Abel adalah gadis desa yang sudah lama merantau di kota, siapa sangka ia terkena musibah di culik saat membantu mempersiapkan pernikahan temannya. Sedangkan Tomi dia seorang pria yang kaya raya di kota tetapi ia sangat dingin terhadap wanita, ia pernah melihat Abel di sebuah cafe dan tertarik padanya. Siapa sangka karena tragedi penculikan itu mempertemukan mereka, akankah Tomi bisa bersama dengan gadis yang bisa membuatnya tertarik itu?kalau pun bisa bersama akankah hubungannya bertahan lama karena status sosial mereka yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani fatmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
"Abel dan Apri pun selesai makan lalu melanjutkan perjalanan. Apri pun mengantarkan Abel pulang ke tempat kosnya, di setiap perjalanan mereka terlihat diam, Apri yang fokus menyetir dan Abel yang merasa ngantuk pun tertidur".
" Saat sudah sampai Apri membangunkan Abel yang masih tertidur".
"Bel,ayo bangun sudah sampai nih".Kata Apri sambil menggoyangkan tubuh Abel.
" Abel yang masih saja tertidur Apri pun membangunkannya dengan nada yang lebih keras sambil menepuk bahu Abel. Karena kerasnya tepukan Apri, Abel pun seketika bangun dari dunia mimpinya".
"Susah sekali kamu bangun, ngantuk berat ya".Tanya Apri
" Abel pun mengangguk, sambil mengusap wajahnya".
"Udah sampai, sana turun".Kata Apri sambil tertawa
" Nanti dulu, tunggu sebentar napa nyawa aja belum ngumpul semua di suruh keluar".Jawab Abel
"Abel pun merapikan baju dan mengambil kaca untuk melihat apa ada sesuatu yang aneh di wajahnya. Merasa semuanya aman dan nyawa sudah ngumpul semua Abel pun berpamitan dengan Apri".
" Terimakasih sudah mengantarkan ku pulang, sampai ketemu besok di kantor".Kata Abel sambil keluar dari mobil. "Mau mampir dulu".Katanya lagi
"Ok, sama-sama. Nggak makasih aku langsung pulang aja, capek mau istirahat".Jawab Apri
" Hati-hati di jalan".Kata Abel sambil melambaikan tangannya
"Abel pun berjalan menuju kos, saat di jalan Abel bertemu Siva teman kosnya yang berjalan sendirian lalu Abel menghampirinya".
" Dari mana,pulang bareng yuk".Tanya Abel
"Ayo,,habis dari warung beli makan".Jawab Siva
" Kamu sendiri dari mana".Tanya Siva
"Dari rumah temen, banyak banget makan yang kamu beli".Kata Abel
" Iya, ni anak-anak pada nitip".Jawab Siva
"Tadi orang-orang yang kemarin ke sini, tadi dateng lagi lo".Kata Siva
"Aku tahu, tadi ketemu mereka di depan gang sana saat mau pergi ke rumah temen. Apa kamu juga di ambil fotonya terus anak-anak kos yang lain juga kena nggak" Tanya Abel
"Semuanya,,, tadi itu orang-orang pada heboh, ternyata mereka itu sedang mencari gadis yang Tuan mereka pilih, karena tidak tahu namanya dan foto sang gadis jadi Tuannya itu menyuruh semua anak buahnya untuk mencarinya dan katanya gadis itu masuk ke gang kompleks perumahan ini. Dan katanya lagi Tuannya itu adalah orang terpandang dan sangat kaya raya".Jawab Siva dengan semangat
"Oh ya,,, wow, Kira-kira siapa gadis itu ya".Kata Abel
" Entahlah siapa tau aku, bisa juga kamu atau orang lain. Banyak wanita yang tinggal di tempat ini. Aku malah naksir sama salah satu dari mereka yang tadi dateng, mereka semua ganteng-ganteng. Anak buahnya aja ganteng apa lagi bosnya ya".Kata Siva
"Paling kalau udah ketemu mau di jadikan pembantu, mana ada orang terkaya di kota ini mau sama wanita yang tinggal di tempat yang seperti ini, jangan ngarep ".Jawab Abel
" Ya siapa tahu mau di jadikan istri".Kata Siva
" kamu mau tau lagi nggak, tadi itu semua emak-emak kompleks sini menyuruh semua anak gadisnya untuk berdandan yang cantik bahkan anak yang sedang pergi keluar dan merantau di suruh untuk segera pulang, sungguh pemandangan yang luar biasa. Sayang sekali tadi kamu tidak di sini"Kata Siva berbicara panjang lebar
"Abel pun hanya diam dan sesekali tertawa mendengar cerita Siva, karena asyik mendengar cerita siva perjalanan pun terasa cepat dan tiba-tiba sudah sampai di tempat kos mereka".
"Beberapa hari telah berlalu, Tomi yang masih berada di luar negeri yang sedang musim dingin dan sedang berjalan-jalan sambil memandangi tumpukan salju sambil menahan hawa dingin".
" Sudah 3 hari aku berada di sini dan terjebak di hawa yang dingin ini, aku harus cepat menyelesaikan pekerjaanku di sini dan cepat pulang".Gumam Tomi sambil menggigil kedinginan.
"Sesampainya di perusahaan Tomi pun di sambut oleh para karyawannya dan Tomi masuk lift lalu masuk ke ruang kerja. Tomi pun memerintahkan sekertaris nya untuk segera mempersiapkan meeting hari ini".
" Setelah Tomi berganti pakaian menggunakan setelan jas, lalu pergi ke ruang meeting yang di ikuti sekertaris dan pengawalnya".
"Di ruang meeting pun sudah ada para mitra kerja Tomi yang sudah menunggunya. Meeting pun di mulai dan berjalan dengan sukses, meeting pun di bubarkan".
" Setelah semuanya bubar ternyata masih ada seorang wanita yang masih duduk dan belum meninggalkan ruangan. Di bernama Raina dia sangat terobsesi untuk mendapatkan Tomi, dia wanita yang licik dan sombong".
"Kemudian Tomi menyuruh sekertaris nya untuk keluar".
" Apa yang kamu lakukan, semuanya sudah pergi kenapa kamu berada di sini".Kata Tomi
"Kau tak pernah berubah, masih saja bersikap dingin pada ku". Jawab Raina sambil mendekati tomi
" Sudah lah, aku tak punya waktu untuk ini".Ucap Tomi sambil membalikan badan untuk menghindar
"Berilah waktu sebentar saja, gimana kalau kita pergi ke cafe untuk minum sambil ngobrol".Rayu Raina sambil mencoba mendekati Tomi lagi
" Kamu keras kepala, aku tak tertarik dengan mu".Jawab Tomi dengan terus terang sambil meninggalkan Raina sendiri
"Raina pun sangat kesal dan mencoba menahan amarahnya lalu pergi meninggalkan ruangan".
" Aku heran hatimu terbuat dari apa, bisa-bisanya dia mengabaikan ku. Padahal aku sudah cantik, anak orang kaya dan penampilanku juga menarik. Banyak pria di luar sana yang mengagumi ku, sudah banyak pria yang sudah aku taklukan tapi kenapa kamu sangat sulit dekati".Kata Raina sambil keluar dari perusahaan Tomi
"Raina pun tidak pernah menyerah dan mempunyai rencana untuk bisa mendekati Tomi dengan memanfaatkan kedekatan ayah Raina dengan nenek Tomi".
" Kemudian Raina menelfon ayahnya untuk membicarakan masalah ini, agar ayahnya bisa membantunya untuk mendapatkan Tomi".
"Setelah pekerjaan di sini selesai Tomi pun berencana untuk kembali dan memerintahkan pengawalnya untuk menyiapkan penerbangannya. Tapi rencana itu gagal, karena salju yang tebal dan awan yang tebal membuat penerbangan harus di hentikan".
" Tomi pun merasa kecewa, dan harus menunda kepulangannya. Tomi pun menghubungi neneknya kalau penerbangannya di tunda".
"Telfon pun berdering".
" Halo nek, nenek sedang apa".Tanya Tomi
"Nenek sedang menunggu cucu nenek pulang".Katanya
" Hari ini Tomi belum bisa pulang nek, penerbangan di hentikan karena cuaca yang sedang tidak bagus di sini".Kata Tomi
"Lalu kapan kamu pulang".Kata nenek dengan nada sedih
" Tomi juga belum tau nek, kapan penerbangan akan di buka. Tomi akan menghubungi nenek lagi jika sudah bisa pulang".Ucap Tomi
"Baiklah jaga dirimu baik-baik, gunakan jaket tebal untuk keluar jangan lupa juga pakai tutup kepala dan tangan".Kata nenek
" Telfon pun terputus, sebenarnya nenek tidak sabar menanyakan siapa gadis yang Tomi pilih dan tidak sabar untuk bertemu dengannya".