Stefani Luna Olivia atau yang biasa di panggil Luna, kaget saat melihat suaminya sedang bercinta dengan wanita lain di kamar mereka.
Exsel Alex Sander, suami Luna dengan tanpa rasa bersalah mengaku jika wanita yang sedang bercinta dengannya itu adalah wanita simpanannya.
"Selama aku berada di luar kota, ini yang kamu lakukan!" ucap Luna emosi.
Dengan tanpa rasa bersalah Alex dan Tania, wanita simpanan suaminya mengakui jika hubungan mereka telah terjalin hampir satu tahun.
Tidak terima atas pengkhianatan yang dilakukan suaminya, Luna menyewa jasa seorang gigolo. David, namanya. Seorang mahasiswa.
Hubungannya yang makin renggang dengan suami, membuat Luna makin dekat dengan David.
Tanpa disadari benih cinta tumbuh diantara mereka. Apakah yang akan Luna lakukan?
Mungkinkah hasrat terlarang mereka dapat terwujud? Novel ini penuh emosi dan air mata. Siapkan cemilan sebelum membacanya.
Note:Harap bijak dalam membaca. Novel ini hanya pemikiran halu penulis. Jangan ditiru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Dua Puluh. HTG
Malam harinya seperti yang dijanjikan, Luna mengajak David ke kafe miliknya. Kafe itu berada di tengah kota dan dekat pusat hiburan.
David yang mengendarai mobil, menghentikan mobil di halaman kafe. Malam minggu ini kafe tampak begitu ramainya.
Dari luar kafe, sudah terdengar suara musik dari salah satu band lokal. Setiap akhir pekan kafe menyajikan live musik.
Luna yang masuk bersama David menjadi pusat perhatian para remaja yang sedang menyantap hidangan sambil memadu kasih.
Tampak kekaguman di wajah mereka. Bagaimana tidak, David yang sangat tampan berjalan dengan Luna yang tidak diragukan lagi kecantikannya.
Candra yang melihat Luna masuk langsung menyambutnya. Ia memeluk dan mengecup pipi Luna.
"Selamat malam, Cantik. Sama siapa ini?" goda Candra.
"Ini yang pernah aku katakan kemarin. Kenalkan David, ini Candra," ucap Luna.
David dan Candra berjabat tangan. Setelah itu Candra mengajak David dan Luna ke ruang kerjanya. Di kafe ini juga ada ruangan VIP khusus untuk karaoke bagi kalangan atas.
Luna membeli kafe ini dengan Candra dari seorang bule. Ia terpaksa menjual kafe karena harus pindah ke negara asalnya.
Dengan tangan dingin Candra kafe dan karaoke ini berkembang dengan pesat. Kafe ini hanya dikenal bagi remaja kalangan atas.
David memandangi setiap interior dalam kafe. Cowok itu tampak sangat mengaguminya. Tidak diragukan lagi jika kafe Luna termasuk kafe elit.
Sampai di ruang kerja Candra, pria itu meminta salah satu karyawan membawa minuman dan makanan ringan buat mereka.
"Bagaimana menurut kamu kafe ini, David? kamu telah melihat kafe ini. Apakah kelihatan sulit untuk memimpinnya?"
"Aku nggak pernah jadi pimpinan suatu usaha. Tentu saja aku merasa sulit. Tapi aku siap mempelajarinya,Bang."
"Aku suka anak muda yang bersemangat seperti kamu. Nggak salah Luna mempercayakan semuanya denganmu."
"Sebuah kepercayaan yang diberikan seseorang harus kita jaga."
"Kamu keliatan tambah cantik den segar aja, Lun," goda Candra lagi.
"Jangan meledek."
"Kamu tanyakan aja, David. Menutut kamu Luna cantik, nggak?"
"Cantik banget," ucap David.
"Nggak akan ada yang tau jika usiamu hampir memasuki kepala tiga. Kamu keliatan masih pantas kuliah. Dengan David kamu sangat serasi. Cantik dan ganteng. Jika kalian menikah, anaknya pasti produk keren dan langka. Perpaduan ganteng dan cantik, anaknya akan istimewa."
"Kamu ngomong apa, sih?" ucap Luna.
"Proses ceraimu pasti akan cepat disetujui. Setelah itu kamu bebas. Menjakan diri sendiri. Jangan sibuk mencari uang aja. Nanti setelah cintamu hilang karena mengejar uang, baru menyesal. Apa gunanya uang banyak jika kamu nggak bahagia," ucap Candra.
"Tapi kebahagiaan jarang didapati jika kita nggak memiliki uang," lirih Luna.
"Dav, aku harap kamu bisa mengembangkan kafe ini. Sebenarnya aku berat meninggalkan ini, di kafe ini semua ideku dapat dikembangkan. Namun aku juga harus mengejar cinta, bukan uang saja. Aku percayakan ini denganmu."
"Aku akan berusaha dengan seluruh kemampuanku untuk membuat kafe ini maju. Aku mohon bimbingannya, Bang."
"Selain kafe ini, aku juga menitipkan Luna. Jangan pernah kamu sakiti dan tinggalkan Luna. Kasihan, dari kecil terus menderita dan bekerja banting tulang. Kebahagian hanya sesaat ia dapati, saat baru-baru pernikahan."
"Candra, jangan ngomong gitu. Aku merasa kamu akan pergi jauh. Dan nggak akan bertemu lagi."
"Jangan pernah membuat air matanya jatuh lagi. Setiap malam datang hanya untuk menangis. Bosan aku melihatnya," ucap Candra.
"Aku ingin mulai hari ini, nggak ada air mata lagi yang mengalir di pipimu. Hidup ini hanya sekali. Jangan kamu sia-siakan hanya dengan air mata."
David memandangi Luna. Ternyata Luna tidak setegar yang selama ini ia lihat. Luna selalu tersenyum dan tampak ceria. Dibalik itu ia banyak menyimpan kesedihan.
"David, mulai malam besok dan dua minggu kedepan kita akan memimpin bersama sekalian kamu pelajari semuanya. Setelah paham, aku akan pergi meninggalkan semua kafe ini."
Candra menunjukkan keuangan kafe dan gaji karyawan yang harus ia bayar. Candra juga mengatakan apa yang harus David lakukan setiap akan membuka kafe dan menutupnya. David cepat mengerti dengan semua yang dikatakan dan dijelaskan Candra.
*
*
*
Bersambung.
mknya mia shrsnya tw bgaimn bersikap sm misua agar bs harmonis rmh tangga nya stlh tw dr omongan misua mia.
dipepet trus biar anknya nempel sama David.
mau buat anaknya jadi pelakor...
David itu gak akan sukses seperti ini klo gak ketemu Luna .
David juga dari dulu mau putus sama Mia ... cuma Mak nya aja yang menghalangi.
kapan Mak nya David dapat hidayah
terus emaknya Mia kena balasannya.
ngerasain klo suaminya masih menyimpan barang mantan pacarnya...