NovelToon NovelToon
Hamil Diluar Nikah

Hamil Diluar Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Romansa
Popularitas:444.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: Butterfly93_

Nadia Nata hamil diluar nikah tanpa sepengetahuan kekasihnya. Mereka sudah menjalin hubungan selama satu tahun. Karena janji manis dan rayuan sang kekasih, mereka melakukan hubungan yang tidak sepantasnya hingga Nadia mengandung.

Aditya Bima Mahendra, seorang CEO salah satu perusahaan terkenal milik keluarganya. Dia sudah satu tahun menjalin hubungan dengan sekretarisnya bernama Nadia Nata.

Tetapi saat mantan kekasihnya Nindi muncul kembali, satu tahun pengorbanan Nadia seolah-olah tidak berarti bagi Aditya. Dia lebih memilih Nindi dan berencana menikahinya tanpa tahu jika Nadia sedang mengandung anaknya.

Merasa dibuang dan tidak dihargai lagi. Lagi pula hubungan Aditya dan Nadia tidak mendapat restu dari orang tua Aditya karena alasan asal usul Nadia yang tidak jelas, membuat Nadia akhirnya memilih menyerah dan pergi.

Bagaiman kisah mereka selanjutnya? Ikuti ceritanya hanya eksklusif di NOVELTOON saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5. Jadi Simpanan

"Kamu di mana tidur tadi malam?"

Nadia yang mendengar pertanyaan yang penuh intimidasi itu keluar dari mulut Damar. Pagi-pagi begitu hari Nadia sudah dimulai dengan suasana yang tidak menyenangkan. Nadia yang membawa beberapa dokumen dan belum juga meletakkan di meja kerja Aditya sudah mendengarkan suara bentakan.

Saking kagetnya, dokumen yang Nadia pegang hampir jatuh dari genggamannya. Beruntung Nadia dengan cepat mengendalikan keterkejutannya.

"Apa maksud mu bertanya seperti itu, pak?" tanya Nadia sambil mengambil berkas yang sudah ditanda tangani Aditya.

Biasanya Aditya tidak pernah sepagi ini datang ke kantor. Paling cepat dia biasanya nyampe jam delapan pagi. Sekarang, dari setengah tujuh pagi saja dia sudah di kantor.

"Apakah pertanyaan ku kurang jelas?" tanya Aditya lagi.

Nadia bukannya tidak paham dengan apa yang dipertanyakan laki-laki itu. Tapi, dia sudah tidak ada urusan lagi dengan Aditya. Buat apa dia menjelaskannya di mana, kemana, dengan siapa dia pergi.

"Kenapa kamu masih diam?" tuntut Aditya.

"Maaf Pak Aditya, saya tidak mengerti apa maksud anda bertanya seperti itu kepada saya" jawab Nadia menatap Aditya.

Aditya beranjak dari kursinya dan berjalan mendekat ke arah Nadia membuat wanita itu sontak mundur. Jantungnya berdebar kencang karena tiba-tiba Nadia diliputi rasa takut.

"Apa maksudmu kamu keluar dari apartemen dan meninggalkan semua yang sudah aku berikan kepada kamu?" tanya Aditya dengan suara dinginnya. Suara yang terdengar pelan, namun terdengar seperti menuntut jawaban.

"Bukankah sudah jelas? Kita sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi. Aku bukan siapa-siapa mu lagi itu artinya aku tidak ada hak lagi tinggal di sana" jawab Nadia dengan setenang mungkin.

Nadia sudah memantapkan dirinya untuk melupakan semua masa lalunya. Masa lalu yang pernah ada di antara dirinya dengan Aditya. Kecuali janin yang sedang semakin bertumbuh di dalam rahimnya.

Rahang Aditya tampak mengeras. Dia kembali maju dan mengapi dagu Nadia dengan jemarinya yang kokoh. Ditariknya dagu lancip wanita itu hingga membuatnya mendongak. Sepasang mata keduanya saling bersitatap tanpa sepatah kata pun keluar dari mulut mereka masing-masing. Hanya deruan napas keduanya yang terdengar samar memburu.

"Apa aku pernah bilang kalau kamu bukan siapa-siapa ku Nadia? Aku akan menikah bukan berarti aku sudah melepaskan mu?" ucap Aditya dengan tegas.

Nadia langsung menepis tangan Aditya sekeras mungkin hingga terlepas membuat pria itu kaget. Selama mereka bersama, satu tahun belakangan ini Nadia tidak pernah melawan. Dia sangat penurut dan selalu terlihat manis.

"Saya tidak bersedia menjadi selingkuhan anda Tuan Aditya!" kata Nadia dengan suara bergetar namun terdengar tegas. Matanya berkaca-kaca dan baru kali ini Nadia merasa sebenci ini kepada seorang laik-laki.

"Setelah apa yang terjadi dan keputusan yang sudah kamu ambil dengan mudahnya anda masih bisa berkata seperti itu? Jangan mentang-mentang saya berasal dari keluarga miskin, latar belakang keluarga ku tidak jelas. Sementara anda berasal dari keluarga kaya raya, makanya anda bisa berbuat sesuka hati anda tampa memikirkan perasaan orang lain!"

"Saya manusia biasa yang punya harga diri dan batasan kesabaran, pak. Hati saya tidak seluas lautan pasifik sana."

Nadia sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Air mata yang sudah di pelupuk mata dan masih berusaha Nadia tahan-tahan akhirnya luruh juga. Nadia merosot di lantai menangisi nasibnya yang amat tragis. Ditinggalkan kedua orang tuanya karena kecelakaan, berjuang sendiri membiayai hidupnya hingga bisa kuliah dan mendapatkan pekerjaan di di perusahaan elit tersebut.

Namun, dalam masalah percintaan Nadia sangat jauh dari kata beruntung. Dia menyesal sudah tertipu mulut manis Aditya.

"Nadia..."

Aditya mengulurkan tangannya hendak membantu wanita itu untuk berdiri, namun dengan cepat Nadia langsung menepis. Lalu dia mengusap kedua pipinya yang sudah dibanjiri air mata. Kemudian barulah dia berdiri.

"Saya ke sini untuk mengantarkan dokumen yang harus anda periksa sekalian mengambil berkas yang sudah anda tanda tangani. Apa masih ada yang anda inginkan Pak Aditya?" tanya Nadia setenang mungkin seolah-olah kejadian barus tidak pernah terjadi.

Nadia masih berusaha bersikap seprofesional mungkin. Dia tidak boleh berlama-lama larut dalam kesedihan yang tidak berujung.

Aditya hanya terdiam saja. Bibirnya terasa kelu seperti ada yang menahan di dalam. Dia hanya menatap punggung Nadia saat berjalan keluar dari ruangannya.

"Permisi" pamit Nadia tanpa menunggu jawaban.

Nadia menundukkan wajahnya untuk menyembunyikan bola matanya yang memerah. Aditya masih berdiri layaknya seperti patung. Kata-kata yang Nadia ucapakan itu berhasil memukul telak sampai menembus jantung hatinya.

"Saya tidak mau menjadi wanita selingkuhan anda."

Kata-kata Nadia itu terngiang di dalam benak Aditya. Dia mengusap wajahnya dengan kasar. Hatinya mulai bimbang dengan keputusan yang sudah dia buat sebelumnya.

Baru saja dia ingin mengejar Nadia, tapi dia sudah tidak melihat wanita itu di sana lagi.

"Nadia..."

Ucapan Aditya menggantung saat dia melihat sosok ibunya di depan sana. Wajah Aditya berubah seketika menjadi datar. Dia pikir Nadia yang kembali masuk dan meminta maaf, tetapi dia salah besar.

Pintu ruangan itu ditutup oleh Nyonya Santi ibunda Aditya. Wanita paruh baya itu menatap anak semata wayangnya dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Apa yang dilakukan wanita jalan itu di sini?" tuduh Nyonya Sinta dengan nada sinis nya.

Aditya yang tahu siapa yang dibicarakan ibunya membuat laki-laki itu semakin marah.

"Dia bukan wanita jalang, bu" jawab Aditya seolah-olah anaknya itu terkesan membela Nadia.

"Ciiih...! Semua wanita miskin sama saja. Mereka akan menghalalkan segala cara untuk bisa naik ke atas ranjang mu. Setelah dia hamil, dia akan meminta pertanggungjawaban darimu. Semua hanya karena uang, bukan cintamu. Hanya Nindi wanita yang tulus mencintaimu, Aditya."

Nyonya Sinta menasehati Aditya sambil menunjuk-nunjuk wajah anaknya itu dengan jari telunjuknya.

Aditya menggelengkan kepalanya tanda dia tidak setuju. Nadia tidak seperti yang dituduhkan sang ibu. Dia yang lebih tahu bagaimana sifat Nadia. Setelah mereka putus, wanita itu tidak membawa satu pun barang maupun perhiasan yang sudah dia belikan sebelumnya untuk wanita itu.

"Nadia tidak seperti yang ibu tuduhkan, bu."

"Kamu jangan selalu membelanya! Ibu sudah hapal perangai wanita-wanita murahan seperti itu. Mulai sekarang kamu hanya perlu fokus dengan Nindi. Kalian sebentar lagi akan menikah dan dia jelas berasal fari keluarga yang sangat mapan, dari keluarga terpandang, punya pendidikan bagus dan cantik juga. Jadi, jangan membuat ibu malu kedepannya."

Nyonya Sinta keluar dari dalam ruang kerja Aditya dengan perasa kesal. tadinya dia ingin mengajak anak lelakinya itu menjemput Nindi untuk melihat persiapan pernikahan mereka ke hotel yang sudah mereka pesan. Namun karena sudah lebih duluan kesal, Akhirnya dia urungkan mengajak sang anak pergi.

Keluar dari ruang kerja Nadia, wanita paruh baya itu langsung menghampiri meja kerja Nadia. Wanita muda itu terlihat sibuk dengan pekerjaannya tanpa sadar ibu dari atasan nya itu datang menghampirinya. Untung saja dia mengangkat wajahnya sehingga dia melihat wanita paruh baya itu menghampirinya.

"Selama pagi, bu..."

1
Rossmawar
lanjut
Cahaya
bukannya paragraf sebelumnya sudah mengeluarkan semua kartu Thor?
Cahaya
lah bukannya dia suruh bunuh anaknya yang belum lahir jika hamil.
bahkan sebelum tau hamil Thor?
Cahaya
bukannya mau empat tahun Thor?
Queeny Geulitz Syahputri
up
Lee Mba Young
kasian nadia, dulu di buang sekarang ngotot mau di pungut lagi tanpa mikirin perasaan nadia yg hamil dan berjuang sendiri. bgitulah laki laki gk mikir mau menang sendiri.
semoga nadia dpt jodoh yg baik gk kayak aditya itu. buang dan pungut orang seenaknya.
Rizal Zal
Kecewa
Rizal Zal
Buruk
Jannah Mumtaz
Luar biasa
Rossmawar
lanjut dong
Noona Han
Peran bapaknya aditya gak ada apa, sampai istrinya keg lepas kendali gak ada yg mantau, udah kya binatang liar yg dilepas dari kandang, gak sadar²😂🙏
Hesti Bonitinho
alur ceritanya sama bngt SMA novel sebelah..
Ifan Richaniyah
q kok sedih y liat aditya , emak ny aditya egois bgt , pen tak hiiiiiiihhhh
RATNA
maaf Thor masih menyimak alur cerita nya,🙏🙏🙏
RATNA
Lumayan
RATNA
Kecewa
Rohmi Yatun
iihh dikit amat.. double up dong Thor 🙏👍
Endah Nigel Moms Nigel
kenapa di waktu seru" nya malah kepotong muluu thour🥺🙏
Widi Widurai
halah mbelgedhes. ga kangen nindii?? kan jg pernah sempet tinggal bareng
Rossmawar
lanjut dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!