alesha dan mahesa ternyata pelajaran olah raga dan jamnya berbarengan yang membuat mahesa senang ialah pria tersebut sudah terlebih dahulu mengetahui ini semua. Semenjak melihat alesha berada di sekolah miliki keluarganya pria itu telah mencari tahu semua tentang gadis itu. Tidak ada satu pun hal yang menyangkut gadis bernama alesha tersebut ia lewatkan setiap detail mahesa perhatikan.

Kini alesha dan arum telah berada dilapangan olah raga, sebelum itu mereka menuju loker terlebih dahulu untuk mengganti seragam putih abu-abu mereka dengan menggunakan seragam olah raga. Karna itu sudah menjadi peraturan disekolah ini.

Kelas mahesa juga. Sudah berkumpul bersama dilapangan, zaki yang selalu memperhatikan setiap sabahatnya kini terheran-heran melihat mahesa mengganti seragam nya menjadi baju olahraga. Bukan hanya zaki saja ketiga pria sahabatnya mahesa juga mengganga tak percaya dengan apa yang mereka lihat.

"Boss lo mau olah raga?" Tanya zaki yang penasaran banget dia mah orangnya.

"Menurut lo?" Jawab mahesa dengan singkat padat dan tepat ya pren.

Keempat sahabat mahesa berbarengan berkata dengan gagunya.

"Haa?" Seru mereka berempat gak bisa berkata-kata lagi.

"Lo pada kalau ga mau ikut, langsung pergi aja ke warjok belakang sekolah." Ujar mahesa yang tak ingin ambil pusing dengan tanggapan temannya itu.

"Gue ikut si boss aje lah yah. Penasaran gue soalnya." Ujar zaki yang kini telah berlalu keluar kelas dan menuju loker untuk mengganti pakaian olahraga nya.

Tinggal tiga pria lagi yang belum membuka suaranya sama sekali, setelah kepergian zaki tadi.

"Lo bertiga?" Tanya mahesa dengan menggangkat satu alis tebalnya.

"Gue sama yang lain, mau ke warjok." Ujar leon dengan datar. Dan yang kini telah menarik kedua kerah seragam daffa dan jidan untuk segera ia bawa menuju warjok.

Setelah semuanya selesai, mahesa dan zaki berjalan dengan cool memasuki lapangan yang sudah dipenuhi oleh siswa yang olahraga di pagi ini.Semua mata perempuan yang ada disana melotot dan tak lupa sedikit bersorak kecil yang itu hanya mampu didengar oleh beberapa siswa lainnya saja, tak sampai membuat kehebohan di depan pak edwin selaku guru olahraga mereka dari waktu kelas sepuluh hingga sekarang ini.

Arum sempat heboh melihat kedatangan mahesa dan zaki. Yang dimana membuat alesha memandang pria tersebut yang ternyata juga tengah menatap dirinya, entah itu hanya perasaan alesha saja kalau pria menyebalkan itu tengah menatap dirinya.

Olahraga telah dimulai, hingga akhirnya kini mereka sejenak diizinkan untuk beristirahat sebentar.Zaki yang melihat gadis yang sempat ia bicara kan pada teman-temannya kini pria itu heboh bukan main, dikala dirinya melihat alesha kembali. Membuat mahesa yang mengikuti arah pandangan mata zaki sehingga membuat mahesa memukul kepala zaki sedikit keras, membuat sang empu meringis. Bagaiman tidak emosi gadis nya ditatap seprti itu oleh pria lain meskipun zaki sahabatnya sendiri. Entah kenapa mahesa sangat tidak menyukai hal tersebut.

1
Santy Maria
lanjutkan terus i like😀
merry jen
aduhh alle kg ngmg anjing lhh GK cckk kmu ngmg kyk bgtuu kmu gk cntikk ngmg yg cntikk juga yaa ,,klo lki yg ngmg msh di mkluminn nmy cwoo kann ,,klo bar bar suka cr mslh buat onar gpp kn ad babang kevinn yg beresinn ,,
TauFik Akbar: Thanks sudah memberi author comment/Chuckle/
total 1 replies
Margaretha Istu
Luar biasa
MPit Mpit MPit
mampir akuh Thor...
TauFik Akbar: Thanks guys sudah mampir di cerita aku/Smile/
total 1 replies
Sarapan Paig
aku memberikan mu bunga thor/Rose//Rose/
Sarapan Paig
/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Sarapan Paig
Untuk cerita ini bagus sih aku suka jadi aku kasi bintang lima buat mu thor/Rose/
Akin Hoki
up thor
Lhe
di tunggu cerita berikutnya
TauFik Akbar: Thanks guys semangatnya
total 1 replies
Akin Hoki
Semangat thor
Akin Hoki
/Rose//Rose//Rose/
Akin Hoki
/Smile//Smile//Smile/
Akin Hoki
Hallo thor
Akin Hoki
/Casual//Casual//Casual/
Akin Hoki
/Drool//Drool//Drool/
Akin Hoki
Hallo thor cerita–cerita mu sangat bagus. aku suka, semangat terus ya/Determined//Determined//Determined//Determined/
Slebeww We
up thor
Slebeww We
lanjut
Slebeww We
Semangat terus thor
Slebeww We
/Rose//Rose//Rose/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!