"Tak terbayangkan oleh Kanaya, jika pertemuannya dengan seorang CEO akan merubah kehidupannya seratus delapan puluh derajat.
Karena kesalah pahaman membuatnya menjadi tawanan sang CEO dan harus membayar kesalahan yang tak pernah ia lakukan demi menyelamatkan nama baik keluarga.
" Yang penasaran akan alur ceritanya yuk di kepoin , and happy reading guys"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @LJSDewyLee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejutan
Rupanya Leo, tidak main-main dengan ucapannya tempo hari, ia benar-benar melakukan rencananya untuk menikahi Kanaya.
Sementara Kanaya sendiri hanya bisa pasrah menerima semuanya.
Setelah pembicaraan mereka keduanya tak pernah lagi bertemu sekali pun , Leonard memilih untuk pergi ke pusat kota mengurus perusahaan meninggalkan Kanaya dengan penjagaan super ketat.
Meskipun Leo yakin Kanaya tidak akan melarikan diri mengingat ancaman yang ia berikan tentang keluarganya karena Kanaya sangat mencintai anggota keluarganya, namun ia tetap saja cemas jika sewaktu-waktu gadis itu melarikan diri sebelum ia berhasil menemukan Yola.
Disisi lain Leo, memerintahkan Alan untuk mengunjungi rumah Kanaya dan memberi tahu kan tentang perihal pernikahan dirinya dengan Kanaya.
Sontak kedatangan Alan membuat Hadi dan Irma terkejut begitu juga dengan Arga.
Kedatangan Alan bersama beberapa pengawal membuat Hadi heran ia sempat mengenali beberapa orang itu adalah orang yang datang tempo hari membawa Kanaya dengan paksa.
Hadi semakin cemas begitu mendengar penuturan Alan tentang rencana pernikahan Kanaya yang secara tiba-tiba setelah hampir satu bulan tak ada kabar dari putrinya itu.
"Apa putriku baik-baik saja disana? Bagaimana mungkin ia berencana menikah dengan tiba-tiba? " tanya Hadi.
" Benar sekali yang Ayahku katakan, adikku juga belum ingin menikah ia ingin menjadi sarjana tak mungkin, kau pasti berbohong lagi pula selama ini Adikku tak pernah sekalipun dekat dengan seorang pria " timpah Arga.
Alan , pun harus memutar otak untuk meyakinkan keluarga kecil itu ia tak mungkin memberitahukan yang sebenarnya terjadi pada mereka, entah apa yang akan terjadi jika mereka sampai mengetahuinya, terlihat dengan jelas jika mereka sangat mencintai Kanaya.
" Begini Tuan dan Nyonya, sebenarnya memang ini terkesan mendadak maaf atas kejadian tempo hari , kami membawa Kanaya dengan paksa, itu karena kami terpaksa melakukan hal itu" ucap Alan mencari alasan yang tepat agar mereka tidak curiga.
" Apa maksudmu Tuan?" tanya Irma kali ini yang bertanya.
" Kami terpaksa membawa Nona Kanaya dengan paksa karena situasinya yang darurat"ucap Alan kembali.
" Darurat bagaimana? Cepat katakan jangan bertele-tele " potong Arga.
" Bagini, sebenarnya Tuanku sudah lama menyukai Nona Kanaya dan ingin menikahinya, Nenek dari Tuanku juga sudah sangat menyukai Nona Kanaya, tapi Nona menolak untuk menikah karena ingin menyelesaikan dulu pendidikannya, Nenek sangat kecewa dengan penolakan Nona, hingga jatuh sakit dan sampai harus di rawat di rumah sakit sampai saat ini ,itu sebabnya Tuan Muda sangat marah dan memaksa kami untuk membawa Nona karena Tuan muda sangat menyayangi Neneknya, dan setelah melihat kondisi Nenek , Nona akhirnya mau untuk menikah." tutur Alan dengan berkeringat dingin dan berdoa dalam hati semoga mereka percaya dengan ceritanya itu.
" Yah, bagaimana ini? Sepertinya apa yang Tuan ini katakan memang benar" Irma menatap Hadi dengan perasaan bimbang begitu juga dengan Hadi dan Arga.
" Arga, apa kau juga percaya dengan ucapannya?" tanya Hadi.
" Arga, percaya Yah, jika pria ini bohong Kanaya pasti sudah lama pulang Yah, tapi hampir satu bulan ini ia tak ada kabar sama sekali ia pasti sedang sibuk merawat Nenek itu bukankah begitu Tuan?" Arga menatap Alan yang kemudian spontan mengiyakan apa yang Arga ucapkan.
" Ohh ..soal itu, benar sekali apa yang Tuan katakan, Nona tidak bisa memberi kabar karena sibuk mengurus Nenek yang selalu mencari keberadaan Nona jika sedetik saja tak melihatnya" Alan kembali berbohong
" Naya, apakah ini memang keputusanmu nak?" ucap Hadi lirih
" Yah, bagaimana apa kita bisa menemui Naya ? Ibu sangat mencemaskannya Yah" Irma dengan wajah sedih.
" Iya Yah, kita harus menemui Naya dulu , jadi kita bisa tahu apa yang pria ini katakan benar atau tidak!!" tukas Arga.
Ucapan Arga membuat Alan kebingungan rupanya mereka masih ragu dengan penjelasan yang ia berikan.
" Maafkan saya Tuan, namun saat ini Nona Kanaya sedang bersama Tuan Muda di luar kota menemani Nenek untuk berziarah ke makam keluarga sebelum mereka melangsungkan pernikahan besok" kembali Alan mengarang cerita.
" Apa?? Jadi mereka akan menikah besok secepat ini?" apa tidak salah?" syok Arga.
" Tidak Tuan, apa yang anda dengar adalah benar adanya" tukas Alan
" Baiklah kami akan datang ke pernikahan mereka besok" Hadi dengan berat hati
" Meskipun aku masih ragu, tapi aku yakin ini adalah pilihan terbaik yang Kanaya ambil aku tahu sifatnya dengan baik" timpah Irma.
" Ibu benar, Arga juga yakin jika Naya pasti memutuskan menikah pasti sudah memikirkannya dengan matang" ucap Arga yang di anggukan Hadi dan Irma.
" Kalau begitu sampai jumpa besok Tuan, dan Nyonya , anda juga Tuan Arga" Alan kemudian memerintahkan para pengawal masuk dan membawa beberapa kotak ditangan mereka masing-masing.
" Apa ini Tuan Alan?" tanya Hadi.
" Maaf Tuan, ini hanya beberapa barang untuk mengganti kerusakan yang anak buahku lakukan tempo hari" ucap Alan .
" Harusnya kau tak usah repot-repot Tuan " Hadi dengan perasaan semakin heran atas apa yang di lakukan Alan.
" Tidak apa-apa Tuan , ini tak seberapa jangan sungkan, Oh ya... panggil saja namaku Alan jangan memanggilku Tuan lagi pula sebentar lagi kita akan menjadi keluarga" Alan dengan penuh kesopanan.
" Hemm... baiklah Alan, kau juga jangan sungkan untuk menghubungi kami dan sesekali datanglah berkunjung kemari bersama Tuanmu dan Kanaya" ucap Hadi dengan tulus.
" Tentu , Tuan"
Beberapa saat kemudian Alan pun pamit meninggalkan kediaman Dinata nama belakang keluarga Hadi.
Arga membuka kotak -kotak yang Alan berikan dengan penasarannya satu persatu isinya mulai dari pakaian untuk mereka kenakan esok , juga beberapa kotak berisi barang - barang mewah untuk mengganti barang yang rusak tempo hari.
" Ayah, lihat ini?" pekik Irma
" Apa Bu? Ada apa?" Hadi dan Arga menghampiri Irma yang terlihat syok dengan wajah pucat pasi dan secerca kertas ditangannya.
"10 MILYAR???"
BRUUUUKKKKK
Tubuh Irma limbung dan pingsan Hadi berusaha menahan tubuh sang istri saking syoknya hingga jatuh pingsan
Arga hanya bisa tertegun dengan mulut menganga tak percaya dengan apa yang saat ini ia pegang adalah cek senilai uang miliaran yang tak pernah ia sangka -sangka bagaikan mimpi di siang hari atau ketiban durian runtuh.
☘️☘️☘️☘️☘️
" JANGAN LUPA DUKUNG AUTHOR YA GUYS DENGAN VOTE KALIAN OK...😁
HAPPY READING GUYS AND SEE YOU ...
