ICE LOTUS SAINT

Tubuh kasim tua itu tiba-tiba saja terjatuh setelah mendengar ucapan dari majikannya, dia tak menyangka jika gadis kecil yang dibesarkan di istana itu akan memiliki pemikiran yang luar biasa unik, bahkan melihat seorang manusia seperti hewan peliharaan.

Sedangkan para penjaga bayangan hanya bisa menggelengkan kepala, gadis itu terlalu dimanja oleh kaisar tua, bahkan segala keinginannya akan selalu dipenuhi, meskipun terkadang bertentangan dengan etika maupun adat yang berkembang di kekaisaran naga perang.

Setelah usianya menginjak 17 tahun, gadis itu semakin memperlihatkan sifat haus darahnya, dia bahkan seringkali ikut bertempur di medan perang bersama dengan saudara laki-lakinya, hingga membuat kaisar tua menjadi sangat khawatir, takut jika gadis itu tidak mendapatkan pendamping yang cocok dengannya.

Dia merupakan kecantikan nomor satu di wilayah kekaisaran naga perang, namun hingga saat ini belum ada satu orang pemuda yang mampu menaklukkan hatinya. Meskipun puluhan lamaran telah terkirim ke istana, dia hanya menganggap orang-orang itu sebagai semut, terlalu lemah sehingga tak pantas berdampingan dengannya.

Namun saat matanya menatap ke arah Shen Jiewen, gadis itu memiliki ketertarikan tersendiri, tidak hanya karena siluetnya yang menawan dan wajah tampannya, namun sikap lesu dan malas yang terpancar dari tubuhnya, membuat gadis itu menginginkan lebih.

Booom...

Sebuah ledakan besar terdengar, seorang pemuda berambut perak muncul dari tengah-tengah lava. Di tangannya, terdapat sebuah batu hitam sebesar kepalan tangan, namun memiliki aura yang sangat tidak stabil.

Pemuda itu hanya menatapnya sekilas, kemudian melemparkannya ke dalam cincin penyimpanan. Dia tidak ingin repot-repot berurusan dengan batu hitam jelek tersebut dan memilih untuk melanjutkan perjalanannya.

Swosh...

Sosoknya melayang, gerakan pemuda itu benar-benar sangat cepat, hingga sulit untuk dikejar. Dia baru saja meninggalkan lembah dan berniat untuk masuk ke dalam hutan, dalam pikirannya saat ini, berburu adalah hal yang terbaik, dia harus mendapatkan dua binatang iblis untuk mainan kedua orang adiknya.

Gadis cantik itu bergegas, dia mengikuti aura yang ditinggalkan oleh pemuda di depannya. Namun tiba-tiba saja dahinya mengernyit, dia telah kehilangan, aura itu benar-benar berakhir di tempatnya berdiri saat ini.

"Apa yang terjadi? Kemana dia pergi?" gumam gadis itu, dia mulai mengedarkan pandangannya untuk menemukan lokasi yang sesuai. Namun sepertinya pihak lain memiliki keuntungan dalam tingkat kultivasi, sehingga membuatnya kesulitan untuk mengejar, padahal gadis itu merupakan seorang pembudidaya tingkat alam misteri.

"Sial!" rutuk gadis itu dengan tidak puas hati, pemuda ini tidak lebih lemah darinya, sehingga dia mulai menggertakkan gigi, dan terus menjelajahi hutan.

Setelah melakukan pencarian selama 15 hari, akhirnya dia menyerah dan berniat untuk keluar dari hutan. Namun tiba-tiba saja matanya langsung berbinar, melihat siluet tubuh seorang pemuda yang saat ini tengah membakar ikan, tepat di depan sungai.

Postur tubuh pemuda itu benar-benar sangat halus, wajahnya seolah sengaja dibuat untuk membangkitkan rasa iri orang lain, itu terlalu tampan dan tampan, tanpa ada cela.

"Kau mencariku?" tanya Shen Jiewen, wajahnya menengadah ke langit, sedangkan kedua tangannya di tekuk di belakang kepala. Gadis itu tersenyum tipis, dia segera melompat dan berdiri tepat di depan Shen Jiewen.

"Apa yang kau inginkan?" tanya pemuda itu, tubuhnya bersandar pada pohon, sementara jari-jarinya mengetuk-ketuk lutut. Aura bangsawan yang dipancarkannya benar-benar sangat murni, namun ada jejak kelicikan yang berkilat di matanya.

"Siapa namamu?" gadis itu bertanya sambil menatap ke arah Shen Jiewen, seolah-olah ingin merekam setiap gerakan wajahnya.

"Nama?" Shen Jiewen mengerutkan dahi, dia merasa sangat konyol, karena dikejar-kejar oleh seorang gadis yang hanya ingin mengetahui namanya.

"Apakah sangat sulit untuk memberitahukan orang lain tentang nama?" tanya gadis itu, senyuman tipis melengkung dari bibirnya, dia memiringkan kepala sambil menatap Shen Jiewen.

"Hmmm..." Shen Jiewen tidak memiliki keinginan untuk menjawab pertanyaan gadis itu, dia berdiri dan menepuk-nepuk bagian belakang tubuhnya, kemudian berniat untuk meninggalkan pihak lain di sana.

Bang!

Tepat saat itu, sebuah peti mati terbang ke arah Shen Jiewen. Tatapan mata pemuda itu menjadi sedalam lautan, sepertinya dia marah, namun tidak mengungkapkan kemarahannya dan masih berdiri dengan sangat tenang, berhadapan dengan gadis itu.

"Karena kau tidak patuh, aku hanya bisa menangkapmu!" ucap gadis itu, seringaian kecil muncul dari sudut bibirnya.

"Benarkah?" tanya Shen Jiewen, sosoknya tiba-tiba saja memudar dari pandangan.

Gadis itu sejenak linglung, namun tak lama kemudian bergegas untuk mengejarnya. Dia tidak bisa melepaskan mangsa yang satu ini, selain terlalu tampan, juga telah dia klaim sebagai miliknya.

"Sial!" gadis itu menggertakkan gigi sambil meninju udara, ini pertama kalinya dia ditolak oleh seorang pemuda. Padahal selama ini, ada begitu banyak pria yang memohon untuk datang padanya.

Dia mengeluarkan cermin perunggu, kemudian menatap pantulan wajahnya sendiri sambil terus bergumam. "Masih cantik seperti biasa, tapi bagaimana mungkin dia tidak tergoda olehku? Benar-benar pemuda yang sangat langka, aku harus mendapatkannya dengan cara apapun!"

Tekad gadis itu terlihat sangat kuat, dia tidak memperdulikan apapun, yang terpenting saat ini adalah mencari pemuda berambut perak dan menyeretnya ke hadapan kaisar tua.

"Tuan putri!" kasim tua lagi-lagi mendekat ke arahnya, membuat wajah gadis itu langsung menghitam. Saat ini suasana hatinya benar-benar sangat buruk, dia tidak ingin berbicara dengan siapapun.

"Akan lebih baik jika kita kembali ke istana kekaisaran," ucap kasim itu, dia harus meyakinkan majikannya untuk kembali.

Bang!

Gadis itu bergerak, rambutnya melambai terkena angin, dia telah melemparkan serangan tapak ke arah kasim tua, sehingga membuatnya langsung jatuh di atas tanah, sudut bibir pria tua itu mengeluarkan darah segar.

"Enyah!" mata gadis itu berubah merah, dia benar-benar ingin meledakkan tubuh seseorang, untuk mengembalikan mood-nya.

Kasim tua terdiam, seluruh tubuhnya terasa sakit, serangan yang dilakukan oleh gadis itu tak main-main, "Tuan putri!"

"Aku tidak akan kembali ke istana kekaisaran sebelum bisa menangkapnya!" ucap gadis itu, kali ini tidak ada satu orang pun yang bisa merubah keinginannya. Dia benar-benar ingin menundukkan Shen Jiewen di bawah kekuatannya.

Kasim tua tak lagi memaksa, dia melemparkan pil penyembuh ke dalam mulutnya, kemudian bergegas pergi dari tempat itu. Akan lebih baik jika dia melaporkan hal ini kepada kaisar, sebelum malapetaka terjadi.

Kasim tua yakin jika pemuda yang saat ini diburu oleh tuan putrinya bukanlah pemuda biasa, penampilannya benar-benar sangat mencolok, apalagi warna rambutnya tidak sesuai dengan orang kebanyakan.

Sementara Shen Jiewen telah kembali ke sekte surga suci, dia berjalan menuju ke halamannya, dan melihat dua orang adiknya yang duduk sambil menundukkan kepala.

"Kalian disini?" tanya pemuda itu.

Xu Tianling dan Xu Xiaofeng mengangkat kepala, wajah keduanya terlihat sedih. "Gege! Jangan pergi lagi! Kami akan patuh!"

Shen Jiewen melangkah ke arahnya, dia mengulurkan tangan dan menyentuh kepala kedua adiknya. "Pergi dan bermain!"

Tanpa ragu, pemuda itu melepaskan dua binatang iblis yang berhasil ditangkapnya, kemudian diberikan kepada Xu Tianling dan juga Xu Xiaofeng. Wajah mereka seketika langsung ceria, bukan hanya karena hadiah yang di berikan oleh pemuda itu, namun sikap yang di tunjukkannya.