NovelToon NovelToon
Married With My Ex

Married With My Ex

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Gadis Taurus

Setelah empat tahun berusaha keras untuk melupakan cinta pertamanya, pada akhirnya Jennifer Graciela harus bertemu dengan pria yang sangat dibencinya itu. Sialnya, dia dipaksa untuk menerima perjodohan yang sudah disetujui oleh dua keluarga.

Dia adalah Andrew Garfield Ratajasa, pria yang pernah memberikan cinta sekaligus luka. Keluarga Ratajasa akan menanggung seluruh biaya pengobatan ibunya jika Jenni bersedia menikah dengan Andrew.

Demi sang ibu, Jenni menerima perjodohan itu dan mengesampingkan perasannya yang masih sangat terluka. Dia terpaksa terjebak dalam sebuah pernikahan dengan pria masa lalunya.

Apakah Jenni akan mencintai Andrew seperti dulu? Atau akan semakin membenci pria yang membuat hatinya patas sepatah-patahnya itu?

***

" Aku bersedia menikah denganmu karena Mama, jadi jangan berharap lebih " ~ Jennifer Graciela.

" Aku tidak peduli, sekarang kamu adalah istriku " ~ Andrew Garfield Ratajasa.

***

IG: gadis_taurus15

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19. Pergi Kencan

Pada malam harinya, Andrew dan Jenni tidak ikut bergabung dengan Papa Alex dan Mama Helena untuk makan malam bersama. Keduanya akan makan malam di luar sekaligus pergi kencan. Awalnya Jenni menolak mentah-mentah ajakan suaminya itu karena malas harus pergi berdua dengan Andrew, tapi sang ibu mertua terus membujuknya. Terpaksa Jenni bersedia pergi kencan dengan Andrew karena Mama Helena.

Jenni yang sudah siap dengan celana jeans panjang dan blouse warna sage green segera mengikat rambutnya dengan gaya kuncir kuda. Tidak lupa juga Jenni memoles wajahnya dengan make up tipis agar tidak terlihat pucat. Memang dirinya terpaksa, tetapi Jenni ingin tetap tampil cantik. Lagipula dia harus menjaga nama baik suami dan keluarganya yang bukanlah orang sembarangan.

" Sudah siap, Jen? " tanya Andrew yang juga baru selesai bersiap.

Pria itu terlihat sangat tampan dengan memakai kemeja yang tidak dikancingkan dan kaos putih polos sebagai dalamannya. Rambutnya yang tidak disisir dengan rapi tidak mengurangi kadar ketampanan Andrew, malah bertambah tampan.

" Sudah " jawab Jenni singkat.

" Kalau begitu, kita berangkat sekarang ya " ajak Andrew pada Jenni.

Jenni pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Keduanya berjalan beriringan keluar dari kamar dan menurun tangga. Mereka akan berpamitan dulu pada Papa Alex dan Mama Helena yang sedang berada di ruang keluarga.

" Pa, Ma, kami pergi dulu " pamit Andrew pada kedua orang tuanya.

" Iya Sayang, kalian hati-hati ya " jawab Mama Helena.

Andrew dan Jenni menganggukkan mereka.

" Kalau malam ini malas pulang dan ingin menginap di hotel, tidak apa-apa. Besok pagi kamu bisa langsung pergi ke perusahaan " ucap Papa Alex yang tentunya menggoda pasangan pengantin baru itu.

" Ya itu bisa kami pikirkan nanti " jawab Andrew tersenyum.

Jenni hanya menghela napasnya dan memberikan kode agar mereka cepat pergi dengan menarik kemeja sang suami. Jika tidak begitu nanti pembicaraan Papa Alex dan Andrew akan melebar kemana-mana dan pada akhirnya membuatnya malu sekaligus kesal.

" Andrew, ayo " ucap Jenni pelan tapi masih bisa didengar oleh sang suami.

" Iya Sayang, kita berangkat sekarang " jawab Andrew dengan suara keras.

Terlihat Papa Alex dan Mama Helena saling memandang lalu melemparkan senyuman. Menurut mereka, Andrew dan Jenni sangat lucu serta mengingatkan mereka ketika awal menikah yang memang masih manis-manisnya.

" Sudah sana pergi, sepertinya istrimu sudah tidak sabar untuk kencan " goda Papa Alex yang berhasil membuat Jenni menundukkan kepalanya.

Bukan itu sebenarnya yang diinginkan oleh Jenni, dia hanya tidak ingin malu tetapi malah ayah mertuanya itu salah paham. Jenni hanya bisa mencoba menyembunyikan wajahnya saja dan terasa memanas.

" Iya Pa " jawab Andrew tertawa kecil.

Kemudian Jenni meraih tangan Jenni dan menggandengnya lalu berjalan ke luar rumah. Kali ini mereka akan pergi dengan menggunakan motor, seperti saat mereka masih menjadi sepasang kekasih dahulu. Andrew memang sengaja ingin mengenang masa mereka menjadi sepasang kekasih, siapa tahu itu akan memupuk rasa cinta Jenni untuknya.

" Mau makan malam dimana? " tanya Andrew dengan sedikit berteriak.

Pasalnya, mereka sedang berada di lampu merah yang cukup ramai sehingga tidak akan terdengar jika tidak berteriak. Apalagi mereka menggunakan helm yang terpasang di kepala dan itu sedikit mengurangi pendengaran.

" Terserah " jawab Jenni juga dengan berteriak.

Jika sudah seperti itu maka Andrew yang akan menentukan tempat mereka untuk makan malam. Sebenarnya Andrew sudah memilih untuk mengajak Jenni makan malam di restoran Italia favorit mereka di sebuah mall. Sekaligus dia ingin mengajak istrinya itu untuk menonton film di bioskop setelah makan malam. Andrew bertanya hanya untuk memastikan apakah Jenni ingin makan malam atau pergi ke suatu tempat.

Andrew melajukan motornya kembali setelah lampu lalu lintas berubah dari merah menjadi hijau. Dia melajukannya dengan kecepatan tinggi karena ingin modus agar Jenni memeluk pinggangnya. Biarlah dirinya dibilang licik tetapi jika tidak seperti itu maka Jenni tidak akan malu memeluknya.

***

Sesampainya di salah satu mall besar di Jakarta, Andrew dan Jenni langsung masuk ke dalamnya dengan bergandengan tangan. Lagi-lagi Jenni sudah menolak itu tetapi tentu saja Andrew yang memaksanya. Andrew seolah tidak memperdulikan wajah kesal Jenni karena dari tadi dia sudah memaksa ini dan itu, lagipula wajah istrinya sangat menggemaskan jika sedang kesal.

" Kita makan di sini ya, Jen. Aku rindu makan berdua sama kamu di restoran favorit kita " ucap Andrew saat mereka sudah berada di depan restoran tersebut.

" Hmm " jawab Jenni yang masih kesal.

Andrew pun langsung menarik tangan Jenni untuk memasuki restoran itu. Mereka langsung disambut oleh manager restoran yang tentunya sudah mengenal mereka berdua. Dulu hampir setiap akhir pekan Andrew dan Jenni makan di restoran itu.

" Wah, sudah lama kalian tidak datang ke sini berdua. Akhirnya Andrew tidak sendirian lagi seperti empat tahun terakhir ini " ucap manager restoran itu setelah Andrew dan Jenni duduk di salah satu meja.

" Ya gimana, Mas, Jenni kuliah di luar kota soalnya " jawab Andrew tertawa kecil.

Sedangkan Jenni hanya tersenyum untuk menanggapi ucapan manager restoran itu. Dia tidak pernah datang ke restoran itu lagi karena tidak ingin mengingat kenangannya bersama dengan Andrew.

" Makanan favorit kalian masih sama, kan? Spaghetti carbonara dan pizza, lalu minumnya es teh mint " ucap manager restoran itu masih hafal makanan yang sering Andrew dan Jenni pesan.

" Iya, masih sama " jawab Andrew tersenyum.

" Kalau begitu, tunggu sebentar ya. Nanti pelayan akan mengantar makanan kalian berdua " ucap manager restoran itu pada Andrew dan Jenni.

" Iya Mas " jawab Andrew dan Jenni hanya menganggukkan kepalanya.

Manager restoran itu pun pergi meninggalkan Andrew dan Jenni. Jenni melihat ke sekeliling restoran itu yang tidak banyak berubah, masih sama seperti empat tahun yang lalu.

" Kamu masih sering makan di sini? " tanya Jenni pada Andrew karena penasaran.

Andrew menganggukkan kepalanya. " Hampir setiap akhir pekan aku makan di sini sekaligus mengingat semua kenangan indah kita. Bukan cuma restoran ini saja, tetapi semua tempat yang pernah kita kunjungi bersama " jawab Andrew tersenyum.

Mendengar itu, Jenni pun terdiam. Jika memang Andrew benar-benar mengkhianatinya dan tidak mencintainya lagi, tidak mungkin pria itu masih mau mengunjungi tempat-tempat yang menyimpan kenangan indah mereka berdua.

" Apa sebenarnya yang terjadi? " batin Jenni merasa ada yang janggal.

Jenni sangat ingin mendengarkan penjelasan dari suaminya itu, tetapi juga ada ketakutan jika itu semua akan semakin melukai hatinya.

Lamunan Jenni buyar ketika seorang pelayan datang dan membawa makanan untuk mereka berdua.

" Silahkan, Tuan, Nona " ucap pelayan itu meletakkan makanan itu di atas meja.

Setelah itu, Andrew dan Jenni menikmati makanan mereka masing-masing. Jenni memakannya dengan begitu lahap karena sudah sangat lama tidak merasakan makanan lezat dari restoran itu. Sebenarnya Jenni sudah mencoba memakan makanan Italia di restoran yang berbeda tetapi rasanya sangat jauh berbeda.

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!