Citra lerasati wanita cantik, yang di nikahi oleh Dimas putra 3 tahun silam, citra membantu Dimas berjuang dari nol dengan bekerja keras tanpa lelah dan akhirnya mereka pun sukses membangun sebuah perusahaan tapi disaat bersamaan citra pun hamil, bukan kebahagian yang di terima ternyata penghianat suaminya dengan sahabat baiknya dan itu semua di dukung oleh mertuanya, saat akan melahirkan tidak ada seorang pun yang mau menolong citra dan akhirnya bayi citra meninggal saat dilahirkan karena benturan yang dialami citra terjatuh saat akan pergi ke rumah sakit , karena ketidak Adilan ini citra memiliki dendam sangat besar pada suaminya, ibu mertuanya dan juga sahabat nya, yang malah tertawa bahagia disaat dia kehilangan anaknya, "Dimas putra, aku citra Larasati bersumpah akan membalas rasa sakitku dan aku juga menyumpahimu kau tidak akan pernah jadih ayah karena kau tidak pantas dan untuk mu sahabat penghianat aku menyumpahi mu tidak akan pernah merasakan menjadi ibu seumur hidup mu karena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANATA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7
Flashback On
Setelah mengantarkan Anita, Citra dan Dimas kembali kerumah. Setelah selesai membersihkan diri mereka kini Citra dan Dimas sedang berbaring ditempat tidur. "Mas Anita setelah terjadi kekacauan direstoran tadi Anita langsung dipecat. Setelah ini dia pasti binggung akan berkerja dimana. Karena dia kan baru beberapa bulan dikota ini dan tidak memiliki siapa siapa. Bagaimana kalau kita memberinya perkerjaan mas!" Ucap Citra.
"Perkerjaan apa sayang, kan semua sudah penuh, tidak ada posisi yang kosong." Tanya Dimas.
"Eeemm bagaimana kalau menjadi aku mas, sementara dia menjadi sekertaris kamu. Aku juga sudah mempercayainya." Ucap Citra.
"Sayang kamu sendirikan yang bilang harus mencari yang tepat, maksudku jangan hanya karna dia sahabatmu dan karena rasa kasihan padanya kamu menjadi mau menerimanya. Kita kan haris mencari yang mampu menggantikan posisi kamu dengan kinerja yang bagus dan bisa menghandle perkerjaan dengan baik. Apa lagi perusahaan kita sedang meningkat seperti ini.
"Aku mengerti kekhawatiranmu mas, aku mau memperkerjakan Anita bukan hanya karena dia sahabatku atau kasihan mas. Tapi memang aku yakin dia mampu berkerja di posisi itu mas. Dia itu dulu juga sama pintarnya sama aku, jadi jangan meragukan kemampuannya. Aku yakin seratus persen pasti Anita bisa menjadi sekertaris mas. Nanti sebelumnya aku akan melatihnya selama satu minggu. Jika hasil kerjanya tidak memuaskan kamu bisa menolaknya, bagaimana apa mas setuju?" Tanya citra
Hem baiklah sayang. Tapi jika kerjanya tidak bagus, mas tidak akan menerimanya. Oke." Ucap dimas menoel hidung Citra.
"Terima kasih mas, sudah mau memeberi kesempatan untuk sahabatku." Ucap Citra memeluk dimas dengan senyum bahagia. Dimas pun membalas pelukan Citra dan mencium puncak kepala Citra.
"Iya sayang, ohh ya bulan depan sudah akan memasuki 5 bulan, berarti kita sudah bisa melihat jenis kelamin anak kita kan sayang." Ucap Dimas mengusap perut Citra dengan lembut.
Citra menganggukan kepala. "Iya mas, bulan depan jadwal USG dan kita akan mengetahuinya nanti." Ucap Citra tersenyum.
"Aku tidak sabar menunggu hasilnya, mas sangat berharap anak laki-laki." Ucap Dimas penuh harap.
"Kita berdoa saja mas, semoga yang terbaik untuk kita. Oh ya aku mau kirim pesan dulu sama Anita, aku ingin besok siang menemuinya." Ucap Citra mengetikkan pesan di ponselnya. "Anita besok kita ketemu di cafe x, saat jam makan siang ya." Pesan terkirim kenomor Anita.
"Yasudah ayo kita tidur sayang, ini sudah larut malam." Ucap Dimas lalu memeluk istrinya. Lalu mereka pun terlelap dalam tidurnya.
Flashback Off
********************************************************
Sejak pagi sekali Citra telah berkutat di dapur untuk membuat sarapan. Selama ini walau Citra juga disibukan dengan perkerjaan kantor sebagai sekertaris namun iya akan tetap menjalankan tugasnya sebagai istri yang menyiapkan sarapan pakaian Dimas dan keperluan lainnya. Walaupun dirumah ada si mbok. Namun Citra akan selalu membuat sarapan sendiri, mbok akan masak saat untuk makan malam saja karena Dimas tidak ingin istrinya kelelahan jika Citra masak untuk makan malam setelah pulang kerja. Setelah beberapa saat sibuk di dapur kini makanannya telah disajikan dengan rapih di meja. Setelah itu Citra memutuskan untuk mandi dan bersiap kekantor.
Kini citra dikantor sudah mulai disibukan oleh perkerjaan. Sampai jam berlalu tidak terasa kini telah memasuki jam makan siang.
"Mas beneran kamu gak mau ikut makan siang bareng!" Tanya Citra.
"Tidak sayang, biar mas nanti makan disini aja. Lagian kerjaan mas ini masih banyak." Ucap Dimas.
"Kalau gitu biar aku nanti bilang ke Ob ya mas, buat siapin makan siang kamu. Maaf ya mas aku gak nemenin kamu makan siang." Ucap Citra yang merasa bersalah karena baru kali ini dia membiarkan suaminya makan siang sendiri.
"Iya tidak apa sayang, kamu jangan khawatir." Ucap Dimas.
"Baiklah aku pergi dulu ya mas, " Ucap Citra mencium punggung tangan Dimas.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Terimakasih telah membaca novel ini. Sebagai penyemangat dan dukungannya, jangan lupa jika suka like, subscribe, komen dan vote
yg bener yg mana KK?