NovelToon NovelToon
Benih Siapa Di Rahimku?

Benih Siapa Di Rahimku?

Status: tamat
Genre:Tamat / Hamil di luar nikah / Pengganti / Cinta pada Pandangan Pertama / Angst
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Yutantia 10

Pernikahan Rere dan Haikal yang tinggal menghitung hari, terpaksa batal karena Rere diketahui hamil. Rere merasa jika dirinya menjadi korban perkosaan, tapi dia tak tahu siapa yang melakukannya karena dia dalam kondisi tidak sadar saat itu. Disaat dia hancur karena pernikahannya batal dan mengandung janin dari orang yang tidak dia kenal, Romeo datang dan menawarkan diri untuk menikahinya. Tanpa Rere tahu, jika sebenarnya, Romeo adalah orang yang telah menodainya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BENCI TAPI RINDU

Hari ini sangat melelahkan untuk Rere. Seharian disibukkan dengan persiapan toko barunya. Rere berdiri didepan ruko, menatap rak dan tempat bunga yang baru saja dicat. Senyumnya merekah saat semua sesuai apa yang dia inginkan. Rasanya tak sabar ingin segera memulai bisnis baru.

Disaat Rere sedang melamun membayangkan akan seperti apa toko bunganya nanti, dia kaget saat ada yang memegang rambutnya dari belakang.

"Biar gak gerah."

Ternyata Romeo yang melakukannya. Pria itu mengumpulkan rambut Rere menjadi satu lalu mengikatnya dengan karet gelang.

Wanita mana yang tidak suka diperhatikan seperti itu, begitu pula dengan Rere. Wanita itu senyum senyum sendiri. Selesai Romeo mengikat rambutnya, tangan Rere bergerak untuk menyentuh ikatan tersebut. Dia berdecak saat tahu jika yang digunakan Romeo adalah karet gelang.

"Apa tidak ada tali yang lebih buruk lagi?" sindir Rere sambil berbalik menatap Romeo. Sengaja memasang wajah kesal padahal hatinya senang.

"Tadi awalnya aku mau pakai itu." Romeo menunjuk dagu kearah gulungan tali rafia yang tergeletak dilantai.

"Romeo." Desis Rere sambil melotot. "Itu benar benar buruk. Kau sangat keterlaluan jika memakai itu untuk mengikat rambutku."

Romeo terkekeh melihat ekspresi kesal Rere. Tentu saja dia tidak serius, hanya berbohong untuk membuat Rere kesal.

"Ngomong ngomong, darimana kamu dapat karet gelang ini?" Tanya Rere sambil memegang ikatan rambutnya.

"Nemu didalam tadi. Kayaknya bekas tali nasi bungkus siang tadi."

Mulut Rere langsung menganga lebar. "Meo, itu bekas untuk mengikat bungkus nasi padang. Gimana kalau rambutku bau?" Rere melotot sambil memukuli lengan Romeo geram. Bukannya menahan tangan Rere, Romeo malah tertawa ngakak. Sekarang dia mulai punya hobi baru, yaitu membuat Rere kesal. Menurutnya, melihat Rere kesal lebih baik daripada melihatnya menangis.

Ditempatnya, Haikal membuang pandangannya kearah lain. Kenapa rasanya sakit sekali melihat kedekatan antara Rere dan Romeo. Melihat Rere tersenyum karena pria lain, rasanya dia tak bisa terima.

Sedangkan Gina, bibirnya langsung melengkung keatas membentuk senyum. Ini adalah kesempatan bagus untuk memanas manasi Haikal.

"Lihatlah, Rere tampak sangat bahagia dengan Romeo. Secepat itu dia melupakanmu. Atau jangan jangan, dia memang sudah tak mencintaimu lagi sejak dulu, makanya dia selingkuh sampai hamil."

Haikal mengepalkan kedua telapak tangannya.

"Untuk apa kamu masih memikirkannya, kalau dia saja tak pernah memikirkanmu. Jangan sia siakan hidupmu untuk memikirkan Rere. Move on Kal, masih banyak gadis yang lebih baik dari Rere.

Haikal menyandarkan punggungnya sambil memejamkan mata. Sebenarnya dia juga ingin move on, tapi itu sangat sulit. Semakin dia membenci Rere dan berusaha melupakannya, semakin dia merindukan wanita itu. Dia sangat benci situasi ini. Apalagi kalau ingat sekarang Rere adalah adik iparnya.

Didepan ruko.

Setelah puas melampiaskan kekesalannya, Rere berhenti memukul. Dia melipat kedua lengannya didada sambil memasang wajah cemberut.

Romeo menarik bahu Rere agar posisi mereka lebih dekat. Mendekatkan wajahnya pada kepala Rere lalu mencium bau ikatan rambut tersebut.

"Gimana, bau gak?" tanya Rere.

"Gak usah khawatir, baunya enak."

"Beneran?"

"Hem." Romeo mengangguk. "Baunya mirip rendang daging." Setelah mengucapkan itu, Romeo langsung kabur kedalam sambil tertawa ngakak.

"ROMEO." Pekik Rere sambil berlari mengejar Romeo kedalam. "Awas kamu." Rere ingin sekali menangkapnya lalu mengahajarnya biar kapok.

Sementara Haikal, dia kembali menyalakan mesin mobil. Melanjutkan perjalanan kerumah Gina.

Didalam ruko, terjadi aksi kejar kejaran antara Romeo dan Rere. Tapi gara gara fokus melihat Romeo, Rere jadi tak melihat jalan, kakinya tak sengaja tersandung kaleng cat yang ada dilantai.

"Aww..." Jerit Rere saat tubuhnya oleng dan hampir jatuh, tapi untung Romeo lebih dulu menahannya, kalau tidak, dia pasti sudah terjungkal kedepan.

"Kamu baik baik saja?" Romeo terlihat sangat cemas. Tubuhnya gemetar karena membayangkan sesuatu yang buruk terjadi pada Rere. Kalau sampai istrinya itu terjatuh, pasti akan sangat membahayakan calon anak mereka.

"Ya, aku baik baik saja." Rere berusaha untuk kembali berdiri tegak. Dia mengernyit melihat raut wajah Romeo yang terlihat pucat karena tegang. Tubuhnya gemetaran dan nafasnya memburu. "Astaga, sampai segitunya kamu panik, sampai pucat gitu."

"Aku benar benar takut tadi. Kalau saja kamu sampai jatuh, itu bisa sangat berbahaya buat kandungan kamu."

"Bukankah itu lebih baik." Rere menyeringai kecil. "Jadi aku tak perlu melihat wajahnya kalau aku keguguran."

"RERE!"

Rere sampai terjingkat kaget saat Romeo tiba tiba membentaknya dengan sangat keras. Dua orang pekerja yang ada diluar bahkan sampai masuk kedalam karena mendengar teriakan itu.

Menyadari kesalahannya, Romeo langsung memegang kedua lengan Rere. "M, maaf. Maafkan aku."

Romeo menarik nafas dalam lalu membuangnya. Melakukan itu berkali kali untuk menurunkan emosinya yang tiba tiba naik tadi.

"Aku gak seharusnya bentak kamu tadi." Romeo sangat menyesal.

"Tidak masalah. Harusnya aku yang minta maaf. Sudah berjanji akan memperlakukannya dengan baik, tapi masih saja sering tak bisa menahan diri untuk memperlakukannya dengan buruk.

Remeo melepaskan tangannya dari lengan Rere, bergerak kebawah menyentuh perut yang masih rata tersebut.

"Aku mohon, meski kau tak bisa menyayanginya, tolong perlakukan dia dengan baik." Romeo mengangkat wajahnya menatap Rere. "Dia tidak salah apa apa Re."

1
Reni Ajja Dech
Benar juga kata ibuny
Reni Ajja Dech
Romeobbenarbtololll
Reni Ajja Dech
Romeo yg sangat bodohhhh
Tirrr
Luar biasa
Yaser Levi
klu aku jd rere.tdk akan aku lanjutkan pernikahan itu..krn si laki adalah pemerkosanya(klu sdh tau )
Umi Umi
Luar biasa
Umi Umi
Lumayan
Heryta Herman
woooww..gercep bang haikal...semangat semangat..maju terus pantang mundur/Joyful/
Heryta Herman
adududu...manisnya kata" mu Romeo..
Heryta Herman
karma di bayar tunai..nikmati lah gina...
Heryta Herman
apa yg kau tabur itu yg kau tuai gina...rasakanlah.../Chuckle/
Heryta Herman
/Angry/
Heryta Herman
naluri seorang ibu akan tetap memikirkan kebahagiaan anak...cinta yg tanpa syarat..
Heryta Herman
hahaha...dokter...bisa aja bercanda nya
Heryta Herman
siiip lah thor...aku sayang kamu thor...buka segala kejahatan gina tanpa harus melibatkan yg lain../Good/
Heryta Herman
perlahan" terbuka semua...bau busuk yg di tutup rapat akan tercium juga pada akhirnya...
Heryta Herman
hanya termakan omongan gina si perempuan bre***ek...kamu berdua mendadak jadi bodoh...tapi yakinlah yg Kuasa akan memberikan blsan setimpal pada setiap makhluknya,entah itu perbuatan baik atau buruk...
Irma Siregard
Luar biasa
Dian Shopie
bagus
Grey'sya
🤩🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!