Suami Kedua Untuk Istriku

Reisya dan Evrard kembali ke kamar hotel mereka. Evrard yang begitu penasaran dengan hubungan mereka akhirnya menanyakannya.

' Suamimu ..' Evrard mengetikkan itu di hp nya dan menunjukkannya pada Reisya.

' apa ? ' tanya Reisya.

Evrard nampak ragu. Ia tak enak menanyakan urusan pribadi Reisya dengan suaminya. Ia merasa ia tak sepantasnya bertanya tentang hubungan Reisya dan Stanley yang ia nilai begitu buruk di matanya. Bad marriage .

' Tanya saja ' tulis Reisya.

Evrard akhirnya mengetikkan semua pertanyaan hatinya dalam sebuah tulisan panjang.

' Bukankah Stanley dan kamu itu masih sekolah? Bagaimana kalian bisa menikah? Kenapa dia bersikap buruk padamu? Apa kalian tak saling mencintai? Apa Stanley tak bisa punya anak sehingga menyuruhku menghamilimu? Hubungan kalian sangat buruk , aneh..kenapa kau memilih bertahan dengan laki laki seperti itu? Kenapa tak berpisah saja daripada hidup dalam hubungan toxic seperti itu? '

Banyak sekali pertanyaan yang di tulis Evrard. Ia merasa kasihan pada Reisya yang ia pikir terpaksa menjalankan semua yang di perintahkan Stanley.

' Kami menikah karena sebuah insiden buruk. Ya, kami masih sekolah. Home schooling, sebentar lagi kami lulus. Hubungan kami buruk, tapi jika kami memiliki bayi semua akan kembali baik. Aku bertahan karena aku mencintai dia.. sangat ' tulis Reisya jujur.

Ia tak ingin membuat kebohongan apapun lagi seperti yang di lakukannya dulu pada Stanley. Karenanya ia bicara apa adanya pada Evrard.

' Apa kau yakin kehidupan rumah tanggamu dengan Stanley akan baik baik saja jika ada bayi? Yang aku lihat , perangai buruk Stanley itu karakternya. Dan sepertinya orang seperti itu tak akan berubah ' tulis Evrard.

Reisya terdiam. Stanley memang berkelakuan buruk sejak dulu ia mengenalnya. Sebenarnya awalnya tidak. Hanya setelah berpisah dengan Jeselyn , dia berubah menjadi anak nakal.

Ia sebenarnya sangsi , Stanley akan berubah meski mereka telah memiliki bayi. Ia sangat sangsi akan hal itu. Namun ia sedikit berharap, semua akan baik baik saja jika mereka memiliki bayi.

.

.

.

.

.

Hampir semingguan ini Reisya dan Evrard terus melakukan aktifitas mereka. Pagi sampai sore berwisata berdua mendatangi beberapa tempat wisata dengan mobil sewaan dan guide mereka. Dan malamnya sibuk bercinta.

Tak terasa acara bulan madu mereka itu sudah hari ke 6 . Itu berarti besok mereka harus mengakhiri kebersamaan mereka.

" Belikan aku hp , hp ku rusak " ucap Stanley pada Reisya yang hendak keluar dengan Evrard. Entah mau jalan jalan ke tempat wisata mana lagi.

" Hp apa? " tanya Reisya.

" Apple lah.. gue gak level pakai hp kentang. Belikan yang terbaru " jawab Stanley seenaknya. Saat membuka mata dalam keadaan sadar, Stanley selalu bersikap kasar dan ketus padanya.

" Uang saku ku hampir habis Stanley..."

" Pakai tabunganmu .. uang belanja dari Mama masak sudah habis kah? Itu banyak sekali tau.." ucap Stanley ketus.

" Aku mengumpulkan uang belanja dari Mama untuk membeli rumah "

" Buat apa beli rumah , apa rumah istana gue kurang luas untukmu? Aku anak tunggal , itu semua bakal milikku . Kau tinggal enaknya saja makan tidur di sana " timpal Stanley.

" Aku tetap ingin punya rumah sendiri "

" Aku gak mau ya tinggal di gubuk reyot.. sudah di kasih hidup enak ga bersyukur.. punya otak gak sih lo, tolol. Hidup tinggal ngangkang saja banyak polah "

Evrard cuma bisa diam melihat pertengkaran keduanya. Stanley terus saja bersikap ketus pada Reisya. Tiap hari jika mulutnya terbuka,  cuma caci makian saja untuk Reisya.

" Sudahlah , aku ikut kalian saja. Aku pilih sendiri !" Stanley buru buru masuk ke dalam mobil yang akan di tumpangi Evrard dan Reisya bersama guide mereka.

Stanley bukannya duduk di depan ia malah duduk di tengah .

" Lho... " Guide yang biasa menemani mereka nampak heran. Pemuda asing itu nyelonong masuk begitu saja ke mobil mereka.

" Antar ke counter hp.. yang terlengkap " ucap Stanley main perintah seenaknya. Padahal bukan dia yang membayar gaji guide tersebut.

" Non, Sir.. " Guide itu menoleh pada Reisya dan Evrard.

" Lo kesini !! " Perintah Stanley menyuruh Reisya duduk bersamanya.

Evrard yang tak mau ribut mengalah duduk di samping guide yang mengemudikan mobil mereka itu.

" Mister? " Guide itu nampak bingung, apalagi Evrard memilih menutupi kepalanya dengan topi hoodie dan memakai kaca mata hitamnya. Ia tak ingin Reisya di marahi Stanley lagi meski sebenarnya hatinya dongkol.

Reisya juga menurut saja , ia duduk di sisi Stanley. Ia melirik dari spion Evrard yang acuh justru kelihatan seperti orang yang cemburu. Dalam hati timbul niat untuk mengerjai Evrard.

" Sayang.." panggil Stanley dengan suara pelan dan mesra. Ia meraih jemari tangan Reisya dan menggenggamnya.

.

.

Stanley ... Kesambet setan dari mana... 

Kenapa tiba tiba bersikap manis...

Pakek tebar tebar senyum segala....

Hmm...

Tapi..

Dia tampan

Dia tetap tampan...kalau itu tidak perlu di tanyakan lagi..

Aku dulu jatuh cinta padanya karena wajahnya itu..

Tapi ini aneh... Dia tak pernah selembut ini denganku lagi sejak tahu kebohongan itu..

.

" A..apa sih ? " tanya Reisya aneh saat tiba tiba Stanley menyentuh jemarinya.

" Cuma ingin memegang tanganmu saja. Aku kangen.. " jawab Stanley. Tentu saja itu tak tulus dari hatinya namun hanya untuk memanasi Evrard.

Spontan Guide itu menoleh ke belakang. Sedang Evrard cuma meliriknya.

" Apa? " tanya Stanley cepat sambil menatap nyalang guide itu.

" Salahnya dimana gue panggil istri gue 'sayang'? " tanya Stanley lagi dengan nada kesal.

" Loh.. bukannya Mister ini suaminya Non Reisya? " tanya Guide itu heran.

" Suami ?.. huh.. Gue suaminya! "

Evrard menghela nafas panjang dan memilih diam. Jika ia marah , Stanley pasti akan lebih senang. Karenanya ia mengacuhkannya.

" Lalu mister ini.. kan mereka sedang bulan madu " guide itu mengungkapkan rasa penasarannya karena sudah berhari hari menemani Reisya dan Evrard jalan jalan bulan madu.

" Dia juga " jawab Stanley.

" Ha??!! " Guide itu sampai melongo. Benar benar sulit di percaya gadis kecil imut yang di temaninya beberapa hari ini ternyata memiliki 2 suami.

Gila. Hanya itu yang terlintas di benaknya. Mana keduanya berbadan gede gede semua. Apa gadis bertubuh kecil itu sanggup mengatasi dua pria  tinggi besar yang masih sama sama muda seperti kuda liar itu??

Otaknya langsung traveling membayangkan bagaimana mereka bercinta. Satu bule , satu lokal. Badan sama sama besar, tinggi juga.  Sulit di bayangkan....

" Awww..  "

.

.

.

.

.

.

Mereka turun ke mall dan membeli hp untuk Stanley. Stanley memilih hp apple tergigit itu dengan fitur terlengkap, versi terbaru dan termahal . Dan tentu saja yang membayarnya adalah Evrard.

.

.

Gila... Bule ini kelihatannya seperti biasa saja tapi ternyata punya banyak uang juga...

Kesempatan nih... Gue minta apa lagi ya...

Gue porotin elo bule tolol...biar cepet melarat kau...hahahaha...

.

.

" Tambah sekalian power bank dan headset bluetooth. Yang terbaik dan termahal. Headsetnya yg extra bass, power bank nya yang MaH nya besar. Yang bisa berkali kali isi ulang " Stanley mulai menye menye. Aji mumpung.

Pelayan counter itu segera mengambilkan barang yang di minta Stanley. Stanley tersenyum senang, Reisya dan Evrard tak protes .

Sesudah membeli hp, Evrard dan Reisya melanjutkan wisatanya ke sebuah pantai yang berada diantara tebing tebing tinggi. Jalan untuk menuju kesana pun juga sulit. Mereka menuruni tangga yang menurun dengan begitu banyak anak tangga. Rasa capek, terengah engah dan keringat membanjir terbayarkan saat mereka sampai ke pantai yang sangat indah itu  .

" Mirip pantai yang di drama korea desendant of the sun itu ya..." Ucap Reisya

" Ya, Non..  pantai ini di kelilingi tebing tebing tinggi.. namun keindahannya mantap kan Non ? " Jawab Guide itu.

" Sangat! " Reisya tersenyum. Rambutnya yang panjang terurai di tiup angin tampak sangat  indah.

.

.

'  Sial  ...  wanita sialan ini mau bagaimanapun memang cantik...' 

.

.

Stanley tak bisa memungkiri pesona Reisya yang begitu kuat itu. Hingga tanpa sadar, ia mengarahkan kamera hpnya memotret diam diam istrinya yang begitu menarik perhatiannya itu.

Namun sebuah hal menyebalkan saat Evrard justru mendekati Reisya dan mengajak foto selpi. Mereka saling tersenyum dan menunjukkan begitu banyak gaya.

" Mister , miss ..action " bahkan Guide itupun turut memotret keduanya.

Evrard merengkuh pinggang Reisya dan memeluknya. Mereka saling tersenyum. Reisya turut balas memeluk Evrard dan Evrard spontan mendaratkan bibirnya di pipi Reisya. Mereka seolah lupa jika saat ini Stanley ada bersama mereka.

.

.

Ya ampun..aku lupa.. Ada Stanley .. dan dia melihatku... 

Oh tidak... Bagaimana ini..apa dia marah..

.

.

Reisya panik sendiri saat mengetahui Stanley menatap tajam ke arahnya. Ia seperti orang kepergok selingkuh saja. Mata tajam Stanley seolah menguliti dirinya.