Alisha Putri Wijaya adalah gadis cantik, pintar,ramah dan juga taat beribadah salah satu mahasiswa semester akhir yang saat ini sedang sibuk membuat skripsi sambil bekerja part time di sebuah cafe yang cukup terkenal di kota X,dia tinggal di sebuah kos-an yg tak jauh dari kampus tempat dia kuliah.Alisha putri Wijaya dia adalah putri dari pasangan tuan Aditya Wijaya dan nyonya Anggi Wijaya mereka memiliki sifat yang baik,ramah dan juga taat beribadah mereka memiliki 2 org anak di mana alisha memiliki seorang kakak laki-laki yang saat ini bekerja sebagai polisi berpangkat Briptu yaitu Briptu Abimana Wijaya.
Bagas Alexander adalah pria tampan juga kaya raya dia seorang CEO sekali gus pemilik perusahaan Alexander grup,dia termasuk pria dingin dan kejam kepada siapa saja yang berani mengusik ketenangannya.Bagas Alexander merupakan keturunan dari tuan Kusuma Alexander dan nyonya Indri Alexander kedua orang tuanya terkenal dengan sikap baik dan dermawannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kembary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8
" Astaga ternyata ini bukan mimpi seorang Bagas Alexander bersikap lembut pada perempuan pada hal selama ini dia cuma bisa bersikap lembut pada mama dan Omanya saja." monolog Andra yang masih menatap Bagas, sedangkan Bagas yang di tatap Andra pun cuma bersikap biasa saja.
" Andra loh mau jalan atau masih mau liatin saya terus dan saya juga tau kalo saya ini tampan." ujar Bagas dengan pedenya
" Idih siapa juga yang bilang loh tampan,gw cuma heran aja sejak kapan seorang Bagas Alexander yang sikapnya cuek,dingin dan kejam sama perempuan bisa bersikap lembut." ujar Andra, lain halnya dengan alisha yang cuma diam dari tadi karena dia tidak tau harus bicara apa jadi dia cuma jadi pendengar pertengkaran kedua orang itu.
" Udah dech sekarang loh jalankan mobilnya, takutnya alisha Malah terlambat masuk kerja." alibi Bagas untuk menghindari pertanyaan dari Andra, Andra yang sudah mendapatkan titah pun menjalankan mobilnya karena bukan cuma alisha saja yang akan terlambat tapi mereka juga karena setelah mengantar alisha mereka harus ke bandara untuk berangkat ke kota S untuk meninjau proyek di sana.
Sepanjang perjalanan mereka hanya diam saja karena mereka tidak tau mau membahas apa. setelah menempuh perjalanan selama 30 menit akhirnya mereka sampai di depan cafe tempat alisha bekerja.
" Terimakasih mas sudah memberikan alisha tumpangan."ujar alisha sebelum turun dari mobil Bagas
" Iya sama-sama sha lagian kita juga searahkan."ujar Bagas
" Kalo begitu saya turun dulu masa dan kalian hati-hati di jalan." ujar alisha sambil membuka pintu mobil untuk turun karena sebentar lagi jam kerjanya akan mulai
" Iya." singkat Bagas
Andra pun menjalankan mobilnya kembali untuk melanjutkan perjalanan di sepanjang jalan Bagas dan Andra terus membahas soal pekerjaan tangan akan mereka lakukan disana selama tiga hari karena rencana mereka selain meninjau proyek, mereka juga akan ke kantor cabang karena di sana sedang ada masalah sehingga Bagas harus turun yg tangan sendiri.
" Ndra,gimana masalah kantor cabang apa sudah kau dapatkan informasi dari orang-orang kita disana? " tanya Bagas
" Untuk saat ini mereka baru belum ada informasi apa pun Yang mereka dapat karena memang orang-orang yang melakukan kecurangan bermain rapih,tapi tenang saja saya pastikan sebentar lagi anak buah kita akan mendapatkan orang yang sudah bermain-main dengan kita." jelas Andra panjang lebar karena memang anak buah mereka saat ini belum mendapat kan informasi tentang siapa datang di balik hilangnya dana miliaran rupiah di kantor cabang.
" Tapi Gas, saya sempat curiga kalo orang yang melakukan kecurangan ini masih ada sangkut pautnya sama kejadian yang di kantor pusat karena Sampai saat ini mereka belum mau mengaku siapa yang menyuruh mereka." jelas Andra yang mencoba mencari dalang di balik semua kecurangan yang terjadi di kantor pusat dan kantor cabang.
" Jadi mereka masih tidak mau mengaku siapa yang menyuruh mereka melakukan tindakan itu,kalo begitu perintah kan pada anak buah kita untuk terus menyiksa mereka kalo perlu jadikan keluarga mereka umpan agar mereka mau mengaku." perintah Bagas begitlah cara Bagas untuk membuka mulut para tawanan yang suka bermain-main dengannya karena Bagas yakin jika dia menggunakan keluarga pelaku sebagai umpan mereka akan buka suara.
" Baik bos saya akan hubungi anak buah kita untuk melakukannya." ujar Andra menjalankan perintah Bagas
Tut
Tut
Tut
" Halo, perintahkan sama anggota untuk menyandra semua keluarga tawanan kita dan bawa mereka ketempat biasa, pastikan mereka buka suara siapa yang menyuruh mereka lakukan korupsi di kantor pusat." perintah Andra pada anak Bagas yang ada di markas
" Baik tuan saya akan mengutus anggota kita untuk membawa keluarga mereka ketempat biasa dan saya pastikan besok pagi tuan sudah mendapatkan informasi siapa-siapa dalang di balik itu semua." ujar anak Buah Bagas
" Oke, saya tunggu informasi selanjutnya." ujar Andra mematikan telfonnya dan kembali fokus mengemudi
Tut
Setelah mematikan Andra teringat sesuatu yang ingin ditanyakan sama Bagas cuma tadi dia tidak enak bertanya karena ada alisha bersama Meraka tadi.
" Gas, saya mau tanya tapi ini agak pribadi sih." ujar Andra yang ingin menanyakan soal apa yang dia lihat tadi
" Mau nanya apa loh? tanya Bagas
" Loh suka ya sama alisha? tanya Andra,yang berbicara lebih santai lagi karena saat ini mereka sedang tidak membahas tentang pekerjaan
" Kalo yang loh liat gimana? tanya balik Bagas karena dia yakin tanpa di jelaskan pun asisten sekaligus sahabatnya itu pasti sudah paham apa lagi mereka sudah berteman sejak lama
" Kalo menurut gw sih loh suka sama alisha karena selama kita berteman gw nggak pernah liat loh dekat sama cewek mana pun kecuali Tante dan Oma loh." ujar Andra
" Iya gw emang suka sama dia sejak pertama kali gw liat di rumah sakit waktu itu." ujar Bagas sambil mengingat pertemuan pertamanya dengan alisha
" Apa yang membuat loh suka sama dia pada hal kalo gw liat dia biasa-biasa aja nggak seperti perempuan yang biasa ngejar-ngejar loh yang seksi dan bahkan dandanan mereka wow semua?" tanya Andra yang ingin tau apa yang membuat Bagas begitu tertarik sama alisha
" Dia itu beda dari perempuan yang selam ini ngejar gw,di itu baik,rajin ibadah,pintar,cantik, sederhana dan juga dia selalu menjaga pandangan dia dari laki-laki tidak seperti kebanyakan perempuan di luar sana yang suka tebar pesona bahkan dengan terang-terangan suka menggoda gw supay mau tidur dengan mereka." ujar Bagas panjang lebar tak ketinggalan senyum tipis di bibirnya
" kalo begitu loh harus cepat-cepat halalin dia takutnya nanti keduluan orang lain." saran Andra karena melihat tingkah Bagas yang baru kali ini memuji perempuan sudah yakin kalo dia benar-benar jatuh cinta pada alisha
" Iya rencana nanti gw mau ke rumah orang tuanya setelah keadaan papa benar-benar sembuh dan masalah kantor juga sudah selesai." ujar Bagas
" Hah, serius loh emang Tante sama om udah setuju kalo loh mau halalin alisha?" tanya Andra yang tidak percaya dengan apa yang di dengarnya
" Iya ternyata orang tua alisha dan orang tua gw udah kenal dari jama mereka masih sekolah,cuma mereka sudah tidak pernah ketemu lagi sejak mereka tamat SMA, sempat sih orang tua gw nyari mereka ke tempat tinggal mereka yang sebelumnya tapi kata orang-orang disana mereka udah pindah Samapi sekarang mereka tidak pernah ketemu lagi." jelas Bagas menjelaskan tentang kedekatan orang tuanya dan orang tua alisha
Tak lama mereka sampai di bandara dan langsung masuk untuk melakukan cek in sebelum masuk ke pesawat untuk terbang ke kota S selama 1 jam perjalanan, selama mereka di dalam pesawat mereka hany istirahat saja karena rencananya sampai di sana mereka akan langsung meninjau proyek mereka mereka sebelum kehotel tempat mereka menginap.
Met idul adha juga Aamiin....😲