NovelToon NovelToon
Gadis Bercadar Jodoh Gangster

Gadis Bercadar Jodoh Gangster

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Bad Boy
Popularitas:26.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kyure Aamz

Maulana Nevan Ganendra, para sahabatnya sering menyebut lelaki itu dengan sebutan gangster penyayang Bunda. Nevan selalu berhasil membuat orang terkena mental hanya dengan kata-katanya, mulutnya sangat licin seperti lantai yang baru saja di pel.

Tidak ada hari tanpa julit, ibarat kata pepatah hidup Nevan itu seperti sayur tanpa garam jika tidak julit. Sudah galak, julit, tak punya hati pula, lengkap sudah hidup Nevan. Semua berawal saat Nevan mendapat sebuah tantangan konyol untuk menikahi gadis bercadar bernama Nazma.

Nevan memanggil gadis itu dengan sebutan Nanaz, seorang gadis yang hidupnya penuh dengan masalah dan jauh dari kata bahagia.

°°°

"Berhenti kayak gini Nevan, sikap kamu bikin aku kelihatan semakin rendah di mata orang-orang." Air mata Nazma lolos begitu saja. "Boleh aku minta sesuatu."

"Apa?" Nevan seakan terhipnotis dengan tatapan Nazma.

"Jangan bilang aku sok jual mahal lagi, sakit dengernya. Aku emang miskin, tapi orang miskin juga punya harga diri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kyure Aamz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Datangnya rasa

Saat disekolah Jeno dan Calvin bersahutan menggoda Nevan, Iqbal tentu saja sibuk memakan nabati. Sementara Sean tetap stay kalem, karena pada dasarnya lelaki itu memang tidak suka banyak tingkah. Berbeda dengan Nevan yang malah sibuk memikirkan Nazma.

'Apa gue bener-bener udah nerima Nanaz? Tapi gimana kalau Nanaz sama kayak dia?'

Nevan tidak ingin terjebak ke dalam perasaan yang sama, kemudian merasakan kecewa untuk yang kedua kalinya.

"Ngelamun aja." Calvin mendorong pelan bahu Nevan. "Iya-iya Bos, gue tahu lo udah punya bini. Tapi ya nggak usah lo pikirin terus."

"Tahu lo, mentang mentang udah punya bini. Mau pamer lo sama kita-kita." Jeno kini juga ikut-ikutan.

"Ssssth." Nevan tidak ingin semua orang tahu jika dirinya sudah menikah dengan Nazma. "Diem, nanti orang-orang pada tahu."

"Ya biarin lah, bagus kalau mereka tahu. Biar nggak ada cewek yang ngincer lo lagi." Calvin berucap tanpa beban.

"Masalah kalian itu cuma umur doang sih, usia ideal nikah itu ceweknya duapuluh satu kalau cowoknya duapuluh lima." Jeno memberikan pendapatnya.

Nevan memperhatikan Jeno dengan raut wajah serius, tumben sekali otak Jeno isinya bukan youtube, like, komen, dan subscribe. Jeno mengerjapkan matanya, kalau kata cewek-cewek dia itu terlihat kiyowo seperti oppa-oppa korea. Kalau kata keempat sahabatnya mah beda lagi.

Tapi untuk kali ini yang dikatakan Jeno memang benar, usia ideal menikah bagi wanita adalah duapuluh satu. Karena di usia itu tubuh wanita sudah benar-benar siap untuk bereproduksi. Di usia duapuluh lima juga pria mungkin sudah mapan dan lebih dari mampu memberikan kehidupan yang layak untuk istrinya.

"Gue bisa kok nafkahin Nanaz, lo pikir sepuluh juta buat mahar pakek duit bokap gue? Itu hasil coffe shop yang selama ini gue tabung." Di usianya yang masih remaja, Nevan sudah belajar mengolah coffe shop miliknya sendiri.

"Lo hebat sih, lo nggak mau nerima coffe shop yang dikasih sama bokap lo gitu aja. Lo bahkan bagi hasil sama Om Altair, padahal kan Om Altair duitnya udah banyak."

"Nggak usah sok merendah, lo jadi youtubers juga dapet duit banyak." Ingin rasanya Iqbal melempar kepala Jeno dengan nabati.

"Kenapa lo nggak mau orang-orang tahu kalau Nazma itu istri lo?" Kali ini Sean lah yang bertanya.

"Jangan bilang lo malu." Calvin menatap Nevan curiga.

"Kepo, pokoknya gue punya alasan." Nevan hanya tidak ingin Nazma dibully dan semakin dibenci oleh semua murid di SMA Pelita.

"Gue udah urus video itu, dua cewek itu udah diskors selama seminggu," ujar Sean.

"Bentar amat, harusnya setahun." Nevan mulai julit lagi.

"Lumayan, setahun bisa buat ngemis. Hasilnya buat bikin pabrik roma malkist abon." Iqbal terlihat begitu bersemangat membuat Calvin geleng-geleng kepala.

***

Guru menjelaskan didepan sana, namun Nevan samasekali tidak bisa fokus. Sejauh ini Nazma belum mengabarinya, gadis itu samasekali tidak mengirim pesan pada Nevan. Entah kenapa Nevan menjadi sekhawatir ini, ia merasakan perasaan sama yang dulu pernah ia rasakan.

"Yan ...." Suara Nevan terdengar pelan.

"Hem?" Sean menyahut tapi pandangannya tertuju pada guru yang saat ini sedang menjelaskan.

"Menurut lo gue udah lupain dia nggak sih?"

"Dia ...." Sean langsung menoleh. "Lo lebih tahu perasaan lo sendiri."

"Gue ngerasain perasaan itu lagi Yan." Setiap rasa itu datang, Nevan selalu berhasil dibuat gusar. "Tapi sama orang yang beda."

Sean tersenyum tipis, ia sudah menduga jika cepat atau lambat Nevan pasti akan menyukai Nazma. Entah lelaki itu sadar atau tidak, yang jelas Nevan sudah mulai memiliki perasaan pada Nazma.

"Apa salahnya Van? Nggak semua cewek sama."

"Lo nggak tahu sih, Nanaz tuh aneh. Dia kayak nyembunyiin sesuatu." Nevan menghela nafas panjang. "Lo tahu kenapa dia bisa nikah sama gue?"

Nevan membisikkan sesuatu pada Sean, dan hal itu berhasil membuat Sean tercengang.

***

Nevan langsung keluar kelas saat jam istirahat telah tiba, tujuannya saat ini adalah pergi ke kelas Nazma. Nevan samasekali tidak peduli dengan tatapan aneh para murid, mungkin mereka tahu jika Nevan akan pergi ke kelas Nazma. Nevan sedang tidak punya waktu untuk menjuliti para murid itu.

Ketika tiba dikelas Nazma, Nevan hanya mendapati Alif yang hendak keluar kelas. Nevan menahan bahu Alif membuat lelaki itu berhenti, tentu saja Nevan masih mengingat Alif. Seorang lelaki yang dibilang baik oleh Nazma, kata-kata itu bahkan masih terputar jelas di otak Nevan.

"Gue mau ngomong." Nevan menatap datar Alif.

Alif menghadap Nevan. "Saya juga ingin bicara sama kamu, jangan menganggu Azma."

"Azma?" Nevan tertawa geli. "Nazma Alisha maksud lo?"

"Dengan kamu mendekati dia, kamu hanya membuat Azma semakin susah."

"Berasa lagi ngomong sama guru gue, santai aja kalik kalau ngomong." Nevan merasa geli dengan gaya bicara Alif.

Alif menghiraukan ucapan Nevan. "Saya hanya ingin kamu tidak menganggu Azma lagi."

Hati Nevan mendadak panas, ia tidak suka dilarang-larang seperti itu. Alif seakan-akan ingin Nevan menjauh dari hidup Nazma.

"Suka-suka gue lah, mau gue deketin dia, suka sama dia, nikahin dia. Itu bukan urusan lo, kenapa? Nggak suka? Pindah planet sana!"

"Bukannya tidak pantas seorang lelaki membuat seorang wanita yang bukan mahramnya merasa terganggu?"

Alif berusaha terlihat tenang, tidak bisa dipungkiri jika raut wajah Nevan saat ini sangat tengil. Beruntung Alif samasekali tidak terpancing, lelaki itu sudah terlatih untuk bersabar. Jujur saja, Alif memang tidak memiliki perasaan apapun pada Nazma.

Alif sudah menganggap Nazma sebagai temannya, dan hakikat seorang teman adalah harus peduli. Alif juga ingin menjaga Nazma dari orang-orang yang selalu berbuat jahat pada gadis itu, padahal Nazma sendiri tidak pernah mencari gara-gara pada orang lain.

'Nggak tahu aja dia kalau Nanaz udah jadi bini gue.' Nevan sangat ingin mengatakan dengan keras jika Nazma adalah istrinya, dan kini gadis itu sudah menjadi miliknya.

"Gini ya Alip, gue udah nggak mau basa-basi. Dimana Nanaz?"

"Kamu nggak perlu tahu." Alif hendak pergi namun kerahnya langsung dicengkeram oleh Nevan.

"Kasih tahu sekarang, atau lo gue habisin. Dimana Nanaz?" Kali ini Nevan tidak main-main.

Alif menyingkirkan tangan Nevan. "Azma nggak masuk, dia nggak bawa surat. Saya juga nggak tahu alasan dia nggak masuk hari ini."

***

Nazma berjalan di trotoar, dengan perasaannya yang tidak karuan Nazma tidak mungkin pergi ke sekolah. Hingga akhirnya gadis itu hanya berjalan tak tentu arah dengan tas ransel yang berada di punggungnya. Nazma juga lupa menghubungi Nevan.

'Ayah nggak boleh jual rumah itu, tapi aku harus apa?'

Seorang lelaki dengan penampilan berandal yang sedang berada di atas motor, kini tak sengaja melihat Nazma.

'Kayak kenal.' Lelaki itu menyeringai. 'Dia bukan sih?'

Lelaki itu turun dari motor dan segera menghampiri Nazma, lelaki itu bahkan menarik tangan Nazma.

"Lo Nazma kan?" Lelaki itu memperhatikan gadis bercadar dihadapannya.

Nazma reflek menarik tangannya, ia sangat terkejut saat berbalik badan dan melihat laki-laki itu.

"Maaf, Anda salah orang." Nazma berusaha untuk tenang.

Lelaki itu tersenyum licik. "Gue kenal banget suara lo, lagian walaupun muka lo pakek kain kayak gitu ... tapi gue hafal banget bentuk tubuh lo."

"Diem kamu!" Nazma terlihat marah.

Lelaki itu malah tersenyum lebar, tidak menyangka jika akan bertemu dengan Nazma lagi. Ditambah lagi saat ini Nazma sedang sendiri, tentu saja hal itu membuat laki-laki itu semakin merasa senang sekaligus beruntung.

"Hei, lo nggak inget kita udah pernah---"

Nazma menepis tangan lelaki itu yang dengan lancang menyentuh pipinya. "Jangan kurang ajar ya kamu!"

Lelaki itu tersenyum licik. "Gimana kalau kita lakuin itu lagi?"

***

Beruntung Nazma berhasil kabur dan bersembunyi di gang kecil, dia terlihat sangat ketakutan. Tangan Nazma bahkan sudah keringat dingin, ia kini memejamkan matanya sejenak. Nazma sedikit merasa lega, namun ketenangan itu lenyap begitu saja saat ada yang menyentuh bahunya.

"Aku mohon jangan lakuin itu lagi." Nazma menyingkirkan tangan itu.

"Lakuin apa Nanaz?" Ternyata orang itu adalah Nevan.

Nazma langsung membuka matanya saat mendengar suara Nevan, lelaki itu berhasil menemukan Nazma karena Nevan sempat memasang GPS di ponsel Nazma.

"Ne-Nevan." Nazma merasa gugup sekaligus takut.

"Lakuin apa Nanaz? Lo habis ngapain? Kenapa bisa ada di sini?"

"Aku ... Aku nggak ngapa-ngapain." Nazma tidak ingin Nevan mengetahui segalanya.

"Boong!" tukas Nevan. "Lo tahu kan boong itu dosa? Kenapa lo bohongin gue?"

Nazma hanya terdiam, ia tidak mampu untuk jujur. Nazma terpaksa berbohong karena belum waktunya Nevan mengetahui segalanya.

"Jawab, gue nggak butuh lo diem aja kayak gini." Mati-matian Nevan berusaha untuk bersabar. "Apa selama ini yang gue pikirin bener? Lakuin apa? Jelasin ke gue."

"Nevan, aku ...."

Bersambung...

1
Sakirin
seru lo kak
Atik R@hma
Tak kira udah end,Alhmdulillah masih😘🤩💪
rhani bhelLo💕
yah di culik dah si nazma
ini pasti akal"n si aji
gimana sih si nevan udah tau si nazma lagi d ancem" pake d tinggal"
lanjuuuuut thoooor
Sumiati Ngurawan
mampir thor
Elis Juhaelis
mau lanjutannya
Neng Sum
lanjut kak semangat yang banyak update nya
Neng Sum
lanjut kak semangat
Neng Sum
lanjut kk semangatt
Neng Sum
lanjut kak author yg banyak update nyah semangatt
Neng Sum
lanjut kak outhor semangat yang banyak up date nya 💪💪😄
Neng Sum
di tunggu update ya outhor semangat😄💪💪
nuraeinieni
aq mampir thor
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
wah kejam kali wak
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
maksudnya? kan masih sklh thor
🇮🇩,inosuke,🇯🇵
hah bukan nya anak sklh belum boleh nikah ya?
Neng Sum
lanjutt kak😄😄
Zaldin Agt
kapan di update?
putri baqis aina
Keren banget thor, semangat terus ya!
hoba
Gemesin banget! 😍
Aono Morimiya
Saya merasa seperti berada di dalam cerita, mengalami segalanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!