NovelToon NovelToon
Kau Adalah

Kau Adalah

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: TaurusWoman

Sebenernya cerita kesekian yang memang saya baru buat. Tapi untuk disini, cerita ini jadi cerita pertama yang saya rilis disini...

SO PLEASEEEE TINGGALIN JEJAK KALIAN YAA READERS. PLEASE TINGGALIN LIKE DAN COMMENT KALIAN DI CERITAKU INI...
BIAR DAPET INTI CERITA DAN ENDING CERITA YANG EPIK BANGET AKHIRNYAA...


ThankYou...

..........

Emril yang sempat berkuliah di London kembali pulang ke Jakarta dan melanjutkan kuliah di Kampus yang sama dengan kedua saudara laki-lakinya.

Di kampus barunya, selain ada kedua saudara laki-lakinya Emril juga bertemu kembali dengan sahabat semasa kecilnya, beberapa teman lamanya, teman nongkrongnya, teman olahraganya dan mantannya.

Tapi ternyata bukan hanya mereka yang membuat Emril betah kuliah di Jakarta dibanding di London. Ada satu orang diantara mereka yang selalu menarik perhatian Emril, bahkan Emril sering menolak apa yang dirasakannya, tapi Emril tidak bisa menghindar untuk selalu memikirkannya, mencarinya dan berbincang dengannya.

Dia Tami

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon TaurusWoman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cafe

Emril Pov

Selesai gue mandi setelah tadi tanding futsal, gue mau bersantai dulu di halaman belakang sambil ngopi. Kebetulan tadi pas pulang ke rumah, gue ngelewatin tempat kopi langganan gue. Jadi gue akan menikmati kopi ini sambil bersantai, ditambah mood gue emang lagi nggak baik-baik aja. Makannya saat ini gue memilih diem di rumah dibanding ikut temen-temen nongkrong gue kumpul di cafe biasa kita main billiyard.

Dan ketika gue nyampe di halaman, ternyata disini lagi ada bunda duduk sambil minum teh dan sibuk merhatiin tabletnya.

"Hai bund..." gue menyapanya.

Bunda menoleh kearah gue, dan gue pun langsung nyamperin bunda dan cium keningnya.

"Hai sayang....kamu sendirian?"

"Iya, kenapa bund?"

"Kakak dan adik kamu belum pulang? Bukannya tadi kalian tanding futsal bareng ya?"

"Oh, mereka seperti biasalah bund. Langsung jalan sama pacar-pacarnya..." jawab gue sambil duduk bersandar dan memperhatikan bunda yang begitu serius membaca sesuatu di tebletnya.

"Oh...., terus kamu nggak jalan sama....." bunda menggantungkan kalimatnya dan melirik ke gue yang emang dari tadi lagi merhatiin bunda.

"Sama apa bund?" Tanya gue sambil minum kopi.

"Sama yang kemaren chat misalnya..."

"Hahahahaa....apaan sih bund. Bunda so tau nih...., kan aku udah bilang dia cuma temen, kita kenal juga di online, ya kali aku bisa jalan sama dia bund. Mau ngajak bunda jalan, tapi bundanya sibuk melulu. Kaya sekarang nih, lagi santai-santai minum teh aja tapi masih serius banget baca-baca sesuatu di tab nya..." ucap gue sambil menatap ke arah pepohonan halaman rumah.

"Mmm jangan ngeles deh kamu. Bunda mah ketauan emang sibuk banget, bunda kan lagi ngurusin beberapa materi kuliah dan skripsinya beberapa mahasiswa bunda....Lah Kamu? Mmm masih aja sibuk galau..."

"Ih nggak ya bund, siapa yang galau..."

"Kamu lah...Kamu tuh ya semenjak putus dari Shara nggak pernah keliatan deket lagi sama cewek kecuali sama Yesa...Kenapa kamu nggak sama Yesa aja?"

"Bundaaaa...Yesa itu..." ucapan gue terputus karena diterusin bunda.

"Yesa itu sahabat aja buund..." diterusin bunda dengan nada meledek.

"Nah itu.." jawab gue tersenyum menatap bunda.

"Ah kamu. Itu mah kamunya aja yang nggak mau akuin kalo kamu nyaman sama Yesa dan sayang sama Yesa..." ucap bunda sambil nyimpen tab nya dan meminum tehnya.

"Ih bunda aku tuh emang sayang sama Yesa. Tapi kan sayang aku ke dia dari dulu ya sebagai adik, sebagai sodara, sebagai sahabat bundaaa..."

"Kalau Yesa...?"

"Ya sama Bundaaa. Yesa aja lagi dideketin ko sama temen aku...."

"Masa, Candra maksudnya??"

"Iyaa, ko bunda tau ??"

"Mmm, berarti kamu yang nggak peka. Yesa itu sayangnya sama kamu, maunya sama kamu. Kamu aja yang nggak pernah liat dia sebagai seorang wanita..."

"ih bunda mah, aku lebih tau dia loh...."

"Ah...gimana kamu deh. O ia, by the way kamu kenal Dafiq gak sih? Mmm dia tuh kayanya angkatan diatas kamu deh, tapi dulu seinget bunda dia suka main barang kamu juga sih..."

"Ya kenal dong bund...Asisten dosennya bunda kan?"

"Iya betul...Ko kamu bisa tau?"

"Ya kan dia temen grup olahraga aku bunda. Selama aku di london juga kita suka tuker kabar...."

"Ooohh...Nah iya, dia kan punya adik perempuan, namanya tuh Tami. Dan Tami ini rencananya mau bunda rekomendasiin untuk jadi asisten dosen yang baru di kampus..."

"Dosen baru?"

"Iya, sebenernya nggak baru banget, dia juga alumni situ, dulu dia selama 4 tahun jadi asisten bunda, sekarang dia baru lulus S2 nya dan langsung jadi dosen dikampus. Dan dia sekarang butuh asisten dosen untuk kegiatan praktikum mata kuliahnya..."

"Oh, terus?"

"Iya bunda sih mau ajuin kamu, tapi kan kamu masih mahasiswa baru disitu. Jadi rencananya bunda tetep ngajuin kamu tapi didampingi sama Tami adiknya Dafiq ini. Gimana menurut kamu?? Oia tapi kamu kenal nggak ya sama Tami? Mmm kalo kamu nggak kenal, dia itu pacarnya Ariq, pasti kamu tau dong kalo Ariq..."

"Iya aku pasti tau Ariq bund dan aku kenal Tami ko bunda. Dan mereka udah gak pacaran loh bund!" Tiba-tiba mood gue tambah ambruk, gegara bunda masih taunya mereka pacaran.

"Oh iya? Sejak kapan? Kayanya kalo ketemu dikampus bunda masih liat mereka bareng-bareng..."

"Ya emang bareng-bareng doang, tapi mereka udah nggak pacaran bund. Udah putus dari dua bulan lalu..."

"Loh ko kamu tau banget?"

"Ya kan aku udah mau sebulan bund kuliah disitu, dan mereka itu kan temen-temen aku juga dari dulu yang biasa nongkrong, kecuali Tami sih..."

"Mmmm...yaaa...kirain segitunya kamu bergosip sama temen-temen kamu...." ucap bunda sambil liat-liat lagi tab nya.

"Hahhaa...Apaan sih bunda..." ucap gue sambil minum kopinya dan mulai main Hp coba buka medsos seseorang yang baru aja gue bahas sama bunda.

.........

Gue memutuskan untuk pergi nemuin temen-temen nongkrong gue di cafe, tempat biasa kita kumpul.

"Heeiii Emr..."

"Heei brooo..."

"Heeiii broo..." sapa Faril.

"Weeeiiisssttt yang abis liburan, gimana kabar lo?"

"Baik-baik...Sorry sorry, udah mau sebulan lo balik, gue baru ketemu sama lo sekarang..."

"Ck ah...parah lo, bukannya buru-buru pulang malah asik liburan sambil pacaran dia broo...." ucap Candra sambil ketawa.

"Apaan sih lo, nggak lah Emr....emang kebetulan kan ada kerjaan motret gue...." bales Faril mengklarifikasi.

"Iyaaa deee...temen kita sekarang udah jadi photografer profesional aja yaa Cand..." ucap gue sambil bergurau melirik ke Candra.

"Wah dia mah udah mancanegara cuuuyy..." Gue dan Faril ketawa ngakak ngedenger omongan Candra.

Dan saat gue lagi ketawa sambil nerusin ngobrol-ngobrol. Gue clingak clinguk nyari seseorang yang gue tau infonya lagi nongkrong disini juga.

Sempet frustasi, tapi akhirnya gue ngeliat sosok Tami lagi asik main billiyard di table yang agak jauh dari tempat gue duduk. Dan dia lagi maen bareng sama kakaknya siy Dafiq dan temen-temennya.

Gue sih kenal beberapa temennya. Tapi gue memilih untuk liatin dia dari jauh gini. Tiba-tiba ditengah gue lagi ngobrol sambil merhatiin dia, gue liat Dafiq jalan ke arah meja gue.

"Emriiilll..." sapanya langsung memeluk gue.

"Heeiii brooo, apa kabar??? Sibuk yaa..."

"Hahahaa ya gitu lah...gimana kabar lo??"

"See, I am good...makin keren aja lo. Sayang banget tadi nggak bisa ikut tanding..."

"Ya sorry deh broo. Biasalah nggak bisa ninggalin tanggung jawab. Btw gimana tadi tandingnya?"

"Menang dong broo..."

"Kereeen..."

Gue, Dafiq dan temen-temen gue yang lain jadi asik ngobrol, bahkan kita jadi main billiyard bareng. Ketika Dafiq sadar harus balik ke table Tami dan kawan-kawannya, gue inisiatif ngikutin Dafiq ke tongkrongannya.

"Emr..." panggil Candra.

"Bentar ya..." jawab gue sambil kasih kode ke Candra dan Faril.

Gue menyadari Candra dan Faril terus merhatiin gerak gerik gue dari tempat mereka duduk. Sampe akhirnya gue gabung sama Dafiq, Tami dan temen-temen lainnya.

Gue berusaha santai walaupun gue sebenernya salah tingkah disini. Tapi Tami cukup merespon keberadaan gue dengan baik. Dia berusaha nggak canggung untuk ngobrol dan bercanda sama gue. Dan guepun berusaha menutupi kecanggungan gue. Gue berusaha ngobrol asik sama Tami dan temen-temennya.

Tapi dari tadi ada seseorang yang gerak geriknya jadi perhatian gue. Orang itu namanya Nauki, dia salah satu kapten tim sepak bola di kampus gue yang juga satu tim sama pacarnya Salsha si Prama. Salsha ini salah satu temen deketnya Tami.

Gue jadi merhatiin gerak gerik Nauki ke Tami. Cukup bikin gue menyadari apa yang dirasain Nauki ke Tami. Gue juga merasakan gimana tatapan intimidasinya Nauki kalau lagi ngeliat ke gue saat Tami ngerespon obrolan gue.

Setelah gue selesai ngobrol-ngobrol sama mereka, gue balik lagi ke tongkrongan gue. Selain itu gue juga lama-lama nggak nyaman dengan keberadaan Nauki di deket Tami.

"Itu Tami kan broo..." ucap Candra.

"Iya..lo kenal ?" Tanya gue sambil duduk.

"Iyalah kenal, dia mah populer bro di tongkrongan jurusan gue...."

"Maksudnya?"

"Banyak yang suka sama dia. Nih termasuk temen lo yang ini..." ucap Candra sambil nyenggol lengannya Faril.

"Apaan lo, ya gue kan suka karena dia cantik aja. Lagian gue udah punya pacar..." jawab Faril.

"itu kan tidak menjamin untuk lo nggak suka lagi sama cewek laen, termasuk Tami. Gue tau yaa lo sering ambil kesempatan jadi tukang photo di kegiatan-kegiatan kampus kalau disitu ada Taminya..."

"Ah sok tau lo..." ucap Faril sambil meminum gelas birnya.

"Heh, jangan ada yang macem-macem ya sama Tami. Gue sama Tami tuh lagi deket...." ucap gue sambil bersender di sofa dan terus merhatiin ke arah Tami.

Mereka pasti nggak percaya sama omongan gue. Mereka terlihat hanya senyum sambil menggelengkan kepalanya. Entah apa yang bikin gue berani ngasih pernyataan kaya gitu ke mereka. apakah karena hati gue hari ini panas banget, ditambah pernyataan Candra yang bilang, kalau banyak yang naksir ke Tami.

Tami pasti tau banget kenapa gue ada disini sekarang. Dan gue sama dia selalu cuma bisa kaya gini kalau ditengah-tengah kerumunan orang banyak. Cuma bisa sebatas ngobrol dan bercanda diperbatasan mereka. Dan setelahnya kita seolah asing lagi.

1
Durahman Kedu
bagus ceritanya
TaurusWoman
alur cerit yang relate dengan berbagai pengalaman orang-orang. menyukai seseorang tapi terkadang menolak apa yang dirasakan karena ada hal yg harus dijaga.
Foquita Retrasada
Setiap membaca ceritanya, aku terbawa suasana, semoga thor bisa terus bikin cerita seru!
Decapitator
Endingnya nggak disangka-sangka
Muriel
Cerita yang bikin saya gak bisa lepas sampai selesai, sampai dapet ending yang bikin saya senyum-senyum sendiri. 😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!