NovelToon NovelToon
I Love You Bu Guru

I Love You Bu Guru

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Berondong / Cintamanis / Beda Usia
Popularitas:149.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: HANA ADACHI

Kapan lagi baca novel bisa dapat hadiah?
Mampir yuk gaes, baca novelnya dan menangkan hadiah menarik dari Author 🥰
-------------------
"Aku akan mendapatkan peringkat satu pada ujian besok, Bu. Tapi syaratnya, Bu Anja harus berkencan denganku."

Anja adalah seorang guru SMA cantik yang masih jomblo meski usianya sudah hampir 30 tahun. Hidupnya yang biasa-biasa saja berubah saat ia bertemu kembali dengan Nathan, mantan muridnya dulu. Tak disangka, Nathan malah mengungkapkan cinta pada Anja!

Bagaimana kelanjutan kisah antara mantan murid dan guru itu? Akankah perbedaan usia di antara keduanya menghalangi cinta mereka? Ikuti kisah mereka di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HANA ADACHI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Kencan

Hari minggu pagi.

Sejak subuh, Nathan sudah bangun dari tidurnya dengan penuh semangat. Bahkan, pukul setengah enam pagi, dia sudah mandi dan bersiap-siap untuk pergi. Nenek yang melihat tingkah laku cucunya itu jelas terheran-heran.

"Nathan? Kamu mau berangkat kerja sepagi ini?" tanya Nenek sambil melihat Nathan yang sedang bersiap-siap di dalam kamar. "Kok pagi-pagi sudah rapi sekali?"

"Hehe, nggak kok Nek, hari ini aku libur kerja," Nathan menjawab sambil mengoleskan minyak rambut. Menyisirnya dengan rapi.

"Loh, terus, sekarang mau kemana dong?"

Nathan menoleh ke arah sang nenek sambil tersenyum lebar. "Mau kencan Nek,"

Nenek terbelalak mendengar ucapan Nathan. Memang sih, di usia Nathan yang sudah remaja, Nenek sudah menduga cucunya itu akan mulai tertarik pada wanita. Tapi setau Nenek, selama ini Nathan hanya sibuk bekerja dan sama sekali tak pernah ada interaksi dengan wanita manapun. Jadi nenek merasa kaget saat mendengar Nathan akan pergi kencan hari ini.

Selesai berdandan, Nathan berpamitan pada sang nenek. Sebelum berangkat, ia terlebih dahulu mengecek keadaan motornya.

"Jangan sampai waktu pergi sama Bu Anja motor butut ini mogok. Eh, tapi kalau mogok juga gapapa deh, biar bisa makin lama bareng Bu Anja," Nathan bergumam sambil bersiul-siul riang. Ia lantas menghidupkan mesin tua itu dengan kaki, lalu melaju ke jalan raya.

Sepanjang perjalanan menuju sekolah, Nathan terus bersenandung. Suasana hatinya sangat bagus hari ini. Ia bahkan dengan ramah menyapa setiap orang yang ia lewati.

"Pagi pak," sapanya pada supir angkot yang sedang mangkal di pinggir jalan.

"Pagi Bu," sapanya lagi pada seorang ibu-ibu pengendara motor yang baru pulang dari pasar. Ibu-ibu itu hanya memandang Nathan dengan heran tanpa membalas sapaannya. Tapi Nathan tak merasa sakit hati, karena saat ini dia merasa dunia begitu indah.

Motor Nathan akhirnya berhenti di depan gerbang sekolah. Sesuai dugaan, dia yang datang lebih dulu ketimbang Anja. Jelas saja, sekarang baru pukul tujuh, padahal mereka janji bertemu pukul sembilan pagi.

Nathan menunggu sang wali kelas dengan sabar. Hatinya yang berbunga-bunga membuatnya tak merasa lelah menunggu sampai dua jam lamanya. Hingga pada suatu saat, sebuah suara merdu memanggil namanya.

"Nathan!"

Nathan sontak menoleh ke sumber suara.

Astaga cantiknya! Nathan terpesona. Anja memang sudah cantik dengan seragam yang ia pakai saat mengajar, tapi wanita itu seribu kali lipat lebih cantik saat menggunakan pakaian kasual.

"Maaf, kamu sudah nunggu lama, ya?" Anja berjalan menghampiri Nathan yang masih melongo. "Halo? Nathan? Kenapa bengong?"

"Eh, nggak kok Bu, nggak lama sama sekali," Nathan buru-buru menggelengkan kepalanya. "Jadi, kita berangkat sekarang Bu?"

"Ah, tunggu sebentar," Anja terlihat mengecek ponselnya. "Kita tunggu yang lainnya dulu ya,"

"Hah?" Kening Nathan berkerut. "Yang lain? Maksudnya?"

"Bu Anja!" Belum sempat Anja menjawab, terdengar teriakan beberapa orang dari ujung jalan.

"Nah, itu mereka!" Anja berseru sembari menunjuk ke arah teman-teman sekelas Nathan yang berjalan mendekat. "Kok kalian lama sekali, sih?"

"Hah?" Nathan kembali terbengong-bengong. "Kenapa mereka bisa ada di sini?"

"Ibu yang mengajak mereka, Nathan. Ibu pikir, kamu akan merasa bosan kalau cuma jalan berdua sama Ibu. Jadi Ibu ajak teman-teman kamu yang lain deh! Sayangnya nggak semuanya bisa ikut karena ada urusan masing-masing. Gimana? Kamu suka kan?"

Suka apanya? Aku lebih suka mengusir mereka sekarang juga! Nathan berteriak di dalam hati. Aku kan memang pengennya jalan berdua aja sama Bu Anja!

"Woy, Bro!" Andi, teman sebangku Nathan saat di sekolah, langsung merangkulnya dengan sok akrab. "Selamat ya sudah dapat peringkat satu! Berkat lo nih, kita semua diajak jalan-jalan sama Bu Anja! Gue jadi terharu!"

Nathan menyingkirkan tangan Andi yang merangkulnya dengan kesal. Moodnya langsung memburuk karena rencananya kencan berdua dengan Anja gagal total. "Nggak usah terharu, gue nggak ngelakuin itu buat Lo,"

"Yaelah, gengsi amat dah jadi orang! Eh, btw, ada beberapa cewek yang nanyain nomer lo sama gue! Boleh gue kasih, nggak?"

"Gue nggak tertarik," Nathan mengibaskan tangannya. "Buat Lo aja deh,"

"Wah, serius loh? Padahal si Shani, cewek idola di sekolah kita juga minta loh!"

"Bodo amat," Nathan mendengus. "Gue lagi badmood. Lebih baik Lo menyingkir sekarang sebelum gue tonjok,"

Nathan mengepalkan tinjunya, membuat Andi langsung bergidik. Tanpa harus diancam dua kali, teman sebangku Nathan itu pun segera lari terbirit-birit dari hadapan Nathan.

"Nathan!" Anja berteriak dari tengah kerumunan murid-muridnya. "Motor kamu dititipkan ke warung sebelah sekolah aja ya, soalnya kita mau berangkat naik bus bareng-bareng!"

Nathan menghela napas panjang. Buyar sudah rencananya berboncengan dengan Anja sepanjang jalan. Padahal, sejak semalam, Nathan sudah membayangkan Anja yang memeluk pinggangnya dari belakang. Tapi ternyata hal itu hanya bisa menjadi bayangannya belaka.

Meski sambil bersungut-sungut, Nathan menuruti perintah Anja untuk menitipkan motor, lalu mereka pun pergi bersama-sama menuju halte bus yang ada di depan sekolah.

Berbanding terbalik dengan Nathan, Anja justru merasa senang karena bisa berlibur bersama murid-muridnya. Meskipun liburan kali ini tidak sampai ke luar kota, setidaknya ini bisa menjadi sarana untuk mempererat keakraban antara wali kelas dan murid-muridnya.

Anja membawa lima belas anak muridnya itu pergi ke taman rekreasi yang ada di pinggiran kota. Mereka semua tampak antusias, termasuk Anja yang terus tersenyum sepanjang perjalanan. Sebaliknya, Nathan duduk di pojok bus dengan wajah kusut. Sesekali, dia melirik ke arah Anja yang asyik berbincang dengan murid lainnya.

Setelah sekitar satu jam perjalanan, mereka akhirnya tiba di taman rekreasi. Tempat itu penuh dengan pepohonan hijau, taman bermain, dan beberapa kios makanan yang menjajakan berbagai jajanan khas. Anja segera mengumpulkan murid-muridnya untuk briefing sebentar.

"Baik, anak-anak! Karena ini acara santai, kalian bebas mau ngapain aja. Tapi tolong jangan jauh-jauh, tetap di area ini ya," ujar Anja sambil tersenyum. "Dan kalau ada apa-apa, langsung hubungi Ibu."

"Siap, Bu!" serempak mereka menjawab, lalu satu per satu mulai berlarian ke arah permainan.

Nathan masih saja merengut, meskipun hatinya sedikit terhibur melihat Anja yang tampak bahagia. Ia duduk di bangku taman, mencoba menghibur dirinya sendiri dengan memainkan ponsel. Namun, ketika Anja menghampirinya dengan sebuah senyuman lebar, mood buruknya perlahan mencair.

"Nathan, kamu nggak ikutan main sama teman-teman yang lain?" tanya Anja sambil duduk di sebelahnya.

"Hmm, males, Bu. Nggak ada yang menarik." Nathan berpura-pura acuh, meski dalam hati sebenarnya ia senang karena Anja duduk di sampingnya.

"Kalau gitu, gimana kalau kita sarapan aja dulu?" Anja menawarkan. "Ibu tadi lihat ada kios yang jual bubur ayam enak. Yuk!"

Nathan hampir tidak bisa menyembunyikan senyumannya. Asyik! Akhirnya, ada momen berdua juga, pikirnya.

Mereka berdua berjalan menuju kios bubur ayam, lalu duduk bersebelahan di bangku kecil. Nathan memperhatikan Anja yang dengan antusias memesan makanan. Tak lama kemudian, dua mangkuk bubur ayam disajikan di depan mereka.

"Selamat makan!" kata Anja sambil tersenyum, membuat jantung Nathan berdegup lebih cepat.

"Selamat makan, Bu," balas Nathan, mencoba bersikap biasa meskipun hatinya berdebar-debar.

Sembari menikmati bubur ayam, mereka asyik berbincang ringan tentang banyak hal. Anja dengan antusias bercerita tentang rasa bangganya melihat Nathan berhasil menjawab semua soal tes ulang beberapa waktu lalu. Nathan mendengarkan dengan senyum di wajahnya, merasa seolah-olah waktu berhenti sejenak, dan di dunia ini hanya ada dia dan Anja.

Namun, momen itu tak berlangsung lama. Tak lama setelah mereka selesai makan, Andi dan beberapa teman lainnya muncul.

"Nathan! Bu Anja! Ayo ikut main! Kita mau naik sepeda air!" teriak Andi sambil melambai.

Nathan berusaha menahan kekesalannya, namun Anja malah menyambut ajakan itu dengan senang. "Ayo, Nathan, kita ikut mereka!" katanya dengan semangat.

Nathan hanya bisa menghela napas panjang, lalu berdiri dan mengikuti guru serta teman-temannya menuju wahana sepeda air. Meski hatinya sedikit kesal karena kehilangan momen berdua, Nathan berusaha menikmati sisa liburan hari itu demi Anja.

"Oke anak-anak, karena sudah jam dua belas, sekarang waktunya kita makan siang!" ucap Anja pada anak-anak muridnya. "Kita makan bareng-bareng di resto yang ada di sebelah sana ya!"

"Bu Anja yang traktir, kan?" celetuk salah seorang murid perempuan.

"Tentu saja! Hari ini Ibu yang akan traktir semuanya!"

"Asyikkk!!!" Para murid bersorak-sorai sambil bertepuk tangan. Kecuali Nathan tentunya.

"Kalian sesenang itu, ya?" Anja tertawa melihat kegembiraan pada wajah anak-anak itu. "Kalau gitu, ayo kita—" Ucapan Anja tiba-tiba terhenti. Saat ia berbalik, matanya terpaku pada sosok yang sudah lama ia rindukan, berdiri tepat di depannya.

"Raffi?" Anja menyebutkan nama itu dengan ragu.

"Hai sayang," sapa pria itu sambil tersenyum lebar.

1
yellya
aku speechless lah sama nathan 😌😌😌😌😌
Miko Celsy exs mika saja
mba vallen lanjut.....gmn klo nathan sdh tau damian yg buat kau tdk bertemu anja,dan anja tdk tau kau msk rumah sakit,,nathsn ayo bangkit datangin aja anja
Miko Celsy exs mika saja
damian kau sanhat2 salah,usahamu ug ingin menjauhkan anja dr nathan mlh akan semakin membuat nathan lbh menderita,,,
mamah fitri
aseeeeeekkkk... nathan Is back!! ayo nathan tunjukkan kelaki2anmu eh salah kekuatanmu .. buat damian tau klu kamu bukan orang yg gampang dibodohi... semangat nathan 🤩🤩🤩
Raffi Djaya
la wong ahli IT kok ya kan kayak hacker kan jadi gampang saja dia cek cctv piye toh bang Demian
ga semua maksud baik itu kebenaran dan terbaik
dan yang kita terbaik belum tentu dibutuhkan
dan yang kita pikir buruk nyatanya itulah yang terbaik
terkadang ujian cinta memang agak rumit tapi selalu menemukan jalan tik bersatu
Laksmi Amik
ayolah damian ..km tidak tau sebesar apa" cinta nathan sama anja biarkan anja ketemu nathan
Zayyin Arini Riza
Begitu besar cinta mu pada Anja, Nathan... semoga kalian bisa segera bersama
Laksmi Amik
tega km anja
mamah fitri
othor zeyeng.. mau brp lama lg kau buat aku tahan nafas kesal karena ini semua.. hahaha.. udah dong konfliknya jgn kelamaan.. itu si damian lg, ngapain coba menghalangi nathan ma anja? aky kasi ultimatum yak.. 1x24 jam harus sudah ada kabat baik


#dibalas ma authornya kek gini .. " dih siapa elo?"

😂😂😂😂😂😂
VALLENDA: Othor atutttt😱😱😱
total 1 replies
yellya
ibu 👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻🙏🏻🙏🏻
yellya
poor of u nathan😭😭😭😭
Miko Celsy exs mika saja
ko sedih untuk kesekian kalinya,,,demian tega benar kau,,ya emng anja slh tp tdk sehrsnya ka bgu sm nathan
Dewi @@@♥️♥️
jangan terlalu lama kesalah pahamannya ya Thor ,,segera satukan mereka,,supaya kita ikut bahagia yg baca, lihat bucinnya Nathan lagi
Dewi @@@♥️♥️
gantian saatnya Anja yg mengejar Nathan dan membuktikan kalau dia mencintai Nathan ,,
Dewi @@@♥️♥️
Damian kok gitu si jadi teman,,,harusnya kamu mendukung temanmu yg sekira temanmu suka,,
Nersi Ika nilasari
telat anjay nathan udah sama aq😁😁😁
SAL💞🇲🇾
giliran mu anja kejar nathan..
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
udah telat Anja...kamu kehilangan Nathan😥
Laksmi Amik
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ida Haedar
sy deg degan khawatir anja terpedaya oleh cara licik cindy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!