NovelToon NovelToon
Hurt Me Again

Hurt Me Again

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Anak Yatim Piatu / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Dedean

Jika sang mentari bisa menyalurkan hangatnya walaupun sesaat, akan ada senja yang akan mengobati kehilangannya. Lalu, pada akhirnya malam lah yang menutupi kesedihannya . Karena semuanya akan pergi pada waktunya . Begitulah hidup, jika kamu siap atas sebuah pertemuan, maka kamu juga harus siap untuk menerima kehilangan. Karena setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan pada akhir episodenya. Lalu, selintas pertanyaan mulai terbesit dipikiran. Untuk apa dipertemukan jika akhirnya dipisahkan? Setiap pertemuan tak ada yang sia-sia, karena disetiap detik,menit bahkan jam yang akan kita lewati bersamanya memiliki makna yang nantinya akan kosa sadari betapa pentingnya. Oleh sebab itu hargai setiap pertemuan sebelum perpisahan menjadi sebuah penyesalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dedean, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 13

"Jelasin ke kakak kenapa kamu bohong." Ucap Rian ketika mereka semua telah duduk di ruangan khusus keluarga Alexander. Bahkan mereka bebas ingin membangun tempat pribadi mereka di sekolah itu.

Lula pun menceritakan kejadian tentang si cowok berkacamata itu kepada kelima kakaknya. Mereka semua mendengarkan penjelasan dari adik mereka dengan saksama dan sangat serius. Seakan mereka tidak mau melewatkan satu kata pun.

"Ya jadinya Lula bilang aja deh kalau sakit perut, biar Kak Evan sama yang lain berhenti memarahi cowok itu." Jelas Lula sambil menahan air matanya.

"Lain kali jangan begitu ya sayang. Kami semua cemas lo." Balas Rian kepada adiknya itu.

"Huft! Untung saja kamu tidak apa-apa." Sambung Lio dan Nata.

"Jadi kamu belain cowok itu yang?" Ucap Evan dengan nada cemburunya.

"Lebay lo." Teriak mereka berbarengan karena melihat tingkah Evan yang terlihat menjijikkan seperti itu.

"Ya sudah kakak pergi dulu sayang." Ucap mereka berlima  sambil mengecup kening adiknya dan segera meninggalkan sekolah.

****

Kantin sekolah...

"Lo usil banget sih Lula, lo tidak melihat  semua orang sampai kelabakan. Tapi enggak apa-apa sih, akhirnya gue bisa liat para pria tampan."

"Dasar Cherry." Dengus Lula sambil memakan makanan yang telah dipesankan pacarnya itu.

"Ya ampun Cherry kamu sadar kalau  aku juga tampan." Ucap Gavin menimpali.

"Enak aja lo! Tampan sih iya, tapi sayang lo playboy." Balas Cherry  jutek.

Sementara teman-teman yang lain hanya tertawa melihat Cherry  yang selalu jutek dengan Gavin. Mereka berpendapat bahwa kedua sejoli itu terlihat sangat cocok.

"Sayang, kamu makan yang banyak ya." Ucap Evan kepada pacarnya itu.

"Iya kak." Balas Lula seadanya. Karena dia masih merasa kurang nyaman dengan statusnya saat ini. Evan pun tersenyum melihat gadisnya itu. Dia merasa sangat bahagia bisa memiliki gadis manis itu.

"Ya ampun kak Evan senyum."

"Senyumnya manis banget."

"Aduh enggak kuat adik bang."

   Lula pun mendengus tak suka mendengar teriakan histeris para perempuan itu. Bukan karena merasa cemburu, tetapi dia hanya merasa sedikit terganggu dengan teriakan para siswi yang menurutnya sangatlah berlebihan itu.

"Sudah  kamu jangan senyum! Kamu mau tebar pesona ya!!!"  Ucap Lula dengan jutek.

"Kamu cemburu ya yang? Ya ampun aku makin cinta deh sama kamu." Balas Evan sambil mengecup pipi pacarnya yang sudah memerah menahan malu. Dia merasa semakin kesal saat ini karena merasa menjadi pusat perhatian untuk ke sekian kalinya. Dia sudah sangat lelah menjadi tontonan semua murid disekolahnya itu. Keinginannya untuk hidup tenang pun tinggalah mimpi karena semuanya sudah terbongkar sudah.

"Bisa juga lo cemburu Lula?" Tanya Cherry menggoda sahabatnya itu.

"Siapa juga yang cemburu!" Ucap Lula membantah perkataan sahabatnya itu. Evan pun kembali tersenyum karena tingkah polos gadisnya itu.

"Sudah jangan mesra-mesraan di sini!" Ucap Azka dan Byan berbarengan yang langsung disetujui oleh Cherry, Gavin, Raihan, dan Zidan.

"Mangkanya cari pacar!" Balas Lula dan Evan dengan nada mengejek.

"Dasar pasangan nyebelin!" Batin mereka berbarengan.

****

Di kelas....

"Buk izin buk! Lula mau ke toilet." Ucap Lula menghentikan penjelasan gurunya. Setelah diizinkan Lula pun segera pergi menuju toilet.

"Ehhh ada adik kelas sok cantik gaes di sini." Ucap Angel ketika melihat Lula gadis yang dibencinya baru saja memasuki toilet.

"Tunggu dulu ya kak. Lula tidak tahan lagi." Balas Lula cepat sambil masuk ke dalam WC.

"Dasar bocah menyebalkan." Teriak Angel kesal melihat juniornya itu yang tidak takut kepadanya. Sementara kedua sahabat Angel menahan tawa karena melihat kelakuan Lula yang menurut mereka sangat manis dan sangat polos.

"Huftt lega." Ucap Lula.

"Ehh bocah! Gue ingatin ya! Lo jangan pernah dekati Evannya  gue. Lo itu cuma anak tiri di keluarga Alexander, jadi jangan sok jadi ratu ya lo!" Ucap Angel tajam sambil berjalan mendekati Lula yang sudah merasa takut dan gugup.

"Tapi kan Evan pacar aku kak! Dan kakak tidak mendengar kak Evan sendiri yang nyatain perasaannya." Balas Lula polos. Menurutnya dia sudah berbicara sangat jujur saat ini.

"Masih berani lo ya!" Balas Angel yang sudah merasa sangat emosi. Dia pun mencekik leher Lula dengan penuh amarah.

"Kak, sa akitt kak." Ucap Lula sambil menahan cengkeraman di lehernya itu yang membuatnya susah bernafas.

"Ini tidak sesakit saat lo rebut Evan dari gue."

Sementara disisi lain. Cherry sudah sangat cemas dan dia pun langsung permisi dan berlari menuju toilet. Cherry pun mematung melihat apa yang sedang dilakukan Seniornya itu kepada sahabatnya.

"Gue harus rekam dulu dikit biar jadi bahan bukti." Batin Cherry  sambil segera merekam kejadian itu.

"Ehh Angel sudah dong, ntar kalau dia mati bagaimana." Ucap Karin yang sangat cemas melihat Lula yang sudah menangis menahan sakit.

"Sudah Angel, lo cari mati ya!" Teriak Lavina kepada sahabatnya yang mungkin sudah kehilangan kewarasannya hanya karena cinta.

"Diam lo semua!"  Teriak Angel tajam.

"Ehh apa yang lo lakukan ke sahabat gue!" Teriak Cherry marah sambil berusaha melepaskan cengkeraman tangan Angel dari leher sahabatnya.

"Cher, selamatin Lula." Balas Lula terbata sambil menahan perih dan sesak di lehernya.

Cherry pun segera melepaskan tangan Angel, karena merasa sangat marah, Angel pun mendorong Lula kuat sehingga Lula terjatuh dan kepalanya membentur tembok. Benturan keras itu pun membuat semuanya terdiam termasuk Angel.

"Gue tidak membunuh dia!" Teriak Angel histeris dan langsung berlari meninggalkan Lula yang langsung disusul oleh kedua sahabatnya yang juga terlihat sangat pucat.

"Lulaaa." Teriak Cherry dan tangisnya pun pecah karena melihat keadaan sahabatnya. Tanpa berpikir lagi, Cherry pun segera berlari menuju kelas Evan.

"Lo bertahan ya Lula!" Batin Cherry sambil terus berlari.

"Permisi buk, mau cari kak Azka." Ucap Cherry mengatur nafasnya sambil terus menangis, semua anak kelas pun sangat heran kenapa juniornya itu  menangis histeris seperti itu.

"Kamu kenapa Cher?" Tanya Azka bingung bercampur penasaran.

"Apa ini tentang Lula?" Sambung Evan yang langsung berdiri menghampiri sahabat gadisnya itu.

"Lula kak...."

"Iya Lula kenapa?" Tanya mereka semua cemas. Apalagi Azka dan Evan yang terlihat sangat khawatir.

"Lula dibully sama kak Angel kak, dan dia sekarang di toilet."

Mendengar itu pun mereka langsung berlari menuju toilet. Mereka  sangat cemas sekarang.

"Ehh Byan, itu kakak-kakak lo pada ke mana kok lari-lari gitu? Kelihatannya cemas banget lagi!" Bisik salah seorang teman kelas Byan. Pandangan Byan pun langsung mengarah keluar dan dia pun segera menyusul kakak-kakaknya. Bahkan Byan sama sekali tidak meminta izin kepada guru yang sedang mengajar dikelasnya itu.

****

"Princess!" Teriak mereka berbarengan. Melihat keadaan Lula yang sudah tak sadarkan diri dilantai kamar mandi.

"sayang, kamu bertahan ya." Ucap Evan sambil menggendong Lula.

"Kak, itu ada darah." Ucap Cherry lirih dan terisak ketika ada bercak darah dilantai kamar mandi itu.

    Melihat itu mereka semua pun sangat khawatir dan langsung membawa Lula ke dalam mobil Evan dan mereka segera menuju rumah sakit.

****

    Beberapa menit pun mereka semua telah sampai di rumah sakit, dan membuat semua perhatian tertuju kepada mereka.

Evan pun Segera menggendong gadisnya dengan perasaan yang tidak karuan, sedangkan Azka sudah menghubungi semua kakaknya.

"Sayang kamu kenapa?" Ucap Nata lirih ketika melihat adiknya yang tidak berdaya itu.

Sekarang Lula pun sedang diperiksa oleh dokter. Mereka semua menunggu dengan cemas di luar.

"Azka, bayan! Mana princess?" Teriak kelima cowok yang sudah terlihat sangat berantakan dan terlihat sangat cemas.

"Lula di dalem kak" Ucap Azka dan Byan lirih, sambil menahan air mata mereka yang sebentar lagi akan jatuh,

"Jelasin ke kakak, kenapa Princess bisa kayak gini!" Ucap Rian dingin dan cengkeraman tangan yang membuat semua orang yang ada di sana tidak ada yang berani membuka suara. Sementara Cherry yang sudah mempunyai bukti pun juga sangat takut melihat aura yang terpancar dari anak tertua Alexander itu. Rian terlihat seperti monster yang menyeramkan saat ini. Dia sudah sangat emosi mendengar kabar tentang adik kesayangannya itu, lalu bagaimana jika dia melihat rekaman Lula yang dibully? Bisa dia akan hancurkan rumah sakit ini.

1
S. M yanie
semangat...
Dedean: Hwaa makasih kak♥️♥️
total 1 replies
horasios
😢Saya menangis ketika membaca bagian yang menyedihkan dari novel ini.
Dedean: Hwaaa iya sad banget :(😿😿😿
total 1 replies
paulina
Buat yang suka petualangan, wajib banget nih baca cerita ini!
Dedean: Hwaaa bener banget kak jangan lupa baca terus yaa😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!